Sinopsis Memory Lost Episode 6 - 1

Sinopsis Memory Lost Episode 6 - 1



Dari ruang kontrol, Xiao Qi heran sendiri mendengar pertanyaan yang Jin Xi ajukan ke Li Jiang. Xiao Zhuan menyuruhnya santai saja, itu yang namanya perang psikologi.

Seorang polisi datang saat itu, memberitahu Han Chen bahwa pak direktur memanggilnya. sebelum pergi, Han Chen menginstruksikan Xiao Zhuan untuk menunggu 10 menit. Setelah itu, masuklah ke ruang interogasi dan beritahu Jin Xi bahwa Fang Ping selamat.


Jin Xi mengulang pengakuan Li Jiang yang mengklaim kalau dia tidak tahu menahu tentang kedua kasus sebelumnya. Dia baru tahu saat Fang Ping mabuk dan memberitahunya secara tak sengaja. Dia menyuruh Fang Ping menyerahkan diri, tapi Fang Ping menolak sarannya.

Dia bahkan mengklaim kalau Fang Ping bilang padanya bahwa polisi mencurigainya. Dan karenanya, Fang Ping meminta bantuannya untuk membuktikan kalau dia tidak ada di TKP. Dia mengklaim kalau dia mengetahui metode kejahatan yang dilakukan Fang Ping karena Fang Ping sendiri yang memberitahunya.

Jin Xi santai saja mengikuti permainannya dan tanya bagaimana caranya Fang Ping menciptakan berbagai macam peralatan yang dia gunakan dalam kasus pertama.

Dan bagaimana caranya foto-foto korban yang tadinya ada di dalam lemari korban, bisa ada di dalam gudang perlengkapan yang diurus oleh Li Jiang.


Saat Li Jiang hendak menjawab, Jin Xi lebih dulu mengingatkannya untuk memikirkannya dengan baik sebelum menjawab.

Karena jujur saja, Jin Xi sudah cukup banyak melihat aktingnya Li Jiang. Apa Li Jiang pikir kalau mereka tidak akan berani menangkap Li Jiang tanpa bukti?

"Sepertinya kau meremehkan departemen kami atau kau sepolos ini sejak awal?"

Li Jiang tetap bersikeras dengan pendiriannya, Fang Ping lah yang bersalah dan dia hanya dipaksa oleh Fang Ping untuk membantunya melakukan kejahatannya. Dia membuat bukti palsu untuk membantu membuktikan Fang Ping tidak bersalah.


Memang benar kalau peralatan itu dia sendiri yang membuatnya, tapi semua itu adalah peralatan yang dia gunakan semasa dia jadi pesulap dulu dan dia berikan semuanya ke Fang Ping saat dia sudah tidak bisa lagi tampil di panggung.

Dia sungguh tidak menyangka kalau Fang Ping ternyata menggunakan semua itu untuk melakukan kejahatannya. Segalanya sudah terlambat saat dia mengetahuinya. Dan masalah gudang itu, bukan cuma dia seorang yang memiliki kuncinya. Seharusnya Jin Xi tahu kalau dia benar-benar sudah menginvestigasinya.

"Maksudmu bukti yang menunjukkan bahwa Fang Ping terlibat langsung dalam kasus ini? Maaf, tapi kami belum menemukannya. Kau boleh memberitahu kalau kau mengetahuinya."

"Apa kau bercanda, bu polisi? Aku ini cuma warga negara biasa. Aku mana mengerti tentang investigasi, pengumpulan bukti, DNA atau apalah semua itu? Apa kita sedang syuting film sekarang?"


Sudah 10 menit, sekarang waktunya Xiao Zhuan masuk dan memberitahu Jin Xi bahwa operasinya Fang Ping berhasil dan sekarang dia sadar. Li Jiang kaget mendengarnya. Jelas dia ketakutan, tapi pura-pura bersyukur. Ini keajaiban.

"Apanya yang keajaiban? Dunia medis sudah semakin berkembang sekarang. Mudah saja mendistribusikan darah di seluruh kota. Lagipula, kau tidak menembaknya di kepala atau di jantungnya. Jadi dia bisa saja selamat."

Tapi kenapa Li Jiang tampak kurang senang mendengar Fang Ping masih hidup? Li Jiang pura-pura tersinggung, tidak terima dengan fitnahnya Jin Xi.

Jin Xi santai. Baiklah, karena Fang Ping masih hidup, Jin Xi mau menginterogasi Fang Ping dulu. Dia sudah berjalan ke pintu, tapi tentu saja Li Jiang menghentikannya.


Mulai kesal, Li Jiang pun beraksi mendentingkan lolipopnya ke gelas air untuk menghipnotis Jin Xi. Begitu Jin Xi terpengaruh, dengan santainya dia memerintahkan Jin Xi duduk kembali.

Jin Xi yang tampak linglung, duduk kembali dengan patuh. Li Jiang lalu mensugesti Jin Xi bahwa kasus ini dilakukan oleh Fang Ping seorang.


Jin Xi dengan linglung membenarkannya, Fang Ping adalah pelaku utamanya. Para korban mengklaim bahwa mereka merasa sangat bahagia. Tapi mereka belum menemukan cukup bukti untuk menjerat Fang Ping dan tidak tahu bagaimana dia melakukan kejahatannya.

Li Jiang memberitahunya bahwa hipnotis itu ada banyak jenis dan level yang berbeda-beda. Fang Ping suka mabuk dan tidak bisa sadar cukup lama. Jadi tidak mungkin dia bisa menghabiskan waktu cukup lama dengan korban. Cara paling cepat untuk menghipnotis korban adalah dengan obat.


Mendengar itu, Jin Xi tiba-tiba memutar uang koin. Dia rasa Fang Ping itu orang yang sangat temperamental, karakternya terlalu cacat dan posesif pada wanita.

Setelah dia menggantikan Li Jiang sebagai pesulap, dia terlalu terpengaruh oleh kesuksesan dadakannya yang kemudian semakin memperburuk sifatnya dan pada akhirnya membuatnya melakukan kejahatannya.

Li Jiang semakin bersemangat mendentingkan lolipopnya sambil meneruskan ceritanya. Fang Ping adalah juniornya yang bisanya cuma menirunya. Sekarang dia jadi semakin berani dan suka memaksa.

Fang Ping tidak lagi menghormatinya dan ingin menggantikan posisinya selamanya. Fang Ping suka mabuk dan selalu melampiaskannya padanya. Fang Ping benci wanita karena mereka tak pernah menghormatinya.


Bersama-sama, mereka membayangkan Li Jiang mencampur obat ke dalam alkoholnya Fang Ping, pura-pura memuji kesuksesan Fang Ping sebelum kemudian mulai menghipnotisnya dan mensugestinya bahwa para wanita sangat menyukai Fang Ping. Sejak itu, Fang Ping mulai melakukan kejahatan pertamanya pada Nona Ma.


"Dia menghabiskan waktu cukup lama dengannya. Dia membuatnya pingsan dan membawanya pergi adalah agar dia punya lebih banyak waktu untuk mengatur TKP, benar kan?"

Li Jiang menyangkal. TKP sudah diatur sejak lama, TKP harus sempurna. Nona Ma dibawa pergi sejak saat dia mulai bermimpi.

Jin Xi meneruskan, lalu Fang Ping mendadaninya, memakaikan baju pengantin pada korban dan membuatnya bak seorang puteri. Tapi sayangnya, Fang Ping tidak cukup bijak dengan menyalahkan Li Jiang.

"Sayangnya, kau gagal dalam mimpi ketiga. Korban sama sekali tidak merasa bahagia. Yang dia rasakan hanyalah penipuan."

Li Jiang emosi tidak terima disalahkan, dia tidak akan ketahuan jika saja Fang Ping pulang sesuai rencana. Seketika itu pula Jin Xi menggebrak uang koinnya dan menghentikan aktingnya.


"Maksudmu Fang Ping yang akan disalahkan sesuai rencana, tapi dia malah terbukti tidak ada di TKP, begitu?"

Li Jiang begitu tercengang sampai menjatuhkan lolipopnya. Jin Xi santai, apa Li Jiang tak menyangka kalau dia tidak terhipnotis?

"Kau itu pintar bicara manis yang membuat wanita merasa santai. Tapi nyatanya, kau itu cuma berusaha memuaskan dirimu sendiri. Kau membuat wanita tenggelam dalam mimpi mereka supaya mereka bisa diper**sa tanpa perlawanan. Karena pada kenyataannya, tidak ada satupun wanita yang tertarik padamu ataupun ingin mendekatimu."


Li Jiang menyangkal, dia punya istri yang mencintainya. Masa? Lalu kenapa Istrinya Li Jiang malah meninggalkannya dan membuangnya seperti sampah? Li Jiang sontak emosi, mengklaim kalau dia sudah memberi para gadis itu kebahagiaan.

"Kebahagiaan? Kau itu cuma memberi mereka mimpi buruk. Sebaliknya, Cheng Fang Ping adalah pesulap sejati. Dia bisa membawa kebahagiaan pada para penonton."

Li Jiang makin emosi hingga dia keceplosan mengakui segalanya. Bahwa dia selama ini menghipnotis Fang Ping dan membuatnya merasa tidak puas dengan hidupnya. Dia terus bersikeras kalau dia memberi para gadis itu mimpi yang indah dan bukannya mimpi buruk dan kebahagiaan.


Di ruang kontrol, Xiao Zhuan dan Xiao Qi senang, akhirnya mereka mendapat pengakuannya Li Jiang. Xiao Zhuan sudah yakin kalau Jin Xi pasti punya cara sendiri untuk memancing Li Jiang.

Flashback.


Dulu, Li Jiang cukup bahagia hidup bersama istrinya dan jabang bayi mereka. Tapi kemudian, segalanya mendadak berubah. Sepertinya istrinya kemudian keguguran lalu marah-marah pada Li Jiang, mengatainya tidak berguna dan tak ingin lagi hidup bersama 


Suatu hari, Li Jiang melakukan pertunjukan sulap dengan bola api. Tapi kemudian terjadi kecelakaan, bola api itu tak bisa dipadamkan dan pada akhirnya malah merambat ke bajunya dan dengan cepat membakar wajahnya. Kesialannya semakin memuncak saat sang istri memutuskan meninggalkannya setelah wajahnya rusak.

Flashback end.


Sembari menunjukkan foto USG jabang bayinya Li Jiang, Jin Xi mengerti kalau Li Jiang pasti sangat menderita saat kehilangan anaknya. Tapi tidak seharusnya dia menggunakan alasan itu untuk melakukan kejahatan.

"Jika seseorang memiliki keyakinan, segalanya pasti akan baik-baik saja dan memulai segalanya dari awal. Kenapa kau berpikir kalau kau cuma punya satu jalan."

Tapi Li Jiang mengaku kalau dia tidak punya banyak waktu. Penderitaan hidupnya makin lengkap saat 3 bulan yang lalu dia divonis menderita kanker perut. Memberi mimpi indah pada para gadis itu adalah impian terakhirnya.

Dia mengaku seandainya anaknya hidup, dia pasti seumuran Putranya Si Si. Jin Xi mengerti, karena itulah Li Jiang menembak Fang Ping. Agar Fang Ping tidak bisa mengatakan apapun tentangnya sekaligus menyelamatkan anak itu.


Jin Xi penasaran, bagaimana Li Jiang mempelajari hipnotis? Li Jiang mengklaim kalau dia mempelajari segalanya sendiri dari internet dan buku-buku panduan sulap. Jin Xi tentu saja tak percaya dan terus berusaha meminta Li Jiang jujur padanya.

Tapi Li Jiang bersikeras dengan pendiriannya. Jin Xi boleh mengecek riwayat browsernya kalau dia tidak percaya.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments