Penata riasnya Xiao Xiao heran dengan perhatian Yuan Feng pada Xiao Xiao dan menduga kalau Yuan Feng mungkin sedang berusaha mengejar Xiao Xiao.
Tapi dia merasa cara yang Yuan Feng gunakan agak aneh, karena biasanya pria mengejar wanita dengan bunga atau perhiasan sementara Yuan Feng malah dengan snack.
Setelah prmotretannya selesai, Xiao Xiao mau pulang tapi Yuan Feng terus mengejarnya sampai ke mobilnya. Xiao Xiao benar-benar kesal dan langsung menutup pintu mobilnya.
Dalam usahanya mencegah Xiao Xiao menutup pintu mobilnya, tak sengaja tangannya Yuan Feng terjepit pintu mobil. aarrgh! sakit banget tuh! Xiao Xiao, managernya dan asistennya langsung melongo kaget melihatnya.
Saat Xiao Xiao membuka pintu mobilnya, bukannya mengeluh kesakitan, Yuan Feng malah bertanya "Kenapa kau tidak menungguku?"
Baru setelah Xiao Xiao menanyakan keadaan tangannya, Yuan Feng mulai sadar dan mengeluh kesakitan.
Xiao Xiao langsung mendesah kesal karena terpaksa dia harus membatalkan makan siangnya untuk mengantarkan Yuan Feng ke rumah sakit.
Xiao Xiao cemberut terus bahkan setelah pulang dari rumah sakit. Karena sudah telat makan siang, managernya menyarankan agar mereka makan sembarang makanan saja. Xiao Xiao setuju dan ingin makan fast food saja.
"Kau tidak boleh makan fast food" bentak Yuan Feng "Maksudku, kalau kau mau makan, lebih baik kalau kau makan makanan yang bergizi. Seperti misalnya sup ayam"
Temannya ibunya Mo Sheng akhirnya mendapatkan nama anaknya He Han Shan. Dan sesuai kecurigaannya, anak itu bernama He Yi Chen.
Pagi hari setelah mereka pulang kembali ke Shanghai, Mo Sheng dan Yi Chen sarapan bersama. Mo Sheng sangat antusias ingin segera merencanakan resepsi pernikahan mereka tapi Yi Chen sendiri malah cuek "Aku sudah menikahimu. Apa menariknya merencanakan pernikahan?"
Mo Sheng langsung cemberut mendengarnya "Orang bilang pernikahan itu merusak semua khayalan. Ternyata mereka benar. Pernikahan kita belum seberapa lama tapi kau sudah kehilangan semangat"
"Apa kau marah tentang semalam?" goda Yi Chen dengan wajah serius
Mo Sheng langsung malu "Bisa tidak kau jangan seserius itu kalau sedang membicarakan masalah itu?"
Setelah puas menggodai Mo Sheng, Yi Chen mulai serius memberitahu kalau tadi pagi dia ditelepon Lao Yuan yang mengatakan kalau Lao Yuan memutuskan untuk tidak mau menjadi MC acara pernikahan mereka.
Saat mereka hendak berangkat ke kantor, Mo Sheng menitipi Yi Chen beberapa undangan pernikahan mereka untuk rekan-rekan kerjanya Yi Chen. Yi Chen membuka salah satu dan langsung malu begitu membaca tulisan tangan Mo Sheng yang jelek "Dengan tulisan tanganmu ini, aku merasa tidak enak untuk membagi-bagikan undangan ini" goda Yi Chen
Setibanya di kantor, Mo Sheng langsung diomeli kepala editor karena pergi mendadak ke Amerika. Mo Sheng berjanji tidak akan melakukannya lagi lalu memberikan undangan pernikahannya pada kepala editor. Setelah itu, Mo Sheng membagi-bagikan undangan pernikahannya pada rekan-rekan kerjanya yang lain.
Saat mereka membaca tulisan tangan di undangan mereka masing-masing, mereka memperhatikan beberapa undangan punya tulisan tangan yang sangat bagus dan mereka langsung menduga dengan tepat kalau itu pasti tulisan tangan Yi Chen.
Mo Sheng membenarkannya awalnya memang Yi Chen yang menulis sendiri tapi setelah itu Yi Chen malas melanjutkannya dan akhirnya dia menyalin tulisan Yi Chen pada undangan yang lain.
Xiao Hong memperhatikan undangannya dan menyadari tulisan tangan dalam undangannya itu pasti tulisan tangan Mo Sheng.
Xiao Hong menolak untuk jadi pendamping pengantin wanita karena dia sudah 3 kali jadi pendamping pengantin wanita jadi kalau dia melakukannya sekali lagi maka dia tidak akan menikah nanti.
Yang lain menyarankan sebaiknya Mo Sheng minta Xiao Xiao saja, Mo Sheng juga inginnya begitu tapi belakangan ini Xiao Xiao sangat sibuk.
Trio pengacara sedang berada di sebuah butik membeli tuksedo untuk mereka gunakan dalam acara pernikahannya Yi Chen.
Lao Yuan keluar dari kamar ganti dengan memakai tuksedo yang kelihatan mewah dan bling-bling lengkap pakai kacamata hitam, lalu berpose dengan gaya sok keren.
Xiang Heng langsung memprotesnya karena yang mau menikah kan Yi Chen bukan Lao Yuan jadi Lao Yuan tidak perlu sampai memakai baju seperti itu. Lao Yuan langsung protes balik, dia menolak jadi MC karena dia ingin jadi pendamping pengantin pria.
Dengan cara inilah, para wanita pasti akan lebih memperhatikannya. Dia tidak mau memakai sembarang baju karena Yi Chen hanya akan menikah sekali seumur hidupnya.
Lao Yuan berusaha memancing pujian dari pegawai toko tapi si pegawai malah diam saja dengan senyum canggung.
Tapi saat Yi Chen keluar dengan memakai tuksedonya, si pegawai langsung mengucap berbagai puja-puji untuk Yi Chen. Hmm... sebenarnya tuksedonya Lao Yuan lebih bagus loh tapi emang sih Yi Chen lebih kelihatan keren hehehe :P
Lao Yuan langsung cemberut "Kurasa apapun yang kupakai tidak akan berguna. Akhirnya aku mengerti kenapa selama bertahun-tahun para wanita tidak pernah memandangku.
Lihat apa kau? Semua itu gara-gara kau! Kau sangat tampan sampai menjijikan, kau sangat keren sampai tidak punya teman! Apa lagi yang kau mau?!" Lao Yuan cemburu berat.
Xiao Xiao pergi ke rumah sakit bagian kandungan dengan melakukan penyamaran. Dia memberitahu suster kalau dia tidak menginginkan bayi yang dikandungnya, maka suster pun menyuruh Xiao Xiao pergi ke ruangan lain untuk diperiksa dulu.
Entah dari mana Yuan Feng tahu, tiba-tiba saja dia muncul di hadapan Xiao Xiao dan langsung bisa mengenali Xiao Xiao dalam baju samarannya.
Xiao Xiao berusaha melarikan diri tapi Yuan Feng berhasil menangkapnya dengan mudah. Yuan Feng protes tidak menyetujui rencana aborsinya Xiao Xiao ini, dia kan sudah bilang kalau dia akan menikahi Xiao Xiao jadi Xiao Xiao tidak boleh mengaborsi bayi mereka.
"Ini bayiku. Apa urusannya denganmu?"
"Siapa bilang? Bayi itu bayiku juga" Yuan Feng memperingatkan Xiao Xiao untuk tidak mengugurkan bayi mereka, jika Xiao Xiao berani melakukannya maka dia akan berteriak meneriakkan nama Xiao Xiao biar seluruh dunia tahu.
Saat Yuan Feng kembali ke kantor, Mo Sheng langsung menyambutnya dengan senyum lebar. Yuan bertanya ada apa dan Mo Sheng pun menjawab kalau dia bahagia karena ada peristiwa membahagiakan.
Yuan Feng langsung gugup mengira Mo Sheng sudah mengetahui kehamilan Xiao Xiao tapi ternyata Mo Sheng hanya memberinya sebuah undangan pernikahan. Yuan Feng langsung lega.
Mo Sheng menyuruh Yuan Feng untuk membawa serta Yi Mei dalam acara pernikahannya nanti. Tapi sayangnya, Yuan Feng tidak akan bisa melakukan itu karena dan Yi Mei sudah putus.
Mo Sheng langsung kaget kenapa mereka mendadak putus? Yuan feng berkata putusnya hubungan mereka tidak mendadak malah sudah cukup lama. tapi bagaimanapun, Yuan Feng berjanji akan datang ke pernikahannya Mo Sheng.
Xiao Hong tiba-tiba berteriak mengumumkan sebuah gosip paling hot yang sedang beredar di dumay: Xiao Xiao hamil. Semua pegawai langsung mengerubungi Xiao Hong untuk melihat berita itu dimana didalamnya tampak foto Xiao Xiao yang ketangkap kamera masuk ke bagian poli kandungan.
Mo Sheng langsung menelepon Xiao Xiao untuk menanyakan kebenaran gosip itu tapi tentu saja Xiao Xiao langsung berbohong dan berusaha menyangkal kebenaran gosip itu. Begitu menutup teleponnya, Xiao Xiao langsung mengobrak-abrik barang-barangnya dengan marah.
Managernya sendiri sibuk menerima berbagai telepon yang menanyakan gosip itu. Si manager menyangkal semuanya tapi tetap saja mereka tidak bisa tenang begitu saja dan menyarankan sebaiknya Xiao Xiao bersembunyi dulu saja untuk sementara waktu.
Xiao Xiao jadi semakin marah saat Yuan Feng tiba-tiba muncul lagi. Yuan Feng berusaha bicara baik-baik demi menenangkan emosinya Xiao Xiao tapi Xiao Xiao malah menyuruh managernya untuk mengadakan konferensi press untuk mengumumkan kalau dia akan menuntut siapa saja yang menyebarkan rumor tidak benar tentang dirinya.
Yuan Feng jadi semakin panik karena itu artinya Xiao Xiao benar-benar berniat menggugurkan bayinya. Xiao Xiao membenarkannya, dia tidak mau kehilangan karir yang dibangunnya dengan susah payah hanya karena bayi.
"Aku akan bertanggung jawab" ujar Yuan Feng.
Tapi Xiao Xiao malah jadi semakin marah karenanya, memangnya apa yang akan Yuan Feng lakukan untuk mengembalikan karirnya yang tengah berada di ambang kehancuran?
Setelah mengetahui jati diri Yi Chen, ibunya Mo Sheng tampaknya hendak mendatangi rumah keluarga He. Tapi di tengah jalan, dia mendengar beberapa ahjumma menggosipkan Yi Chen yang sudah menikah dengan seorang wanita cantik yang kabarnya juga berasal dari kota ini. Tepat saat itu juga mama He datang dan langsung menghampiri para ahjumma itu.
Para ahjumma itu menanyakan dimana pernikahan Yi Chen akan digelar, mama He memberitahu mereka bahwa walaupun Yi Chen dan istrinya sama-sama berasal dari kota ini tapi mereka akan mengadakan pernikahannya di Shanghai karena mereka bekerja di Shanghai dan lagi karena di sini mereka sama-sama sudah tidak punya orang tua.
Ibunya Mo Sheng menoleh untuk melihat mama He dan langsung kaget begitu melihat wajah mama He.
Ibunya Mo Sheng masih ingat betul kalau dulu dia pernah melihat mama He, papa He dan Yi Chen kecil menemui ayahnya Mo Sheng.
Waktu itu, dia melihat dari kejauhan mendiang suaminya bertengkar hebat dengan mama dan papa He.
Mama He terlalu asyik bergosip dengan para ahjumma itu sampai ia tidak menyadari kehadiran ibunya Mo Sheng sama sekali. Ibunya Mo Sheng pun akhirnya memutuskan untuk bergegas pulang kembali.
Yi Chen dan Mo Sheng belanja untuk keperluan kamar tidur pengantin mereka. Mo Sheng memilih warna-warna yang pastinya akan disukai Yi Chen tapi anehnya Yi Chen malah tidak menyetujui semua pilihan Mo Sheng.
Setelah beberapa saat keliling toko, Yi Chen akhirnya menemukan sprei pilihannya, sprei warna merah motif bunga-bunga. LOL!!!
Yuan Feng lagi-lagi mengejutkan Xiao Xiao dengan kedatangannya yang tiba-tiba. Kali ini dia datang membawa resume, ijazah sekolahnya, penghargaan yang dia terima berkat hasil pemotretannya, foto rumahnya, slip gajinya selama 6 bulan, laporan keuangannya, dll.
Xiao Xiao bingung sendiri untuk apa Yuan Feng menunjukkan semua itu padanya?
"Satu lagi, aku anak tunggal. Walaupun aku tidak pernah bergantung pada orang tuaku dan aku juga tidak berencana untuk mengambil alih bisnis keluargaku, tapi semua itu nantinya akan menjadi milik anakku di masa depan nanti"
OMO! Yuan Feng manis banget sih... Dengan semua modal inilah, Yuan Feng akan bertanggung jawab dan menjamin hidup Xiao Xiao dan anak mereka.
Jika Xiao Xiao tidak mengugurkan anaknya maka semua ini nantinya akan menjadi milik Xiao Xiao, dia akan memberikan segalanya untuk Xiao Xiao.
Xiao Xiao hanya perlu memberinya sedikit uang untuk keperluan makan dan bensin saja tiap bulan. hahaha! Apa jawaban Xiao Xiao?
Dia malah melarikan diri ke rumahnya Yi Chen dan Mo Sheng. Yi Chen dan Mo Sheng baru pulang belanja saat mereka mendapati Xiao Xiao yang sedang menyamar sedang menunggu didepan pintu rumah mereka.
Xiao Xiao berkata pada mereka bahwa dia diganggu oleh orang cerewet yang selalu menguntitnya kemana-mana, dia tidak tahan lagi makanya dia melarikan diri kemari.
Mereka akhirnya mengizinkan Xiao Xiao tinggal. Tapi bukannya tidur di kamar tamu, Xiao Xiao malah mengambil alih kamarnya Yi Chen dan Mo Sheng. Mo Sheng menemani Xiao Xiao, jadi Yi Chen terpaksa tinggal sendirian di ruang tamu.
"Apa sebenarnya tentang yang diberitakan tentangmu? Apa kau disabotase seperti dulu lagi?"
"Kali ini... bukan sabotase. Aku benar-benar hamil"
"Yang benar? Lalu siapa pacarmu?"
"Pacar apaan?"
"Dia bahkan bukan pacarmu?"
"Dia... Lu Yuan Feng"
"Lu Yuan Feng? Bukankah dia baru saja putus dengan Yi Mei?"
"Semua ini adalah salahnya Yi Chen, jadi jangan salahkan aku kalau aku mengambil alih tempat tidurnya"
"Apa hubungan semua ini dengan Yi Chen?"
Karena gara-gara Yi Chen lah Yi Mei jadi memutuskan Yuan Feng. Yuan Feng jadi sedih lalu datang mencarinya untuk menanyakan siapa pria yang sangat dicintai Yi Mei.
Dia sama sekali tidak memberitahu Yuan Feng tentang identitas pria yang disukai Yi Mei tapi hal itu malah membuat Yuan Feng jadi semakin sedih. Dia lalu menemani Yuan Feng minum-minum, mereka minum terus menerus sampai...
Lalu bagaimana reaksi Yuan Feng? tanya Mo Sheng. Tentu saja awalnya Yuan Feng shock, tapi belakangan ini Yuan Feng bersikap aneh, mendatanginya terus menerus sambil berkata kalau dia akan bertanggung jawab. Dia tidak bisa seperti Yuan Feng yang sangat menginginkan anak ini, dia tidak mau jadi single mama.
Lagipula, biarpun Yuan Feng berniat bertanggung jawab, tetap saja masih banyak hal yang menghalangi mereka karena pernikahan kan bukan cuma tentang 2 orang tapi juga melibatkan seluruh keluarga, orang tua, sanak saudara, pekerjaan dan harta benda.
Karena itulah, Xiao Xiao berencana untuk tinggal sementara waktu di rumah Mo Sheng ini sampai dia menggugurkan bayinya.
Mo Sheng lalu memberitahu Yi Chen kalau Xiao Xiao akan tinggal sementara waktu di rumah mereka ini (atau lebih tepatnya di kamar mereka) sampai menjelang pernikahan mereka nanti.
Yi Chen menuntut alasannya tapi karena Mo Sheng sangat setia pada temannya, dia langsung menutup mulutnya rapat-rapat. Yi Chen tersenyum sebal, jadi dia harus tinggal di kamar tamu untuk sementara waktu tanpa alasan yang jelas.
Mo Sheng lalu memberitahu Yi Chen bahwa Yuan Feng dan Yi Mei sudah putus, lebih tepatnya Yi Mei lah yang memutuskan Yuan Feng. Berita itu cukup mengejutkan Yi Chen hingga keesokan harinya dia mengundang Yi Mei makan siang bersama.
Yi Chen tidak langsung menanyakan masalah putusnya hubungan Yi Mei dan Yuan Feng, ia memperhatikan Yi Mei yang tampak sangat bahagia cukup lama sebelum menanyakan bagaimana keadaan Yi Mei?
"Aku baik-baik saja" ujar Yi Mei
Yi Mei lalu memberitahu Yi Chen kalau dia sudah putus dengan Yuan Feng dan dia sendirilah yang memutuskan hubungan mereka.
Yi Mei mengaku kalau dia sering mengecewakan Yuan Feng, dulu dia sangat sibuk dengan pekerjaannya dan emosinya pun tidak stabil. Tapi Yi Mei bertekad untuk tidak lagi mengecewakan siapapun di masa depan nanti. Yi Mei juga memberitahu kalau dia sudah pindah kerja. Bekerja di bidang yang sangat dia sukai.
Malam harinya, di rumah Yi Chen dan Mo Sheng. Xiao Xiao bersikap seolah rumah itu adalah rumahnya sendiri, memakan semua makanan dengan sangat lahap bahkan menyuruh Yi Chen dan Mo Sheng untuk tidak malu-malu di rumah mereka sendiri. Yi Chen dan Mo Sheng tersenyum geli melihat tingkah Xiao Xiao.
Setelah selesai makan malam, Yi Chen lagi-lagi harus menahan emosinya sambil memeluk bantal kursi terdekat karena sang istri tercinta sedang sibuk bermain game bersama sahabatnya.
Setelah Xiao Xiao masuk kamar, Mo Sheng membuatkan teh untuk Yi Chen lalu memeluknya untuk menenangkan emosi Yi Chen. Yi Chen menyarankan agar sebaiknya Mo Sheng membiarkan Xiao Xiao tidur di kamar mereka sendirian sementara Mo Sheng tidur disini bersama.
Tapi Mo Sheng menolak mentah-mentah karena tidak mungkin dia membiarkan temannya sendirian.
Mo Sheng hendak kembali ke Xiao Xiao tapi Yi Chen langsung menarik Mo Sheng kedalam peulkannya lalu menc**mnya dengan m**ra dan menggelitikinya sampai dia menggeliat dan terjatuh dari sofa.
Yi Chen berusaha memluk Mo Sheng lagi tapi Mo Sheng dengan cepat melepaskan diri dan menyuruh Yi Chen diam karena dia takut kalau Xiao Xiao akan keluar dan melihat mereka.
Mo Sheng langsung kembali ke Xiao Xiao meninggalkan Yi Chen yang hanya bisa mendesah kesal.
Saat Mo Sheng kembali ke kamar, Xiao Xiao langsung menggerutu kesal karena dia mengira kalau dia akan bisa menguasai kamar ini seorang diri.
"Memangnya aku ini orang yang tidak setia apa?" protes Mo Sheng
"Kau bukannya orang yang tidak setia. Kau hanya orang yang lebih mementingkan kekasihmu daripada temanmu. Kau orang yang seperti itu sejak kuliah"
Saat Mo Sheng malah berbaring sangat dekat dengannya, Xiao Xiao langsung protes dan menyuruh Mo Sheng menjauh darinya karena kakinya Mo Sheng sangat dingin dan dia takut kalau dia sampai kena flu gara-gara Mo Sheng, dia sedang hamil jadi dia tidak boleh sakit dan tidak boleh minum obat.
Tentu saja perkataan Xiao Xiao mengherankan Mo Sheng "Xiao Mei, ternyata kau sangat peduli pada bayi itu yah?"
Saat Xiao Xiao terdiam ragu, Mo Sheng memberitahunya bahwa Yuan Feng itu orang yang baik, jadi apa menurut Xiao Xiao tidak mungkin jika mereka menikah? Xiao Xiao tetap bersikeras tidak mungkin dia menikah dengan Yuan Feng. Kenapa? tanya Mo Sheng.
"Bahkan sekalipun kami menjalin hubungan tetap saja ada banyak masalah. Keluarga dan karir. Apa kau tahu kalau kedua orang tuanya datang mencariku sampai ke studio?"
[Flashback] waktu itu, Xiao Xiao sedang pemotretan hanya dengan memakai jubah mandi dan pose seksi. Saat tengah break, dia melihat 2 orang tua tak dikenalnya tiba-tiba datang untuk melihat pemotretannya.
Kedua orang tua itu melihatnya dengan pandangan tidak terlalu suka. Dari asistennya lah, Xiao Xiao mengetahui kedua orang tua itu bermarga Lu.
Menyadari betapa berbudayanya kedua orang tua Yuan Feng, dia yakin kalau kedua orang tua Yuan Feng mungkin tidak akan bisa menerima pekerjaannya.
Jika dua orang ingin bersama tanpa restu dari orang tua maka hubungan mereka tidak akan berhasil. Secara tak sadar, kata-kata Xiao Xiao itu terdengar seperti kata-kata seseorang yang sedih tidak bisa bersatu dengan kekasihnya karena kendala restu orang tua.
Mo Sheng pun menyadarinya, makanya berusaha menyemangati Xiao Xiao dan mengingatkannya bahwa latar belakang Xiao Xiao sebenarnya tidak buruk karena dia lulusan universitas ternama.
Saat Xiao Xiao menyadari apa yang sedang dipikirkannya, dia langsung mengomeli dirinya sendiri karena berpikir seperti itu padahal dia tidak punya pikiran untuk menikah dengan siapapun.
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam