Sinopsis About is Love Episode 23 - 2

Sinopsis About is Love Episode 23 - 2

Zhou Shi berlari melewati kolam renang tempatnya tenggelam dulu. Tempat kenangan yang seolah membuatnya kembali menjadi gadis remaja kembali.


Gadis remaja yang akhirnya memiliki keberanian untuk menyatakan cinta yang telah dipendamnya selama 15 tahun. Sayangnya, Ming Cheng dengan tak enak hati menolak cintanya karena selama ini dia hanya menganggap Zhou Shi sebagai adik dan sekarang dia menyukai Qiu Jing. Zhou Shi patah hati, tapi pada akhirnya, dia bisa menerimanya dengan tabah.


"Terima kasih. Terima kasih karena telah memberiku harapan selama 15 tahun aku menunggu. Aku akan sangat menghargainya."

Dia bahkan tetap menampilkan senyum cerianya dan setulus hati mendoakan semoga Ming Cheng berhasil mendapatkan Qiu Jing. Tapi Zhou Shi rasa, sepertinya itu akan sulit, soalnya Ming Cheng bukan tipenya Qiu Jing, Ming Cheng terlalu bodoh bagi Qiu Jing. Dia akhirnya berbalik pergi dan seketika itu pula senyumnya menghilang.

 

Di tengah jalan, Zhou Shi membuka surat cintanya itu dan mendapati beberapa coretannya Wei Qing yang mengoreksi kesalahan penulisannya. Dasar! Katanya Wei Qing tidak membaca suratnya. Tapi semua ini tiba-tiba membuatnya teringat saat Wei Qing menci~mnya dan semua kebaikan Wei Qing padanya.

Zhou Shi akhirnya mengakhiri cinta bertepuk sebelah tangannya dengan menyobek-nyobek surat cinta itu dan membuangnya dengan berlinang air mata. "Kak Ming Cheng, aku tidak menginginkanmu!"


Saat Zhou Shi pulang, dia malah mendpati rumah gelap. Tapi saat dia mau menyalakan lampu, Fei Fei malah mencegahnya lalu mendorongnya ke tengah ruangan... dan seketika itu pula, Ning Fei menyalakan lampu sorot lalu hujan salju buatan berjatuhan dengan indahnya dan sukses membuat Zhou Shi bahagia.

"Fei Fei, siapa yang melakukan ini?"

"Tentu saja si kakak jenius."

"Zhou Shi, aku minta maaf atas kejadian kemarin."

Zhou Shi tersentuh mendengarnya dan langsung memeluknya, dia benar-benar tidak marah. Apa yang sudah berlalu, biarkanlah berlalu. Mereka tetap harus jadi teman. Fei Fei langsung protes cemburu, peluk dia juga dong!

Ketiga wanita itu sontak saling berpelukan gembira, tapi Ning Fei juga ingin ikut dipeluk, apa dia boleh bergabung? Tentu saja! Mereka berempatpun saling berpelukan dengan penuh kebahagiaan.


Tapi Zhou Shi penasaran, bagaimana cara Qiu Jing membuat salju buatan itu? Qiu Jing langsung nyerocos antusias tentang bagaimana dia membuatnya, bahkan berjanji akan membuatkan apapun yang Zhou Shi suka. Seperti misalnya: Gajah, hujan emas, atau 4Hg(Scn)2 (Senyawa kimia yang jika dibakar bisa menghasilkan reaksi memunculkan benda mirip ular). Tapi yang terakhir itu terlalu beracun, jadi mending nggak usah deh.

"Sudah, sudah. Kalau kau membiarkannya nyerocos terus, dia tidak akan diam 3 hari 3 malam."



Fei Fei usul, bagaimana kalau malam ini, Qiu Jing traktir mereka makan saja? Qiu Jing setuju-setuju saja. Tapi Ning Fei tiba-tiba menyatakan kalau dialah yang akan mentraktir mereka lalu mulai membagi-bagikan tiket pameran seninya yang akan diadakan besok.

Zhou Shi jelas yang paling antusias ingin melihat pameran itu. Qiu Jing kaget, Ning Fei itu Xun Ran? Ning Fei meminta maaf karena menyembunyikan identitasnya. Seketika itu pula, Qiu Jing langsung beranjak bangkit lalu memotreti tempat tidurnya Ning Fei. Ngapain dia motret tempat tidurnya Ning Fei?

"Kamar lamanya Xun Ran, mau kulelang." (Pfft!)


Malam harinya, Zhu Shi bertamu ke rumahnya Wei Qing untuk berterima kasih padanya. Terima kasih atas dorongan Wei Qing, jika tidak, Zhou Shi pasti masih akan memikirkan masalah ini terus. Baguslah seperti ini, jadi jadi tidak akan berharap lagi di masa depan.

Sebenarnya, sudah lama dia tahu kalau Ming Cheng menyukai Qiu Jing. Hanya saja, selama ini dia membohongi dirinya sendiri dan berpikir kalau mereka berdua hanya saling mengagumi satu sama lain.

"Mungkin seperti yang kau bilang, perasaanku pada Kak Ming Cheng bukanlah perasaan cinta. Sudahlah tidak usah membahaas masalah ini lagi. Ada hal lebih penting yang ingin kubicarakan denganmu. Ini untukmu."

Zhou Shi menyerahkan seamplop uang pada Wei Qing, ini untuk melunasi uang yang Wei Qing berikan untuk membantu membayar hutang ayahnya. Biarpun sekarang mereka teman, tapi tidak seharusnya Wei Qing membayari hutang itu. Dia akan mengembalikannya sedikit demi sedikit.

Baiklah, Wei Qing menerimanya. Zhou Shi lega, kalau begitu, dia pamit mau tidur. Wei Qing juga bekerja keras selama beberapa hari ini, jadi dia harus istirahat juga yah.


Oh yah, apa Wei Qing akan datang ke pamerannya Xun Ran? Tidak, tapi Wei Qing sudah menyuruh Sekretaris An untuk mewakilinya potong pita.

"Baiklah. Kalau begitu, aku akan bicara baik tentangmu di hadapan Direktur He. Met malam." Zhou Shi pun pergi.

Wei Qing tersenyum miris. "Dia bisa membayar kembali uangku... tapi bagaimana dengan perasaanku?"


Di rumah, Zhou Shi mendapati Ning Fei sedang menunggunya untuk memberinya hadiah ultah. Yang tidak Zhou Shi sangka, hadiahnya ternyata sertifikat yang menyatakan bahwa Zhou Shi berhak atas semua karya-karyanya Xun Ran, dia berhak melakukan apapun baik menjualnya ataupun membiarkannya saja dan tidak ada seorangpun yang bisa mengganggu gugat.

"Kau menyukai lukisanku, kan? Jadi kuberikan semuanya padamu."

Kaget, Zhou Shi sontak menolak, hadiah ini terlalu berlebihan untuknya. Tapi Ning Fei ngotot tidak mau menerimanya, dia bahkan mengancam tidak akan mau lagi melukis kalau Zhou Shi menolaknya.

"Dia masa depan nanti, kaulah yang berhak memutuskan distribusi karya-karyaku."


Zhou Shi sontak berlinang air mata penuh haru sampai membuat Ning Fei panik, jangan menangis. Kalau begitu, apakah ini artinya di masa depan nanti, dia hanya perlu duduk di rumah dan menghitung uang masuk?

"Mungkin."

"Kalau begitu, aku harus menjaganya dengan baik, aku tidak boleh kehilangan ini."

"Tidak masalah. Kalau hilang, akan kutulis lagi."

"Aku benar-benar penggemar paling beruntung di seluruh dunia. Terima kasih, idolaku."


Pamerannya Ning Fei cukup sukses. Fei Fei kagum juga melihat banyaknya pengunjung yang datang, yah walaupun dia tidak mengerti sama sekali tentang lukisan-lukisan ini. Tapi di mana Qiu Jing?

"Dia sekarang jadi penggemar nomor satunya Xiao Fei. Dia sekarang sedang di kantor dan mewawancarainya."

"Kurasa kita harus mengubah rumah kita jadi fan base-nya Xun Ran. Kita semua penggemar wanita yang lebih tua darinya."

Xue Zi juga datang agak belakangan setelah keadaan cukup sepi. Tapi anehnya, saat Zhou Shi memberitahu kalau Xun Ran ada di dalam, Xue Zi bukannya senang, malah tampak gelisah. Bahkan saat dia melihat Ning Fei muncul, dia tampak begitu tercengang.


Lebih anehnya lagi saat Zhou Shi memperkenalkan mereka, Ning Fei merasa agak familier dengannya. Apa mereka pernah bertemu sebelumnya? Tapi Xue Zi menyangkal, itu tidak mungkin karena dia belum lama datang ke negara ini.

Tapi dia selalu mengagumi karya-karyanya Xun Ran. Dia bahkan selalu membawa kalung yang Xun Ran desain. Zhou Shi memberitahu Ning Fei bahwa Xue Zi-lah yang memberitahunya tentang aksara 'Ran' yang ada di lukisan-lukisannya Xun Ran.

Ning Fei kaget. "Dari mana kau mengetahuinya?"

"Aku melihat banyak sekali karya-karyamu, aku tak sengaja menemukannya."

"Apa kau mengenal Ning Ran?"

Xue Zi menyangkalnya lalu bergegas menghindar dengan alasan mau ke toilet, sementara Ning Fei masih menatapnya dengan keheranan. Fei Fei cemburu, apa sekarang Ning Fei suka cewek dewasa?

"Aku hanya terus menerus merasa kalau aku pernah mengenalnya di suatu tempat."

Bersambung ke part 3

Post a Comment

1 Comments

  1. Lanjutin sampai selesai dan jgn lama2 yah, hee... Makasih.

    ReplyDelete

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam