Sinopsis I Hear You Episode 6
Er Duo sudah menata peralatan mandinya di kamar mandinya Shu Wei dan langsung puas melihat hasil penataannya. Tapi menurut Shu Wei penataannya kurang bagus, barang-barang mereka tampak jelas ada jarak. Tapi tidak masalah, biarkan Shu Wei sendiri yang menanganinya.
Keesokan harinya, Shu Wei memulai rutinitas paginya dengan memainkan biola. Er Duo datang tak lama kemudian untuk mengabarkan bahwa para wartawan itu sudah menunggu di luar.
Li Zi dan Yu Zhong terburu-buru datang dan langsung memakaikan ke telinga mereka, ini biar mereka gampang berkomunikasi nantinya. Tapi Shu Wei ngotot menolak memakainya. Er Duo juga merasa kurang nyaman dengan ini, seperti mata-mata saja.
"Mereka itu terkenal seperti Detektif Conan, kita tidak boleh meremehkannya."
Dia dan Yu Zhong akan berjaga di dalam mobil di luar, pokoknya mereka tidak usah gugup, mereka pasti akan membantu kok.
Si wartawan Detektif Conan itu akhirnya datang, bahkan penampilannya juga meniru Detektif Conan dan dia datang dengan membawa rekannya yang bertugas merekam dengan gaya alay-nya.
Si Conan dengan sinis memberitahu mereka kalau ini adalah acara siaran langsung, semua netizen akan menyaksikan kegiatan mereka real time. Soalnya mereka kan menipu para penonton, jadi misi mereka datang kemari adalah menyelediki kebenaran hubungan mereka dan memastikan mereka pasangan betulan atau tidak.
"Masuklah." Santai Shu Wei.
Dia dan Er Duo bisik-bisik, saling mengingatkan untuk berakting dengan baik. Tapi si Conan itu dengan ketus melarang mereka bisik-bisik. Jangan pikir kalau mereka bisa menipunya. Mereka lakukan saja keseharian mereka seperti biasanya, anggap saja mereka berdua tak ada.
Mereka lalu pindah duduk di sofa, tapi mereka cuma diam saja dan duduk agak berjauhan, apalagi sikap mereka benar-benar kaku dan canggung. Si Conan jadi semakin curiga dan blak-blakan menyatakan kecurigaannya pada para penonton. Masalah pasangan tuh seperti ini?
"Kalau anda bicara sendiri terus, kami tidak akan punya kesempatan." Sengit Shu Wei.
Baiklah, mereka cuma akan merekam, Shu Wei dan Er Duo lakukan saja apapun yang mereka inginkan.
Karena Shu Wei masih saja diam, Er Duo berinisiatif mengajaknya sarapan. Shu Wei mau makan apa hari ini?
"Terserah kau saja." Cuek Shu Wei.
Biar lebih meyakinkan, Er Duo usul bagaimana kalau sarapan hari ini sama seperti yang kemarin? Shu Wei jelas bingung, tapi dengan cepat dia menyetujuinya lalu ikut ke dapur untuk membantunya. Mereka benar-benar berusaha bersikap senormal mungkin, bak pasangan yang sudah lama lama tinggal bersama.
Tapi tiba-tiba Er Duo merasakan ponselnya bergetar. Dengan sengaja dia memberi isyarat pada Shu Wei dengan menepuk-nepuk sakunya sambil beralasan kalau dia mau pergi ambil air dulu.
Begitu memastikan dirinya aman di balik sofa, dia langsung mengangkat telepon yang ternyata dari Lu Tian yang mengajak Er Duo ketemuan dengannya di cafe.
"Aku tidak bisa keluar hari ini, bagaimana kalau minggu depan saja?" Bisik Er Duo.
Lu Tian bingung kenapa dia bisik-bisik, apa ada masalah? Apa Er Duo sakit? Bagaimana kalau dia saja yang ke sana?
"Tidak usah. Ada hal penting yang harus kulakukan"
Saat itulah Lu Tian baru melihat siaran langsung yang sedang menampilkan Shu Wei sibuk sendirian di dapur. Apa karena pria itu? Er Duo tinggal bersamanya?!
Belum sempat Er Duo bicara, si Conan mendadak memanggilnya. Terpaksa Er Duo harus mengakhiri teleponnya. Lu Tian jadi semakin cemas.
Sementara Shu Wei menunggu di meja makan, Conan cs sibuk merekam Er Duo yang lagi masak di dapur. Tapi hasil masakannya benar-benar tidak meyakinkan sampai Shu Wei cuma diam saja menatap makanan itu dengan ragu.
Terpaksa Er Duo harus turun tangan pura-pura sok romantis menyuapi Shu Wei. Shu Wei terpaksa memakannya... dan langsung terbatuk-batuk. Pfft! Tapi setelah berhasil menelan makanan itu dengan susah payah, dia ngegombal kalau makanan buatan Er Duo selalu enak.
"Bersama denganmu, membuat hari-hariku jadi terasa spesial."
Er Duo mengklaim kalau Shu Wei memang suka begitu, kadang dia lebay. Dikasih makanan apapun, Shu Wei selalu bilang rasanya enak biarpun sebenarnya nggak.
Baru satu suapan, Shu Wei menyatakan kalau dia sudah kenyang dan menyuruh Er Duo untuk membersihkan dapur bak majikan memerintah pelayan.
"Kau jangan mengambil kesempatan menyuruh-nyuruhku." Bisik Er Duo kesal.
Shu Wei santai mengklaim kalau kemarin dia mengerjakan segalanya sendirian, jadi sekarang gantian dong. Iiish! Terpaksa Er Duo harus melakukannya. Kalau begitu, Conan cs memutuskan mau keliling rumah dulu sementara Er Duo membersihkan dapur.
Li Zi lega melihat akting mereka, tapi Yu Zhong tidak. Soalnya si Conan itu masih terus curiga. Mereka berdua harus turun tangan untuk meyakinkan si Conan itu. Maka kemudian, Yu Zhong mengeluarkan kunci rumah dan k****m dan menyuruh Li Zi membawa benda itu masuk rumah. Wkwkwk!
Sementara itu, Conan cs naik ke lantai atas dan menemukan kamarnya Er Duo. Jelas saja dia langsung menuntut penjelasan atas kamar itu sambil nyinyir. Apa rumah ini besar banget sampai mereka punya kamar sendiri-sendiri? Katanya mereka pasangan?
Er Duo bingung harus bagaimana, Shu Wei dengan santainya mengklaim kalau Er Duo butuh tempat tenang untuk latihan. Dia sendiri juga tidak suka diganggu saat membaca buku. Makanya mereka pakai dua kamar.
"Terus kenapa ada tempat tidur?"
Er Duo beralasan kalau itu karena dia suka melakukan segala sesuatu sambil berbaring biar lebih konsen.
Tapi si Conan perhatikan sikap mereka berdua terlalu formal. Er Duo beralasan kalau itu karena mereka ada di sini, membuat mereka jadi agak gugup.
"Baiklah. Kalau begitu, tolong perlihatkan kamar kalian."
"Ada di belakang kalian."
Mereka pun masuk bersama. Er Duo dan Shu Wei mau ganti baju, dan Conan cs terus menguntit mereka dengan ketat.
"Apa kalian juga mau merekam kami ganti baju?" Kesal Shu Wei.
Conan cs akhirnya memutuskan menunggu di luar. Tapi saat Er Duo menutup pintu, dia hampir menjerit saking kagetnya melihat Li Zi mendadak sudah ada di belakang pintu. Ngapain di sini?
"Membantu kalian lah. Aku sudah mengatur semuanya. Kau hanya perlu ganti baju." Bisik Li Zi.
Tapi baju-bajunya Er Duo ada di kamar sebelah, gimana dong? Tapi atidak masalah, Shu Wei berpikir cepat lalu mengeluarkan kemejanya untuk Er Duo. Tapi Er Duonya malah ragu untuk memakainya.
Di luar, Conan cs sedang menyelidiki kamar mandi, tapi tetap saja dia tidak puas. Semua ini tidak membuktikan apa-apa, mereka belum dapat bukti apakah kedua orang itu tidur bersama atau tidak.
Shu Wei dan Er Duo akhirnya keluar setelah mengganti baju mereka. Si Conan heran kenapa Er Duo malah pakai bajunya Shu Wei?
"Aku suka ini karena terasa nyaman. Dan... apa kalian tidak pernah dengar bahwa piyama terbaik wanita adalah baju pasangannya?"
Conan cs langsung menerobos masuk kamarnya Shu Wei... dan langsung heboh melihat bungkus '
benda' itu terbuka dan terbuang di tong sampah. Wkwkwk! Conan cs berhasil terpedaya dan akhirnya mengakui mereka percaya kalau Shu Wei dan Er Duo memang benar-benar pasangan.
Tapi saat membukakan pintu depan untuk Conan cs, tiba-tiba saja Lu Tian menerobos masuk sambil mencemaskan Er Duo. Hadeh!
Li Zi kesal banget melihat itu. Dia hampir saja mau keluar untuk melabrak Lu Tian, tapi untung saja Yu Zhong dengan cepat mencegahnya. Bisa tambah kacau kalau Li Zi mendadak muncul juga di sana. Percaya saja pada mereka.
Terang saja Conan cs batal pergi dan curiga lagi. Siapa pria ini? Sepertinya dia peduli banget sama Er Duo, pacarnya Er Duo?
Er Duo menyangkal dengan gugup, Lu Tian ini temannya doang kok, teman sekelas. Sebenarnya mereka berdua cuma mau... mau... mau kerja kelompok. Er Duo tadi bilang kalau dia sedang sibuk, makanya Lu Tian datang kemari.
Si Conan tak percaya begitu saja. Ini kan rumah pacarnya Er Duo, kenapa Lu Tian malah harus datang kemari? Mencurigakan.
Lu Tian mengklaim kalau dia dengar kabar Er Duo sakit, makanya dia sekalian datang menjenguknya gitu. Er Duo sontak pura-pura sakit perut dan kedua pria itu langsung pura-pura menepuk-nepuk punggungnya.
Shu Wei bahkan sok romantis memberitahu Er Duo bahwa dia tidak masalah kalau ada temannya Er Duo datang, tapi bilang-bilang dulu. Er Duo sebenarnya berniat mau mengusir Lu Tian, tapi Shu Wei malah mengajak Lu Tian masuk.
Mereka pun duduk di sofa dan Shu Wei sok romantis memakaikan jaketnya untuk Er Duo. Si Conan penasaran apakah Lu Tian dekat dengan Er Duo?
Lu Tian mengaku kalau dia dan Er Duo sama-sama sekolah persiapan ke Jepang. Er Duo ini sangat pintar dan terkenal, makanya Lu Tian ingin belajar dengannya. Makanya dia yakin kalau Er Duo pasti akan bisa studi ke Jepang. (Hadeh! Lu Tian! Lu Tian!)
Terang saja informasi terakhir itu membuat si Conan jadi curiga kalau mereka hanya pura-pura jadi pasangan karena tujuan tertentu.
Lu Tian panik dan kebingungan sendiri bagaimana harus menjelaskannya, dan akhirnya dia berkilah kalau itu tidak ada hubungannya dengan acara ini, dia hanya terlalu bersemangat sampai salah ngomong.
Shu Wei langsung sok romantis mengec*p pipi Er Duo dan mengeluh manja bak pacar yang lagi cemburu. Mengajari Lu Tian pasti sangat melelahkan dan menyita waktu yah, mending dia berhenti saja.
Er Duo sampai tak enak pada Lu Tian. Dia jangan tersinggung yah, Shu Wei cuma tidak ingin dia lelah saja kok. Oke, kalau begitu, Lu Tian pamit.
Conan cs pun akhirnya pamit dan mengakui kalau sekarang mereka percaya mereka berdua memang benar-benar pasangan. Er Duo bisa bernapas lega begitu semua orang pergi, akhirnya dia bisa tidur nyenyak sekarang.
Dan Er Duo benar-benar tidur nyenyak sepanjang malam dengan gaya serampangan nendang sana-nendang sini... bahkan sampai kesiangan dan akhirnya jatuh dari tempat tidur.
Beda banget sama Shu Wei yang tidurnya tenang, rajin bangun pagi, lalu memulai rutinitasnya dengan olahraga ini dan itu, mandi, lalu main biola dan terakhir sarapan.
Tiba-tiba Shu Wei mendapat video call dari ibunya. Maka Shu Wei pun menghubungkannya ke TV... tepat saat Er Duo baru turun ke dapur untuk ambil makanan dengan masih memakai piyamanya yang jelas saja langsung menarik perhatian Ibu, mengira putranya sudah punya kekasih. Sejak kapan mereka tinggal bersama?
Shu Wei jadi panik dan buru-buru mengakhiri video call-nya dengan alasan sibuk. Tak lama kemudian, seorang kurir datang mngantarkan dua buah paket. Yang satu untuk Shu Wei dan yang satu untuk Er Duo.
Shu Wei memberikan paket itu ke Er Duo dan langsung pergi. Tapi saat Er Duo membuka paket itu, dia malah kaget dan ngeri mendapati isinya adalah sebuah boneka yang menangis darah.
Setelah kuliah selesai, teman-temannya Er Duo mendadak mengerubunginya dan heboh mengomentari pacarnya Er Duo yang mereka lihat di siaran langsung kemarin.
Er Duo cuma bisa terdiam canggung mendengar cerocosan mereka, untung saja Lu Tian cepat-cepat bertindak membubarkan mereka. Lu Tian penasaran kenapa Er Duo mau ikut acara itu, apa dia mau jadi selebritis?
Er Duo menyangkalnya. Awalnya juga dia tidak mau, kebetulan saja. Siapa juga yang mau debut jadi artis? Mereka lalu jalan bersama dan itu membuat Lu Tian bahagia.
Tapi di luar, senyumnya menghilang dengan cepat saat mereka melihat Shu Wei datang menjemput Er Duo lalu mereka pun pergi bersama. Er Duo heran kenapa Shu Wei datang menjemputnya.
"Ada temanku yang ingin menemuimu."
Dan teman yang dimaksudnya itu ternyata orang yang menawarinya pekerjaan jadi dubber film anak-anak.
"Eh, pacarmu cantik dan imut yah." Komentar pria itu.
"Itu bukan bagian dari pekerjaan, kan?" Sengit Shu Wei.
Er Duo akhirnya setuju setelah membaca naskahnya. Usai dubbing tak lama kemudian, pria itu langsung nyerocos memuji-muji kemampuan dubbing-nya Er Duo.
"Ye Shu Wei, sering-seringlah ke sini. Aku harap kita bisa kerja sama."
"Aku juga senang bisa membantu."
Shu Wei pun senang lalu mengajak Er Duo pulang.
Li Zi dan Yu Zhong masih di studio melihat-lihat videop rekamana kedua orang itu. Li Zi merasa hubungan kedua orang itu semakin membaik sekarang, tapi tetap saja rasanya ada yang mengganjal. Sepertinya akan terjadi sesuatu di antara mereka.
Yu Zhong geli mendengarnya, Li Zi bilang apa? Sesuatu mungkin akan terjadi di antara kedua orang itu? Li Zi mendukung mereka?
Tapi momen kebersamaan mereka tiba-tiba terganggu saat Xing Zhen masuk dan membawakan secangkir kopi untuk Yu Zhong. Li Zi langsung kesal dan cemburu.
Bersambung ke episode 7
2 Comments
Lanjutkann minnnn di tungggu episode berikutnya
ReplyDeleteKpan min..ini klnjutannya.......d buka berkali2 blm ad lnjutannya..smngat min..d tggu hloo
ReplyDeleteHai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam