Sinopsis Love 020 Episode 28

Sinopsis Love 020 Episode 28

 

Saat hendak ke toilet, Er Xi malah ketemu Cao Guang. Er Xi berusaha cepat-cepat menghindar dengan berlari masuk ke toilet.

Tapi belum sempat masuk, Cao Guang langsung menegurnya. Er Xi langsung mengingatkan Cao Guang untuk pura-pura tak mengenalnya.


Cao Guang menurutinya dengan memanggil Er Xi dengan sebutan 'Orang Asing' lalu memberitahu Er Xi bahwa sepertinya dia salah toilet.

Baru saat itulah Er Xi menyadari kesalahannya dan langsung pergi sambil menjerit heboh. Cao Guang tersenyum geli melihatnya.


Saat dia keluar, Cao Guang melihat Wei Wei sedang menunggu Er Xi di luar. Tapi Cao Guang tampaknya sudah memutuskan untuk menyerah dan pergi.


Tak lama setelah Cao Guang pergi, Yi Ran datang. Saat melihat Wei Wei, dia berniat menghindar. Tapi setelah memikirkannya sejenak, dia memutuskan untuk menghampiri Wei Wei dan memberitahu Wei Wei bahwa dia akan melanjutkan kuliahnya di luar negeri.

Dia juga meminta maaf pada Wei Wei dengan setulus hati atas apa yang dilakukannya pada Wei Wei dan Xiao Nai.


Er Xi kembali saat itu dan Yi Ran bisa melihat betapa sayangnya Wei Wei pada temannya.

Yi Ran mengaku bahwa dia sangat iri pada Wei Wei. Bukan cuma karena hubungan Wei Wei dengan Xiao Nai, tapi juga karena ketulusan Wei Wei pada teman-temannya.

"Ketulusan sangat penting dalam sebuah hubungan. Jika kau benar-benar peduli pada seseorang maka orang itu pasti akan bisa merasakannya dan dia akan memperlakukannya dengan ketulusan yang sama. Aku yakin kalau kau akan bisa menemukan teman sejati"

Yi Ran dan Wei Wei akhirnya mengakhiri permusuhan mereka dengan saling berjabat tangan dan saling mendoakan yang terbaik untuk satu sama lain. Er Xi sampai melongo heran melihat kedua wanita itu berjabat tangan. 


Setibanya di Zhen Yi, Wei Wei menunggu di lobi sementara Er Xi pergi mengambil gajinya. Sambil menunggu, Wei Wei mengambil majalah yang ada di meja.

Tapi begitu melihat foto pria yang menghiasi bagian sampul majalah, Wei Wei langsung mengenali pria itu. Dia pria yang masuk mobil bersama A Shuang waktu itu.


Er Xi kembali tak lama kemudian sambil nyerocos ingin menggunakan uang gajinya untuk makan besar. Tapi Wei Wei memaksanya duduk untuk menanyakan siapa pria yang ada di sampul majalah itu.

Er Xi memberitahunya bahwa dia adalah manager Zhen Yi di divisi game. Jelas saja Wei Wei langsung cemas dan berusaha menghubungi Xiao Nai saat itu juga. 


Tapi sayangnya, Xiao Nai dan ketiga temannya sudah mau meeting saat itu dan harus mematikan hape-hape mereka.

A Shuang tidak jadi ikut karena sakit perut. Tiga sahabat Xiao Nai menyayangkan ketidakikutsertaan A Shuang.

Tapi hmm... sepertinya Xiao Nai tahu ada yang tidak beres dengan absennya A Shuang.

Tak lama kemudian, Shao Xiang yang mewakili Zhen Yi juga datang. Mereka disambut oleh GM He dan GM Wang yang hanya bisa terkagum-kagum melihat semua anak-anak muda berbakat itu.

Hmm... dilihat dari lirikan mata mereka yang penuh arti, sepertinya ada kesepakatan rahasia antara Manager Zhen Yi dengan GM He. Shao Xiang dan Xiao Nai juga saling lirik sebelum mengikuti kedua GM itu masuk.


Wei Wei terus berusaha menghubungi Xiao Nai tanpa hasil. Er Xi penasaran, ada masalah apa sih?

Wei Wei akhirnya memutuskan untuk menceritakan kecurigaannya akan A Shuang karena dia pernah melihat A Shuang bersama Manager Zhen Yi itu. 

Er Xi dengan lugunya menduga kalau mereka mungkin cuma makan siang biasa saja. Tapi Wei Wei tak yakin.

Dia terus berusaha menghubungi Xiao Nai dan yang lain tapi tak ada yang bisa dihubungi.


Rapat dimulai begitu Feng Teng datang dan Zhen Yi mendapat giliran pertama. Dalam presentasinya, Shao Xiang memberitahu bahwa dia sendiri adalah pemain Chinese Ghost Story dan karenanya dia tahu betul bahwa dalam game, para pemain bukan cuma menyukai pertarungan yang ada dalam game tapi juga interaksi antar pemain.

Dan karenanya, inovasi yang Shao Xiang tawarkan dalam demo New Chinese Ghost Story adalah penambahan mode interaksi antar pemain yang lebih menyenangkan dan kompleks.

Feng Teng cuma diam sementara GM He langsung memuji-muji dan tampak jelas dia berusaha mendukung Zhen Yi.


Tapi saat tiba giliran Zhi Yi yang hendak melakukan presentasi, Manager Zhen Yi tampak melakukan sesuatu yang mencurigakan dan GM He mulai mengkritik padahal Xiao Nai bahkan belum memulai presentasinya, meremehkan kemampuan mereka yang belum punya banyak pengalaman dan sedikitnya progammer dalam perusahaan mereka.

Xiao Nai menanggapi kritikan itu dan membela teman-temannya dengan tenang dan bijak.

Dia mengklaim bahwa walaupun jumlah progammer mereka sedikit tapi setiap orang memiliki keunikan mereka masing-masing dan walaupun jumlah tim mereka sedikit tapi hal itu bukan berarti kualitas game buatan mereka rendah.


Tepat saat itu juga, Manager Zhen Yi dapat sms dari anteknya bahwa rencana mereka sudah berjalan sesuai rencana.

Dan seketika itu Hao Mei tidak bisa menghubungkan demo game mereka dengan server. Manager Zhen Yi tentu saja langsung mengkritik mereka.

Feng Teng langsung memerintahkan anak buahnya untuk mengecek server mereka dan ternyata benar, server mereka entah kenapa tiba-tiba mati tanpa alasan yang jelas dan pihak IT berkata bahwa kemungkinan akan butuh waktu satu setengah jam untuk me-reboot-nya padahal Feng Teng ada penerbangan 45 menit lagi. Semua orang langsung ribut menyarankan agar mereka tidak usah menunda-nunda lagi dan memilih Zhen Yi saja.


"Sambungkan ke mirror server" perintah Xiao Nai tiba-tiba.

Semua orang jelas kaget, mereka sudah menyiapkan koneksi server cadangan?

GM He langsung protes tak setuju jika mereka memakai server mereka sendiri. Tapi Xiao Nai dengan tenangnya menjelaskan pada mereka semua bahwa server cadangan mereka memiliki konfigurasi yang sama persis dengan servernya Feng Teng, dia bahkan membuktikannya dengan memberikan informasi remote server cadangan mereka pada Feng Teng.


Xiao Nai berhasil membuktikan dirinya dan perusahaannya mampu menangani masalah dengan cepat dan bagaimana mencegah masalah yang sama terulang agar tidak mengganggu kenyamanan bermain para gamer nantinya, dimana dengan adanya mirror server ini para pemain akan tetap bisa login jika server utama mereka mati.

"Ini adalah tujuan utama Zhi Yi dan janji kami kepada Feng Teng sepanjang kolaborasi kita nantinya" ujar Xiao Nai

Feng Teng langsung bertepuk tangan saking kagumnya. GM Wang juga langsung memuji-muji mereka.

Feng Teng diam-diam membisiki GM Wang karena dia yakin matinya server mereka bukan sekedar kebetulan. GM Wang meyakinkan Feng Teng bahwa dia sudah menyuruh orang menyelidiki masalah ini.


3 sahabat Xiao Nai maju bergantian untuk mempresentasikan demo game mereka dan segala macam inovasi yang mereka tawarkan.

Seperti misalnya mengubah game engine mereka menjadi multi threading logic untuk memaksimalkan fungsi CPU dan GPU, mereka juga mendesign karakteristik NPC (Non-Player Character) yang lebih kompleks dan lebih pintar agar pemain tidak bosan.


GM He langsung menanyakan masalah utama mereka. Game yang mereka tawarkan memiliki grafis yang sangat tinggi dan pastinya akan membutuhkan hardware dan software level tinggi juga, tentunya hal itu akan menyulitkan para pemain yang harus meng-upgrade komputer mereka.

Tapi tentu saja Xiao Nai sudah berhasil mengatasi masalah itu dengan menciptakan engine optimasi yang berguna untuk menyesuaikan game mereka dalam sistem yang lebih rendah tanpa mengurangi kualitas game itu sendiri. 

 

Mereka lalu memutar simulasi game mereka selanjutnya untuk membuktikannya, dimana dalam simulasi itu terlihat lebih dari sepuluh ribu pemain berada dalam satu misi yang sama secara bersamaan dan grafisnya tetap berjalan dengan halus.

Semua orang langsung kagum dan tim Zhen Yi shock. GM Wang bahkan semakin cerewet memuji-muji tim Zhi Yi. 


Xiao Nai mengakhiri presentasinya dengan menyatakan bahwa tujuan mereka dalam game ini adalah memperkenalkan budaya mereka melalui inovasi.

Dia mengakui banyaknya orang yang pesimis pada tim mereka karena mereka masih muda dan kurang pengalaman, banyak pula orang-orang yang menganggap bahwa bermain game hanyalah buang-buang waktu.

"Tapi bagiku game online sama seperti sebuah buku, film atau museum. Game bukan cuma hiburan, tapi juga sarana untuk memperkenalkan budaya kepada masyarakat"

Intinya perusahaan mereka bukan cuma memproduksi game populer, tapi juga game yang bisa membuat para pemainnya bisa mempelajari setiap detil budaya Cina melalui game dan karakter game yang mereka mainkan.

GM He dan Manager Zhen Yi langsung saling berpandangan cemas dan Feng Teng memperhatikan mereka dengan curiga.

Feng Teng menyukai ide yang Xiao Nai presentasikan itu karena jelas misi perusahaan Xiao Nai sejalan misi perusahaannya dalam hal memperkenalkan budaya.

GM He yang mendukung Zhen Yi, berusaha menghasut Feng Teng untuk tetap memakai ide dari Zhen Yi dengan alasan inovasi yang ditawarkan Zhen Yi akan lebih menjual di masyarakat.

GM Wang tak setuju karena inovasi yang ditawarkan Zhen Yi itu tak banyak beda dengan game mereka yang sudah ada di pasaran, sementara game engine yang dikembangkan Zhi Yi jelas lebih baik dan bisa di aplikasikan dalam game mereka lainnya di masa depan.


Karena Feng Teng harus segera pergi, dia meminta kedua tim untuk menunggu di luar dulu sementara tim internal Feng Teng akan rapat untuk mendiskusikan hasil akhirnya.

Selama menunggu, Manager Zhen Yi terus mondar-mandir gelisah sampai membuat Shao Xiang pusing melihatnya. Walaupun sama-sama cemasnya, tapi Shao Xiang lebih tenang daripada Manager.


Ban Shan keheranan karena dia sama sekali tak tahu adanya rencana cadangan ini.

Hao Mei mengaku bahwa Xiao Nai memperingatkannya sebelum mereka kemari. Yang tidak dia sangka, ternyata benar-benar ada masalah dan dia hampir saja lupa dengan server cadangan yang sudah disiapkannya saking paniknya tadi.


Feng Teng akhirnya keluar tak lama kemudian dan mengumumkan Zhi Yi sebagai pemenangnya. Shao Xiang kecewa tapi dia menerima kekalahannya dengan ikhlas.


Bahkan dengan bijak dia menyemangati timnya untuk tetap menegakkan kepala walaupun mereka kalah dan belajar dari kekalahan mereka agar mereka bisa menjadi lebih baik di masa yang akan datang.

Dia yakin suatu hari nanti, mereka pasti bisa menciptakan game yang lebih baik dan mengalahkan Zhi Yi.

Zhen Yi berjanji akan bertanggung jawab sepenuhnya bahkan memberikan timnya libur 3 hari.

Tapi tiba-tiba Shao Xiang menyadari Manager tidak bersama mereka. Saat sedang mencarinya, tak sengaja Shao Xiang mencuri dengar percakapan telepon Manager dengan ayahnya.


Dari percakapan mereka itulah Shao Xiang menyadari ayahnya berbuat licik dengan bekerja sama dengan GM He untuk mengacaukan presentasinya Xiao Nai. Shao Xiang tampak jelas tak senang dan kecewa pada mereka.


Wei Wei gelisah, bahkan sampai malam masih saja belum ada kabar dari Xiao Nai. Tapi saat kembali ke asrama tak lama kemudian, Wei Wei merasakan kehadiran Xiao Nai di belakangnya. Wei Wei langsung memluknya dan Xiao Nai mengajaknya makan malam sekarang.

"Kita menang" ujarnya. Sontak saja Wei Wei langsung menghadiahinya dengan plukan.


Xiao Nai mengajak semua pegawainya makan malam bersama. Tiga sahabat Xiao Nai sok-sokan mengklaim bahwa mereka menang dengan sangat amat mudah dan Xiao Nai berterima kasih atas kerja keras mereka semua. 


Karena mengira Xiao Nai yang akan bayar, Hao Mei langsung memesan lebih banyak seafood yang harganya mahal-mahal.

Padahal Xiao Nai dengan liciknya membisiki Wei Wei bahwa semua ini Hao Mei yang traktir.


Baru setelah Hao Mei memesan semua yang dia mau, Xiao Nai mengumumkan bahwa makan malam ini adalah traktirannya Hao Mei.

Jelas Hao Mei langsung kebingungan. Xiao Nai mengingatkan Hao Mei akan janjinya yang tertunda, janji traktiran setelah dia kedapatan membeli dua rumah.

Saat Hao Mei protes tak terima karena seharusnya Xiao Nai yang mentraktir, Xiao Nai dengan santainya mengumumkan untuk mengajak mereka liburan minggu depan, dia yang akan bayar liburan mereka. Jadi Hao Mei tetap wajib memenuhi janji traktirannya.


Yong Hou menuntut Hao Mei untuk menceritakan tentang kedua rumahnya. Hao Mei memberitahu mereka bahwa kedua rumah itu dibeli orang tuanya sebagai persiapan untuk calon istrinya kelak.

"Tapi kenapa mereka membeli dua rumah? Jangan-jangan..." Xiao Nai curiga

"Kau punya dua istri?" tuduh Ban Shan

Semua orang langsung ribut menuduh Hao Mei mau punya dua istri. Hao Mei cepat-cepat menghentikan mereka dengan menawarkan satu rumahnya yang masih kosong pada siapapun yang mau tinggal di sana, gratis.

Kecuali Xiao Nai dan Wei Wei, semua orang langsung angkat tangan dan ribut rebutan membujuk Hao Mei.


Saat Xiao Nai sedang mengisi ulang wine mereka, Wei Wei mengikutinya untuk menanyakan absennya A Shuang. Xiao Nai memberitahunya kalau A Shuang sudah mengundurkan diri.

"Jadi dia benar-benar mengkhianati kita?" tanya Wei Wei

"Dari mana kau tahu?"

"Saat aku pergi menemui Er Xi, aku melihat A Shuang bersama seorang pria asing. Lalu hari ini saat menemani Er Xi mengambil gajinya, aku mengetahui pria itu adalah manager di Zhen Yi Tech. Kupikir ada sesuatu yang sama makanya aku mencoba meneleponmu berulang kali tapi hapemu mati. Kenapa A Shuang melakukan itu?"

Flashback,


Saat mereka di hotel, A Shuang tiba-tiba menemuinya dan dengan gugup ingin mengakui sesuatu.

Tapi yang tidak dia sangka, Xiao Nai sudah mencurigai perbuatannya dan langsung bertanya kenapa A Shuang melakukannya.

A Shuang akhirnya mengaku bahwa seorang temannya pernah menciptakan sebuah game online, tapi kemudian pacarnya menjual game itu pada Zhen Yi.

Temannya itu sangat marah dan pada akhirnya ngotot untuk tetap meluncurkan game itu. Zhen Yi kemudian menuntutnya atas tuduhan mencuri rahasia dagang. 

Dan karena itu pula Zhen Yi mendatanginya. Dia sangat menyayangi temannya itu makanya dia terpaksa mengkhianati Zhi Yi.

Tapi dia meyakinkan Xiao Nai bahwa yang dia beritahukan pada Zhen Yi hanyalah perkembangan proses mereka, tidak ada yang lain.

Flashback end,


Wei Wei bertanya apakah yang lain mengetahui masalah ini? Tapi Xiao Nai tidak berniat memberitahu mereka, karena menurutnya mereka tidak perlu mengetahuinya.

Setelah makan malam, semua orang melanjutkan dengan karaokean. Tapi Xiao Nai mengajak Wei Wei untuk pulang sekarang "Ayo pergi dan bayar tagihannya"

"Heh? Kukira Tuan Cantik yang bayar?"

"Aku cuma bercanda, biarkan dia bersenang-senang"

Mereka pun pergi sementara yang lain tetap melanjutkan pesta mereka.


Keesokan paginya, Hao Mei terbangun oleh suara ketukan pintu. KO yang datang dengan membawa 2 kantong bahan-bahan makanan.



Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments