Sinopsis Memory Lost Episode 10 - 1

Sinopsis Memory Lost Episode 10 - 1


Xiao Zhuan dan Jin Xi berjalan pergi sambil membahas kisah pilu keluarga Zhou. Mereka sungguh tak menyangka kalau keluarga Zhou punya kisah kelam seperti itu. Kematian Nona Zhou secara tak langsung berhubungan dengan kematian Tuan Chen.

Tapi belum jauh, Jin Xi tiba-tiba menyadari Adiknya Nona Zhou yang sedang memperhatikan mereka dari balkon. Tapi saat Jin Xi melihatnya, gadis itu langsung buru-buru pergi.


Lao Dao menelepon saat itu untuk mengabarkan kalau mereka sudah menemukan Adiknya Tuan Zheng. Mereka bahkan sudah selesai menginterogasinya. Tapi situasinya agak berbeda daripada yang mereka pikirkan.

"Apa mungkin Tuan Zheng ada kaitan dengan kematian ibunya?" Tebak Jin Xi.

Dugaannya benar. Lao Dao sampai heran, dari mana Jin Xi tahu? Tadi waktu dia diinterogasi, Adik Tuan Zheng terus-menerus bicara buruk tentang Tuan Zheng. Dia bahkan bilang bahwa jika bukan karena ibunya, dia tidak bakalan mau pulang sampai mati sekalipun.

"Apa dia bilang tentang kenapa persaudaraan mereka bisa jadi seperti itu?"

Adik Tuan Zheng bilang kalau ibunya sangat sehat, jarang sakit dan selalu berhati-hati kalau jalan di luar. Karena itulah, Adik Tuan Zheng ngotot kalau kematian ibunya bukan karena kecelakaan. Dia menuduh Tuan Zheng sengaja mendorong ibunya sampai mati demi uang asuransi.


Jin Xi lalu bertukar informasi dengannya, memberitahu Lao Dao tentang penemuan mereka setelah bicara dengan Tuan Zhou. Keluarga Zhou membenci Tuan Chen karena gara-gara dialah putri mereka meninggal dunia.

Intinya, kedua korban memiliki satu kesamaan. Mereka mati karena orang-orang terdekat mereka. "Mungkin itu alasan T membunuh mereka."


Seorang wanita muda sedang ngobrol dengan temannya di telepon sambil menikmati wine. Dia lalu mengaca dan mengagumi keindahan tbuhnya di cermin saat tiba-tiba peluru menembus dadanya. Dia langsung roboh dan meninggal sedetik kemudian.


Han Chen dan timnya tiba di TKP tak lama kemudian. Cold Face mendapati lubang bekas tembusan peluru di kaca jendela dan Xiao Zhuan langsung mengecek medsos korban. Sama seperti kedua korban sebelumnya, korban ketiga ini juga orang yang bermasalah di masyarakat.

Namanya adalah Chen Can Lan. Tahun lalu dia pernah bermasalah karena menyetir dalam keadaan mabuk dan melarikan diri. Tapi pengadilan membebaskannya. Kabarnya, berkat uang dan koneksi keluarganya, mereka membuat orang lain menanggung kesalahan dan Nona Chen sendiri bebas.

Kejadian itu menjadi hot topic di internet. Netizen bahkan membuat forum khusus untuk mengkritiki Nona Chen. Dari riwayat browser-nya, Xiao Zhuan mendapati Nona Chen aktif setiap hari di forum itu dan bertengkar dengan netizen. Jelas-jelas dia tidak menyesali kesalahannya sama sekali.


Nona Chen jelas sesuai kriteria T dalam memilih korban: Orang yang tidak menghargai hidup orang lain dan patut dienyahkan dari masyarakat.

"Bagaimana bisa T, memilih orang yang tepat setiap saat?" Heran Jin Xi.


Kembali ke kantor, mereka mereview ketiga kasus. Ketiga korban tidak punya hubungan dengan satu sama lain dan tidak pernah pula bertemu di manapun.

Persamaan mereka hanyalah mereka memenuhi kriteria T untuk dibunuh: Orang-orang yang egois, mementingkan diri sendiri, tidak bermoral, dan ketiga-tiganya sama-sama lepas dari jeratan hukum.

T itu pasti merasa dirinya Dewa. Dia jauh lebih buruk daripada orang-orang jahat itu. Dan bagaimana caranya dia memilih ketiga korban yang benar-benar sesuai kriterianya diantara sekian banyak orang?


"Melakukan itu di dunia nyata memang sulit. Tapi ada satu cara yang bisa menghubungkan T dengan orang-orang itu." Ujar Jin Xi.

"Aku tahu. Xiao Bai, maksudmu internet, kan?"

"Bingo!"

Lao Dao bingung. Selain kasusnya Nona Chen yang memang viral di internet, kedua korban lainnya kan cuma orang biasa. Bagaimana caranya T bisa tahu tentang Tuan Zheng dan Tuan Chen?


Han Chen tanya balik, "Bagaimana caranya kita menemukan mereka?"

"Han Chen, kita ini polisi. Kita bisa mencari tahu dengan bicara pada orang terdekat korban untuk mendapatkan informasi."

"Apa kalian tidak merasa aneh? Saat kita datang ke rumah korban untuk mendapatkan informasi, mereka semua menghilang. Kebetulan sekali."

"Maksudmu, ada seseorang di belakang layar yang mengontrol keluarga Zhou dan Zheng Cheng Da (Adiknya Tuan Zheng)?"

Han Chen membenarkannya. Kalau begitu, Jin Xi menyarankan agar semua orang diinterogasi ulang. Han Chen setuju, tapi masing-masing orang harus diinterogasi secara terpisah.


Tak lama kemudian, Xiao Zhuan dan Lao Dao bergantian menginterogasi Tuan dan Nyonya Zhou Zhou secara terpisah. Mereka menanyakan tentang T, tapi baik Tuan Zhou maupun Nyonya Zhou mengaku tak kenal dan sepertinya mereka jujur.

Lalu giliran Jin Xi yang menginterogasi Zhou Si Lin, Adiknya Nona Zhou. Saat dia masuk, dia bisa melihat Si Lin gugup. Jin Xi mendekatinya dengan lembut dan berbasa-basi sejenak sebelum kemudian to the point meminta Si Lin untuk mengaku apa yang diketahui tentang T.


Si Lin tampak jelas gugup saat dia mengklaim tak kenal orang bernama T itu. Jin Xi tetap tenang mengingatkan Si Lin bahwa T ini adalah pembunuh profesional yang menderita penyakit mental serius.

Mungkin Si Lin mengira kalau Tuan Chen memang pantas mati dan si T berpikir kalau dia harus menghukum orang-orang yang dia pikir bersalah.

"Tapi jika kita tidak menghentikannya. Siapa yang bisa menjamin kalau di masa mendatang, dia tidak akan membunuh orang yang tidak berdosa juga? Sekarang ini, dia seperti bom waktu yang bisa meledak setiap saat."

Si Lin pasti merasa kalau T telah membantunya, dan karenanya, Si Lin ingin melindunginya. Tapi jika Nona Zhou sungguh ingin membantunya, maka seharusnya dia membeberkan semua yang Nona Zhou ketahui tentang T.

"Kau tidak mau dia melakukan kejahatan yang lebih serius dan pada akhirnya menjadi pembunuh berantai yang dibenci dan dihina orang lain, iya kan?"

Terpengaruh, Si Lin akhirnya mengaku kalau dia mengenal T melalui BBS. Tapi hanya itu yang dia ketahui tentang T.


Para pria mondar-mandir gelisah saat akhirnya Jin Xi keluar dari ruang interogasi. Mereka langsung saling bertukar informasi. Dan ternyata, baik keluarga Zhou maupun Adiknya Tuan Zheng sama-sama mengenal T melalui BBS.


Mereka lalu berkumpul di ruang rapat. Xiao Zhuan mempresentasikan situs BBS. Forum medsos dimana biasanya orang-orang curhat dan melampiaskan segala kekesalan mereka di internet dengan harapan kalau mereka akan mendapatkan dukungan dan perhatian netizen.

Akan tetapi, hal semacam ini bukan hal baru dan kebanyakan netizen tidak terlalu peduli. Postingan Si Lin mendapat 100 komen dan jumlah itu termasuk sedikit.

Di forum itu, Si Lin juga menyebutkan bahwa pada malam itu, setelah kakaknya pulang setelah pemerk****n itu. Nona Zhou bilang ke Si Lin bahwa ia sempat melihat bayangan Tuan Chen di gang.

Dia tidak memberitahukan masalah itu pada orang tuanya dan sekarang setelah kakaknya meninggal, dia tidak bisa membalas dendam pada Tuan Chen. Karena itulah dia meminta penghukuman publik untuk Tuan Chen.


Kebanyakan netizen hanya mengungkapkan dukungan dan hiburan, beberapa ada yang mengutuk, dan beberapa lainnya curiga kalau Si Lin cuma bicara omong kosong tanpa bukti dan hanya menginginkan simpati netizen.

Saat itulah T muncul dan tanya apakah ceritanya itu benar. Si Lin bersumpah kalau dia mengatakan yang sebenarnya dan T mempercayainya. Lalu beberapa hari kemudian, T berkomentar bahwa dia akan menghukum Tuan Chen.

Percakapan Adik Tuan Zheng dengan T juga sama. T tanya apakah ceritanya benar dan Adik Tuan Zheng bersumpah kalau dia jujur. Dia lalu menghilang sebentar dan kembali untuk memberitahu Adik Tuan Zheng bahwa kakaknya akan dihukum.

"Ini membuktikan kalau T tidak cuma berdasar pada pesan-pesan internet untuk mengidentifikasi korban-korbannya, tapi juga menginvestivigasi kebenaran insiden-insiden itu sebelum dia melakukan kejahatannya."


Jin Xi lalu menyuruh Xiao Zhuan untuk mencari tahu berapa banyak komentar yang dibuat T selama setahun ini. Xiao Zhuan melakukannya dengan sangat cepat.

Lao Dao langsung kaget saat melihat hasilnya, "13? Maksudnya kita harus melindungi 13 orang?"

"Bukan, sebenarnya cuma ada 9. Yang 4 orang lainnya sudah dipenjara."

"Dipenjara? Jangan bilang kalau orang ini sungguh-sungguh ingin menyingkirkan orang jahat dari masyarakat?"

Han Chen langsung menyuruh yang lain untuk menginformasikan masalah ini ke para atasan dan minta mereka untuk mengirim orang-orang ke seluruh kota untuk pengintaian.


Di sebuah game cafe, seorang pria sedang asyik main Game CS. Dia kemudian mendapat email yang menyatakan kalau dia terpilih dalam game CS Competition. Dia lalu memberitahu temannya yang bersama Xiao Yao kalau mereka berhasil terpilih ke CS Camping Competition.

Di beberapa tempat lain, beberapa pria lain nya juga mendapatkan email serupa. Dan semuanya punya reaksi angkuh yang sama. Total ada 8 orang.


Yang tak mereka ketahui, seorang pria misterius tengah mendata ke-8 orang itu. Mungkin dia yang mengadakan kompetisi itu. Tapi dia juga punya foto Jin Xi dan Han Chen dan menatap kedua foto itu dengan senyum licik.

"Yang lain sudah bersiap untuk kalian berdua. Han Chen, Bai Jin Xi. Aku sudah menunggu kalian berdua," ujarnya.


Para polisi dengan dipimpin Cold Face dan Xiao Zhuan mulai beraksi di seluruh kota, mengawasi dan melindungi orang-orang.


Saat Jin Xi masuk kantor, tak ada siapapun di sana. Sepertinya belum ada yang balik. Jin Xi langsung nyerocos sendirian, mengeluhkan capek dan jam tidurnya yang banyak berkurang belakangan ini.

Dia lalu memakai masker mata sambil terus mengoceh sendiri, berusaha menyemangati dirinya sendiri dan memuji-muji kecantikannya dan kehebatannya menangkap penjahat. Saking antusiasnya ngobrol dengan dirinya sendiri, dia sampai tidak sadar ada Han Chen di belakangnya.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments