Cheng Chuan bergegas ke Chu Xia dan melindunginya dari Xin Wei. Xin Wei langsung nyinyir, Chu Xia punya banyak pelindung rupanya.
"Mo Xin Wei, aku tidak merasa lebih buruk darimu dalam berbagai hal."
"Kalau begitu kusarankan padamu untuk pergi ke dokter mata."
"Kecantikan tergantung orang yang melihatnya. Mari kita bertemu di kontes kecantikan sekolah dan kita lihat saja siapa yang cantik dan siapa yang cuma gurauan."
Cheng Chuan senang mendengar Chu Xia benar-benar mau ikut kontes kecantikan itu. Chu Xia menegaskan kalau keikutsertaannya tidak ada hubungannya dengan Cheng Chuan, dia mau ikut cuma karena tidak suka saja pada Xin Wei.
Begitu kembali ke kelas, Cheng Chuan mengumumkan kalau Chu Xia akan mengikuti kontes kecantikan sekolah dan melawan Mo Xin Wei. Anak-anak kelas menyambut hangat berita itu, mereka bahkan menyemangati Chu Xia untuk mengalahkan Xin Wei.
Tapi masalahnya, Chu Xia tidak tahu apa yang mau mereka kompetisikan dalam kontes itu nanti. Cheng Chuan dengan cepat menenangkan semua orang. Tak masalah biarpun mereka tak tahu, asalkan mereka bekerja keras, dia yakin kalau Chu Xia bisa menang.
Saking senangnya, Cheng Chuan langsung merngkul Chu Xia dan mereka langsung main perang pukul-pukulan gara-gara itu. Xiao Nan patah hati melihat kedekatan mereka dan langsung pergi.
Chu Xia lalu mendatangi Mary dengan wajah tertunduk lesu dan mengaku kalau dia membutuhkan nasehat Mary. Mary sampai cemas, jangan-jangan Chu Xia punya masalah kehidupan lagi. Chu Xia menyangkalnya, masalahnya sekarang lebih pada psikologi alih-alih masalah kehidupan.
"Masalah psikologi? Apa kau akhirnya jatuh cinta pada pria itu?"
"Bukan. Aku memutuskan untuk ikut kontes kecantikan sekolah."
Mary kontan bingung bagaimana harus menanggapinya dan akhirnya hanya memberikan penyemangat dengan canggung, Chu Xia pasti berhasil, dia akan mendukung Chu Xia. Chu Xia senang, Mary sungguh berpikir dia akan menang?
Mary sepertinya pesimis tapi dia mengiyakannya saja untuk mendukung Chu Xia, yang penting Chu Xia sudah mendaftarkan namanya, itu langkah pertama keberhasilan.
Chu Xia mengaku kalau dia sebenarnya tidak mengerti kontes kecantikan sekolah dan dia sungguh tidak tahu apa yang harus dilakukannya dalam kontes ini.
"Itu tidak sulit, kau cuma perlu mengekspresikan sisi cantikmu. Itu akan lebih baik."
"Sisi cantik sebelah mana?"
Mary kontan bingung musti jawab apa. Dia memutar-mutar Chu Xia, berusaha mencari bagian mana dari diri Chu Xia yang paling cantik. Tapi dia sama sekali tak bisa menemukannya dan akhirnya hanya bilang, "Hatimu yang paling cantik."
Chu Xia langsung semangat menyatakan kalau dia menyerahkan dirinya ke tangan Mary. Maka Chu Xia pun mulai belajar tentang make-up dari Mary dan belajar cara berjalan anggun bersama Han Yu.
Han Yu lalu membawanya melihat-lihat gaun-gaun yang dipersiapkannya untuk Chu Xia pakai di kontes nanti. Tapi Chu Xia tak bisa menerima hadiah semahal itu.
Han Yu meyakinkan kalau semua ini murah, jadi jangan ditolak. Tapi tetap saja Chu Xia merasa semua gaun itu kurang cocok untuknya.
"Kalau begitu, apa kau mau pergi ke mall bersamaku weekend nanti?" Usul Han Yu. Chu Xia setuju. Tapi dia bersikeras mau bayar sendiri nanti. Deal!
Hari minggu pagi, Chu Xia makan sarapannya dengan terburu-buru sampai Nyonya Han cemas melihatnya, takut Chu Xia tersedak. Tapi Chu Xia terus saja makan dengan cepat soalnya dia mau belanja hari ini.
Qi Lu menawarkan diri untuk mengantarkan Chu Xia ke mall, soalnya dia juga mau ke mall nanti. Tapi Chu Xia menolak karena sudah ada janji dengan Han Yu.
Chu Xia langsung bergegas pergi begitu menyelesaikan sarapannya. Dan baru setelah Chu Xia pergi, Qi Lu menyadari maksud ucapan Chu Xia tadi, dia mau pergi bersama Han Yu.
"Kau baru memikirkan itu sekarang? Istrimu mau diambil orang, kau tidak mau mengejarnya?"
Qi Lu langsung menelepon seseorang dan mengajaknya pergi ke mall bersama. Nyonya Han senang, akhirnya Qi Lu mengerti juga.
Dan orang yang diteleponnya itu ternyata Xin Wei. Tapi alih-alih memperhatikan teman kencannya, Qi Lu malah sibuk celingukan mencari keberadaan Chu Xia setibanya mereka di mall.
Bahkan saat Xin Wei meminta pendapatnya tentang baju-baju yang bagus, Qi Lu asal saja mengiyakan semuanya. Xin Wei terus berusaha menggaet lengannya Qi Lu, tapi Qi Lu tak suka dan terus-menerus melepaskannya.
Di tempat lain, Han Yu tampak kecewa. Mungkin karena kencan yang diharapkannya berduaan dengan Chu Xia, malah terganggu oleh Xiao Nan dan Cheng Chuan yang memaksa ikut.
Tapi saat Chu Xia meminta maaf atas mereka, Han Yu kembali tersenyum ceria seperti biasanya.
Di tengah jalan, mereka bertemu Qi Lu dan Xin Wei. Chu Xia dan Xin Wei seperti biasanya, sindir-sindiran begitu mereka bertatap muka dan Qi Lu langsung berusaha membuat Chu Xia cemburu dengan berakting sok mesra pada Xin Wei dan langsung senang saat melihat Chu Xia cemberut.
Pokoknya setiap kali Chu Xia sedang tidak melihat, Qi Lu selalu menampik tangan Xin Wei. Tapi setiap kali Chu Xia meliriknya, dia langsung menggandeng tangan Xin Wei hanya untuk memanas-manasi Chu Xia.
Mereka kemudian masuk ke toko pakaian. Chu Xia memilih sebuah baju, tapi Xiao Nan langsung merebutnya.
Qi Lu menemani Xin Wei tapi matanya terus-menerus tertuju ke Chu Xia. Dia benar-benar cemburu saat Han Yu memilihkan baju untuk Chu Xia dan langsung asal memilihkan baju untuk Xin Wei, tak peduli biarpun Xin Wei tak menyukai pilihannya.
Cheng Chuan juga terus menerus memperhatikan Chu Xia tapi Xiao Nan terus menganggunya dengan gaya cetilnya sampai Cheng Chuan sebal sendiri dibuatnya.
Chu Xia shock saat melihat label harga baju-baju itu. Xin Wei datang menghampirinya dan lagi-lagi langsung menyindir Chu Xia dan menyarankannya untuk belanja baju di toko online saja, itu lebih cocok untuknya.
"Memangnya toko online itu punya ayahmu sampai kau membantunya mendapatkan pelanggan. Kau bekerja dengan keras. Tapi kau memang mirip dengannya sih."
Han Yu dengan manisnya membantu Chu Xia mencoba berbagai macam sepatu, sementara Qi Lu cuma bisa melihat mereka dengan wajah cemberut.
Saat Xin Wei datang dan memintanya untuk menutupkan resleting bajunya, Qi Lu malah membuka resletingnya alih-alih menutupnya saking cemburunya pada Chu Xia dan Han Yu.
Ketiga wanita lalu keluar masuk kamar pas, mencobai berbagai macam baju bak model lalu menunjukkannya pada para pria sebagai penilainya sampai akhirnya para pria menyetujui baju-baju pilihan masing-masing.
Selesai mendapatkan baju, Xiao Nan mengajak semua orang untuk masuk ke rumah hantu. Semua setuju kecuali Qi Lu, katanya sih membosankan lalu nyerocos panjang lebar tentang penampakan hantu dari sudut pandang ilmiah.
Tapi Chu Xia sama sekali tak percaya alasannya, Qi Lu pasti takut, dia mau ikut atau tidak? Qi Lu setuju.
Mereka pun masuk bersama-sama ke rumah hantu. Petugas memberitahu mereka bahwa aturan untuk bisa keluar dari rumah hantu ini adalah mereka harus menemukan kunci yang tersembunyi disuatu tempat.
Xiao Nan terus menerus menempel ke Cheng Chuan saat mereka mulai masuk ke ruangan gelap itu, apalagi saat ada staf bertopeng hantu yang tiba-tiba muncul mengagetkan mereka. Cheng Chuan benar-benar kesal dibuatnya.
Qi Lu terus ngotot kalau dia tidak takut tapi nempel terus ke Chu Xia dan meninggalkan Xin Wei sendirian paling belakang.
Tiba-tiba ada hantu muncul. Sontak mereka semua menjerit ketakutan dan lari ke arah yang berbeda. Xin Wei berakhir bersama Xiao Nan dan Han Yu sementara di tempat lain, Qi Lu terus menerus menempel ke Chu Xia. Chu Xia sampai heran melihatnya, katanya dia tidak takut. Qi Lu ngotot kalau dia tidak takut.
Tapi Chu Xia kemudian mengangkat tangannya... dan memperlihatkan tangan Qi Lu yang memegangi tangannya erat-erat. Pfft! Qi Lu akhirnya melepaskannya, tapi tetap saja dia terus nempel ke Chu Xia.
Xin Wei mulai kesal tanpa Qi Lu. Apalagi Han Yu berpikir kalau Qi Lu mungkin sedang bersama Chu Xia, Xin Wei langsung ngambek mendengarnya hingga dia menolak bermain lagi lalu pergi.
Sementara itu, Qi Lu dan Chu Xia terus berjalan dan memasuki ruangan yang penuh sinar laser lalu masuk ke sebuah terowongan.
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam