Waktu Yi Chen menyuruh Mo Sheng belajar menulis namanya dengan benar dan Mo Sheng protes kenapa dia harus belajar menulis nama Yi Chen dan Yi Chen hanya menjawabnya dengan senyum manis.
Waktu Mo Sheng ikut kelasnya prof Zhao dan ditanya apa yang akan Mo Sheng lakukan pada ke-4 pelaku dalam kasus yang dijabarkannya dan Mo Sheng asal menjawab bahwa dia akan menjebloskan semuanya kedalam penjara.
Waktu Yi Chen ultah dan menc**m Mo Sheng sebagai hadiah ultahnya.
Kembali ke masa kini,
Mo Sheng membayangkan jika mereka bisa kembali ke masa lalu maka dia tidak akan pernah pergi ke Amerika dan membuat semua orang bahagia.
Yi Chen lalu bertanya apa yang akan Mo Sheng lakukan untuk membuatnya bahagia? Apa Mo Sheng akan menyuruhnya berhenti belajar ataukah tidak lagi menyuruhnya untuk mengantri membeli iga asam manis?
Mo Sheng tertawa mendengarnya "Yi Chen, besok beli iga asam manis yuk?"
"Baiklah"
"Denganku disisimu, kau tidak akan lagi menderita asam lambung"
"Memangnya kau bisa mengurusku?"
"Sepertinya sih tidak. Tapi kau harus mengurusku jadi pada saat yang bersamaan kau juga akan mengurus dirimu sendiri"
Yi Chen tidak percaya mendengarnya dan langsung mencubit pipi Mo Sheng untuk mengecek apakah muka Mo Sheng sudah semakin menebal sekarang.
Mo Sheng bersikeras kalau dia tidak mengatakan sesuatu yang salah karena jika Yi Chen ingin melihatnya makan dengan nyaman maka Yi Chen pastinya harus ikut makan bersamanya.
Mo Sheng lalu kembali membayangkan seandainya dia tidak pernah pergi ke Amerika. Dia membayangkan kuliahnya sudah sampai di tahun ke-4 sementara Yi Chen sudah lulus dan mulai bekerja.
Karena di tahun ke-4 dia tidak banyak kelas jadi dia bisa pergi menemui Yi Chen setiap hari agar mereka bisa makan bersama.
Tapi setelah memikirkannya baik-baik sepertinya hal itu akan cukup sulit dilakukan mengingat asramanya dan firma hukumnya Yi Chen letaknya cukup jauh.
Yi Chen tiba-tiba menyela untuk memberitahu Yi Chen kalau sebenarnya kedua tempat itu tidak terlalu jauh. Mo Sheng tentu saja tidak percaya "Butuh waktu satu jam dengan naik bis dan kau bilang tidak jauh?"
Yi Chen membayangkan versinya sendiri dimana pada tahun ke-4, Mo Sheng tidak akan lagi tinggal di asrama karena dia menyewa sebuah rumah dan Mo Sheng akan tinggal bersamanya.
[
Masa lalu versi khayalan] Mo Sheng membantu Yi Chen pindahan saat tiba-tiba saja Yi Chen meminta Mo Sheng untuk pindah ke rumah ini dan tinggal bersamanya.
Mo Sheng yakin kalau dia tidak mungkin tinggal bersama Yi Chen mengingat dia masih kuliah. Tapi Yi Chen dengan santainya memberitahu Mo Sheng bahwa pada tahun ke-4, sebagian besar jadwal kuliah Mo Sheng itu sore jadi jauh lebih nyaman jika Mo Sheng tinggal bersamanya.
Mo Sheng heran dari mana Yi Chen tahu kalau jadwal kuliahnya di tahun ke-4 kebanyakan sore? Yi Chen mengaku kalau dia mengecek jadwal kuliah tahun ke-4 Mo Sheng dimana waktu itu Mo Sheng sudah pergi ke Amerika.
Mo Sheng sedih menyadari apa yang Yi Chen lakukan saat dia berada di Amerika. Tapi Yi Chen dengan cepat berusaha menyemangati Mo Sheng untuk kembali mengkhayal, kali ini setelah mereka tinggal bersama, lalu apa yang akan terjadi setelah itu?
Dalam versinya, Mo Sheng mengkhayal Yi Chen yang memaksanya untuk tinggal bersama. Tapi dalam versinya sendiri, Yi Chen menegaskan bahwa Mo Sheng lah yang ingin tinggal bersamanya.
Mo Sheng langsung protes, dia duluan yang mengejar Yi Chen dan susah payah membuat hati Yi Chen goyah, masa' dia juga yang harus minta Yi Chen menikahinya?
"Kau itu babi bertopeng kelinci... ah, tidak. Kau itu babi bertopeng babi"
Lalu setelah itu mereka harus menyewa apartemen yang kamarnya 2, kamar satunya untuk dijadikan studionya Mo Sheng. Lalu pada semester akhirnya, Mo Sheng mungkin sudah menemukan pekerjaan.
"Apakah aku akan menemukan pekerjaan?"
"Tidak"
"Hmm... baiklah, hidupkan memang tidak selalu berjalan mulus. Tapi kalau aku tidak bekerja lalu apa yang harus kulakukan?"
"Di rumah, berbenah"
"Kita sudah membeli rumah secepat itu"
"Iya. Pada tahun itu, aku sukses memenangkan kasus besar. Lao Yuan berhasil mendapatkan banyak klien kaya jadi aku punya cukup uang untuk membayar uang muka"
"Kau memang hebat"
"Apa boleh buat, mengurusmu itu butuh banyak usaha"
"Aku mudah diurus kok"
Lalu setelah mereka sudah punya rumah, mungkin saat itu Mo Sheng sudah menemukan pekerjaan.
Lalu setelah itu apakah mereka akan menikah? Mo Sheng curiga, jangan-jangan Yi Chen berpikir untuk menyuruhnya melamar duluan. Tapi Yi Chen menjawab tidak.
[
Khayalannya Mo Sheng] Yi Chen dan Mo Sheng membuka tirai rumah baru mereka bersama-sama lalu setelah itu dia melamar Mo Sheng... Mo Sheng sangat setuju bahkan dia yang paling antusias dan paling ngebet menyeret Yi Chen untuk nikah sekarang juga.
Tapi Mo Sheng memutuskan untuk melupakan khayalannya itu dan tidak memberitahukannya pada Yi Chen karena jika Yi Chen mendengarnya sudah pasti Yi Chen akan menggodainya seumur hidup.
Mo Sheng lalu mengkhayal lagi dan bertanya setelah menikah lalu kapan mereka akan punya anak?
Tapi pertanyaan terakhirnya itu membuat Mo Sheng langsung mengakhiri sesi khayalannya untuk bertanya serius "Yi Chen, kapan kita akan punya anak?"
Yi Chen menjawab nanti saja karena menurutnya mereka tidak perlu buru-buru punya anak.
Mo Sheng kecewa mendengarnya "Kalau begitu, jika lain kali ada orang yang bertanya padaku kenapa kita belum punya anak, bolehkan aku bilang kalau kau bermasalah?" (LOL!)
Keesokan harinya, Mo Sheng sibuk bukan main gara-gara Xiao Hong dan Yuan Feng yang menyerahkan semua pekerjaan mereka padanya demi mengurusi urusan pribadi mereka masing-masing, Xiao Hong mau menikah dan Yuan Feng harus mengurus Xiao Xiao yang sekarang sudah jadi istrinya dan sekarang sedang mengandung anak mereka yang kedua. wow, cepet banget :P
Xiao Xiao protes keras dan menangis sedih karena sekarang dia sudah tidak pernah muncul di majalah ataupun TV lagi dan semua ini gara-gara Yuan Feng.
Aigoo kasihan banget Yuan Feng! harus mengurusi bayi kecil mereka, sekarang dia masih harus mengurusi ibu bayinya yang menangis dan ujung-ujungnya membuat bayi kecil mereka menangis juga.
Yi Chen dan Mo Sheng datang berkunjung tak lama kemudian. Saat Xiao Xiao melihat Yi Chen menimang bayinya, dia langsung bertanya pada Mo Sheng kenapa mereka masih belum punya anak padahal mereka sudah menikah 2 tahun.
Mo Sheng mengaku kalau dia juga ingin punya anak tapi Yi Chen yang masih belum mau.
"Kenapa? Jelas-jelas dia menyukai anak-anak"
"Aku tidak tahu"
"Apa karena ada masalah dalam keluarga?"
"Mungkin saja"
Saat mereka pulang, Mo Sheng bertanya kenapa Yi Chen belum menginginkan anak? Apa karena orang tuanya yang meninggalkannya sendirian sejak kecil?
Tapi Yi Chen langsung membantahnya lalu memberitahu alasannya yang sebenarnya "Aku merasa kita bersama baru sebentar jadi kalau ada orang lain diantara kita... rasanya tidak akan nyaman"
Mo Sheng langsung tertawa mendengarnya, ternyata cuma itu saja alasannya?
Tapi karena Mo Sheng sepertinya sangat menginginkan anak, Yi Chen akhirnya menyetujui keinginannya tapi dia inginnya mereka
'go with the flow' saja.
Tapi Mo Sheng terlalu bahagia dan antusias sampai-sampai dia langsung menyeret Yi Chen pulang untuk
'go with the flow' . LOL!
Beberapa hari kemudian, tampaknya sekarang gantian Yi Chen yang jadi lebih antusias untuk membuat bayi.
Bahkan saat mereka pergi ke perpustakaan, dia langsung meminjam buku-buku yang sehubungan dengan melahirkan bayi padahal saat ini mereka masih dalam tahap berusaha.
Mo Sheng mengingatkannya bahwa saat ini, membaca buku-buku itu masih terlalu dini.
Tapi Yi Chen langsung protes "Apa kau meragukan efisiensiku?"
Entah berapa lama waktu berlalu... pada suatu pagi, Yi Chen tiba-tiba teringat sesuatu lalu mulai menghitung.
Saat Mo Sheng keluar dari kamar mandi, Yi Chen langsung memberitahunya kalau Mo Sheng sudah telat seminggu lalu cepat-cepat pergi untuk membeli sesuatu.
Mo Sheng mengira kalau Yi Chen mau pergi untuk beli sarapan, maka dia pun langsung memesan berbagai makanan yang diinginkannya.
Beberapa saat kemudian, Yi Chen datang dengan membawa sarapan pesanan Mo Sheng dan tes kehamilan... dan eng-ing-eng... ternyata Mo Sheng memang positif hamil.
Setelah Mo Sheng mengabarkannya pada Yi Chen, Yi Chen langsung sibuk menelepon beberapa orang.
Orang pertama yang dihubunginya adalah Lao Yuan dan meminta Lao Yuan untuk menangani kasusnya, dia tidak akan punya waktu untuk mengurusi kasus itu karena saat ini dia harus mengurus istrinya yang sedang hamil.
Lalu dia menghubungi seorang dokter kenalannya lalu setelah itu dia menelepon Xiao Xiao untuk meminjam buku-buku kehamilan milik Xiao Xiao.
"Kau sudah melakukan semuanya lalu apa yang harus kulakukan?" tanya Mo Sheng
Yi Chen jadi bingung sendiri, apa yang harus Mo Sheng lakukan. Tapi kemudian dia memluk Mo Sheng dan berkata dengan manisnya "Kau tidak perlu melakukan apapun"
"Aku sangat bahagia Yi Chen. Awalnya aku merasa hanya dengan bersamamu saja akan membuatku merasa sempurna tapi sekarang aku merasa kita benar-benar sempurna"
Beberapa bulan kemudian, mama He dan Yi Mei mengunjungi Mo Sheng yang kandungannya sudah makin membesar.
Mereka membawa berbagai barang untuk Mo Sheng dan bayinya sambil menasehati Mo Sheng tentang ini dan itu.
Mama He protes pada Yi Mei karena Yi Mei masih belum mau punya anak gara-gara sibuk memikirkan karirnya terus.
Yi Mei lalu bertanya pada Yi Chen, dia mau anak perempuan atau laki-laki? Yi Chen memikirkannya sesaat sebelum menjawab kedua-duanya pun tidak masalah.
Kalau begitu Yi Mei merasa bagus juga jika mereka punya anak kembar, yang perempuan mirip Mo Sheng dan yang laki-laki mirip Yi Chen.
Tapi Mo Sheng memberitahu mereka bahwa Yi Chen ingin jika anak mereka perempuan maka putri mereka harus mirip Yi Chen agar tidak mudah kena tipu dan jika anak mereka laki-laki pun harus mirip dengannya juga agar dia bisa menipu orang. haha! Padahal aslinya Yi Chen bilang jika anak mereka laki-laki maka dia bisa menjaga Mo Sheng.
Yi Chen dengan setia menemani Mo Sheng periksa ke dokter lalu setelah itu mereka belanja keperluan bayi bersama-sama.
Tapi mereka berdua bingung mau beli keperluan bayi perempuan atau bayi laki-laki.
Akhirnya tibalah saatnya Mo Sheng melahirkan bayi mereka. Sementara dia berjuang di ruang bersalin, Yi Chen menunggu di luar dengan gelisah hingga lahirlah bayi laki-laki mereka.
Xiao Xiao dan Yuan Feng serta Yi Mei dan Zhang Jie bersama-sama menjenguk mereka. Xiao Xiao yang sudah lebih berpengalaman, menasehati Mo Sheng tentang apa saja yang harus Mo Sheng lakukan pasca melahirkan. Yi Mei bertanya apakah mereka sudah punya nama untuk bayi mereka?
"Kami sudah memikirkan sebuah nama. Karena hari ini matahari bersinar cerah, maka kami akan menamainya He Zhao" (Zhao bisa diartikan cahaya matahari atau foto, kedua arti itu sama-sama berarti bagi Yi Chen karena keduanya berhubungan dengan Mo Sheng)
Tapi Xiao Xiao langsung protes, masak mereka menamai anak mereka asal-asalan seperti itu? waktu hari cerah mereka menamai anak mereka
'He Zhao' lalu kalau hari mendung apa mereka akan menamai anak mereka
'He Bu Zhao' (tidak bercahaya) LOL!
Yi Mei tiba-tiba menyadari kalau nama 'He Zhao' adalah gabungan dari kedua marga mereka berdua. Yi Chen dengan canggung mengklaim kalau itu tidak disengaja.
Zhang Jie merasa pemilihan nama seperti itu bagus juga dan berinisiatif untuk mengikuti jejak mereka jika dia dan Yi Mei punya anak nanti.
Tapi Yi Mei langsung protes, kalau mereka menamai anak mereka dengan nama 'Zhang He' maka anak mereka pasti akan membenci mereka seumur hidup, karena gabungan nama marga mereka 'Zhang He' artinya adalah tutup mulut.
Saat Yi Chen sedang mengantar ke-4 tamu mereka pergi, Mo Sheng memberitahu bayi kecilnya "Papamu sangat menyukaimu, dia bilang kau adalah matahari kecilnya sama seperti mama. He Zhao, cahaya matahari kecil"
3 tahun kemudian...
Pada suatu hari yang cerah, Yi Chen dan Mo Sheng mengajak He Zhao jalan-jalan ke kampus lama mereka dan memberitahunya kalau mereka berdua pernah belajar disini dulu dan menyuruh He Zhao untuk belajar disini juga nanti.
"Apa ini sekolah SD?" tanya He Zhao
"Ini bukan SD tapi kampus tempat mama dan papa belajar dulu" ujar Yi Chen
"Di masa depan nanti, kau harus belajar di kampus ini juga, oke?" kata Mo Sheng
He Zhao lalu bertanya serius pada mamanya "Mama, anak-anak yang lain dilahirkan tapi aku dicetak dari foto yah? Kalau tidak, lalu kenapa orang-orang menyuruhku untuk memotret?"
Yi Chen pun menjawab "Kau memang dicetak dari foto, jika dulu mamamu tidak diam-diam memotretku maka kau tidak akan pernah lahir"
~ THE END ~
4 Comments
Terimakasih sinopsis nya kakak.
ReplyDeleteSuka banget 😍
Terima kasih sinopsisnya,di web yg lama dulu juga saya suka baca,sinopnya selalu menarik hati.
ReplyDeleteBagus.
ReplyDelete1 juli 2022. Terimakasih sudah menuliskan sinopsisnya dengan kata2 yang begitu indah kak. Semoga sehat dan bahagia selalu^^
ReplyDeleteHai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam