Sinopsis Kiss - The Series Episode 5 - 2

Sinopsis Kiss - The Series Episode 5 - 2


Di kantor, Jane sedang sibuk tapi dia terus menerus menyadari Sanrak yang sedari tadi meliriknya.

Tapi setiap kali dia menoleh, Sanrak langsung mengalihkan pandangan matanya, pura-pura sibuk dengan komputernya. Dan kejadian itu terus terulang sampai akhirnya Sanrak memutuskan untuk bangkit dan menghampiri Jane.


"Khun Jane, aku tidak tahu bagaimana aku harus meminta maaf padamu. Aku sudah memikirkannya sepanjang malam. Jika aku berjanji kalau aku tidak akan membuat kesalahan fatal lagi, aku takut kalau aku tidak akan bisa memenuhinya. Aku takut..."

"Sudahlah. Kembalilah ke pekerjaanmu. Tidak usah mencemaskan perasaanku. Kerjakan saja pekerjaanmu dengan baik, itu saja cukup"


Merasa tenang mendengar ucapan Jane, Sanrak akhirnya kembali ke pekerjaannya. Tapi dia tidak tahu kalau Jane sebenarnya diam-diam sedang menulis surat pengunduran diri sekaligus surat permintaan maaf pada Na atas kesalahan fatal yang telah disebabkannya hingga membuat Charisma harus mengalami kerugian besar.


Sandee dan Thada sedang berkumpul bersama teman-temannya. Saat sedang masih sibuk membahas tugas kelompok mereka, June malah jelalatan ingin menggodai mahasiswi cantik yang lewat.

Sanrak langsung menyeretnya kembali dan mereka semua langsung bercanda menggodai June.

Thada bahkan menyarankan June untuk menikah dengan Sandee saja kalau di masa depan nanti June masih belum punya pacar. Sandee langsung protes tapi dia tidak emosi seperti biasanya dan bisa tertawa lepas dengan godaan mereka padanya.

"Kau bisa tertawa sekarang" ujar Thada.


Mereka lalu keluar untuk makan bersama. Thada langsung melingkarkan lengannya ke Sandee dan walaupun sempat kaget tapi Sandee membiarkannya dan mereka pun berjalan pergi tanpa menyadari Fahsai tengah melihat mereka.

Melihat kedekatan mereka, Fahsai jadi berpikir kalau Sandee itu orang munafik yang sedang berusaha mendekati Thada.


Di tengah jalan, Thada di sms Fahsai yang bertanya dimana dia dan bahwa dia sangat merindukan Thada. Merasa terganggu oleh sms itu, Thada memutuskan untuk mengabaikannya malah mengalihkan perhatian teman-temannya dengan mengajak mereka selfie dadakan.


First memberitahu selingkuhannya bahwa pacarnya sudah mengetahui hubungan mereka dan karenanya, dia ingin mereka tidak saling bertemu untuk sementara waktu. Si selingkuhan tidak terima, dia tidak mau putus. First bersikeras kalau mereka harus putus...

 

Tapi jika dia bersikeras tidak mau putus, maka harus ada yang harus dia lakukan. Dia harus mau pergi menemui Sanrak, itulah syarat yang diminta First dari si selingkuhan. Hmm... apa sebenarnya rencana First?


Na memikirkan kemarahan Tuan Thawee padanya. Dia lalu berencana pergi untuk bicara dengan Tuan Thawee lagi dan berniat mengajak Jane.

Tapi Jane yang diam-diam merencanakan ingin mengundurkan diri, langsung membuat-buat alasan ada janji pertemuan dengan tim legal lalu menyarankan agar Sanrak saja yang pergi menemani Na dengan alasan bahwa akar masalah ini sebenarnya adalah Sanrak jadi lebih baik Sanrak ikut untuk mempertanggungjawabkan kesalahannya.

Tapi sebenarnya tujuan utama Jane menyuruh Sanrak menemani Na adalah agar dia bisa belajar untuk bekerja dengan benar, agar Sanrak bisa belajar dari kesalahannya dan mulai memperbaiki diri "Jika suatu hari nanti aku tidak ada disini, kau bisa membantu pekerjaan Khun Na."

"Memangnya kau mau kemana?"

"Bersiap-siaplah" ujar Jane mengalihkan topik.


Mereka pun pergi ke rumah Tuan Thawee tapi Sekretarisnya Tuan Thawee memberitahu mereka bahwa Tuan Thawee sedang sangat sibuk saat ini jadi dia menyarankan agar mereka pulang saja sekarang.

Tapi Na menolak dan bersikeras ingin menunggu Tuan Thawee bahkan sekalipun dia harus menunggu selama apapun.


Mereka pun menunggu... menunggu... dan terus menunggu... sampai akhirnya Sanrak mengantuk dan ketiduran.

Beberapa saat kemudian, Sekretarisnya Tuan Thawee datang lagi. Tapi lagi-lagi dia memberitahu mereka kalau Tuan Thawee belum bisa bertemu mereka. Na masih saja bersikeras untuk terus menunggu.


Sandee hendak pergi bersama Thew saat tiba-tiba Thew berdiam diri menatapnya lalu bertanya "Apa kau mau jadi pacarku?"


Sementara itu, Thada sedang kencan dengan Fahsai. Dia berusaha sebaik mungkin untuk bersikap baik pada Fahsai, menerima suapan Fahsai, tersenyum saat Fahsai mengajaknya selfie, dll. Tapi tetap saja kelihatan jelas dia tidak menikmati kencan ini.

Tidak tenang melihat kemesraan Thada dan Sandee, Fahsai berusaha bersikap biasa-biasa saja saat menyinggung kedekatan hubungannya dengan Sandee.

Dia memperhatikan belakangan ini, Thada dan Sandee bersikap sangat aneh pada satu sama lain, tapi sekarang hubungan mereka membaik kembali dan sejak itu sepertinya hubungan mereka jadi semakin dekat.

"Apa yang sebenarnya terjadi?"

"Tidak ada. Aku dan Sandee memang dekat dari dulu. Mungkin waktu itu Sandee cuma sedang datang bulan makanya dia marah-marah pada semua orang" alasan Thada.


Tiba-tiba Thada ditelepon pamannya yang memintanya untuk datang karena May sedang ngamuk-ngamuk lagi. Tapi Fahsai menolak ditinggalkan begitu saja, apalagi kesempatan mereka bersama seperti ini sangat jarang jadi dia tidak mau momen ini rusak begitu saja. Thada berusaha meminta pengertiannya karena ini masalah adik sepupunya, May.

"P'Thada, apa tidak pernah terpikirkan olehmu kalau May melakukan semua ini hanya demi menarik perhatianmu"

Thada tidak suka sedikitpun mendengar dugaan Fahsai, masalah ini adalah masalah keluarganya dan dugaan Fahsai itu sudah sangat keterlaluan.


Masih shock dengan Thew yang mendadak menembaknya, Sandee tidak bicara padanya sedikitpun dalam perjalanan pulang, bahkan sampai mereka tiba di depan rumah Sandee.

Thew mengingatkan Sandee bahwa dia akan menunggu jawabannya. Sandee hanya meng-oke-kannya dengan gerak isyarat tanpa menoleh sedikitpun pada Thew dan langsung masuk tanpa mengucap apapun.


Setelah Thew pergi, Sandee curhat pada Chacha. Dia bingung harus bagaimana karena dia tidak yakin apakah Thew orang yang baik atau tidak. Chacha tidak merasa tembakan dadakan Thew itu salah, menurutnya kalau seorang pria mengajaknya pacaran maka itu artinya pria itu serius.

Pria jahat tidak akan mau repot-repot melakukan itu, yang akan mereka lakukan biasanya cuma menggoda sepanjang hari dan setiap hari tanpa mau mengubah hubungan mereka ke arah yang lebih serius.

Jika pria seperti itu ditanya apa arti Sandee baginya, maka pria itu tidak akan bingung menjawabnya. Mungkin dia cuma akan menjawab kalau kalian cuma sekedar teman atau malah cuma sekedar kenalan.


Chacha yakin kalau Thew bukanlah pria semacam itu, jadi terserah keputusan Sandee saja. Sandee memikirkan kata-kata Chacha itu. Tapi bukannya Thew yang dia pikirkan, malah bayangan wajah Thada yang terngiang dalam benaknya.


Sampai menjelang malam, Tuan Thawee masih saja belum muncul. Na dan Sanrak akhirnya memutuskan untuk pergi. Tapi dalam perjalanan keluar, mereka malah mendengar suara nyanyian Tuan Thawee.

Na langsung keluar menemuinya dan menuntut penjelasan kenapa Tuan Thawee membohonginya dengan alasan sibuk padahal jelas-jelas dia tidak sibuk sama sekali. Apa Tuan Thawee benar-benar balas dendam padanya?

"Apa kau mengerti sekarang, bagaimana rasanya saat seseorang memperlakukanmu seolah kau orang yang tidak penting?"

Kesal, Na langsung berlalu pergi sambil menggerutui kemarahan Tuan Thawee yang sangat kekanak-kanakan.


Dari jendela kamarnya, May melihat Thada datang diantarkan Fahsai dan pemandangan itu jelas membuatnya sangat kesal.


Begitu Thada masuk kamarnya, May langsung menginterogasinya bagai seorang pacar yang cemburuan setelah melihat cowoknya jalan dengan cewek lain.

Thada lama-lama jadi kesal melihat sikap May dan langsung membentaknya. May menangis hingga membuat Thada jadi merasa bersalah.


Chacha sedang bersih-bersih setelah menutup toko saat selingkuhannya First tiba-tiba muncul mendobrak pintu toko untuk mencari Sanrak.

Chacha memberitahunya kalau Sanrak sedang tidak ada di rumah, jadi bagaimana kalau dia meninggalkan pesan atau datang besok lagi saja.

Tapi si selingkuhan bertekad mau bertemu Sanrak sekarang, bahkan langsung menerobos masuk dan duduk menunggu di sofa.


Na mengantarkan Sanrak pulang. Sebelum mereka berpisah, Na tiba-tiba bertanya apakah ada orang yang mengantar-jemput Sanrak. Begitu Sanrak berkata tidak ada, Na langsung menyatakan kalau besok pagi dia akan menjemput Sanrak.

Sanrak berusaha menolak tapi Na tetap ngotot. Na beralasan kalau dia ingin menjemput Sanrak karena dia adalah adiknya Sansuay sekaligus agar dia bisa mengajari Sanrak tentang pekerjaannya.

Hmm... Sanrak akhirnya setuju, tapi tampaknya dia cukup kecewa saat Na beralasan kalau dia ingin menjemputnya hanya karena kakaknya.


Mereka pun berpisah. Dan begitu Sanrak masuk rumah, si selingkuhan langsung menghampirinya.

Awalnya Sanrak tidak mengingatnya. Tapi saat si selingkuhan terang-terangan mengakui siapa dirinya dan hubungannya dengan First, Sanrak akhirnya ingat, dia adalah wanita yang bersama First malam itu.

Bersambung ke episode 6

Post a Comment

0 Comments