Sinopsis Master Devil Don't Kss Me Season 2 - Episode 23 [END]
March 12, 2019
Sinopsis Master Devil Don't Kss Me Season 2 - Episode 23 [END]
Man Kui datang bertamu saat keluarga Han sedang makan malam dan merayakan kesuksesan Chu Xia. Dan ternyata dia datang atas undangan Nyonya Han sebagai ungkapan terima kasih atas apa yang Man Kui lakukan di kompetisi hari ini.
Nyonya Han mengajaknya bersulang dan meminta maaf atas sikapnya pada Man Kui selama ini. Tuan Han penasaran apakah tangannya Man Kui baik-baik saja.
Man Kui meyakinkan bahwa cederanya sebenarnya tidak separah itu, lama kelamaan juga dia pasti bisa menggambar lagi.
"Xiao Kui, kau harus ingat. Pintu rumah keluarga Han akan selalu terbuka lebar untukmu. Kita semua adalah keluarga."
"Terima kasih, Paman."
Setelah makan malam usai, Man Kui dan Chu Xia bicara berdua di balkon. Chu Xia sekali lagi berterima kasih pada Man Kui. Jika bukan karena Man Kui, dia pasti sudah dicap jadi plagiator.
Menurut Man Kui, Chu Xia bisa saja kan membela dirinya dan bilang kalau tangannya cidera dan tidak bisa menggambar lagi. Dengan begitu masalahnya akan selesai.
"Tapi kan aku sudah janji padamu kalau aku tidak akan pernah memberitahu siapapun."
Man Kui cepat-cepat mengalihkan topik membahas kepergian Chu Xia ke Si Dun minggu depan, apa Chu Xia sudah siap? Dan bagaimana rencananya dengan Qi Lu? Chu Xia mengaku tak tahu.
"Jika aku boleh memilih lagi, aku akan tetap memilih Si Dun. Si Dun lebih memikatku, itu tempatnya para designer."
Man Kui cuma punya satu penyesalan. Dia kira tidak perlu memberi penjelasan pada Qi Lu karena dia pikir Qi Lu akan memahaminya. Dia terlalu percaya diri. Dia pikir tak peduli seberapa besar dia menyakitinya, Qi Lu akan tetap menunggunya.
"Tapi jangan salah paham. Aku mengatakan ini padamu bukan berarti aku ingin menyingkirkanmu dan mengambil keuntungan darimu untuk balikan dengan Qi Lu. Aku sudah menyerah. Chu Xia, kuharap kau tahu apa yang paling penting bagimu. Jangan seperti aku. Pergilah bicara dengan Qi Lu, dia pasti akan mengerti."
Pasti, tapi Chu Xia mau ngaku dulu. Dia sebenarnya penggemarnya Man Kui loh, dia bahkan punya koleksi karya-karyanya Man Kui.
Man Kui juga mau mengaku. Sebenarnya dia juga sangat mengagumi Chu Xia. Dia kagum dengan bakatnya Chu Xia dan juga ketegasannya. Mungkin suatu hari, mereka akan menjadi rival.
Chu Xia baru saja keluar rumah, tapi malah berhadapan dengan Direktur Jiang. Dia sudah menunggu Chu Xia cukup lama di sana dan menuntut untuk bicara berdua.
Flashback.
Saat Direktur Jiang mendatanginya di sekolah waktu itu, ternyata dia menawarkan kesepatakan untuk membantu krisis yang dialami keluarga Han.
Chu Xia nyinyir. Lalu apa syaratnya? Apa Direktur Jiang menyuapnya dengan hal sebesar itu hanya supaya dia memanggilnya 'Ayah'? Dia sungguh merasa terhormat jika begitu.
"Kau berpikir berlebihan. Aku hanya ingin kau berjanji, baik kau menang atau kalah dalam kompetisi itu, kau tetap harus pergi ke Perancis."
"Apa yang sebenarnya kau inginkan?"
"Kau hanya perlu setuju atau tidak setuju."
Demi keluarga Han, Chu Xia akhirnya menyetujuinya.
Flashback end.
Sambil berjalan bersama, Chu Xia memberitahu Direktur Jiang kalau dia pasti akan pergi ke Perancis. Tapi sebelum itu, dia mau menjernihkan satu hal dulu.
Senang, Direktur Jiang menyuruh Chu Xia bilang saja padanya, dia akan membantunya apapun itu. Chu Xia menolak, masalah ini hanya dia yang bisa menyelesaikannya. Tapi bagaimanapun, Chu Xia berterima kasih.
Xiao Nan lalu membantu mendandani Chu Xia secantik mungkin sebelum dia pergi menemui Qi Lu. Saat dia datang tak lama kemudian, Qi Lu langsung protes karena Chu Xia telat padahal Chu Xia sendiri yang minta ketemuan.
Tapi begitu dia berbalik, dia langsung bungkam saking terpesonanya melihat Chu Xia pakai gaun dan dandanan yang cantik.
"Han Qi Lu, ada yang mau kukatakan."
"Aku juga ingin mengatakan sesuatu."
Mereka bicara secara bersamaan. Qi Lu tanya kapan Chu Xia akan pergi ke Perancis. Tapi Chu Xia dengan pedenya bilang 'aku bersedia'. Itu jawaban untuk Qi Lu waktu Qi Lu nembak dia dulu, tapi ternyata Qi Lu malah menanyakan masalah itu. Chu Xia kecewa mendengarnya
Tanpa mempedulikan kekecewaan Chu Xia, Qi Lu terus nyerocos tanya ini-itu tentang kepergian Chu Xia ke Perancis. Tak tahan lagi mendengarnya, Chu Xia langsung membentaknya.
"Kau sungguh ingin aku pergi?"
"Bukankah pergi ke Si Dun itu impianmu?"
"Lalu bagaimana denganmu? Apa yang kau pikirkan?"
"Memangnya apa yang kupikirkan penting?"
"Sangat penting bagiku. Han Qi Lu, aku tidak akan sama dengan Xiang Man Kui yang pergi ke Perancis dan meninggalkanmu."
Chu Xia memang suka men-design, tapi dia juga menyukai Qi Lu. "Han Qi Lu, aku menyukaimu! Aku menyukaimu! Mengerti tidak?!"
Tapi Qi Lu dengan dinginnya berkata kalau dia tidak akan memikirkan masalah perasaan. Dia hanya akan fokus untuk bekerja keras mulai sekarang.
Keluarga Han baru saja mengalami krisis keuangan yang sangat besar. Ayahnya juga baru sembuh, dan ibunya tidak sanggup menghadapi para direktur perusahaan. Karena itulah, Qi Lu tidak mau memikirkan masalah perasaan atau siapa yang dia sukai.
Chu Xia menangis mendengarnya. Baiklah, Chu Xia tidak akan mempermasalahkan hal ini lagi. "Semoga kau sukses, tuan muda Han!"
Chu Xia pun pergi dengan berlinang air mata. Walaupun ucapannya begitu dingin dan kejam, tapi begitu Chu Xia pergi, kaki Qi Lu langsung lemas.
Han Yu datang tak lama kemudian dan langsung mengkritik Qi Lu. Kalau tahu begini, dia pasti akan mengejar Chu Xia. Kenapa Qi Lu malah mengatakan kebohongan pada Chu Xia? Qi Lu menyangkal berbohong, tapi tentu saja Han Yu tak percaya.
"Aku hanya berpikir kalau Chu Xia sudah cukup menderita. Aku tidak boleh membiarkannya kehilangan kesempatan lagi."
"Cinta dan impian itu bukan sebuah konflik."
"Tapi apa yang kukatakan juga fakta. Aku tidak bisa pergi ke Perancis bersama Chu Xia. Aku tidak bisa menghalangi langkahnya. Dia bisa belajar ke Si Dun, lalu aku?"
"Aku heran, apa kau sungguh Han Qi Lu yang selama ini kukenal?"
"Aku bukan Han Qi Lu yang itu. Aku tidak egois."
"Benar. Tapi menurutku sama saja. Kau bahkan tidak mempertanyakan bagaimana perasaan Chu Xia. Kau bahkan tidak berpikir kalau kau sendirilah yang memperumit masalah ini."
Han Yu menasehatinya untuk memikirkannya baik-baik dan ambil keuntungan dari kesempatan ini.
Pada saat yang bersamaan, Xiao Nan menyeret Cheng Chuan pergi menemui Feng Shao dan teman-temannya. Mereka datang dengan membawa beberapa alat musik. Lalu dengan pedenya mereka memainkan semua alat musik itu asal-asalan yang penting bunyi. Xiao Nan yang awalnya senang, malah jadi malu sendiri.
"Xiao Nan, kau membawaku kemari untuk melihat mereka?"
Malu, Xiao Nan langsung mengomeli Feng Shao. Apa boleh buat, cuma mereka-mereka ini yang terbaik yang bisa didapatkan Feng Shao di gang kucing.
Mereka mencoba bermain lagi yang jelas membuat telinga kedua orang itu sakit. Tak tahan lagi, Cheng Chuan cepat-cepat menghentikan mereka dan memberitahu apa saja yang salah dari permainan mereka.
Gitarnya Feng Shao bahkan tak ada bunyinya dan si pemain biola kebalik memegang biolanya. Tiba-tiba kedua teman Feng Shao dipanggil oleh bos masing-masing dan mereka pun kabur. Feng Shao sendiri ditelepon pacarnya dan langsung pergi.
Xiao Nan jelas kesal dan mau mengejarnya. Tapi Cheng Chuan cepat menghentikannya. Xiao Nan langsung menangis, merasa bersalah gara-gara kekacauan barusan. Tersentuh, Cheng Chuan langsung menarik Xiao Nan ke dalam plukannya.
"Dasar bodoh. Terima kasih, karena kau melakukan ini untukku."
Akhirnya, tibalah saatnya Chu Xia pergi ke Perancis. Semua orang mengantarkannya kecuali Qi Lu. Chu Xia berterima kasih pada Nyonya Han yang sudah menjaganya dengan baik selama ini.
Nyonya Han mengingatkan Chu Xia untuk selalu bilang padanya jika ada apapun yang Chu Xia butuhkan. Nyonya Han pasti akan mengirim seseorang untuk mengurusnya. Tuan Han juga menitip pesan agar Chu Xia jaga diri baik-baik di sana.
Direktur Jiang meyakinkan Nyonya Han untuk tidak cemas. Dia sudah menyiapkan segala kebutuhan hidup Chu Xia dengan baik dan seseorang yang akan menjaga Chu Xia di sana.
Xiao Nan langsung mewek memluk Chu Xia, tak rela berpisah dengan sahabatnya itu. Pokoknya Chu Xia harus kembali. Chu Xia menghapus air matanya, dia janji pasti akan kembali.
Tapi suasana mendadak jadi canggung saat Chu Xia mencari-cari keberadaan Qi Lu yang tak kunjung muncul. Nyonya Han tak enak memberitahu Chu Xia kalau Qi Lu sudah pergi pagi-pagi sekali dan dia tak tahu di mana keberadaannya sekarang.
"Tidak apa-apa. Mungkin dia cuma tidak mau datang."
Karena sudah tak ada waktu, Chu Xia pun pergi. Walaupun di depan semua orang dia tampak tegar, tapi Chu Xia langsung menangis sesenggukan sepanjang perjalanan.
Begitu semua orang sudah pergi, Cheng Chuan ternyata tahu kalau Qi Lu sedari tadi bersembunyi di balik tembok dan langsung menyuruhnya keluar. Cheng Chuan tak menyangka kalau Qi Lu ternyata seorang pengecut.
"Terserah apapun katamu, aku pergi."
"Tunggu! Apa kau tahu berapa banyak yang harus Chu Xia korbankan karenamu?"
"Apa?"
"Kubilang. Seseorang sepertimu tidak pantas dicintai!"
"Bukan itu. Apa maksudmu (berkorban)?"
Cheng Chuan akhirnya memberitahu Qi Lu bahwa masalah krisis keuangan yang dialami keluarga Han, bisa selesai dengan mudah itu berkat Chu Xia.
Dia dan Direktur Jiang membuat kesepakatan, baik Chu Xia menang atau tidak, dia akan pergi ke Perancis.
Chu Xia sangat membenci Direktur Jiang, tapi demi keluarga Han, demi Qi Lu, dia menyetujui kesepakatan itu tanpa ragu.
"Kukasih tahu kau. Kalau kau tidak mengejarnya sekarang, kujamin kau akan menyesal seumur hidup."
Qi Lu akhirnya pergi juga. Xiao Nan heran kenapa Cheng Chuan malah membantu Qi Lu?
"Aku hanya membantu adik sepupuku. Kuharap dia bahagia."
Qi Lu berhenti di tengah jalan dan mencoba menelepon Chu Xia, tapi tidak diangkat. Dan tepat saat itu juga, dia melihat pesawat terbang melintas di langit. Sepertinya Chu Xia sudah pergi.
Qi Lu lalu pergi ke gang kucing dan termenung sedih di sana, teringat semua kenangan indahnya bersama Chu Xia selama ini.
Dia lalu menulis sebuah pesan di sana sebelum kemudian berbalik pergi... tapi malah berhadapan dengan Chu Xia.
Saking tak percayanya dia nyata, Qi Lu langsung menyodok-nyodok pipi Chu Xia. Masih belum percaya juga, Qi Lu mencubit pipinya Chu Xia yang sontak membuat Chu Xia protes menampik tangannya.
"Kau tidak pergi?"
"Cuaca di Perancis buruk, jadi penerbangannya ditunda."
Qi Lu jelas bingung, dia yakin sekali tadi dia lihat pesawat melintas. Chu Xia menegaskan kalau dia punya waktu beberapa hari sebelum dia pergi ke Perancis. Tapi, apa Qi Lu datang kemari karena ada yang mau dia katakan padanya?
"Iya. Chu Xia, sebenarnya orang misterius yang selama ini berinteraksi denganmu di dinding gang kucing itu aku."
"Itu saja? Aku sudah tahu sejak awal. Kalau sudah tak ada yang perlu kau katakan lagi, aku pergi."
Qi Lu langsung memerintahkannya kembali lalu memluk Chu Xia dan akhirnya mengakui perasaannya. "Aku menyukaimu."
2 Comments
Makasih berkenan re-post...
ReplyDeleteLanjut season 3 kan?
Kyaaa... Pengen yg season 3 nya... Yg pemeranx ttap sama ini 😫😫😫
ReplyDeleteHai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam