Sinopsis About is Love Episode 20 - 3

 Sinopsis About is Love Episode 20 - 3

Zhou Shi sontak mewek begitu ditinggal Zhang Shuai. Dan saat itulah Sekretaris An muncul, pura-pura seolah dia kebetulan datang kemari karena ada pekerjaan lalu tanya ada apa dengan Zhou Shi? Apa dia ada masalah?


"Cuma masalah ujian. Sepertinya aku harus mengulang setahun."

"Kenapa? Apa kau sudah menemukan seseorang untuk membantimu merevisi ujian?"

"Mereka semua sibuk dan menolak membantuku."

Sekretaris An mengklaim akalau dia mengenal seseorang yang dulu kuliah jurusan seni di Amerika. Kemampuan abahasa Inggrisnya juga bagus. Dia mungkin bisa membantu Zhou Shi. Zhou Shi dengan polosnya mempercayai semuanya ucapannya dan langsung senang.


Dan siapa lagi orang yang dimaksud Sekretaris An selain Wei Qing. Zhou Shi sekarang galau maju-mundur di depan kantornya Wei Qing, ingin masuk tapi ragu.

Wei Qing geli melihatnya. Dia sengaja membiarkan Zhou Shi menggalau ria seperti itu beberapa saat sebelum akhirnya memanggil Zhou Shi masuk.

"Berdiri di depan pintu selama itu, apa begitu sulit untuk meminta?"

"Sekretaris An sudah memberitahumu."

"Iya. Tapi aku ingin sendiri yang mengatakannya."

"Err, Pak Presdir. Bisakah anda membantu saya merevisi mata kuliah saya?"

"Oke."

"Sungguh? Kau setuju?"

"Kau mau aku nggak setuju?"

"Tidak, tidak. Aku hanya tidak menyangka kalau anda akan setuju secepat itu."


Tapi, tentu saja Wei Qing mengajukan syarat. Syaratnya adalah Zhou Shi harus menaati aturannya 24 jam setiap hari mulai dari sekarang. Jika Zhou Shi tidak mampu melakukannya atau tidak setuju, maka Wei Qinag akan batal membantunya.

"Kalau kau tidak bisa, kau boleh pergi."

"Tidak, tidak, tidak. Aku bisa. Aku bisa melakukannya kok."

Wei Qing senang. "Oke. Kalau begitu, mari kita mulai revisinya mulai nantia malam. kan kubuat kau merasakan sendiri bagaimana rasanya di-training dari neraka. Oh yah, aku juga akan membantu ujian bahasa Inggris level 4-mu."

Zhou Shi mendadak takut mendengarnya.


Malam harinya, Wei Qing memberikan beberapa lembar soal padanya, ini hanya untuk mengetes levelnya Zhou Shi. Kerjakan dalam waktu 20 menit, mulai dari sekarang!

Zhou Shi kontan panik mengerjakan ujian dadakan itu. Dia bahkan tidak bisa menyelesaikannya sampai batas waktu berakhir sampai Wei Qing mengambil paksa lembar soalnya. Parahnya lagi, jawaban-jawabannya malah penuh dengan coretan-coretan, hampir salah semua lagi jawabannya.

"Kau cuma waktu setengah bulan sampai ujianmu dimulai."

"Kalau tidak berhasil, yah sudah. Aku akan mengulang setahun saja."

Wei Qing tak setuju. Mulai sekarang, Zhou Shi harus tinggal di rumah ini. Hah?!


Zhou Shi akhirnya pulang hanya untuk mengepak barang-barangnya. Fei Fei tidak mengerti, buat apa Zhou Shi tinggal bersama Wei Qing kalau hanya untuk revisi ujian. Lagian kan mereka tinggal dalam satu gedung, beda lantai doang. Jangan-jangan Wei Qing memanfaatkan kesempatan ini untuk dekat dengan Zhou Shi.

"Mungkin saja."

"Teus bagaimana bisa kau setenang ini? Waktu dia pindah ke sini, aku merasa ada yang aneh. Dia pindah dari rumah mewahnya ke gedung tua ini. Dia tidak mungkin sedang berusaha mengejarmu, kan?"

Zhou Shi yakin kalau itu tidak mungkin. Dulu itu cuma kesalahpahaman. Sekarang kesalaahpahaman di antara mereka sudah terselesikan. Dia dan Wei Qing murni cuma teman biasa saja.

"Jangan turunkan kewaspadaanmu. Ini teknik klasik yang digunakan pria untuk mengejar wanita dengan pura-pura jadi teman si wanita. Lagian kau kan punya Xiao Fei sekarang. Apa kau tidak takut dia cemburu."

Zhou Shi bingung, "kenapa Xiao Fei musti cemburu?"

"Berhentilah berakting. Waktu kau tidak ada di sini, Xiao Fei sudah memberitahuku segalanya."

Zhou Shi kaget, "Dia memberitahumu semuanya? Padahal dia menyuruhku untuk merahasiakannya."


Mana mungkin. Bahkan pertemuan malam itu adalah rencananya Fei Fei. Kalau dia tidak merancanakannya dengan benar, mana mungkin Ning Fei bisa mengatakannya pada Zhou Shi.

"Sungguh? Terima kasih. Apa kau tah berapa lama aku menunggunya? Dia menolak memberitahuku."

Fei Fei makin sedih mendengarnya, mengira Zhou Shi sudah lama mengetahui perasaan Ning Fei terhadapnya. Ternyata selama ini dialah yang bodoh karena tidak mengetahui apapun.

"Bedalah. Lagian kan kau tidak benar-benar memperhatikannya."

"Baiklah. Aku memang tidak bisa dibandingkan denganmu. Baguslah. Kupikir kau hanya akan menyukai Li Ming Cheng seorang dalam kehidupan ini."

"Mana bisa disamain? Xiao Fei itu idola di dalam hatiku."


"Bagaimanapun, aku mengharapkan yang terbaik untuk kalian berdua."

Zhou Shi bingung mendengarnya, tapi makasih deh atas doanya. Fei Fei memperingatkannya sekali lagi untuk berhati-hati terhadap Wei Qing.

"Jangan khawatir. Aku cuma akan melakukan revisi, lalu aku akan kembali setengah bulan lagi. Kalau kau merindukanku, datang saja menemuiku setiap saat."


Ning Fei ada di luar saat Zhou Shi keluar sambil menyeret kopernya yang jelas saja membuat Ning Fei penasaran dia mau pergi ke mana. Fei Fei memberitahunya kalau Zhou Shi mau tinggal bersama Wei Qing di lantai atas, apa Ning Fei tidak akan menghentikannya?

Zhou Shi mengoreksi, jangan dengerin omongan Fei Fei. Wei Qing cuma akan membantunya merevisi ujian, makanya dia tinggal di rumah Wei Qing. Dia cuma akan pergi selama setengah bulan kok. Jadi selama waktu itu, Fei Fei lah yang akan bertanggung jawab ngasih makan Ning Fei.

Ning Fei menolak, mending dia pesan gofood aja deh. Fei Fei sakit hati, maksudnya apaan? Ning Fei meremehkan masakannya? Dia sudah banyak mengalami peningkatan kok.

"Ah, sudahlah. Aku pergi sekarang yah. Titip salam sama 'Kakak Jenius' (Qiu Jing). Jangan merindukanku, yah."

"Pergi sana! Siapa juga yang merindukanmu. Pergi!"


Zhou Shi akhirnya pergi. Fei Fei benar-benar heran sama Ning Fei. Dia open minded sekali yah. Zhou Shi-nya pindah ke lantai atas untuk tinggal bersama pria lain tapi Ning Fei masih bisa santai baca buku gambar. Dia terlalu mempercayai Wei Qing atau Zhou Shi?

"Aku mempercyai mereka berdua."

"Baiklah. Kalian semua memang masih polisi dan open minded. Sepertinya aku yang berpikiran lebay. Apa kau mau makan malam?"

"Kau yang masak?"

"Delivery."

"Oke!" Ning Fei mendadak semangat yang jelas saja membuat Fei Fei kesal.


Zhou Shi baru tiba di rumah Wei Qing, tapi malah disambut dengan semprotan anti kuman. Wkwkwk! Dasar Wei Qing.

"Apa kau sudah merapikan kamarku? Kasurmu sangat empuk, apa kasurku juga sama?"

"Kalau kau mau, kau boleh tidur di kasurku."

"Dasar! Cepat bawa aku ke sana, aku mau mandi terus maskeran terus bobok cantik."

"Siapa bilang kau boleh tidur?"


Tak lama kemudian, Zhou Shi menyerahkan catatan yang diberikan Zhang Shuai padanya. Tapi Wei Qing malah dengan entengnya membuang catatan itu ke tong sampah bahkan memperingatkan Zhou Shi untuk tidak lagi memperlihatkan barang tidak berguna seperti itu lagi.

Karena waktu mereka terbatas, jadi Wei Qing tidak akan mengajari Zhou Shi dengan cara tradisional seperti ini. Dia akan menunjukkan kisi-kisi ujian dan melingkari poin-poin penting saja.

Dia santai saja nyerocos panjang lebar tentang rencana-rencananya untuk mengajari dan melatih Zhou Shi, tapi saking panjangnya dia ngomong, Zhou Shi malah jadi nggak nyambung.

Wei Qing sampai gregetan dibuatnya. Intinya dia akan melatih Zhou Shi dengan keras. Pertama-tama, Zhou Shi harus bisa menjawab 20 soal setiap hari sampai semua pertanyaan itu bisa dihapal, bukan hanya oleh otaknya, tapi juga dihapal oleh tubuhnya.

Zhou Shi takut. "Apa perlu kau sekeras itu?"

"Apa kau tahu bagaimana sirkus melatih singa?"

"Dipukuli?"

"Dibuat kelaparan."

Bersambung ke episode 21

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam