Sinopsis Master Devil Don't Kss Me Season 2 - Episode 21
Feng Shao heran, kenapa Cheng Chuan tidak datang menonton kompetisi itu. Xiao Nan mengaku sudah meneleponnya tadi, tapi Cheng Chuan tidak mau datang. Sepertinya dia masih belum rela.
Feng Shao maklum sih, dia sendiri juga pasti sulit menerima jika orang yang dia sukai ternyata sepupunya sendiri.
Xiao Nan langsung menyalahkan Feng Shao. Dia yang menyemangati Cheng Chuan untuk mengejar Chu Xia. Kalau saja Feng Shao tak pernah mengajari Cheng Chuan tentang 18 cara mengejar cewek itu, dia pasti takkan terjebak sedalam ini.
Feng Shao menolak disalahkan. Cheng Chuan sendiri yang memohon-mohon padanya minta diajari.
Malas membahas masalah itu lebih jauh, Xiao Nan beralih topik dan bertanya apakah Feng Shao mengenal orang-orang yang pintar bermain alat musik?
"Dari mana aku mengenal orang-orang seperti itu?"
"Bukannya dulu kau bermain gitar?"
"Itu kan cuma karena aku ingin mengejar Chu Xia"
Sebodo lah, pokoknya Feng Shao harus membantunya. Dia berniat membantu Cheng Chuan membentuk sebuah band dan memenuhi impiannya.
Ooooh, Feng Shao mengerti, Xiao Nan suka yah sama Cheng Chuan? Malu, Xiao Nan buru-buru menghindar tapi terlebih dulu dia mengingatkan Feng Shao untuk membantunya.
Qi Lu menyinggung ucapan Han Yu dulu yang pernah menyarankannya untuk tidak menghalangi seseorang mengejar impiannya hanya karena keegoisannya.
Sekarang dia menyadari bahwa Chu Xia berhak untuk mengejar impiannya sendiri, dia juga berbakat. Sudah seharusnya dia membiarkan Chu Xia terbang tinggi.
"Lalu bagaimana denganmu? Jika Chu Xia memenangkan kompetisi ini dan pergi ke Perancis, bagaimana denganmu?"
"Aku berencana belajar bisnis lalu mengambil alih perusahaan Liu Ge (ayahnya)."
Han Yu tak percaya mendengarnya, bukankah dulu Qi Lu membenci hal itu? Memang, tapi setelah krisis besar yang baru saja dialami perusahaan dan keluarganya, dia menyadari bahwa manusia tidak boleh egois dalam hidup.
Walaupun ayahnya sekarang sudah tidak kritis lagi, tapi tbuhnya makin lemah tiap hari. Karena itulah, Qi Lu harus belajar bertanggung jawab demi keluarganya.
Han Yu kagum, Qi Lu sekarang benar-benar sudah berubah. Dulu dia hanya memikirkan dirinya sendiri, sekarang dia ingin terjun ke dunia ini.
"Tapi pernahkah kau berpikir tentang siapa orang yang membuatmu berubah?"
Guru Ma menuntun para kontestan ke sebuah hotel yang akan menjadi tempat kerja mereka. Di tiap-tiap kamar sudah disiapkan berbagai peralatan yang mereka perlukan untuk kompetisi ini.
Dia menyita semua ponsel mereka lalu menyuruh mereka masuk ke ruang kerja masing-masing. Chu Xia dan Xin Wei saling bersitatap sengit sebelum kemudian pergi ke kamar masing-masing. Melihat mesin jahit di sana, Chu Xia berjanji pada mendiang ibunya, dia janji takkan mengecewakan ibu.
Tuan dan Nyonya Han sedang suap-suapan mesra saat Qi Lu pulang. Tuan Han langsung menyuruhnya duduk. Tuan Han sudah dengar kalau Qi Lu mengambil kelas ekonomi.
Dia mengaku bahwa sebelumnya dia memang berniat melatih Qi Lu menjadi pebisnis. Tapi saat dia berada di rumah sakit, dia mulai berpikir ulang. Saat manusia berada dalam kondisi antara hidup dan mati, dia bisa melihat segala sesuatu secara menyeluruh.
Dia menyadari hidup manusia cukup panjang, jadi selama dia masih muda, lakukan saja apapun yang dia inginkan. Mulai sekarang, Tuan Han takkan lagi mengganggu Qi Lu. Sekarang Qi Lu boleh bebas belajar astronomi.
Qi Lu tersenyum mendengarnya. Tapi dia sendiri kok yang ingin belajar ekonomi. Dia sekarang sedang melakukan apapun yang dia inginkan.
"Belakangan ini aku sudah banyak berpikir dan menyadari betapa egoisnya aku dulu. Maafkan aku, ayah."
Nyonya Han sampai tercengang mendengarnya, Qi Lu meminta maaf pada ayahnya. Tuan Han terharu, putra mereka sudah dewasa sekarang. Nyonya Han sudah mengajarinya dengan sangat baik.
"Bukan aku. Tapi Chu Xia."
Direktur Jiang menatap foto mendiang ibunya Chu Xia dengan penuh rasa bersalah dan memohon padanya untuk tidak marah pada Xin Wei, dia hanya belum bisa mengerti dan menerimanya.
Tapi dia janji akan menjaga Chu Xia dengan baik, dia janji akan memberikan kehidupan dan pendidikan yang paling baik untuk Chu Xia.
Cheng Chuan datang tak lama kemudian. Direktur Jiang ingin membahas masalah Chu Xia, tapi Cheng Chuan menolak mendengarnya dan berniat pergi.
Direktur Jiang dengan cepat memerintahkannya duduk dan mendengarkannya. Direktur Jiang mengakui bahwa dibalik kesuksesannya berbisnis, dia gagal dalam masalah keluarga hingga menyakiti semua orang. Karena itulah, Direktur Jiang meminta maaf pada Cheng Chuan.
Tapi Direktur Jiang berharap Cheng Chuan mengerti, hidup manusia pasti akan selalu menemui banyak masalah. Kita bisa jatuh, gelisah dan bingung. Tapi apapun yang terjadi, kita tetap harus bisa berdiri dan bergerak maju. Hanya dengan begitu dia akan bisa memiliki masa depan.
"Paman, apa yang sebenarnya ingin kau katakan?"
"Aku ingin kau pergi bersamaku menonton final kompetisi itu."
"Maaf, aku tidak bisa melakukannya."
"Aku tidak ingin masalah ini menjadi lubang di hatimu selamanya. Pikirkanlah baik-baik."
Semua peserta mulai sibuk bekerja membuat baju-baju design masing-masing... hingga 3 hari pun berlalu dengan cepat.
Para murid pun berkumpul untuk menyaksikan kompetisi final. Bahkan Nyonya Han dan Direktur Jiang juga duduk di kursi penonton. Feng Shao langsung bergosip ria, baru kali ini dia melihat seperti apa wajah ayahnya Chu Xia.
Chu Xia masih sibuk mempersiapkan karyanya saat seseorang memanggilnya keluar, sekarang gilirannya tampil.
Xiao Nan baru keluar dari apartemennya saat dia mendapat telepon dari Wan Zi yang saat itu sedang berada di depan gedung apartemennya.
Walaupun biasanya dia anak buahnya Xin Wei, tapi kali ini dia malah memberitahu Man Kui bahwa ada orang yang mau menjebak Chu Xia.
Tiba-tiba si pria misterius muncul dan langsung membekap Man Kui sampai pingsan. Wan Zi yang baru keluar dari balik tembok, langsung shock menyaksikan kejadian itu.
Feng Shao tanya apakah Cheng Chuan sungguh tidak akan datang? Xiao Nan juga tak tahu, dia tadi menelepon Cheng Chuan dan dia bilang kalau dia akan mempertimbangkannya dulu. Tapi tak lama kemudian, Cheng Chuan akhirnya datang dan duduk di samping pamannya.
Acara jadi tertunda gara-gara Man Kui belum datang. You Tian juga tak tahu dan menyarankan agar mereka menunggunya datang.
Tapi kemudian, para juri melihat ada update-an dari Man Kui, dia membuat design baru. Para murid pun langsung heboh berkutat dengan ponsel-ponsel mereka untuk melihat design baru Man Kui itu.
Sekretarisnya Direktur Jiang mencari tahu apa yang terjadi dan mendapati ada yang aneh, Man Kui merilis design terbarunya itu dengan menggunakan platform fashion Misco milik perusahaan mereka.
"Bagaimana bisa aku tidak mengetahuinya?" Heran Direktur Jiang.
"Saya juga tidak yakin."
"Pergilah menginvestigasi masalah ini lebih lanjut dan cari tahu apa yang sebenarnya terjadi."
Qi Lu juga mengecek design terbarunya Man Kui itu. Tapi dia juga merasa aneh, design ini sepertinya tidak sesuai gayanya Man Kui. Tapi design barunya Man Kui itu langsung mendapat banyak tanggapan positif.
MC acara bingung, apa You Tian sudah menghubungi Man Kui. You Tian sudah mengirim pesan tadi, tapi Man Kui bilang kalau dia tidak enak badan dan dia tidak bisa datang. Jadi lebih baik mereka segera memulai acaranya sekarang.
Saat Man Kui terbangun, dia mendapati dirinya terkurung di sebuah gudang. Dia berusaha menggedor-gedor rolling door-nya, tapi para penjaga di luar langsung meneriakinya untuk bersikap baik atau mereka takkan sungkan melakukan sesuatu padanya.
Acara itu pun dimulai tanpa kehadiran Man Kui dan Xin Wei dipersilahkan tampil duluan memamerkan karya design-nya. Paman bangga melihatnya.
Tapi saat dia ditanyai tentang konsep design-nya, dia malah membahas masalah keluarga Jiang yang belakangan marak jadi berita.
Dengan sinisnya dia menyinggung ayahnya yang melakukan kesalahan pada masa mudanya dan mengancam siapapun untuk tidak berani-berani melangkah masuk ke dalam keluarganya atau dia akan mati-matian melawan siapapun orang itu.
Man Kui tiba-tiba mendengar suara dering bel. Saat itulah dia menyadari kalau tempat ini masih berada di wilayah sekolah. Dia langsung berteriak-teriak lagi meminta pertolongan.
Sekarang giliran Chu Xia tampil memamerkan karya design-nya. Tapi yang tidak semua orang sangka, karya yang Chu Xia pamerkan, sama persis seperti karyanya Man Kui yang barusan dipamerkannya di internet.
Jelas saja para penonton dan para juri langsung heboh kasak-kusuk. Salah satu juri langsung mengkofrontasinya, apa itu sungguh hasil karyanya Chu Xia? Apa dia menyiapkannya sendiri tanpa partisipasi atau petunjuk dari siapapun?
"Apa maksudnya?"
"Jawab pertanyaanku dulu."
"Iya!"
"Kalau begitu, tolong kau jelaskan ini. Mengapa hasil karyamu itu, sama persis dengan karyanya Xiang Man Kui yang diterbitkannya setengah jam yang lalu?"
"Apa?!"
Bersambung ke episode 2
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam