Sinopsis Master Devil Don't Kss Me Season 2 - Episode 3
January 20, 2019
Sinopsis Master Devil Don't Kss Me Season 2 - Episode 3
Kakeknya Han Yu suka dengan Chu Xia dan karenanya ia memerintahkan mereka berdua untuk menikah saja setelah mereka lulus nanti.
Han Yu langsung protes, tapi Kakek Ling langsung membentaknya untuk bersikap sopan. Terpaksa lah Han Yu diam.
Chu Xia berusaha menjelaskan kalau dia dan Han Yu hanya teman, tidak lebih. Tapi tak disadarinya, perkataannya itu membuat Han Yu jadi sedih.
Kakek Ling tak percaya lalu menanyakan apa pendapat Chu Xia tentang cucu kecilnya ini.
"Dia tampan."
Baguslah, Kakek Ling pun langsung memerintahkan anak buahnya untuk mencari orang pintar dan menentukan tanggal baik untuk pernikahan Han Yu dan Chu Xia.
Ia bahkan memerintahkan untuk menghubungi hotel bintang 6 untuk tempat upacara pernikahan nanti.
Chu Xia berusaha menyela, tapi Kakek Ling terus saja nyerocos memberi perintah ini-itu untuk persiapan pernikahan.
Tidak tahan lagi, Chu Xia langsung membentak dan menegaskan bahwa dia sebenarnya sudah punya calon.
Qi Lu gelisah sepanjang malam menunggu Chu Xia yang tak kunjung tiba. Ponselnya berbunyi tak lama kemudian, tapi yang menelepon ternyata Xiao Nan yang malah tanya apakah Chu Xia sudah pulang.
Qi Lu heran, Chu Xia sedang tidak bersama Xiao Nan? Tidak, Chu Xia tidak mengangkat teleponnya dari tadi. Apa mungkin dia sedang bersama Cheng Chuan? Qi Lu sontak panik luar biasa, membayangkan Chu Xia diserang Cheng Chuan.
Dia langsung keluar saat itu juga. Tapi tepat saat dia membuka pintu, dia malah mendapati Cheng Chuan ada di sana.
Dia juga sedang mencari Chu Xia dan sama cemasnya dengan Qi Lu karena ponselnya Chu Xia tidak bisa dihubungi sedari tadi.
Tapi tepat saat itu juga, sebuah mobil parkir di depan pagar dan Chu Xia diantarkan pulang oleh Han Yu dan Kakek Ling.
Nyonya Han langsung keluar untuk menyambut Kakek Ling dan mengajaknya masuk, sementara Qi Lu dan Cheng Chuan terus saja sikut-sikutan dengan sengit.
Kakek Ling berkata bahwa kedatangannya kemari adalah untuk membicarakan sesuatu dengan Nyonya Han. "Aku ingin Chu Xia jadi cucu menantuku setelah dia lulus nanti."
"TIDAK BOLEH!" Protes Nyonya Han dan Cheng Chuan barengan.
Qi Lu sontak kesal dan langsung pergi. Kakek Ling tetap ngotot mau membawa Chu Xia ke rumahnya dan mengambilnya dari keluarga Han, Nyonya Han sebut saja syarat yang dia inginkan sebagai tebusan untuk Chu Xia.
"Kakek tua, apa yang kau bicarakan?" Protes Cheng Chuan.
Nyonya Han sontak menepak kepalanya, tidak sopan. Nyonya Han dengan sopan menegaskan bahwa dia tidak akan mau berdiskusi tentang masalah ini. "Chu Xia harus menjadi istrinya Qi Lu."
Han Yu kesal melihat pertengkaran mereka itu dan meminta maaf pada Chu Xia karena sudah merepotkannya hari ini. Tidak usah pedulikan kakeknya, dia memang seperti ini. Dulu kakeknya adalah pemimpin, makanya dia suka melakukan apapun yang dia inginkan.
Chu Xia tidak mempermasalahkannya. Oh, yah. Dia juga belum berterima kasih pada Han Yu. Walaupun Han Yu tidak banyak membantu, tapi jika dia tidak melaporkan penculikanya waktu itu, entah apa yang akan terjadi kepadanya.
Chu Xia cemas dengan tangannya Han Yu. Han Yu meyakinkan kalau dia hanya perlu istirahat beberapa hari di rumah. Tapi itu artinya dia harus menghabiskan waktunya bersama kakeknya dan berusaha mencegah Kakek Ling membuat lebih banyak masalah.
"Tapi. Aku tidak akan bisa menemuimu di sekolah."
"Aku akan mengunjungimu. Tapi hanya jika kakekmu sedang tidak ada di rumah."
Cheng Chuan protes tak setuju, Chu Xia adalah istrinya. Kakek Ling ngotot kalau dia tidak akan menarik kata-katanya. Jadilah ketiga orang itu terus otot-ototan memperebutkan Chu Xia.
Han Yu merasa perdebatan ini tidak akan cepat selesai dan sekarang juga sudah larut malam. Sebaiknya Chu Xia naik ke kamarnya saja sekarang. Baiklah, Chu Xia pun pergi. Tapi sebelum itu, Han Yu menasehati Chu Xia untuk jaga diri baik-baik selama dia tidak ada di sekolah.
Chu Xia baru saja membuka pintu kamarnya saat Qi Lu tiba-tiba muncul di belakangnya seperti hantu dan hampir saja membuat jantung Chu Xia copot.
Qi Lu dengan kesalnya tanya apakah membuat orang lain cemas itu menyenangkan. Kenapa Chu Xia tidak mengangkat teleponnya.
Saat itulah Chu Xia memeriksa ponselnya dan baru menyadari kalau sedari tadi ponselnya di-silent. Tapi... "Apa kau mengkhawatirkanku?"
Qi Lu malah mendengus dan menyangkal keras. Yang benar saja, Chu Xia bahkan tidak punya penampilan yang bagus, wajahnya juga biasa-biasa saja. Intinya tak ada apapun dari diri Chu Xia yang akan disukai orang.
"Aku menyukaimu? HAHAHA! Aku penasaran, apa yang salah dari mata Kakek Ling belakangan ini? Apa dia sudah buta?"
"Han Qi Lu. Ada apa lagi denganmu sekarang?"
"Sejujurnya. Aku hanya sedang mengamati, ada apa dengan selera orang-orang belakangan ini. Kenapa semua orang menyukaimu?"
"Kau sudah kelewatan. Kau jelas-jelas memintaku untuk jadi pacarmu baru-baru ini."
"Masa? Aku lupa?"
"Aku juga salah ingat. Enyahlah!"
Keesokan harinya saat saat hendak berangkat sekolah, Chu Xia menolak semobil dengan Qi Lu dan langsung jalan kaki. Dia tidak mau bersama orang arogan itu. Han Tua cemas dan berusaha meminta Qi Lu untuk membujuk Chu Xia. Tapi Qi Lu menolak.
Di sekolah, Xin Wei berusaha mengundang Qi Lu untuk makan malam bersama keluarganya sekalian membahas kerja sama antar perusahaan keluarga mereka.
Qi Lu dengan dinginnya menyuruh Xin Wei untuk menemui ibunya saja jika menyangkut masalah bisnis, ayahnya sedang tidak bisa karena masih dalam masa penyembuhan di luar negeri. Dia sendiri tidak mau ikut-ikutan.
Xin Wei sedih, kenapa Qi Lu selalu bersikap sangat dingin terhadapnya. Masa Qi Lu tidak tahu kalau dia menyukai Qi Lu. Tentu saja Qi Lu tahu, tapi dia tidak harus balas menyukai Xin Wei.
"Apa kau sedingin ini karena Xiang Man Kui? Karena dia kembali?" Tanya Xin Wei. Saat Qi Lu tak menjawabnya, Xin Wei curiga. "Bukan karena Chu Xia, kan?"
Tepat saat itu juga, mereka melihat Cheng Chuan sedang mengejar-ngejar Chu Xia. Qi Lu jelas cemburu.
Xin Wei geli, kalau Qi Lu benar menyukai Chu Xia, sepertinya dia harus berusaha sangat keras. Xin Wei dengar, Cheng Chuan itu orang yang cakap.
Mood Qi Lu benar-benar buruk seharian. Dia bahkan langsung masuk kamar sesampainya di rumah dan mengacuhkan ibunya. Chu Xia masuk tak lama kemudian dan Nyonya Han langsung senang, bagaimana sekolahnya hari ini. Apa Kakek Ling mencarinya lagi. Chu Xia menyangkal, Nyonya Han pun lega.
Tapi quality time mereka tiba-tiba terganggu saat Man Kui datang bertamu. Man Kui memanggil Nyonya Han dengan sebutan akrabnya 'Kakak Yuan', tapi Nyonya Han menolak panggilan itu dan menegaskan kalau Man Kui harus memanggilnya 'Bibi'.
Ia bahkan tak segan menyindir halus Man Kui yang sekarang sudah menjadi fashion designer yang sibuk tapi masih punya waktu untuk mengunjunginya.
Tanpa mempedulikan sindirannya, Man Kui beralih topik bagi-bagi hadiah untuk semua orang termasuk untuk Chu Xia.
Saat Man Kui membahas tak banyak hal yang berubah dari rumah ini, Nyonya Han dengan agak ketus menyebutkan berbagai hal baru yang ada di rumah ini. Dan yang paling utama adalah kedatangan Chu Xia.
Nyonya Han lalu cepat-cepat mengusir Man Kui. Tapi Qi Lu muncul saat itu dan ingin bicara berdua dengan Man Kui.
Mereka lalu ke balkon dan Man Kui langsung sok akrab membahas masalah perbintangan kesukaan Qi Lu. Qi Lu cepat menghentikan ocehan Man Kui dan menegaskan bahwa segalanya sudah menjadi masa lalu.
Tak mau menyerah begitu saja, Man Kui langsung menggenggam tangan Qi Lu dan mengingatkan Qi Lu tentang kenangan mereka.
Nyonya Han yang diam-diam mengintip mereka, langsung kelojotan heboh sampai Chu Xia harus menenangkannya.
Man Kui terus berusaha mengingatkan Qi Lu akan janji-janji yang Qi Lu katakan dulu, termasuk janji bahwa dialah yang akan jadi orang pertama yang akan Qi Lu undang jika suatu hari nanti Qi Lu membuat pameran astronomi.
Dia berusaha meminta maaf. Tapi Qi Lu langsung memotongnya. Kalau Man Kui kembali hanya untuk meminta maaf, dia maafkan.
"Tapi sekarang, Xiang Man Kui sudah tidak berarti lagi bagiku. Jika kau punya niatan lain selain meminta maaf, maka maaf saja, aku tidak bisa melakukannya."
Nyonya Han dan Chu Xia langsung bersembunyi dibalik tirai saat Qi Lu lewat. Tapi yah jelas lah Qi Lu tahu mereka lagi nguping.
Qi Lu berkata kalau lukanya terbuka lagi, jadi dia meminta Chu Xia membantu mengobatinya sekarang. Chu Xia pun buru-buru mengejar Qi Lu, dan Nyonya Han langsung mengusir Man Kui.
Keesokan harinya di sekolah. 8 murid terpilih untuk teater. Qi Lu ingin melihat Chu Xia yang berdiri di pojok tapi Cheng Chuan langsung pasang bdan menghalanginya.
Dalam batinnya, Cheng Chuan memikirkan ajaran Feng Shao untuk mengejar gadis. Salah satu caranya adalah bersikap dingin, pura-pura tak peduli dan menganggap Chu Xia menyebalkan.
Pak guru lalu menyuruh mereka untuk mengambil kertas secara acak yang akan menentukan peran-peran mereka. Entah peran apa yang Cheng Chuan dapat, tapi tiba-tiba saja dia minta ganti.
Soalnya ini peran penting jadi lebih baik temannya saja yang melakukannya. Pak guru setuju, kalau begitu Cheng Chuan berperan jadi perapian saja. LOL.
Saat Qi Lu melihat peran yang didapatnya, dia juga ingin protes. Tapi Pak Guru langsung ngomel-ngomel mengkritiki Cheng Chuan dan mengancam akan memberi nilai nol pada siapapun yang ingin berganti peran.
Qi Lu akhirnya batal protes, sementara Xin Wei langsung kesal begitu membaca peran yang didapatkannya. Pak guru lalu mengumumkan bahwa Qi Lu dan Man Kui-lah yang mendapatkan peran utama. Man Kui senang-senang saja. Tapi senyum di wajah Chu Xia menghilang seketika.
Seseorang misterius tampak mengendap-endap di belakang gedung sekolah. Kebetulan Mary lewat di sana. Curiga, Mary pun langsung mengejar si orang misterius itu.
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam