Sinopsis Love O2O Episode 25

Sinopsis Love O2O Episode 25

 

Xiao Nai melihat Wei Wei bersedih karena teringat kenangan indahnya bersama Er Xi. Dia langsung mendekati Wei Wei untuk mengajaknya pulang bersama hari ini agar dia bisa membantu Wei Wei memindahkan barang-barangnya dari apartemennya Xiao Ling ke apartemennya, lalu setelah itu dia sendiri akan pindah ke rumah orang tuanya. Tapi Wei Wei meyakinkan Xiao Nai kalau dia bisa melakukan itu sendiri.


Er Xi tak ada di kamarnya saat Wei Wei datang. Setelah mengepaki semua barang-barangnya, Wei Wei melihat rumah itu untuk yang terakhir kalinya dengan sedih lalu pergi.


Wei Wei mendorong kopernya sepanjang trotoar karena tak ada taksi yang lewat. Tapi di tengah jalan, tiba-tiba dia disapa Shao Xiang yang memang sengaja ke area itu untuk mencari Wei Wei. Dia menyapa Wei Wei dengan sok akrab lalu memperkenalkan namanya dan menawarkan tumpangan.

Wei Wei berusaha menolaknya dengan sopan, tapi Shao Xiang tak mau menyerah begitu saja dan sengaja menjalankan mobilnya pelan-pelan untuk mengejar Wei Wei. 

Dia berusaha mencari tahu nama asli Wei Wei dengan alasan agar dia bisa menyapa Wei Wei dengan benar jika mereka bertemu lagi lain kali. 

Tapi Wei Wei menolak memberitahukan namanya dan mengklaim kalau mereka mungkin tidak akan bertemu lagi.


Shao Xiang bersikeras mengklaim kalau mereka pasti akan bertemu lagi lalu berbohong kalau Er Xi sebenarnya sudah memberitahukan nama asli Wei Wei padanya dan karena itulah dia tahu tempat tinggal Wei Wei.

Tak percaya, Wei Wei mencoba mengetesnya "Apa Er Xi bilang kalau margaku adalah Lu?"

Shao Xiang langsung senang mengira Wei Wei sudah terpedaya oleh kebohongannya untuk memberitahukan nama aslinya "Tentu saja"

Wei Wei diam-diam tersenyum licik, jelas Shao Xiang sudah berbohong. Tapi dia memutuskan tetap diam dan kembali melanjutkan perjalanannya. 

Shao Xiang terus berusaha membujuk Wei Wei untuk mau naik ke mobilnya, tapi Wei Wei tetap menolak. Dia akan pergi ke rumah pacarnya, jadi tidak baik jika Shao Xiang memberinya tumpangan.


Cemburu, Shao Xiang langsung menghina Xiao Nai dengan memberitahu Wei Wei bahwa Xiao Nai pernah datang ke perusahaannya demi mencari dana. 

Parahnya lagi, dia mengklaim kalau Xiao Nai dan teman-temannya itu cuma mahasiswa yang tidak kompeten. Tidak terima Xiao Nai dihina seperti itu, Wei Wei langsung mengkonfrontasi Shao Xiang.

"Perusahaanmu adalah Zhen Yi Tech, bukan? Zhi Yi dan Zhen Yi sama-sama memperebutkan hak pengembangan New Chinese Ghost Story. Itu membuktikan bahwa level kedua perusahaan itu sama. Pacarku adalah kepala programmer dan pembuat keputusan di Zhi Yi Tech. Sementara kau, apa posisimu di Zhen Yi Tech, Tuan Zhen?"


Shao Xiang langsung terdiam. Untunglah Wei Wei melihat taksi saat itu dan akhirnya bisa menghindar dari Shao Xiang. Tapi sikap ceplas-ceplos Wei Wei itu malah membuat Shao Xiang semakin tertarik padanya.


Xiao Nai sedang mengosongkan lemari saat Wei Wei datang. Saat dia merapikan baju-bajunya, Wei Wei bertanya-tanya apakah Xiao Nai yakin mau memberikan kamarnya ini untuknya.

"Aku tidak yakin bisa mengontrol diriku sendiri" aku Xiao Nai

Setelah itu, Wei Wei ikut mengantarkan Xiao Nai ke rumah orang tuanya yang kebetulan sedang kosong karena kedua orang tua Xiao Nai sedang bepergian.


Tapi setibanya di sana, mereka malah melihat ada air merembes dari lantai atas. Xiao Nai langsung panik dan buru-buru naik untuk menyelamatkan lukisan-lukisan milik ayahnya.

Untunglah barang-barang Ayahnya Xiao Nai baik-baik saja. Sementara Xiao Nai menelepon tukang, Wei Wei membantu mengepel lantai. Mereka lalu memutuskan untuk menyimpan semua barang itu di apartemen Xiao Nai sementara waktu sampai orang tuanya kembali.

 

Dan gara-gara harus menjaga lukisan-lukisan berharga milik ayahnya itu pula, Xiao Nai memutuskian untuk membatalkan rencananya tinggal di rumah orang tuanya dan kembali ke sofanya.


Beberapa saat kemudian, Wei Wei melihat Xiao Nai sudah sibuk kembali dengan laptopnya di sofa. 

Pemandangan seperti ini membuat Wei Wei senang dan berpikir mungkin seperti inilah hidup mereka di masa depan nanti.


Cao Guang termenung menatap kucing kesayangannya yang membuatnya teringat akan video yang selalu Er Xi kirim selama dia liburan. 

Cao Guang menonton ulang video-video itu. Dan bahkan sekalipun ia menonton ulang, tapi semua video itu berhasil membuatnya tersenyum.

Dia memutuskan untuk mengirim pesan dan meminta Er Xi untuk bertemu di game, dia bahkan berjanji akan membiarkan Er Xi membunuhnya ratusan kali asalkan demi menebus kesalahannya. 

Tapi Er Xi mengacuhkan pesannya. Cao Guang langsung mengeluh sedih ke Coffee. tiba-tiba dia ingat kalau dia harus mengurus masalah orang-orang yang merekam video itu, Nana dan Yi Ran.


Nana dan Yi Ran sedang jalan-jalan sambil membicarakan keanehan videonya yang tiba-tiba menghilang itu. Nana penasaran bagaimana reaksi Xiao Nai setelah melihat videonya. 

Yi Ran mengaku tak tahu, Xiao Nai cuma bertanya dimana dan kapan video itu diambil jadi dia beritahu saja semuanya lalu setelah itu Xiao Nai memintanya untuk menghapus video itu.

Tapi walaupun begitu, Yi Ran yakin kalau Xiao Nai pasti sudah bisa melihat aslinya Wei Wei sekarang dan mungkin sekarang hubungan mereka sedang berada di ambang kehancuran.


Tepat saat itu juga, Nana ditelepon Cao Guang yang langsung to the point minta bertemu besok dengan Nana dan Yi Ran di kampus.

Saat Nana protes, Cao Guang langsung mengkonfrontasi perbuatan Nana yang diam-diam merekamnya dan menggunakannya untuk memfitnah orang lain. Jika mereka tidak datang besok maka mereka akan terima konsekuensinya.


Keesokan harinya, Nana dan Yi Ran pergi ke tempat yang ditunjuk Cao Guang. Nana cemas kalau Cao Guang akan mempermasalahkan video itu, dan dari mana pula Cao Guang bisa tahu tentang video itu? 

Apa Xiao Nai yang memberitahunya? Yi Ran langsung senang, pasti begitu. Pasti Xiao Nai sudah mendatangi Cao Guang untuk mengkonfirmasi kebenaran video itu. Itu berarti Xiao Nai mempercayainya.


Cao Guang akhirnya datang tak lama kemudian. Nana berusaha bicara manis pada Cao Guang. 

Yi Ran juga berusaha membela Nana dan mengklaim kalau Nana merekam video itu sebenarnya dengan maksud baik, Nana hanya tidak mau dia dan Xiao Nai dibodohi oleh satu wanita.


Cao Guang dengan sinis melabrak mereka. Yi Ran melakukan ini pasti untuk merebut Xiao Nai dari Wei Wei, bukan? Jadi tidak usahlah cari-cari alasan sok suci. Xiao Nai juga tidak akan melirik orang bodoh seperti Yi Ran.

"Bagaimana bisa kau bicara seperti itu pada wanita!" protes Nana

"Bersyukurlah kalian wanita. Jika tidak maka aku tidak akan melepaskan kalian semudah ini. Nana, kita akhiri saja masalah ini di sini. Aku tidak akan mengungkitnya lebih jauh. Kuperingatkan kalian, jaga ucapan kalian. Jika aku mendengar ada rumor tak menyenangkan tentang Bei Wei Wei maka aku akan menganggap kalian lah pelakunya walaupun bukan kalian pelakunya"


Nana tak terima dengan ancamannya dan langsung mengatai Cao Guang bego karena masih mau melindungi cewek yang menduakannya dengan lelaki lain. 

Kesal, Cao Guang langsung membentak mereka dan memberitahu mereka bahwa dia yang salah. Yi Ran kaget, kalau bukan Wei Wei lalu siapa? Cao Guang menolak memberitahu dan untuk yang terakhir kalinya memperingatkan mereka untuk jaga mulut mereka.

"Dan juga, boleh-boleh saja mengejar pria. Tapi terus menerus menggunakan cara-cara keji itu menjijikkan" sindir Cao Guang


Wei Wei dan Xiao Nai sekarang udah kayak suami istri aja nih. hihi. Wei Wei ngurus dapur dan Xiao Nai kerja. 

Setelah selesai mengurus dapur, Xiao Nai memberitahu Wei Wei bahwa perkembangan gamenya sekarang sudah semakin baik jadi dia tidak perlu lagi lembur saat weekend.


Mereka lalu duduk bersama di sofa dan di depan laptop mereka masing-masing. Setelah beberapa saat, Wei Wei ketiduran dengan membiarkan laptopnya tetap menyala sementara Xiao Nai masih sibuk kerja. 

Pada saat yang bersamaan, Shao Xiang login ke gamenya dan langsung menghempiri karakter Wei Wei saat dia melihat Wei Wei online.


Saat Xiao Nai menyelimuti Wei Wei, dia melihat Zhen Shui mengirim pesan pada Wei Wei dengan nada sok-sok akrab dan mesra, bahkan mengajak Wei Wei mengenang masa lalu mereka saat mereka masih menjadi pasangan.

Zhen Shui berkata bahwa sekarang dia menyadari bahwa Wei Wei adalah pasangan terbaiknya dan karenanya dia meminta Wei Wei memberinya kesempatan untuk memulai segalanya dari awal.

Xiao Nai sengaja diam dan membiarkan Zhen Shui terus berceloteh sendiri di chatnya. 

Tapi saat Zhen Shui meminta Wei Wei untuk memberinya kesempatan, Xiao Nai memutuskan untuk unjuk diri dan memberitahu Zhen Shui "Aku Yi Xiao Nai He"


Tak lama kemudian, Wei Wei terbangun dan Xiao Nai menyerahkan laptopnya kembali. Wei Wei melihat apa yang terjadi dan langsung tersenyum geli. 

Dia menduga kalau Zhen Shui pasti sedang sangat marah sekarang. Wei Wei akhirnya mengakui bahwa kemarin dia bertemu Zhen Shui di jalan.

Zhen Shui mengaku mendapatkan alamatnya dari Er Xi dan berbohong kalau Er Xi memberitahukan namanya, tapi dia yakin bahwa Er Xi bukan orang semacam itu bahkan sekalipun Er Xi sedang marah padanya. Makanya dia mengerjai Zhen Shui dan kebohongannya langsung terbongkar.

"Kenapa tidak memberitahuku?"

"Aku menyelesaikannya dengan mudah, jadi aku lupa"

"Istriku, kau pasti sudah menerima pernyataan cinta sejak kau masih kecil. Mulai sekarang laporkan masalah seperti itu padaku"

"Demi keadilan, kau juga harus melaporkannya padaku"


Xiao Nai malah berusaha mengelak  "Itu mudah dilupakan, jadi kita lupakan saja"

"Kenapa aku merasa seperti femme fatale yang selalu mendapatkan cinta yang tidak diinginkan"

"Baguslah aku menangkapmu"


Shao Xiang langsung kesal menyadari Xiao Nai adalah Yi Xiao Nai He. Rival bisnisnya ternyata rival cintanya juga.


A Shuang lagi-lagi bertemu dengan si orang misterius yang ternyata Managernya Zhen Yi itu. Hmm... sepertinya A Shuang ada masalah dengan Zhen Yi dan Manager memanfaatkan hal itu sebagai senjata untuk menekan A Shuang agar A Shuang mengkhianati Xiao Nai. 

Manager mengancam akan menggugat A Shuang dan temannya dan membuat A Shuang dipenjara, kecuali A Shuang bisa memberikan apa yang mereka inginkan.

A Shuang memberitahu Manager kalau dia tidak mungkin bisa mendapatkan source code-nya Xiao Nai karena source code Xiao Nai memiliki enkripsi 128-bit. 

Tapi Manager tetap bersikeras memaksa A Shuang untuk mencari informasi penting lain yang bisa A Shuang berikan pada mereka.

A Shuang akhirnya setuju, tapi dia memperingatkan mereka kalau mereka tidak akan mungkin bisa menang. Manager tak percaya, A Shuang pun mulai memberitahu sesuatu pada Manager.


Saat Manager kembali ke kantor, dia melapor pada Presdir Zhen tentang bocoran informasi dari A Shuang. Game mereka memakan memory terlalu banyak dan saat ini Xiao Nai sedang mengembangkan alat yang bisa digunakan untuk menekan penggunaan memory dan menurut A Shuang, Xiao Nai kemungkinan bisa menyelesaikan alat itu sebelum tanggal 15 September.


Tak mau Xiao Nai menang, Presdir Zhen langsung memerintahkan Manager untuk membuat Feng Teng memajukan tanggal deadline-nya. 

Shao Xiang tiba-tiba mendatangi kantor ayahnya saat itu dan dengan penuh tekad menyatakan diri mau ikut dalam proyek memperebutkan hak pengembangan New Chinese Ghost Story. Dia bahkan berjanji akan membuat perusahaan mereka menang.

Awalnya Presdir Zhen tak percaya. Yah, selama ini kan Shao Xiang bisanya cuma nganggur, jadi wajar lah kalau Presdir Zhen ragu. 

Tapi setelah Shao Xiang mengakui dirinya adalah pemain Chinese Ghost Story dan tahu banyak tentang game itu, Presdir Zhen mulai berubah pikiran. Apalagi Shao Xiang dengan berapi-api menyatakan kalau dia harus memenangkan proyek ini dan mengalahkan Xiao Nai. Presdir Zhen pun senang.


Shao Xiang bahkan langsung memulai rapat saat itu juga. Dan setelah melihat demonya, dia langsung mengomeli para progammer-nya, tak puas melihat demo yang mereka pertontonkan padanya. 

Karena itulah dia menyuruh mereka untuk melakukan perubahan berdasarkan apa yang dia perintahkan. Dia tidak peduli walaupun batas waktu mereka cuma tinggal sebulan, pokoknya mereka harus merevisi demo ini dan berjanji akan memberi mereka bayaran 5 kali lipat.


Ayahnya melihat dari kejauhan dengan puas. Tak menyangka kalau anaknya ternyata punya kemampuan dan bakat tersembunyi. 

Tapi walaupun sudah mengetahui keinginan Shao Xiang untuk mengubah demo gamenya yang pastinya butuh waktu, Presdir Zhen tetap akan melanjutkan rencananya semula, membuat Feng Teng memajukan tanggal deadline-nya. 

Karena itulah Presdir Zhen memerintahkan Manager untuk merahasiakan masalah ini dari Shao Xiang.


Saat sedang mencari makanan di laci meja kerjanya Hao Mei, Ban Shan tak sengaja melihat surat pembelian real-estate. 

Mumpung Hao Mei terlalu fokus dengan pekerjaannya, Ban Shan mengambil sertifikat itu dan memperlihatkannya pada Yong Hou.

Mereka membacanya dan langsung shock mendapati itu adalah sertifikat asli pembelian rumah. 

Bukan cuma satu tapi dua rumah. Dan yang lebih mencengangkan, pembelian kedua rumah itu sudah lunas. Wow! Berarti Hao Mei kaya dong.


Sontak saja mereka langsung mengumumkan masalah ini ke satu kantor dan membully Hao Mei. Xiao Nai dan Wei Wei kembali saat semua orang membully Hao Mei. 

Ban Shan yang paling lebai, melabrak Hao Mei dan menuduh Hao Mei pura-pura miskin padahal sebenarnya dia anak orang kaya.


Saat semua orang ribut membully Hao Mei, Xiao Nai kembali ke ruangannya dan langsung mendapat email dari Feng Teng perihal tanggal presentasi demo. Wajah Xiao Nai seketika memburuk setelah membaca email itu.


Hao Mei akhirnya setuju untuk mentraktir semua orang. Ban Shan benar-benar berniat balas dendam pada Hao Mei dengan memprovokasi semua orang untuk menuntut traktiran mahal dari Hao Mei, Wei Wei juga setuju untuk makan apapun yang penting mahal.

Tapi sepertinya traktiran mereka tidak akan bisa dilakukan karena Xiao Nai menghampiri semua orang tak lama kemudian dan menyuruh semua orang ke ruang rapat.

Bersambung ke episode 26

Post a Comment

0 Comments