Sinopsis Accidentally in Love Episode 8 - 1
Qing Qing datang ke lokasi syuting dengan menutupi wajahnya saking takutnya ada orang yang mengenalinya. Dasar Si Tu Feng pelit, syuting MV aja di sekolah. Bagaimana kalau ada orang yang mengenalinya? Qing Qing beralasan kalau dalam perjalanan kemari tadi hujan, makanya dia menutupi mukanya.
Parahnya lagi, Nan Xi juga ikutan sebagai staf. Saat Qing Qing akhirnya membuka penutup mukanya, Nan Xi kontan terpesona pada kecantikannya.
Tapi untunglah dia hanya mengenali Qing Shen sebagai wanita cantik yang pernah dia temui di ruang ganti pada malam pernikahan Ayah Feng.
Benar-benar tak ada seorangpun yang mengenalinya, tidak pula Feng. Saat dia datang, dia menyapa Qing Shen dengan sopan selayaknya menyapa orang yang baru kenal.
Saat Qing Qing hendak berias, Mu Nian mendadak muncul mengagetkannya. Tapi tiba-tiba dia menatap Qing Qing lekat-lekat. Waduh! Mu Nian mengenalinya kah? Qing Qing kontan tegang. Mu Nian lalu tanya...
"Kau... lipstik apa yang kau gunakan?" Tanya Mu Nian. (Gubrak! Wkwkwk!)
Qing Qing lega. Seorang staf memberitahunya bahwa dia harus syuting adegan main piano. Tidak perlu memainkannya sungguhan, akting saja.
Xin Ya sinis menawarkan bantuan untuk mengajari Qing Shen main piano kalau dia tidak bisa. Qing Qing cuma menjawabnya dengan senyum manis, lalu duduk di depan piano, dan menunjukkan keahliannya bermain piano yang kontan membuat semua orang terkagum-kagum dan Xin Ya kesal setengah mati.
"Aku tidak pernah bilang kalau aku tidak tahu cara bermain piano."
Berusaha menarik perhatian Feng, Xin Ya mengeluh manja ke Feng karena Feng syuting di hari ultahnya. Pokoknya Feng dan Nan Xi harus merayakan ultahnya.
"Begini saja. Bagaimana kalau kau pulang dulu. Selesai syuting, kita semua bisa nonton bareng. Oke?"
"Baiklah. Jangan lupa, yah?"
Setelah Xin Ya pergi, Feng memperhatikan Nan Xi tampak begitu terpesona pada Qing Shen. Kenapa Nan Xi menatapnya sedalam itu?
"Dia gadis yang pernah kutemui di pesta pernikahan sebelumnya."
"Ada banyak gadis di pesta pernikahan. Kau punya kesan sebesar itu tentangnya?"
"Menurutku dia sangat menarik."
"Menarik? Yah, dia cukup menarik."
"Apa menurutmu hanya Chen Qing Qing yang menarik?" Goda Nan Xi.
"Hei, ngomong apa kau? Bahkan sekalipun dia (Qing Qing) meninggikan hidungnya, dia tetap lebih manis daripada gadis itu." Ujar Feng. Qing Shen bisa mendengar percakapan mereka dan jelas kesal.
Setelah kedua pemeran utama didandani, Sutradara mulai menjelaskan bagaimana mereka harus berakting nantinya. Intinya, ini adalah kisah cinta tragis di mana si pria ingin mempertahankan cinta mereka, tapi si wanita menolaknya. Mereka berdua berlatih saja dulu.
Feng dan Qing Qing pun mulai melakukan rehearsal. Feng agak canggung memberitahu Qing Shen untuk tanya saja apapun padanya kalau ada yang mau dia tanyakan, soalnya ini kan pertama kalinya Qing Shen syuting. Apa Qing Shen punya pertanyaan?
"Erhm, tidak." (Pfft!) "Maksudku, aku sudah membaca beberapa artikel yang menggambarkanmu sebagai orang yang dingin. Tapi aku tidak pernah membayangkan bahwa dalam kenyataan, ternyata kau cukup hanya pada para gadis."
"Sebenarnya, aku tidak biasa berinteraksi dengan para wanita ini. Kecuali..." (Dengan Qing Qing?)
"Kecuali apa?"
Tapi Feng mendadak berubah pikiran dan cepat-cepat mengalihkan topik kembali ke pekerjaan mereka. Dia memberitahu Qing Shen bahwa saat syuting nanti, dia harus memikirkan sesuatu hal yang sangat menyedihkan agar dia bisa menggambarkan emosinya. Yang penting jangan gugup.
Daniel dan Xiao Mei memperhatikan mereka dari kejauhan dengan keheranan. Ada yang aneh dengan wajah dingin Feng hari ini, dia tersenyum.
Syutingpun dimulai. Qing Qing dan Feng saling bertatapan. Tapi alih-alih memikirkan aktingnya, Qing Qing malah ngedumel kesal dalam hatinya. Kesal karena biasanya Feng selalu menggodainya, tapi saat dia berubah jadi cantik, Feng mendadak ingin mendekatinya.
Maka dengan sengaja dia menginjak kaki Feng keras-keras. Syuting terpaksa harus diulang. Tapi Qing Qing sengaja memanfaatkan segala kesempatan untuk terus menerus menginjak kaki Feng keras-keras.
Dan saat akhirnya mereka break syuting, Feng jadi terpincang-pincang. Tapi dia tidak marah sama sekali. Bahkan saat Qing Shen dengan suara lembutnya menuduh Feng tidak berhati-hati, Feng menerimanya saja lalu menawarkan diri untuk mengambilkan minum untuk Qing Shen.
"Dasar munafik! Kau terus membuatku membawakanmu air sebelumnya." Batin Qing Qing kesal sambil pasang senyum manis.
Qing Qing dengan sengaja memanfaatkan saat ini untuk balas dendam sebesar-besarnya pada Feng. Saat Feng membawakannya minuman, Qing Qing mengerjainya dengan mengeluh airnya terlalu dingin dan terlalu panas, sama persis seperti cara Feng mengerjainya dulu.
Syuting kembali dilanjutkan, mereka bermain piano bersama sambil ngobrol. Feng menduga kalau Qing Shen bukan berasal dari daerah ini. Qing Shen membenarkannya, dia memang belum lama di sini.
Kalau begitu, Qing Shen pasti belum memiliki kesempatan untuk travelling. Lain kali Feng akan membawanya berkeliling. Belum juga selesai ngobrol, Sutradara tiba-tiba berteriak CUT dan syuting pun selesai.
Nan Xi sungguh tak menyangka kalau Qing Shen ternyata sangat pandai bermain piano. Sama seperti Feng barusan, Nan Xi tiba-tiba berkata kalau dia akan mengajak Qing Shen berkeliling kota ini kapan-kapan.
Qing Shen menolak dengan sopan. Lagipula, dia hanya akan tinggal sementara waktu di kota ini. Nan Xi mau bicara lagi, tapi Feng dengan cepat menyela dan meminta Qing Shen untuk berteman di Wechat dengan mereka. Tak bisa menolak, Qing Shen mengiyakannya saja.
Tiba-tiba Daniel heboh karena ternyata fans-nya Feng entah bagaimana bisa mengetahui acara syuting ini dan mereka sedang ada di luar sekarang. Mereka harus bagaimana sekarang? Qing Shen punya ide, bagaimana kalau mereka menyamar pakai bajunya untuk menyelinap keluar? Pfft! Nyamar jadi cewek lagi?
Tak lama kemudian, Daniel tiba-tiba memberitahu Qing Shen kalau dia sudah mentransfer bayarannya Qing Shen. Qing Shen bingung, katanya butuh waktu untuk membayarnya?
Daniel mengaku kalau itu sebenarnya uang pribadinya yang dia pinjamkan untuk Qing Shen. Soalnya dia melihat Qing Shen sepertinya sangat membutuhkan uang. Entah apa jadinya kalau Qing Shen harus menunggu proyek ini selesai dulu.
Para pengegmarnya Feng sudah berkumpul di luar gedung dengan antusias karena mereka ingin melihat si pemeran utama wanita MV-nya Feng.
Tak lama kemudian, mereka akhirnya melihat seorang wanita keluar bersama Nan Xi. Pfft! Mereka pikir kalau itu pastilah si pemeran utama wanitanya, padahal itu Feng dan dia buru-buru menyembunyikan wajahnya sambil menggandeng Nan Xi pergi.
Tapi menurut mereka, wanita itu agak maskulin. Kalau seperti ini, wanita itu dan Feng tidak mungkin dekat. Dan pria yang bergandengan bersama wanita itu, pasti pacarnya. Baguslah, mereka jadi tidak perlu mengkhawatirkan hubungan wanita itu dengan Feng.
Fang Fang benar-benar berterima kasih atas bantuan Qing Qing. Tapi, dari mana dia mendapatkan uang sebanyak itu?
"Err... aku meminjamnya dari Si Tu Feng."
"Bukankah kau bilang kalau kau cuma asistennya? Bagaimana kalian bisa menjadi sangat dekat hingga dia bersedia meminjamimu uang sebanyak itu?"
"Asal kau tahu saja, Si Tu Feng itu sebenarnya orang yang sangat baik. Dia juga pintar menghasilkan banyak uang seperti itu. Jumlah ini tidak berarti apa-apa baginya."
"Bagiku, uang sebanyak ini adalah penyelamat hidup. Aku akan berterima kasih padanya secara pribadi."
"Tidak perlu, Fang Fang." Larang Qing Qing. "Si Tu Feng itu tipe orang yang tidak akan pernah mengakui kalau dia membantu orang. Benar, kan?"
Mereka akhirnya berhenti membahas masalah ini. Namun tiba-tiba saja beberapa orang membekap kepala mereka lalu menculik mereka.
Saat akhirnya penutup kepala mereka dibuka, Qing Qing dan Fang Fang mendapati mereka didudukkan di sebuah wahana di taman hiburan. Dan penculik mereka tak lain adalah dumb and dumber anak buahnya Lin Ge Yang.
Qing Qing mengenali si Gondrong, dia si pencuri mic waktu itu. Si Gondrong yang awalnya sok sangar, mendadak panik dengan heboh.
"Dia mengenaliku! Kalau dia sampai tahu kita dari kelas 4, jangan-jangan dia bakalan ngelapor ke guru dan kita bakalan di-DO?!"
"Dasar bodoh! Kalau kau tidak bilang kita dari kelas 4, dia tidak bakalan tahu. Dan jangan beritahu siapa-siapa kalau bos besar berasal dari kelas 3." Ujar si Gendut lantang. Wkwkwk!
"Benar. Jangan bilang-bilang kalau bos besar adalah anak kelas 3."
Qing Qing jelas heran sama kedua dumb and dumber itu. Jadi intinya mereka berasal dari sekolah yang sama. Seharusnya mereka merahasiakannya dong.
"Qing Qing!" Ge Yang akhirnya muncul. "Tidak perlu takut, aku hanya ingin mengundangmu untuk main. Kau tidak akan menghinaku dengan penolakan, kan?"
"Lin Ge Yang! Kenapa kau menculik kami?! Kami kan tidak punya masalah denganmu! Kenapa kau tidak melepaskan kami?!"
Ge Yang baru sadar kalau Fang Fang juga ikutan diculik. Siapa yang menculik Fang Fang? Si Gendut dengan antusias mengaku dialah yang menculik Fang Fang, soalnya dia sahabatnya Qing Qing. Siapa tahu dia akan berguna. Beli satu, gratis satu.
Bukannya dapat pujian, Ge Yang malah emosi menendangi si Gendut. "Gratis satu, gratis satu! Kau pikir ini McDonald apa?!"
Bersambung ke part 2
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam