Sinopsis The Eternal Love Episode 24 - 2 [END]

Sinopsis The Eternal Love Episode 24 - 2 [END]




Kakek Liu membawa Xiao Tan dan Lian Cheng ke tempat segel itu berada dan bertemu para tetua Suku Qu. Mereka sontak berlutut memberi hormat pada Xiao Tan, senang karena akhirnya kepala suku mereka kembali.

Kakek Liu memberitahu bahwa para tetua selalu berada di sini selama seratus tahun selama Xiao Tan tiada untuk memperkuat segel. Tapi sekarang Raja Iblis jadi semakin kuat dan terus menerus melakukan serangan terhadap segel. Sekarang para tetua ini terluka parah dan tidak bisa lagi mengerahkan banyak kekuatan.


Di dalam segel, Raja Iblis juga merasakan kedatangannya. Melihat penampakan Xiao Tan di luar, Raja Iblis langsung nyinyir. Dia kira kalau Xiao Tan akan kembali menjadi sangat kuat, tapi sepertinya dugaannya salah. Dia malah membawa penghalang sekarang.

"Hari ini aku akan bermain dengan kalian dan menjadikan kalian berdua pasangan tragis."

Raja Iblis lalu mengerahkan kekuatannya untuk menyerang segel hingga membuat di luar berguncang. 

Xiao Tan ingin bergegas masuk kalau begitu, di mana lokasi Kolam Air Surga itu? Kakek Liu bilang di sebelahnya pohon besar.


Xiao Tan dan Lian Cheng saling menyatukan kekuatan dan mereka pun masuk ke dalam segel itu. Tak tampak Raja Iblis di sana. Mereka pun berjalan mendekati Kolam Air Surga itu sambil teringat ucapan Kakek Liu tentang teknik rahasia Suku Qu, yaitu menyembunyikan diri.

Mereka bisa menggunakan kekuatan spiritual mereka untuk membuat kamuflase, tapi mereka tetap harus berhati-hati. Xiao Tan menyuruh Cheng Cheng untuk bergegas melakukan pengobatannya sementara dia akan berjaga di sini.


Tapi tepat saat itu, Raja Iblis tiba-tiba kembali dan walaupun dia tidak bisa melihat keberadaan Xiao Tan yang terlindung dalam kamuflasenya, tapi dia tetap bisa merasakan ada yang aneh di sekitarnya.

Xiao Tan hampir saja berteriak saking kagetnya, tapi untunglah dia cepat-cepat menutup mulutnya. Sesaat Raja Iblis tak curiga. Tapi kemudian Lian Cheng terbatuk-batuk dan Raja Iblis mendengarnya.


Raja Iblis perlahan mendekat ke kolam. Dia tidak melihat keberadaan Lian Cheng, tapi Xiao Tan terlalu panik hingga dia nekat mencengkeram jubahnya Raja Iblis untuk mencegahnya mendekati Lian Cheng.

Jelas saja perbuatannya itu malah membuka kamuflasenya. Raja Iblis langsung melemparnya dan hendak menyerangnya dengan sihir hitam. Tapi untunglah mutiara itu melindungi Xiao Tan dan menangkis sihir hitam Raja Iblis.


Kakek Liu mendadak muncul dan berusaha menyerang Raja Iblis. Tapi Kakek Liu sama sekali bukan tandingannya dan Raja Iblis dengan mudahnya melempar Kakek Liu. Raja Iblis mengancam Kakek Liu untuk memberitahunya tentang bagaimana melepaskan segelnya.

Tapi tentu saja Kakek Liu menolak, bahkan sekalipun dia mati, dia tidak akan memberitahukannya. 

Saking cemasnya, Xiao Tan langsung mengomeli Kakek Liu dan memohonnya untuk bertahan, dia tidak boleh mati. Kakek Liu bilang kalau dia tidak akan mati, tapi dia langsung pingsan seketika.


"Aku bisa mencium bau mutiara itu. Kau adalah Qu Tan Er, reinkarnasinya Qu Xiang Tan."

"Benar. Akulah orangnya. Dasar setan bau! Kau bukan cuma membunuh banyak, kau bahkan sangat jelek! Lihatlah pakaianmu, apaan tuh? Kau bahkan bersikap sok anti-mainstream dan sok pintar di sini."

"Hentikan omong kosongmu! Cepat katakan bagaimana caraya keluar dari sini?!"

Si jahil Xiao Tan mendadak punya ide untuk mengerjai Raja Iblis. Dia mengklaim kalau Raja Iblis ingin keluar dari segel, maka dia perlu mempelajari teknik rahasia Suku Qu dulu.


Masalahnya, teknik rahasia Suku Qu itu agak rumit. Dia lalu membuat lingkaran di sekitar Raja Iblis dan menyuruhnya untuk berputar-putar di lingkaran itu sebanyak 49 kali, baru dia bisa melepaskan segelnya.

"Hah? Segampang itu?" Sesaat dia tampak hampir mempercayainya, tapi kemudian dia menatap Xiao Tan curiga.

Xiao Tan santai, tentu saja tidak semudah itu. Raja Iblis juga harus mengucap nyanyian mantra Suku Qu berulang kali. Mantranya adalah, "I'm a b*tch". (Pfft!)


Raja Iblis mempercayainya dan mulai berputar-putar sambil mengucap 'mantra' itu. 

Xiao Tan buru-buru memanfaatkan saat itu untuk mendorong Kakek Liu ke dalam kolam. Raja Iblis sontak marah menyadari dirinya dibodohi.

"Kakak, aku cuma bercanda saja denganmu. Jangan terlalu serius. Kau seharusnya belajar guyon sedikit."

Kesal, Raja Iblis langsung melayangkan tangan untuk menyerang Xiao Tan. Xiao Tan panik berusaha mencegahnya. Masa Raja Iblis yang terkenal seperti dia, menyiksa gadis lemah sepertinya. Tidak akan bagus kalau sampai terdengar orang luar.


Terpengaruh, Raja Iblis akhirnya menurunkan tangannya. Xiao Tan terus saja nyerocos memberitahunya kalau dia terperangkap di tempat ini terlalu lama, jadi dia tidak tahu kalau dunia luar sana sudah banyak yang berubah.

Kekuatan spiritual atau gaib seperti yang dimilikinya, sudah tidak nge-trend lagi sekarang. Dunia luar sekarang penuh dengan pesawat terbang dan meriam dan bom nuklir. Satu bom saja sudah bisa meratakan dunia magis ini.

Sayang, Raja Iblis sudah tidak terpengaruh lagi dan tahu betul kalau Xiao Tan cuma berusaha mengulur waktu. "Akan kuhancurkan kau dan mutiara itu!"


Raja Iblis mengibaskan tangannya dan Xiao Tan langsung terlempar jauh hingga Seruling Pengembara Jiwanya terlontar dari dalam bajunya. Sementara Raja Iblis mengumpulkan kekuatan hitamnya, Xiao Tan cepat-cepat mengambil serulingnya dan memainkannya.

Xiao Tan berusaha sekuat tenaga bertahan dari serangan Raja Iblis, sementara Lian Cheng masih bertapa untuk menyembuhkan dirinya. Tapi lama-kelamaan, Xiao Tan tak kuat lagi bertahan dan membatin memanggil Lian Cheng.

"Cheng Cheng, aku tidak tahan lagi. Aku ingin melihatmu, sekali saja. Cheng Cheng, jika ada kehidupan selanjutnya, aku ingin tetap bersamamu."


Seolah bisa mendengar kata hati Xiao Tan, Lian Cheng mendadak membuka mata dan menyerang Raja Iblis dengan pedangnya. Lian Cheng lalu memberikan obat untuk Xiao Tan. 

Raja Iblis baru ngeh, Xiao Tan ternyata tidak datang sendirian. Mereka menggunakan Kolam Air Surga untuk menyembuhkan lukanya Lian Cheng.

"Memangnya kenapa kalau kau sembuh? Kau masih akan tetap kukalahkan! Pada saat itu, akan kubunuh kalian berdua!"

"Raja Iblis, kau jadi semakin haus darah dan melakukan segala macam kejahatan. Semua orang membenci dan mengutukmu dan kau masih bermimpi menaklukkan dunia? Akan kubunuh kau hari ini!"


Di luar, Kakek Liu dengan lemah memberitahu semua orang tentang situasi di dalam segel yang sangat berbahaya. Dia yakin Kepala Suku mereka takkan bisa bertahan lebih lama lagi. Suku Qu mereka kemungkinan akan musnah.

"Para tetua, apa kalian bersedia masuk dan bertempur bersamaku sampai mati?"


Tentu saja para tetua bersedia, mereka pun bergegas masuk ke dalam segel. Lian Cheng pun tengah berusaha menyerang Raja Iblis dengan pedangnya, tapi Raja Iblis selalu bisa menahannya dengan kekuatan sihirnya. Xiao Tan sendiri tengah bertapa untuk menyembuhkan dirinya saat para anggota suku masuk.

"Kenapa kalian semua masuk? Bukankah Ini sama saja bunuh diri?"

Tentu saja mereka tidak bisa tinggal diam, masalah ini berkaitan dengan masa depan duni ini. Tetua berkata kalau Xiao Tan bisa mengalahkan Raja Iblis hanya dengan memainkan Irama Penekan Jiwa itu.

Mutiara Penekan Jiwa dan Seruling Penekan Jiwa bagai yang dan yin, langit dan bumi. Hanya jika dia menyatukan keduanya, dia bisa memancarkan kekuatan yang tak terbatas. Jika Xiao Tan bisa memainkannya tanpa mementingkan diri sendiri, maka dia akan menjadi tak tertandingi.

"Tapi aku sudah mati rasa. Aku hampir tidak bisa bergerak sama sekali. Aku bahkan tidak bisa mengangkat Seruling Pengembara Jiwa."


Lian Cheng berjuang sendirian melawan Raja Iblis, sementara para tetua malah ingin mengeluarkan Xiao Tan dari sana. Karena selama Xiao Tan masih ada, mereka akan tetap punya harapan.

Tapi tentu saja Xiao Tan tidak mau. Baik bertempur atau tidak, dia akan tetap akan mati. Dia sudah tidak bisa mundur lagi. "Aku dan suamiku sudah menandatangani kontrak sehidup-semati. Kalian pergi saja dari tempat ini."


Mendengar itu, para tetua memutuskan untuk bertarung bersama Xiao Tan. Mereka semua lalu maju dan menyalurkan semua kekuatan mereka pada Lian Cheng. Tapi kekuatan Raja Iblis jauh lebih kuat dan dengan mudahnya dia menghempaskan mereka semua.


Xiao Tan melihat Raja Iblis mengumpulkan semua kekuatannya hingga dia melayang ke udara. Xiao Tan tenang menutup matanya dan mengumpulkan semua kekuatan spiritualnya hingga perlahan dia juga melayang di udara.

Raja Iblis melancarkan sihir hitamnya pada Xiao Tan, tepat saat Xiao Tan kembali memainkan serulingnya. Raja Iblis terus berusaha menyerang, tapi kekuatan seruling itu terus menerus menangkis kekuatannya hingga kekuatan seruling itu berhasil mengikat kedua tangan Raja Iblis.


Saat itulah Lian Cheng bangkit dan menebaskan kekuatan pedangnya pada Raja Iblis hingga Raja Iblis hancur berkeping-keping.


Tapi setelah dia musnah, muncul kekuatan maha dahsyat yang menarik mereka ke dua arah yang berlawanan. Lian Cheng berusaha keras memegangi Xiao Tan. Mereka mengingat segala kenangan indah mereka semasa di Dong Yue saat mereka saling menatap mata satu sama lain.

Namun pada akhirnya mereka tak sanggup lagi bertahan, Xiao Tan pun terlepas dari pegangan Lian Cheng dan mereka tertarik ke dua arah yang berbeda. Kekuatan dahsyat itu menelan Xiao Tan...


Hingga dia kembali ke dunia modern, masih terbaring di ranjang itu tapi dia masih mengingat segalanya. Apa semua itu mimpi?

"Lalu di mana Cheng Cheng? Cheng Cheng?!"


Dia keluar dari kamar itu dengan panik mencari-cari Lian Cheng saat tiba-tiba saja sebuah cahaya sangat terang menyinarinya dari ujung gang... lalu seorang pria tampak berlari ke arahnya. Pria itu perlahan mendekat... dan dia ternyata Lian Cheng.

 

Dia langsung meraih tangan Xiao Tan dan mereka pun berlari bergandengan tangan menuju cahaya terang dan tiba di sebuah padang bunga dandelion yang indah.

Mereka saling menggenggam tangan satu sama lain dan Xiao Tan menyandarkan dirinya dalam plukan Lian Cheng.


"Kekuatan magis Mutiara Penekan Jiwa bisa membalikkan waktu dan mengubah tempat. (Mutiara) itu membuat kedua orang yang ditakdirkan bertemu dan jatuh cinta. Dan Pangeran Ke-8 Dong Yue yang arogan, benar-benar datang ke dunia modern. Dunia dengan teknologi maju, persaingan yang intense dan hubungan yang rumit."

"Bagaimanakah Mo Lian Cheng akan hidup? Apa yang akan terjadi dengan kisah cintanya dengan Qu Xiao Tan? Itu benar-benar membuat orang-orang tersesat dalam pemikiran yang liarm fantastis dan tak terbatas."

-THE END-

Post a Comment

0 Comments