Sinopsis About is Love Episode 23 - 3
Yang tak disangka tak diduga, Xue Zi ternyata Ning Ran. OMG! Ternyata Ning Ran tuh cewek dan Ning Fei tidak mengetahui hal itu. Dia bahkan masih menyimpan foto kenangan masa kecilnya bersama Ning Fei.
Dalam flashback, kita bisa mengetahui alasan Ning Ran menyamar jadi cowok adalah karena kebanyakan orang tua asuh tidak mau mengadopsi anak perempuan, karena itulah Ning Ran tidak pernah terpilih untuk diadopsi sampai dia remaja.
Ning Ran mengetahui hal itu saat dia tak sengaja menguping percakapan para pegawai panti asuhan. Hal itulah yang membuatnya nekat memotong pendek rambutnya biar dia dikira anak cowok. Dan begitulah bagaimana akhirnya dia berhasil diadopsi oleh keluarga konglomerat.
Tapi sekarang, sepertinya bisnis jauh lebih penting baginya daripada Ning Fei. Dia tidak mengungkap jati dirinya pada Ning Fei, mungkin karena dia ingin merebut Yun Ma art. Dia bahkan memerintahkan seseorang untuk mendapatkan saham-saham Yun Ma art.
Di kampus, Zhou Shi berpose untuk jadi model lukisannya Zhang Shuai, soalnya Zhang Shuai mau ikut kompetisi design-nya Yun Ma. Hah? Zhou Shi jelas heran, bukannya Zhang Shuai benci sama Wei Qing? Terus kenapa dia malah ikut kompetisinya Yun Ma?
Flashback.
Sebenarnya Zhang Shuai memang tidak sudi ikut kompetisi itu, apalagi pemenangnya bisa teken kontrak sama Yun Ma. Zhang Shuai tidak mau bekerja pada Wei Qing.
Tapi Ran Yu gencar menghasutnya. Dia memberitahu Zhang Shuai bahwa Yun Ma belakangan ini mengalami banyak kerugian, makanya Wei Qing membuat kompetisi ini agar dia bisa mempekerjakan para seniman yang menang.
Bukankah Zhang Shuai ingin Zhou Shi mengetahui keburukan Wei Qing? Jika dia bekerja pada Wei Qing, maka dia akan punya kesempatan untuk dekat dengan Weri Qing dan mencari keburukannya.
Apalagi sekarang ini, Zhou Shi bekerja di Yun Ma. Biarpun sekarang dia belum menyukai Wei Qing, tapi lama kelamaan, dia pasti akan takluk pada Wei Qing. Apa Zhang Shuai mau seperti itu?
Flashback end.
Begitulah bagaimana kemudian Zhang Shuai meminta Zhou Shi untuk jadi modelnya, tapi tentu saja dia tidak menceritakan alasannya itu pada Zhou Shi. Lama-lama Zhou Shi capek dan minta istirahat sebentar.
Zhang Shuai mengizinkan dan memperlihatkan sketsanya pada Zhou Shi. Zhou Shi kagum melihatnya, dia yakin kalau Zhang Shuai menang, maka itu pasti bukan kebetulan.
Zhang Shuai hampir saja senang, tapi ujung-ujungnya, Zhou Shi malah nyerocos memuji-muji Wei Qing dan segala kelebihannya. Wei Qing itu punya banyak pengalaman dan pengetahuan dalam bidang seni. Dan yang paling penting, Wei Qing bukan hanya sangat menghargai pentingnya seni, tapi juga nilai komersial seni. Wei Qing bisa membantu mengembangkan potensinya Zhang Shuai.
"Kalau begitu, kenapa kau tidak ikutan berkompetisi?"
"Aku? Yang bener aja, aku tidak mau mempermalukan diriku sendiri dengan bersaing dengan orang-orang berbakat sepertimu."
"Bukankah kau dekat dengan Wei Qing. Dia pasti bisa membuka banyak pintu belakang unukmu, iya kan?"
"Mana mungkin. Integritas profesionalnya sangat tinggi, dia tidak akan melakukan hal-hal curang."
Zhang Shuai tambah nyinyir mendengarnya. "Sepertinya kesanmu terhadapnya semakin meningkat. Bukankah sebelumnya kau sangat membencinya?"
"Yah dulu. Tapi setelah bergaul dengannya, aku merasa dia pria yang cukup baik. Ah, sudahlah. Lanjutkan saja pekerjaanmu. Siapa tahu kita akan jadi rekan kerja di masa mendatang."
Mereka akhirnya melanjutkan pekerjaan masing-masing. Tapi tepat setelah Zhang Shuai selesai melukis Zhou Shi, dia malah mendapati Zhou Shi ketiduran. Dia mencoba membangunkannya, tapi Zhou Shi tidak bereaksi.
Tapi Zhang Shuai malah kurang ajar memanfaatkan situasi untuk menci~m Zhou Shi. Dia hampir saja menyentuh bibir Zhou Shi... saat tiba-tiba saja Wei Qing muncul dan langsung menariknya menjauh. Fiuh! Syukurlah.
"Menjijikkan!"
Zhang Shuai tidak terima. "Kau punya hak apa berkata seperti itu? Kau pikir aku tidak tahu apa yang kau lakukan pada Zhou Shi sebelumnya?!"
"Aku selalu terus terang dengan segala hal yang kulakukan padanya. Tidak sepertimu yang melakukannya saat dia tertidur."
Wei Qing lalu membopong Zhou Shi dan baru saat itulah Zhou Shi terbangun. Sepertinya dia merasa aman dan nyaman dalam pelukan Wei Qing sehingga saat Wei Qing menyuruhnya tidur lagi, dia langsung menurut dan tidur lagi.
Tapi sebelum pergi, Wei Qing memperingatkan Zhang Shuai untuk mengganti model lukisannya. Jika dia sampai melihat hal semacam ini terjadi lagi untuk kedua kalinya, dia tidak akan sebaik hati sekarang. Zhang Shuai sontak murka dan langsung merobek-robek lukisannya Zhou Shi.
Mumpung Zhou Shi lagi tidur, Wei Qing usil memotreti wajahnya sampai membuat Zhou Shi terbangun dan kaget sendiri mendapati dirinya sudah berada di dalam mobilnya Wei Qing, bukannya tadi dia ada di studio seni?
"Kau tertidur di studio, makanya aku menggendongmu ke mobilku?"
"Kenapa aku tidak tahu? Aku tidak merasakannya."
"Karena kau beruang betina."
"Kau yang beruang!"
"Karena sekarang masalahmu bisa dibilang sudah selesai, berarti sekarang giliran menyelesaikan masalahku."
"Masalah apa? Oh, mengobati kondisimu. Kalau begitu, ayo pergi."
Wei Qing akhirnya membawa Zhou Shi menemui psikiater-nya. Tapi lama-lama Zhou Shi jadi tidak nyaman karena terus menerus diperhatikan sama Psikiater Chen. Apa psikiater itu suka mengamati orang?
"Maaf. Bisa yah, bisa tidak. Tapi aku memang suka mengamati orang dari dekat. Wanita macam apa yang berhasil menaklukkan Wei Qing."
10 tahun lamanya dia mengenal Wei Qing, dan Zhou Shi adalah pacar pertama yang pernah Wei Qing bawa padanya. Pfft! Zhou Shi tersedak mendengarnya. Dia bukan pacar, cuma teman biasanya.
"Lalu kenapa kau bersedia membantu pengobatannya? Kau pasti sadar bahwa selama proses pengobatannya, kontak fisik itu tak mungkin dihindari."
Zhou Shi canggung mendengarnya. "Asalkan tidak berlebihan, aku bisa menerimanya."
"Baiklah. Terlepas dari kau pacar atau cuma teman, aku berterima kasih padamu untuk Wei Qing. Asal kau tahu saja. Selama 10 tahun terakhir ini, aku selalu ingin membantu Wei Qing menemukan seseorang yang benar-benar bisa dia percayai dan membantunya mengangkat kutukannya."
"Tentang itu, aku cuma bisa bilang bahwa aku akan berusaha yang terbaik. Lagipula aku tidak mengerti apapun. Oh yah, Wei Qing bilang bahwa menurut anda kondisinya itu disebabkan karena kondisi psikologis?"
Bersambung ke episode 24
3 Comments
Lanjut....Semangat!!!
ReplyDeleteyes semangat!!!!
ReplyDeleteLanjut kk🌹🌹
ReplyDeleteHai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam