Sinopsis About is Love Episode 24 - 1

Sinopsis About is Love Episode 24 - 1

Psikiater Chen menjelaskan bahwa menurut hasil pemeriksaannya, kondisi Wei Qing disebabkan karena PTSD. Zhou Shi tahu kan kalau Wei Qing kehilangan ingatan akan masa usia 18 tahunnya? Hilang ingatannya itu adalah bentuk pertahanan dirinya.


"Apa itu karena ayahnya meninggal dunia?"

"Lebih tepatnya, ayahnya dibunuh. Dan Wei Qing adalah orang pertama yang menemukan jasad ayahnya. Makanya aku yakin pada masa inilah terjadi sesuatu yang membuat fisiknya menghasilkan reaksi itu."

Selama bertahun-tahun, dia mencoba meyakinkan Wei Qing untuk melakukan hipnoterapi untuk mengembalikan ingatannya yang hilang, tapi Wei Qing selalu menghindarinya. Zhou Shi jadi ragu. Kalau separah, berati dia juga tidak bisa membantu dong?

Tidak, asal Zhou Shi tahu saja bahwa elemen paling penting untuk menyembuhkan kelainan mental mempercayai seseorang sepenuhnya. Biarpun Psikiater Chen sudah mengenal Wei Qing selama 10 tahun, tapi Wei Qing lebih mempercayai Zhou Shi dibanding dirinya.

"Mana mungkin."

"Kenapa tidak mungkin? Tubuh manusia itu adalah yang paling jujur."


Begini, tbuh Wei Qing itu seperti sebuah benteng. Hanya karena desiran dedaunan yang terbang di udara saja bisa membuat benteng ini jadi waspada. Tapi benteng ini tidak bereaksi terhadap Zhou Shi. Jadi menurut tbuhnya Wei Qing, Zhou Shi itu bukan musuh.

"Kenapa ini kedengarannya aneh banget?"

Geli, Psikiatris Chen menggenggama tangan Zhou Shi dan setulus hati berterima kasih pada Zhou Shi. "Terima kasih karena telah membuat kami bisa melihat harapan. Terima kasih karena telah membuatku percaya bahwa Wei Qing bisa disembuhkan. Aku juga berharap kau percaya diri."

"Aku percaya diri. Tapi apa yang harus kulakukan?"

"Pertama-tama, aku minta kau untuk membiarkannya masuk ke dalam hidupmu."


Keesokan harinya, Zhou Shi memencet bel rumahnya Wei Qing,a atapi tidak ada jawbaan. Zhou Shi jadi kesal dan sontak jejeritan heboh memanggilnya Tapi Wei Qing masih ngantuk banget dan langsung pasang headset.

Dan jelas saja teriakannya bukan saja mengganggu Wei Qing tapi juga Fei Fei yang langsung protes keras. Tak ada jalan lain, terpaksalah Zhou Shi nekat manjat jendela lagi. Tapi tepat saat dia melakukan itu, ada dua orang satpam kompleks yang kebetulan lagi ronde dan langsung salah paham mengira ada maling yang masuk ke rumah Wei Qing. (Pfft!) Mereka bahkan langsung memanggil bala bantuan untuk meringkus si pencuri itu.


Zhou Shi jelas tambah kesal mendapati Wei Qing malah santai tidur pakai headset. Dengan sengaja dia mencopot headset-nya lalu teriak sekeras-kerasnya tepat di telinga Wei Qing dan sukses membuatnya tersenatk bangun saking kagetnya.

"Kau sudah gila, yah? Sekarang belum jam 7! Apa kau tahu kalau semalam aku baru tidur sekitar jam 5?"

"Hei! Aku ini berbaik hati mau menyembuhkanmu. Mana kutahu kalau kau tidur selarut itu."

Tiba-tiba terdengar suara seorang satpam yang sok-sokan menakut-nakuti si pencuri di dalam dengan nada suara seram ala-ala detektif dalam drama. Salah satu satpam memberitahu Wei Qing bahwa tadi ada pencuri yang masuk ke rumah Wei Qing lewat jendela. Karena itulah, mereka menasehati Wei Qing untuk tinggal di kamarnya saja.

Dan lucunya, Zhou Shi malah nggak nyadar kalau si pencuri yang maksud itu dirinya, malah heboh sendiri mau mengunci pintu biar malingnya tidak bisa masuk.

"Tunggu! Bagaimana kau bisa masuk kemari?"

"Manjat jendela..." Dan saat itulah Zhou Shi baru sadar. "Terus gimana ini?"

"Jelasin sendiri, sana!"


Tak lama kemudian, Wei Qing membuatkan mereka sarapan, sementara Zhou Shi sibuk menulis segala macam teori tentang alergi yang telah dipelajarinya. Wei Qing bahkan melihat Zhou Shi membawa beberapa buku. Dia membaca semua ini?

"Tentu saja. Kenapa? Apa kau merasa tersentuh sampai tak bisa berkata-kata?"

"Tulisanmu sangat jelek."

Dasar Wei Qing! Semua buku-buku ini direkomendasikan oleh Psikiater Chen. Dia menghabiskan beberapa hari dan malam demi mempelajari semuanya. Dia tidak pernah seserius ini sejak ujian kemarin.

Flashback.


Dia bahkan mencari informasi dari Qiu Jing yang menjabarkan panjang lebar tentang alergi. Dia memberitahu Zhou Shi bahwa alergi adalah raksi tubuh sebagai pertahanan diri terhadap masuknya benda asing. Beberapa manusia ada yang sistem imunnya kesulitan mendeteksi benda asing.

Misalnya, jika dia alergi kacang. Maka saat dia makan kacang, maka tubuhnya akan langsung mendapat peringatan akan masuknya benda asing itu dan akan langsung membentuk pertahanan diri. Dan reaksi alergi itu adalah tanda peringatan agar dia tidak lagi menyentuh kacang. Jika dia nekat meneruskannya, maka itu akan berbahaya.

"Aku mengerti. Selain makanan, apa mungkin bisa alergi terhadap manusia? Misalnya jika aku menyentuhmu maka kau akan alergi."

Qiu Jing rasa, itu mungkin saja. Bagaimanapun tybuh manusia itu sangat kompleks. Misalnya, ada orang yang tidak alergi makan mangga, tapi alergi minum jus mangga, tapi tidak alergi minum jus mangga artificial. Pokoknya rumit deh.

Flashback end.


Zhou Shi pun langsung nyerocos panjang lebar menjelaskan tentang 4 jenis jarak antar manusia mulai dari yang paling jauh sampai paling dekat menurut seorang psikolog dari Amerika. Tapi Wei Qing bosan banget mendengar kuliahnya. Zhou Shi jelas kesal, Wei Qing dengar nggak sih?!

Dengar kok. Jadi intinya berdasarkan 4 jenis lingkaran jarak yang Zhou Shi sebut itu, orang-orang yang termasuk dalam lingkaran jarak hijau, berarti itu termasuk jarak aman, orang itu bisa dia percayai dan dia tidak akan bereaksi alergi terhadap orang itu. Terus, Zhou Shi masuk dalam jenis lingkaran yang mana?

Zhou Shi rasa, dia termasuk dalam lingkaran jarak hijau. Tidak, Wei Qing tidak setuju. Menurutnya, Zhou Shi sudah termasuk ke dalam jarak biru, jarak yang paling dekat dengannya. Lagian kalau Zhou Shi mau menyembuhkannya, maka dia harus berada dalam level jarak itu. Terus apa rencana Zhou Shi untuk menyembuhkannya?

"Aku berencana menggunakan terapi desensitisasi sistematik. Aku akan memanfaatkan penyebab alergi dan menyingkirkan reaksi alergimu satu demi satu."


Pertama-tama, Wei Qing tulis dulu daftar orang-orang atau benda-benda yang dia benci. Tulis sesuai ranking kebenciaan, biar mereka bisa menyerang dan menyingkirkan semua kebencian Wei Qing terhadap semua hal yang dibencinya itu satu per satu.

Dan Wei Qing santai saja menulis kucing, Zhang Shuai, He Wei, bahkan menulis nama Zhou Shi juga. Wah! Wei Qing benci kucing? Kucing itu lucu, tahu! Orang yang benci kucing kayak Wei Qing seharusnya dibuang ke kota hantu sampai mati. Dan apa salah Zhang Shuai sampai Wei Qing membencinya?

"Memangnya aku butuh alasan buat membenci seseorang?"

"Terus bagaimana denganku? Kenapa kau menulis namaku juga? Maksudmu apa?!"

Tapi belum sempat Wei Qing menjawab, dia mendapat telepon penting dari Sekretaris An. Wei Qing pun langsung menyuruh Zhou Shi untuk bergegas sarapan dan ikut dengannya ke kantor.


Di kantor, Sekretaris An melapor bahwa Xue Zi ingin bertemu dengan Wei Qing di galeri seni Yun Ma Art. Sekretaris An menduga, mungkin Xue Zi ingin mendiskusikan masalah Yun Ma Art. Dan juga, Nyonya He sudah mentransfer semua sahamnya pada He Wei, jadi sekarang, He Wei adalah pemegang saham terbesar Yun Ma Art.

"Dia sangat mempercayai adikanya yang tersayang itu." Sinis Wei Qing. "Tapi baguslah. Dengan begini, aku bisa menyerang He Wei dengan bebas. Oh yah, apa rencana pengobatan yang kau sebutkan tadi?"


"Langkah pertama, mulai dari interaksi sehari-hari. Membiasakan diri berinteraksi dengan orang lain secara perlahan-lahan."

Mendengar itu, Wei Qing langsung menyuruh Zhou Shi mendekat... lalu memanfaatkan kesempatan untuk menggenggam tangan Zhou Shi bahkan memeluknya dengan alasan membiasakan diri berinteraksi dengan Zhou Shi. Dasar Wei Qing! Dia lalu menyeret Zhou Shi pergi bersamanya ke galeri.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

5 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam