Manager Im mengejutkan Tae Soo saat dia mengatakan bahwa dia ingin menikah dengan Tae Soo tapi Tae Soo merasa heran kenapa manager Im ingin menikah dengan pria yang sepertinya.
Manager Im ingin menikah dengannya karena dia mengenal Tae Soo dengan baik dan Tae Soo pun mengenalnya dengan baik.
"Diantara semua pria yang pernah kukencani, aku terlambat menyadari bahwa aku ingin menghabiskan hidupku bersamamu"
"Noona, jangan seperti ini. Hubungan kita tidak seperti itu. Bagaimana bisa kita menikah?" Tae Soo menolak lamaran manager Im
Manager Im kecewa mendengarnya tapi kemudian dia tidak mempermasalahkannya, tidak masalah walaupun bukan sekarang. Tapi manager Im berharap Tae Soo mau memikirkannya dulu tentang apakah bagi Tae Soo dia lebih dari sekedar noona atau tidak.
"Kau adalah noona. Tidak ada yang perlu dipikirkan lagi" ujar Tae Soo dengan tegas.
Tae Soo akan berpura-pura untuk tidak mendengarkan apa yang manager Im katakan hari ini. Setelah menolak manager Im dengan tegas, Tae Soo langsung pergi dengan terburu-buru sampai melupakan ponselnya.
Saat manager Im melihat ponsel Tae Soo ketinggalan dia langsung mengambilnya lalu pergi mengejar Tae Soo, tapi Tae Soo sudah pergi dengan mobilnya. Kejadian tadi membuat Tae Soo kebingungan selama dia menyetir mobilnya pulang.
Sementara itu, Ji Hoo masih mondar mandir menunggu didepan gedung apartemen Tae Soo dengan sedih sampai akhirnya sepasang sepatu pria terlihat muncul didepannya.
Saat Ji Hoo menengadah, dia melihat Tae Soo dan saat itulah air mata Ji Hoo langsung mengalir. Tae Soo cemas melihat Ji Hoo seperti itu.
Tae Soo lalu memegang tangan Ji Hoo, dan saat itu dia menyadari tangan Ji Hoo kedinginan. Tae Soo jadi bertanya-tanya berapa lama Ji Hoo menunggunya. Apa Ji Hoo bodoh, kenapa menunggunya dalam udara sedingin ini tanpa tahu kapan dia akan kembali.
"Apa kau berencana untuk menungguku sepanjang malam? Apa yang sebenarnya ingin kau katakan?"
Ji Hoo mengatakan bahwa dia juga tahu bahwa Tae Soo tidak menyukainya sebanyak dia menyukai Tae Soo. Tapi walaupun begitu, Ji Hoo akan tetap menyukai Tae Soo.
"Asisten manager Oh, aku menyukaimu"
Pernyataan cinta Ji Hoo itu benar-benar membuat Tae Soo sangat terkejut sampai dia tidak bisa berkata apapun.
Saat Ji Hoo pamit pergi dengan langkah lemah, Tae Soo langsung menghentikannya. Dia berjalan menghampiri Ji Hoo lalu memluknya.
"Maaf" ujar Tae Soo
Tepat saat itu manager Im datang untuk mengembalikan ponsel Tae Soo dan melihat mereka berdua berplukan. Manager Im sangat marah melihat mereka seperti itu sampai-sampai ia meremas ponsel Tae Soo dengan kesal.
Saat Soo Young melihat Ji Hoo pulang dengan senyum bahagia, dia langsung bertanya-tanya apakah Ji Hoo sudah bertemu dengan Tae Soo.
Ji Hoo mengatakan bahwa Tae Soo meminta maaf padanya. Soo Young langsung tahu bahwa dugaannya benar, Tae Soo berkencan dengan Ji Hoo bukan karena Ji Hoo saja yang menyukainya.
"Sekarang hubungan kalian baru saja dimulai"
Soo Young dan Ji Hoo langsung bersorak kegirangan.
Saat Tae Soo masuk ke gedung apartemennya, dia dihentikan oleh pak satpam yang memberi Tae Soo ponselnya yang ketinggalan. Pak satpam mengatakan bahwa yang mengembalikannya adalah seorang wanita.
Setelah menerima ponselnya, Tae Soo melihat ada sebuah pesan masuk ke ponselnya dari manager Im yang mengatakan bahwa dia tidak mengganggu hubungan Tae Soo dan Ji Hoo, tapi Ji Hoo-lah yang telah mengganggu hubungannya dengan Tae Soo.
Keesokan paginya, Ji Hoo menyapa semua orang dengan ceria termasuk manager Im yang sedang ngobrol dengan Tae Soo. Dan khusus Tae Soo, Ji Hoo menyapanya dengan senyum malu-malu.
Saat Ji Hoo telah sampai ke meja kerjanya, dia mendengar manager Im mengeluh pada Tae Soo karena Tae Soo tidak meneleponnya setelah mendapatkan ponselnya kembali. Saat mendengar percakapan itu, senyum Ji Hoo langsung menghilang.
Terlebih lagi saat manager Im tiba-tiba menunduk pada Tae Soo untuk berterima kasih atas ucapan selamat ulang tahun Tae Soo untuknya kemarin.
"Kita masih baik seperti dulu kan?" tanya Tae Soo pada manager Im
"Tentu saja" jawab manager Im sambil mengedip s***si pada Tae Soo.
Siang harinya, saat Ji Hoo sedang makan siang sendirian di cafetaria, dia mendengar beberapa rekan kerjanya sedang membicarakan gosip yang mengatakan bahwa manager Im dan Tae Soo berpacaran.
Ji Hoo langsung kaget mendengar percakapan itu tapi dia tetap diam dan terus mendengarkan percakapan mereka.
Kedua orang itu mengatakan bahwa sikap manager Im dan Tae Soo terlihat mencurigakan, mereka selalu bersama-sama dimanapun mereka berada, baik itu di kantor maupun di acara kumpul-kumpul.
Yang lebih mencurigakan lagi adalah selama ini mereka tidak pernah melihat Tae Soo tersenyum tapi setiap kali Tae Soo bersama manager Im, Tae Soo pasti selalu tersenyum.
Setelah kedua rekan kerja itu pergi, tiba-tiba manager Im datang membawa makanannya ke meja Ji Hoo. Manager Im lalu meminta Ji Hoo untuk membantunya jika hari ini dia tidak sibuk.
Setelah itu, Ji Hoo membantu manager Im mengerjakan pekerjaannya. Manager Im menyuruh Ji Hoo untuk mencari komposisi produk-produk melalui internet dan memutuskan apa saja yang nantinya mereka butuhkan untuk refensi.
"Dan juga awasi penjualannya"
"Baik"
Saat Ji Hoo melihat manager Im, dia langsung sedih. Tapi Ji Hoo kemudian menggelengkan kepalanya untuk meyakinkan dirinya sendiri bahwa gosip yang didengarnya tadi pasti tidak benar.
Tae Soo datang untuk bertanya pada manager Im apakah mereka butuh bantuan, tapi manager Im dengan manja menyuruh Tae Soo untuk pulang saja dan tidak perlu mengkhawatirkan mereka.
"Baiklah kalau begitu" ujar Tae Soo
Setelah Tae Soo pergi, Ji Hoo ingin mengatakan sesuatu pada manager Im tapi manager Im langsung menyela dan menyuruh Ji Hoo untuk bekerja agar dia juga bisa pulang lebih cepat.
"Bukan itu, internetnya mati" ujar Ji Hoo
Manager Im kaget mendengarnya, dia lalu mencoba mengakses internet di laptopnya sendiri dan ternyata internetnya memang mati. Manager Im langsung mengeluh kenapa internetnya mati disaat seperti ini.
"Tidak bisa begini, kemasi barang-barangmu Ji Hoo-ssi" perintah manager Im
Mereka lalu melanjutkan pekerjaan mereka di rumah manager Im. Setelah Ji Hoo menyelesaikan pekerjaannya, dia langsung menyerahkan laporannya pada manager Im. Setelah membaca laporannya, manager Im puas dengan hasil kerja Ji Hoo.
"Sudah larut malam, ayo kuantar pulang"
"Tidak usah, tidak apa-apa. Saya bisa pergi sendiri"
"Apa benar-benar tidak apa-apa jika aku tidak mengantarmu pulang?"
"Baiklah kalau begitu, masih banyak yang harus kuurus. Maaf"
Saat Ji Hoo hendak pergi, tiba-tiba dia mendengar suara ponsel manager Im berbunyi dari dalam kamarnya. Ji Hoo lalu memberitahu manager Im tentang ponselnya yang berbunyi, tapi manager Im malah cuek dan terus melanjutkan pekerjaannya. Melihat manager Im begitu sibuk, Ji Hoo langsung menawarkan diri untuk mengambilkan ponselnya.
"Kau mau mengambilkannya? Terima kasih"
Ji Hoo lalu masuk ke kamar manager Im untuk mengambil ponselnya yang terletak di meja rias. Namun sebelum Ji Hoo sempat keluar dari kamar, ada sesuatu yang menarik perhatian Ji Hoo sampai membuat langkahnya terhenti.
Ji Hoo lalu berpaling ke meja rias dan melihat ada banyak foto-foto polaroid manager Im yang tertempel di cermin meja rias itu.
Diantara foto-foto itu ada beberapa foto yang mengejutkan Ji Hoo yaitu foto-foto manager Im bersama dengan Tae Soo, foto manager Im bersama Tae Soo di hari kelulusan Tae Soo juga saat Tae Soo keluar dari militer.
Dan yang paling mengejutkan bagi Ji Hoo adalah foto manager Im berc**man dengan Tae Soo. Dibawah foto itu terdapat sebuah tulisan yang mengatakan: C**man pertama kami! maret 2006 hari ulang tahunku.
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam