Tapi saat Yi Zhou kembali tak lama kemudian, dia malah mendapati Xia Lin ketiduran di meja setelah selesai menulis tentang segala hal yang ingin dilakukannya bersama Yi Zhou dalam kencan mereka besok.
Melihat daftar itu, Yi Zhou langsung menelepon Wen Li dan menyuruhnya untuk membatalkan kencannya besok.
Keesokan harinya, Wen Li terbangun tapi malah mendapati Fei Fei tidur di atas d~~anya. Pfft! Wen Li terpesona dan langsung mengusap lembut rambut Fei Fei, tapi perbuatannya itu malah membuat Fei Fei terbangun.
"Kenapa kau mengusap rambutku?"
"Kenapa kau memlukku?"
Seketika itu pula Fei Fei menyadari posisinya dan langsung bangkit dengan panik. Mana dia tahu, dia kan lagi tidur! Lagian ngapain juga Wen Li tidur di kamarnya?!
"Kau yang mengundangku masuk."
Malu, Fei Fei buru-buru kabur menghindarinya.
Xia Lin menyeret Yi Zhou ke toko baju dan memilihkannya sebuah kaos gambar kartun. LOL! Ini kan tidak cocok untuknya, ini kaosnya anak-anak. Tapi Xia Lin ngotot. Lagian Yi Zhou tuh kekurangan semangat masa muda. Ganti baju, sana!
Yi Zhou keluar dari kamar pas tak lama kemudian dengan penampilan casual yang sangat berbeda dari image bos besarnya.
Xia Lin langsung pura-pura menggodanya. "Hei abang ganteng, sudah punya pacar? Bisa kita berteman di wechat?"
"Maaf, abang sudah punya istri."
"Kenapa penampilanmu baik sekali hari ini?"
"Kapan aku berpenampilan buruk? Aku merasa tersentuh kau masih memikirkanku meskipun kau kabur dari tanggung jawab keluargamu."
"Tundukkan kepalamu, biar kubantu melepas labelnya."
Tapi alih-alih menunduk, Yi Zhou malah menggendong Xia Lin yang jelas saja membuat Xia Lin cemas, takut dilihat orang. Yi Zhou masa bodo, Xia Lin kan cuma mau melepaskan label bajunya. Dia akan menurunkan Xia Lin kalau Xia Lin sudah selesai.
Mereka lalu pergi bermain mesin capit sambil saling menggoda dan Yi Zhou menatapnya dengan penuh cinta. Mereka menghabiskan hari itu dengan penuh kegembiraan layaknya pasangan kekasih pada umumnya.
Pekerjaannya Xia Lin sudah selesai hari ini. Dalam perjalanan keluar hotel, Xia Lin lagi-lagi merasa sesak napas tapi dia tetap bersikeras memperingatkan Yang Tong untuk tidak bilang-bilang ke Yi Zhou.
Tiba-tiba serombongan wartawan muncul menyerbunya dan menanyainya tentang Yi Zhou yang kabarnya datang kemari secara khusus untuk menemui Xia Lin. Yang Tong sampai harus kerepotan berusaha menyingkirkan mereka dan cepat-cepat membawa Xia Lin pergi.
D~~anya terasa semakin sesak sesampainya dia di rumah. Xia Lin jadi cemas kalau penyakitnya kambuh lagi. Maka kemudian dia pergi memeriksakan kondisinya ke dokter pertama yang dulu mendiagnosisnya menderita leukemia.
Tapi menurut laporan hasil tesnya, Xia Lin hanya menderita gejala anemia. Apa dia punya riwayat anemia?
"Aku dulu menderita leukemia. Anda yang dulu memeriksaku."
Dokter malah bingung, "aku tidak ingat pernah mengoperasimu."
"Aku dulu periksa di sini, tapi aku di-diagnosis dan dioperasi di rumah sakit swasta"
"Kalau begitu, bawakan aku laporan diagnosismu dan biarkan aku mempelajarinya."
Maka Xia Lin pun pulang untuk mencari laporan medisnya, tapi tak menemukannya di mana-mana... hingga kemudian, dia teringat akan brangkasnya Yi Zhou yang ada di dalam lemari.
Menduga laporan medisnya mungkin ada di dalamnya, Xia Lin langsung saja membuka brangkas itu dengan menggunakan passcode yang sama dengan PIN blackcard-nya, dan voila! Brangkas itu terbuka.
Dia menemukan sebuah amplop yang tersembunyi paling bawah di antara tumpukan dokumen di dalam brangkas itu.
Tepat saat itu juga, Yi Zhou menelepon. Xia Lin mengangkatnya sambil mengeluarkan isi amplop itu yang ternyata memang laporan medisnya. Tapi ada yang aneh dalam laporan itu yang membuatnya begitu tercengang sampai dia tidak mampu berkata-kata.
Yi Zhou sampai cemas saat tidak mendengar suaranya. Yang lebih mencengangkan, di dalam amplop itu juga ada banyak sekali foto-fotonya yang diambil secara diam-diam.
Xia Lin membaca laporan medis itu lagi dan kali ini kita melihat apa penyebabnya. Ternyata dia hanya di-diagnosis menderita anemia dan bukannya leukemia. OMG! Yi Zhou menipunya.
Saat Yi Zhou pulang malam harinya, dia mendapati Xia Lin duduk menunggunya di dalam kegelapan. Tapi kemudian dia melihat Xia Lin memegang laporan medisnya yang kontan membuatnya tegang.
"Laporan ini mengatakan kalau aku tidak menderita leukemia. Kenapa ini bisa ada di dalam brangkasmu?"
"Kau sudah melihatnya?"
"Yah. Segala hal yang seharusnya dan tidak seharusnya kulihat, sudah kulihat semuanya."
Yi Zhou mulai ketakutan sekarang. Dia langsung menggenggam erat tangan Xia Lin dan memintanya untuk mendengarkan penjelasannya.
Rumah sakit swasta tempat Xia Lin memeriksakan dirinya waktu itu sebenarnya adalah rumah sakit milik perusahaannya.
Waktu itu, dia melihat Xia Lin sedang bicara dengan dokter. Lalu dia sengaja menukar laporan medis Xia Lin yang asli dan membuat laporan palsu bahwa sumsum tulang belakangnya cocok dengan Xia Lin untuk membuat Xia Lin datang mencarinya.
"Aku tahu kau tidak akan mengerti saat ini. Tapi jika aku tidak melakukan itu, maka kita akan kehilangan kesempatan kita untuk bersama."
"Karena itu kau membuat pertunjukkan tentang donor sumsum tulang belakang untukku? Berapa lama kau berencana untuk menyembunyikan hal ini dariku?"
"Sampai saat kau mempercayaiku sepenuhnya."
"Kau ingin aku mempercayai seorang pembohong? Apa kau tidak merasa kalau itu sangat ironis?"
"Tapi sekarang kita sudah bersama dan aku mencintaimu. Bukankah itu yang paling penting?"
"Cintamu membuatku takut! Kau benci An Ran karena berbuat licik terhadapmu. Tapi dari tindakanmu, apa bedanya kau dengan dia?"
"Aku tidak pernah bermaksud menyakitimu."
"Apakah melukai secara emosional itu bukan menyakiti namanya? Apa kau pernah memikirkan perasaanku? Waktu itu aku baru berumur 21 tahun, baru lulus dari universitas dan punya impian masa depan yang membentang di hadapanku lalu tiba-tiba saja aku divonis mati. Kau cuma memikirkan dirimu sendiri! Apa kau tidak memikirkan seberapa besar duka dan keputusasaan yang kurasakan waktu itu?!"
Yi Zhou bersikeras yang penting adalah akhir yang bahagia tak peduli bagaimanapun prosesnya. Xia Lin tak percaya mendengarnya. Jadi bagi Yi Zhou, dia itu apa? Boneka yang bisa Yi Zhou permainkan sesuka hatinya? Atau hewan peliharaan untuk menghiburnya?
"Kau tahu sendiri bagaimana aku memperlakukanmu. Aku selalu ingin memberimu pernikahan yang megah. Aku selalu ingin mengumumkan pada dunia bahwa kau adalah istriku! Tapi kau selalu lari dan bersembunyi. Apa aku punya kesempatan? Aku selalu mematahkan batasan-batasanku demi kau. Dan sekarang kau malah tanya apa artinya kau bagiku? Menurutmu apa artinya kau bagiku?"
"Yang kuinginkan hanya kejujuran dan rasa hormat. Jangan mengawasiku, jangan mengintaiku, jangan berbohong!"
Tapi kalaupun Yi Zhou bisa mengulang segalanya kembali, dia akan tetap melakukan hal yang sama. Kecewa, Xia Lin langsung pergi, tapi tiba-tiba saja dia merasa pusing dan pingsan seketika.
Bersambung ke episode 11
7 Comments
Ksian xialin dibohongin yizhou..
ReplyDelete.tambh seru ni..
Lnjut ya min..
Cpt update...mksi
Makin seru mie
ReplyDeleteBaper...saiya pun jd ikutan sebel ma keangkuhan yi zhou...penasaran abis...jgn tlalu lama updateny y mb ima...makasih sinopsisny
ReplyDeletelajut min💪
ReplyDeleteLanjut.....
ReplyDeleteMakin seru nih...
ReplyDeleteLanjut ya min
Makasih
Semakin memahami. msi menunggu
ReplyDeleteHai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam