Ji Hoo sangat terkejut melihat foto-foto mesra manager Im dan Tae Soo sampai-sampai ia menjatuhkan ponselnya, tepat saat itu manager Im masuk kedalam kamar untuk memberitahu Ji Hoo bagaimana dekatnya dulu dia dan Tae Soo.
"Kami punya sejarah yang tidak kau tahu. Disinilah kenangan kami bersama" ujar manager Im sambil menunjuk d**anya. Augh!!! she's a cunning single lady...LOL!
Sekarang semakin bertambahnya umur, manager Im merasa ia bisa melihat hubungannya dengan Tae Soo dalam pandangan baru. manager Im menyatakan bahwa dia dan Tae Soo akan melakukan yang terbaik (dalam hubungan mereka).
"Aku bahkan berpikir untuk menikah"
Ji Hoo tidak tahan lagi mendengarnya dan langsung pamit pergi.
Setelah Ji Hoo pergi, manager Im membereskan semua barang-barang yang tadinya terjatuh di lantai. Saat ia melihat foto c**mannya bersama Tae Soo, ia langsung teringat masa lalu.
Flashback,
Manager Im mencium Tae Soo saat ia merayakan ulang tahunya bersama dengan teman-teman mereka dan adegan ciuman itu difoto oleh salah satu teman mereka.
Setelah selesai menc**m Tae Soo, manager Im langsung senang tapi Tae Soo langsung mengeluh karena awalnya mereka sepakat agar manager Im mengecp pipinya bukan bibirnya.
"Inikan cuma permainan. Lalu kenapa? Tidak suka?" Manager Im balas mengeluh
Melihat sikap Tae Soo yang seperti itu, manager Im lalu menggoda Tae Soo, bertanya apakah Tae Soo melihatnya sebagai wanita.
"Omong kosong macam apa itu. Noona akan selalu menjadi noona" ujar Tae Soo
Mendengar ucapan Tae Soo itu, manager Im langsung kecewa. Namun ia berusaha menutupinya dengan tetap bersikap ceria.
Kembali ke masa kini,
Ingatan itu sekarang membuat manager Im sedih.
Sementara itu, Tae Soo di rumahnya penasaran apakah Ji Hoo sudah selesai dengan pekerjaannya. Tae Soo lalu mencoba untuk meneleponnya. Tapi pada saat itu, Ji Hoo sedang termenung sedih dan sendirian di halte bis.
Keesokan harinya, saat Ji Hoo mendengar suara Tae Soo yang memanggilnya, dia langsung berusaha menghindari Tae Soo dengan mempercepat langkahnya dan menyapa salah seorang sunbae. Tae Soo bingung dengan sikap Ji Hoo.
Saat Ji Hoo sedang sibuk membawa banyak dokumen, manager Im dengan manjanya meminta Ji Hoo untuk membawakannya secangkir kopi dengan alasan dia sangat sibuk.
"Sekarang saya agak sibuk dengan pekerjaan yang diperintahkan oleh pemimpin tim" Ji Hoo berusaha untuk menolaknya dengan halus
Tapi manager Im malah tetap meminta bantuan Ji Hoo untuk membawakannya kopi jika dia sudah tidak sibuk nanti. Dan Ji Hoo akhirnya tidak bisa menolak permintaannya.
Saat Ji Hoo melewati meja kerja Tae Soo, Ji Hoo berpaling untuk melihat Tae Soo yang langsung balas memandangnya dengan senyum.
Tapi Ji Hoo cepat-cepat memalingkan matanya lalu kembali ke meja kerjanya tanpa mengatakan apapun dan membuat Tae Soo jadi semakin bingung.
Siang harinya, Tae Soo membelikan kopi untuk semua orang di kantor, termasuk untuk manager Im yang langsung bahagia menerima kopi dari Tae Soo.
"Bagaimana kau tahu kalau aku memang ingin minum kopi?"
"Aku melihat semuanya"
"Seperti yang kuduga, terima kasih asisten manager Oh" ujar manager Im manja
Ji Hoo yang melihat kejadian itu dari meja kerjanya jadi cemburu, ia lalu beranjak bangkit dengan kesal. Saat Tae Soo berpaling pada Ji Hoo, dia langsung memanggilnya untuk memberinya kopi.
Tapi Ji Hoo langsung mengacuhkannya tanpa kata-kata lalu pergi.
Pemimpin tim tiba-tiba mengajak semua orang untuk minum-minum bersama, tapi semua orang malah langsung menunduk di meja kerjanya masing-masing, pura-pura sibuk untuk menolak ajakan pemimpin tim.
Pemimpin tim langsung kecewa, tapi saat dia berusaha bertanya apakah malam ini Tae Soo ada waktu, Tae Soo langsung mengiyakannya walaupun dia masih kebingungan dengan sikap Ji Hoo.
Malam harinya, semua orang di kantor makan malam bersama di sebuah restoran. Saat semua orang sibuk makan dan berbincang, Ji Hoo hanya terdiam apalagi saat dia melihat manager Im terlihat sangat akrab dengan Tae Soo.
Pemimpin tim lalu mengajak semua orang untuk bersulang "Walaupun sibuk, mari kita minum-minum. Makan dengan baik dan hidup dengan baik. Bukankah begitu?"
"Iya" ujar semua anak buahnya secara serempak
Setelah mereka bersulang, manager Im memberi Tae Soo makanan dan Tae Soo langsung menerimanya dengan senang hati, sementara Ji Hoo yang duduk diseberangnya langsung cemburu melihat kemesraan mereka berdua.
Tiba-tiba 2 orang rekan kerja mereka yang pernah menggosipkan hubungan pacaran manager Im dan Tae Soo berbisik-bisik melihat kemesraan manager Im dan Tae Soo.
"Lihatkan, aku benar" bisik salah seorang pegawai pada temannya.
Mereka berdua lalu memuji manager Im dan Tae Soo terlihat sangat serasi bersama bahkan sampai meminta pendapat Ji Hoo yang bingung tidak tahu bagaimana harus menjawabnya.
"Kalian berdua berkencan?" tanya pemimpin tim kaget.
Saat Tae Soo berusaha menjelaskan bahwa mereka tidak berkencan, manager Im malah tersenyum malu-malu sampai membuat pemimpin tim yakin bahwa mereka memang pacaran.
"Sekarang setelah kulihat-lihat kalian memang terlihat sangat serasi"
"Pemimpin tim, terima kasih" ujar manager Im malu-malu.
Manager Im lalu menggandeng tangan Tae Soo seolah ingin mempertegas hubungan mereka, Ji Hoo hanya diam berusaha menahan kesedihannya saat Tae Soo bahkan tidak berusaha melakukan tindakan tegas untuk menyangkal omongan manager Im dan prasangka semua orang.
"2 orang pegawai kita yang berbakat ternyata berkencan. Bagus, bagus. Tapi jangan bersikap terlalu seperti sepasang kekasih, bisa-bisa perusahaan jadi lumpuh nanti" nasehat pemimpin tim
Manager Im semakin mempererat genggaman tanggannya pada Tae Soo yang hanya diam saja, sementara manager Im memberitahu pemimpin tim bahwa dia dan Tae Soo adalah pekerja profesional yang tahu bagaimana memisahkan kehidupan pribadi dengan bisnis.
Saat Tae Soo berusaha untuk bicara sesuatu, manager Im cepat-cepat mengalihkan perhatiannya untuk minum.
Saat Tae Soo melihat ke arah Ji Hoo, Ji Hoo cepat-cepat menunduk menghindari tatapan Tae Soo.
Salah seorang pria rekan kerja mereka menggoda Tae Soo dan mengajaknya bersulang bersama, dan saat Tae Soo berusaha menyangkal hubungannya dengan manager Im, pria itu tidak percaya.
"Sejak kapan kalian pacaran?" tanya pemimpin tim
Tae Soo jadi canggung dan berusaha sekali lagi untuk menyangkalnya. Tapi sikap canggungnya malah membuat pemimpin tim semakin getol menggoda Tae Soo.
"Biarkan aku melihat kalian menikah yah" ujar pemimpin tim
Tae Soo yang merasa tidak enak diam-diam melirik Ji Hoo yang langsung beranjak pergi, tidak mau lagi mendengarkan pembicaraan semua orang.
Ji Hoo lalu keluar restoran, teringat saat dia melihat foto c**man manager Im dengan Tae Soo dan bagaimana saat manager Im mengatakan padanya bahwa dia dan Tae Soo akan berusaha melakukan yang terbaik (untuk hubungan mereka), juga saat manager Im mengatakan padanya bahwa dia telah berencana untuk menikah.
Dia juga teringat saat ia melihat manager Im bertanya bagaimana Tae Soo tahu bahwa dia ingin minum kopi, saat manager Im meletakkan tangannya di pundak Tae Soo, saat manager Im menggandeng tangan Tae Soo, dan bagaimana reaksi canggung Tae Soo saat hal itu terjadi.
Tepat saat itu, ia mendengar suara Tae Soo berteriak mengeluh pada manager Im. Saat ia berpaling ke halaman luar restoran, dia melihat Tae Soo sedang berdebat dengan manager Im.
Tae Soo menuntut penjelasan manager Im, apa yang sebenarnya sedang manager Im lakukan tadi. Tapi manager Im malah pura-pura tak mengerti apa maksud Tae Soo.
"Aku kan sudah bilang dengan jelas. Aku tidak mau merusak hubungan diantara kita"
Manager Im tidak mengerti kenapa Tae Soo mengira hubungan mereka akan rusak jika mereka pacaran, bukankah seharusnya hubungan mereka malah akan semakin membaik.
Tae Soo memberitahunya bahwa dia sama sekali tidak punya sedikitpun niat untuk pacaran dengan manager Im.
"Kenapa? Apa karena Ji Hoo?" tanya manager Im
Tae Soo langsung membenarkannya "Aku akan melakukan yang terbaik bersama dengan Ji Hoo"
Manager Im menantangnya untuk pacaran saja dengan Ji Hoo jika memang itu yang Tae Soo inginkan, tapi manager Im juga mengingatkan Tae Soo bahwa Ji Hoo tidak cocok untuk Tae Soo. Jika mereka pacaran, maka mereka pasti tidak akan tahan lama.
Masalah apakah mereka akan bertahan lama atau tidak, Tae Soo juga tidak tahu pasti. "Tapi aku akan mencobanya. Aku sudah memutuskan. Karena itulah noona, tolong hentikan..."
Manager Im langsung memotong pembicaraannya karena dia yakin bahwa pada akhirnya nanti Tae Soo pasti akan datang padanya.
Tae Soo mengatakan jika hal itu terjadi maka dia akan melakukannya dengan setulus hati. "Tapi noona, aku tidak mau membuat Ji Hoo menangis"
"Apa?"
"Orang yang kusukai... adalah Shin Ji Hoo"
Ji Hoo yang mendengar pembicaraan mereka dari luar pintu restoran, merasa terharu.
Sementara itu, di kantor yang sekarang sudah gelap, terlihat gelas kopi yang tadinya ditujukan untuk Ji Hoo, sekarang masih berada di meja kerjanya. Di kertas yang membungkus gelas itu, tertulis sebuah pesan dari Tae Soo yang mengatakan: Ji Hoo-ssi, fighting
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam