Sinopsis Accidentally in Love Episode 3 - 2

 Sinopsis Accidentally in Love Episode 3 - 2

Tiba-tiba datanglah dua orang sekuriti dan teman Xin Ya langsung menuduh Qing Qing sebagai orang luar yang menerobos masuk kemari. Qing Qing membela diri kalau dia mahasiswa di sini. Temannya Xin Ya tak percaya, mana mungkin dia sanggup bayar biaya kuliah di sini.

 

Sekuriti menengahi masalah ini dengan meminta Qing Qing untuk menunjukkan kartu mahasiswa-nya. Tapi saat Qing Qing mencarinya di tas, kartu mahasiswa itu tidak ada di sana.

Mungkin ketinggalan di asrama. Fang Fang ingin membantu mengambilkannya, tapi trio idola cewek itu langsung menghalangi langkahnya.

Xin Ya langsung mengancam akan mengadukan kedua sekuriti itu ke dewan keamanan kampus dengan tuduhan membiarkan orang asing masuk ke dalam kampus.

Kedua sekuriti jadi ketakutan dan langsung menyeret paksa Qing Qing keluar dari kampus.


Qing Qing tidak terima dan sontak berteriak mengancam akan membuat komplain, komplain terhadap masyarakat yang sangat picik dan hanya menilai orang dari penampilannya saja. Sayangnya, tak ada seorangpun yang mendengarkan jeritannya selain Fang Fang.

Fang Fang prihatin padanya. Barusan dia kembali ke asrama untuk mengambil ID-nya Qing Qing, tapi malah direbut sama ketiga wanita itu. Guru-guru juga tidak ada di sini. Sepertinya mereka harus menunggu sampai besok baru Fang Fang akan bisa membantu Qing Qing untuk mendapatkan kartu mahasiswa sementara.

"Terima kasih, yah, Fang Fang. Kau teman pertamaku di kota ini."

"Lalu apa yang akan kau lakukan sekarang?"

"Apa lagi yang bisa kulakukan? Aku cuma bisa jalan-jalan di sekitar sini. Apa kau mau ikut?"

Tapi tepat saat itu juga, Fang Fang tiba-tiba mendapat telepon yang sepertinya cukup penting. Ada yang harus dia urus, dia janji akan menghubungi Qing Qing nanti.


Terpaksalah Qing Qing harus jalan-jalan sendirian. Tepat saat itu juga, ponselnya berbunyi dari kakeknya.

"Halo, Kakek. Kakek sudah makan?"

"Kau masih mengkhawatirkan kakek rupanya. Kukira kau sudah lupa pada kakek?"

"Mana mungkin aku melupakan kakek yang sangat tampan, pintar, berkuasa, terkenal di seluruh dunia dan dihormati banyak orang?"

"Sudahlah. Setidaknya beritahu kakek di mana kau berada sekarang. Jika tidak, kakek akan sangat mencemaskanmu."

Qing Qing dengan senang hati memberitahu Kakek kalau dia sedang berada di Yuncheng sekarang. Kakek malah tak percaya. Qing Qing ngotot kalau dia berkata jujur. Pokoknya dia tidak akan pulang. Dadah!

Tapi setelah mematikan teleponnya, Qing Qing mulai merasa kelaparan. Mana sekarang dia tidak punya pembantu lagi.


Kakek benar-benar tak percaya kalau Qing Qing berada di Yuncheng. Dia yakin kalau Qing Qing tahu dia mengirim orang untuk mencarinya ke sana, jadi Qing Qing pasti sudah meninggalkan kota itu. Maka Kakek pun memerintahkan asistennya untuk mencari Qing Qing di pinggiran kota.


Qing Qing akhirnya masuk ke sebuah cafe untuk makan. Tapi saat dia membaca menu-nya, judul menu itu adalah Makanan Kesukaan Yang Mulia. Saat itulah Qing Qing baru sadar kalau seluruh dinding cafe itu dipenuhi dengan poster-posternya Feng.

"Sebesar apa sih pengaruh orang ini?" Heran Qing Qing. "Ah, sudahlah. Aku kan tidak akan bertemu dengannya lagi."

Maka Qing Qing pun memesan sepaket junk food dan menghabiskannya dengan sangat cepat saking laparnya. Tapi saat dia hendak membayar, uangnya ternyata kurang.


Qing Qing mencoba menawar agar dia bisa ngutang dulu yang sisanya. Bos tempat itu jelas meragukannya. Tepat saat itu juga, pelanggan lain memanggilnya.

Bos pun meninggalkan Qing Qing sebentar. Qing Qing mendadak punya ide. Dengan santainya dia merobek kertas di sana untuk menulis surat pernyataan utang.

Tapi si bos cafe malah shock melihat kertas yang dipakai Qing Qing untuk menulis pernyataan hutang itu ternyata robekan posternya Feng. Pfft!

Bos Cafe langsung marah-marah tak terima, seenaknya saja Qing Qing pakai kertas sembarangan, ini tuh poster Feng yang limited edition, sekarang malah robek!


Tepat saat itu juga, muncullah 3 gadis fans-nya Feng juga dan langsung jejeritan heboh melihat poster idola mereka robek. Jadilah Qing Qing sekarang diserbu kemarahan keempat fans itu.

Tak enak, Qing Qing mencoba menawarkan kompensasi. Tapi Bos Cafe tidak mau kompensasi berupa uang. Dia mau Qing Qing menderita!

Tak lama kemudian, Qing Qing dilakban ke tembok dan dipaksa untuk meminta maaf pada posternya Feng. Qing Qing heran, apa hebatnya sih si Feng itu? Cuma karena dia ganteng sedikit?

"Cuma ganteng sedikit? Kau buta apa?" Sentak penggemar satu tidak terima.

"Semua orang tahu kerja kerasnya dan perkembangannya!" Bela penggemar dua.

"Suaranya, tariannya, bahkan senyumannya bisa membawa cahaya bagi dunia ini!" Timpal penggemar tiga.

Keempat fans itu lalu kompak menirukan tariannya Feng. Bos Cafe lalu menunjukkan majalah-majalah baru yang ada foto Feng di dalamnya dan kontaan membuat ketiga penggemar melenguh heboh.


Bos Cafe mengaku kalau dia sudah membeli 100 lembar majalah itu. Dia bahkan menyuruh semua teman-teman dan para tetangganya untuk membeli majalah ini juga. Dia jamin pasti bakalan laku keras.

Keempat fans langsung sibuk mendiskusikan masalah tur dan konsernya Feng sampai-sampai mereka melupakan Qing Qing yang masih dilakban di tembok padahal Qing Qing sudah pegal dalam posisi itu.

"Hei! Hei! Hei! Apa kalian sudah selesai? Bisakah kalian melepaskanku? Candaan kalian ini sudah kelewatan!"

Tapi keempat fans itu masa bodo karena tepat saat itu juga mereka membaca sebuah berita heboh tentang seorang penggemar gila yang mengganggu kehidupan pribadi idola mereka.

Mereka langsung mengenali Qing Qing sebagai si penggemar gila itu dan langsung kompak menuntut apa sebenarnya tujuan Qing Qing dengan mengganggu kehidupan pribadi idola mereka?


Saat Qing Qing tidak mau menjawab, Bos Cafe langsung memerintahkan ketiga gadis itu untuk menyiksa Qing Qing... gelitikin Qing Qing. Wkwkwk! Tapi Bos Cafe masih belum puas dengan hukuman itu dan sekarang dia memaksa Qing Qing untuk mencuci 300 piring.

Qing Qing protes keras sambil berusaha bertahan dari gelitikannya. Seumur-umur dia tidak pernah cuci piring, bagaimana bisa dia mencuci 300 piring?

Baiklah, tidak masalah kalau dia tidak mau cuci piring. Tapi, katakan satu hal. Mereka mau tahu tentang segala detil tentang c**mannya dengan Feng. Bagaimana rasanya? Apa bibrnya lembut? Bagaimana dengan tekniknya?

Panik, Qing Qing akhirnya menyetujui hukuman cuci piring itu. Sesaat kemudian, dia sudah sibuk di dapur, mencuci ratusan piring kotor di sana sambil menggerutu panjang lebar tentang kehebatannya yang selama ini selalu juara dalam segala macam bidang, cuci piring mah keciiiil!


Fang Fang datang tak lama kemudian untuk membantu. Tapi saat Qing Qing harus mengangkut satu rak piring yang cukup berat, dia malah tak kuat dan jadilah semua piring itu jatuh dan pecah.

Prihatin, Fang Fang langsung menarik Qing Qing ke dalam pelkannya dan membiarkan Qing Qing menangis.


Setelah itu, mereka mengeringkan piring-piring itu bersama. Qing Qing sungguh berterima kasih atas bantuan Fang Fang.

"Kenapa kau berterima kasih padaku? Bukankah ini yang dilakukan teman?"

"Mungkin karena... sejak kecil aku jarang memiliki teman yang tulus. Semua ini gara-gara si iblis Si Tu Feng itu!"

Awalnya Feng menipunya untuk menjadi bahan olokan di depan banyak orang. Lalu sekarang Feng mengacuhkannya hingga dia harus berakhir mencuci piring sepanjang malam.

"Kalau aku bertemu dengannya lagi, akan kutendang dia dengan tendangan berputar hingga dia mencapai surga!"

"Sebenarnya, dia satu angkatan dengan kita loh."

Mendengar itu, Qing Qing mendadak memikirkan sesuatu dan langsung ngakak gaje.
 
Keesokan harinya, Qing Qing kembali ke kampus. Fang Fang menyambutnya dengan menyerahkan kartu mahasiswa barunya Qing Qing.

Dia lalu masuk kelas dan menyapa teman-teman barunya dengan ceria. Tapi penampilan culunnya kontan membuat satu kelas heboh menertawainya. Nan Xi ternyata juga satu kelas dengannya dan langsung melotot kaget melihat Qing Qing.

Tapi kemudian, sesuatu menarik perhatian Qing Qing dan kontan membuatnya melotot kaget... Feng juga satu kelas dengannya dan Bu Guru lalu menyuruh Qing Qing untuk duduk di kursi sebelahnya Feng.


Qing Qing langsung mendekati Feng dengan kesal lalu mengulurkan tangan dan memperkenalkan dirinya dengan nada geram, tapi Feng malah langsung pura-pura baca buku dengan cuek dan mengacuhkan uluran tangannya.

Bersambung ke episode 4

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam