Sinopsis Because of Meeting You Episode 6 - 1

 Sinopsis Because of Meeting You Episode 6 - 1


12 tahun kemudian...


Zhang Guo Guo (Sun Yi) sekarang sudah tumbuh jadi gadis muda yang cantik. Sayangnya, ingatannya tak pernah pulih. Hubungannya dengan ibu angkatnya pun baik dan akrab sampai-sampai dia memanggil Ai Yu dengan sebutan Xiao Yu. Yah, sayangnya, Yu Xin tetap nomor satu bagi Ai Yu.

Dia masih mengira kalau Ai Yu adalah ibu kandungnya dan mereka merahasiakan fakta bahwa Ai Yu punya anak lain bernama Zhang Yu Xin.


Dia juga akrab dengan penduduk di sana dan banyak orang yang menyukainya. Hari itu saat dia mengantarkan pesanan ke salah satu pelanggan, Bibi Pelanggan heran kenapa Guo Guo selalu ceria setiap hari.

"Aku tidak punya banyak masalah yang merepotkan, jadi aku hanya senang."

"Kedai pangsitmu selalu didatangi banyak orang setiap harinya, bagaimana mungkin tidak ada masalah apapun?"

"Tertawa atau menangis setiap hari tidak ada bedanya, jadi kenapa tidak tertawa saja?" Ucap Guo Guo bijak.

Dia lalu memberitahu mereka kalau besok kedai pangsitnya tutup, tapi dia tidak mau bilang apa alasannya.


Di sebuah butik, seorang pegawai toko berusaha menawarkan sebuah jas hitam formal pada seorang pria muda yang tak lain tak bukan adalah Li Yun Kai dewasa (Deng Lun).

Tapi Yun Kai tak suka dengan jas yang ditawarkan padanya itu, kesannya terlalu serius kayak baju buat pemakaman saja. Dia malah lebih tertarik dengan jas yang berada di belakang si pegawai... jas warna pink. Wkwkwk! Nyentrik amat gayanya, untung ganteng.


Begitu dia mencoba jas pink itu, si pegawai langsung kagum dan memuji-muji Yun Kai. Dia jadi penasaran, apa profesi Yun Kai? Artis? Seniman?

"Pengacara," kata Yun Kai. Hah? Si pegawai langsung bengong.

"Kenapa? Apa seorang pengacara tidak boleh memakai baju warna cerah seperti ini?"

"Tidak, bukan begitu."

"Apa ada pakaian berwarna cerah lainnya yang seperti ini?"


Tak berapa lama kemudian, Ibu Tiri datang. Dia masih sama seperti dulu, pura-pura baik pada Yun Kai, tapi diam-diam merencanakan segala cara untuk menyingkirkan Yun Kai.

Belanjaan Yun Kai hari ini memang dibiayai oleh Ibu Tiri pakai kartu kreditnya, tapi dia melakukannya hanya demi mendukung Yun Kai untuk pindah kerja ke kota lain.

Dia bahkan berbaik hati menyuruh Yun Kai beli lebih dari satu setel karena... siapa tahu Yun Kai akan pergi lama sampai bertahun-tahun, dan jauh lebih baik kalau dia tidak usah bolak-balik.

Mendengar itu, Yun Kai mendadak terkekeh licik sambil menunjukkan sederet tas belanjaan yang memenuhi meja dan berkata. "Aku membeli semua itu." (Wkwkwk! Pinter!)

 

Ibu Tiri langsung speechless lalu heboh. Sudah berapa banyak yang Yun Kai habiskan ini?!

"Bu, Ibu kan nyonya kaya. Ini mah tidak seberapa banyak. Uangnya tidak banyak kok. Aku dengan tulus menerima cinta Ibu. Nih aku sudah menggunakan kartunya dengan maksimal." Santai Yun Kai sambil mengembalikan kartu kreditnya Ibu Tiri.

Dia lalu memberitahu pegawai toko untuk mengirimkan seluruh belanjaannya ini ke kota Xiping. (Eh, dia mau pindah ke Xiping. Ketemuan sama Guo Guo dong)

"Aku pergi dulu, yah, Bu. *Muah*!" Yun Kai pun pergi meninggalkan Ibu Tiri yang cuma bisa ngedumel kesal. S**lan! Tapi sudahlah, toh yang penting Yun Kai sebentar lagi akan pergi dan dia tidak perlu melihat Yun Kai lagi.


Guo Guo dan Ai Yu ternyata mau pergi menghadiri wisudanya Yu Xin besok dan mereka tampak benar-benar antusias, Guo Guo bahkan menyemangati Ai Yu untuk nyalon dulu.

Guo Guo lalu pergi mengantarkan pesanan ke rumah Xiu Hua yang sekarang membuka bisnis sulam kecil-kecilan di rumahnya. Sayangnya, kedua bibi dan keponakan itu tidak saling mengenali satu sama lain.

Pun begitu, hubungan mereka tetap akrab karena sekarang Guo Guo adalah murid sulamnya Xiu Hua. Bahkan demi menghadiri wisuda Yu Xin, Guo Guo menyulam Cheongsam (baju tradisional Cina) khusus untuk Ai Yu. Sulamannya benar-benar bagus sampai Guo Guo terkagum-kagum dan sulit mempercayai hasil akhirnya.

"Kalau ibumu tahu kau membuat ini, dia pasti akan sangat senang." Ujar Xiu Hua.

Xiu Hua juga membuatkan sulaman cheongsam lain untuknya. Tapi dia penasaran, yang satu ini mau Guo Guo kasih ke siapa? Sepertinya untuk Yu Xin, tapi Guo Guo sengaja merahasiakannya dan hanya bilang untuk seorang teman.

 

Dari percakapan mereka, ternyata Guo Guo pertama kali bertemu dengan Xiu Hua dan mulai belajar menyulam darinya saat Guo Guo lulus SMA. Guo Guo merasa sayang sekali karena dia tidak belajar sulam lebih cepat.

Tapi menurut Xiu Hua, Guo Guo sangat berbakat hingga dia bisa membuat kemajuan secepat ini dalam waktu singkat. Apalagi anak muda jaman sekarang jarang ada yang mau menyulam karena menurut mereka menyulam itu kuno, membosankan, dan tidak menarik. Sedangkan Guo Guo sangat terampil dengan tangannya dan sangat sabar.

"Kau adalah penerus muda yang baik."

"Aku masih ingat hari itu saat aku lulus SMA, itu pertama kalinya aku datang ke rumah Guru dan melihat rumah Guru penuh dengan sulaman. Aku sangat terpesona. Untunglah Guru tidak keberatan aku mengantar pesanan dan membiarkanku belajar menyulam dari Guru."

Guo Guo mengaku kalau dia benar-benar suka menyulam, rasanya seperti melukis, tapi perasaannya lebih besar daripada gambarnya. Kalau dia bisa membuat banyak orang memakai baju sulamannya, dia pasti akan merasa itu adalah prestasi yang besar.

"Kau punya ambisi yang besar. Kalau begitu, belajarlah dengan rajin."


Sementara itu, Yu Xin mendatangi kantor Shi Chung Grup yang merupakan perusahaan keluarganya Yun Kai untuk melakukan wawancara kerja.

Dan hari itu, Yun Zhe secara pribadi mengawasi jalannya wawancara. Saat dia datang, tiba-tiba dia menunjuk ke arah Yu Xin dan dengan dinginnya mengusir orang ditunjuknya.

"Dengan seleramu dalam berpakaian, kau tidak cocok bekerja di industri fashion." Ketus Yun Zhe.

Yu Xin sudah tegang saja, tapi ternyata yang dimaksud Yun Zhe adalah wanita lain yang berpakaian rada norak. Yu Xin lega. Dia lalu dipanggil untuk melakukan wawancaranya.


Dalam CV-nya dia mengaku kalau dia yatim piatu, tapi dia meyakinkan mereka kalau kemampuannya tidak lebih buruk dibanding orang lain.

Tapi kemudian, si pewawancara tanya apakah dia pernah sekolah di luar negeri dan Yu Xin bilang tidak, dia langsung ditolak terang-terangan.

Tapi tiba-tiba Yun Zhe memanggilnya dan mengomentari baju yang Yu Xin pakai, sepertinya itu bukan merk Cina. Yun Xi dengan antusias membenarkan dan berkata kalau dia mendesign sendiri. Tapi Yun Zhe tidak tampak tertarik dan tidak menanyakan apapun lagi, Yu Xin kecewa.


Setibanya di lobi, langkahnya tiba-tiba terhenti melihat seorang pria yang baru saja datang dengan membawakan sebuket bunga besar. Pria muda itu lalu menyodorkan buket itu ke Yu Xin dan berkata.

"Istriku, ini untukmu."

Hah? Dia udah nikah? Tapi pernikahan mereka seperti dirahasiakan karena Yu Xin tampak jadi gugup melihat kedatangannya. Dia kan sudah bilang jangan datang!

"Wawancaramu adalah peristiwa penting. Tentu saja aku harus datang." Ujar pria bernama Lu Si Chen itu. Kesal, Yu Xin cepat-cepat menyeretnya keluar.


Begitu kembali ke rumah, Yu Xin langsung mengeluh tentang wawancaranya tadi. Sepertinya dia tidak punya harapan, apalagi mereka menginginkan lulusan luar negeri.

Pria itu sepertinya orang baik dan benar-benar sangat mencintai dan memanjakan Yu Xin. Tapi, jelas Yu Xin bersamanya hanya karena Si Chen itu kaya.

Yu Xin bahkan terang-terangan berkata bahwa sejak mengenal Si Chen, dia jadi bisa menikmati berbagai hal mewah yang selama ini hanya bisa dia bayangkan. Yu Xin berusaha memohon agar dia bisa ikut Si Chen ke Amerika jika nanti Si Chen melanjutkan studinya di Amerika.

Awalnya dia beralasan kalau dia tak ingin berpisah karena mereka baru menikah, tapi kemudian jelas dia ingin ikut hanya supaya dia juga bisa melanjutkan studi di sana biar orang-orang tidak lagi memandangnya rendah.

Mereka jelas menikah secara diam-diam, bahkan keluarganya Si Chen pun masih belum diberitahu. Yu Xin takut kalau dia tidak akan diterima oleh keluarganya Si Chen mengingat dia miskin dan yatim piatu.

Tapi, tiba-tiba dia berpikir bahwa mungkin keluarganya Si Chen akan lebih mudah menerimanya jika dia hamil. Dia benar-benar ingin bertemu keluarganya Si Chen, tapi Si Chen tampak masih ragu dan meminta lebih banyak waktu

Yu Xin kecewa. Ah, ngomong-ngomong, besok pasutri yang mensponsori pendidikannya akan datang ke acara wisudanya. Mereka orang sangat konservatif, jadi dia ingin Si Chen merahasiakan pernikahan mereka dari pasutri itu. Si Chen langsung menyetujuinya dengan mudah lalu mulai menggodai Yu Xin.


Malam harinya, Guo Guo menelepon Yu Xin. Tapi bahkan sebelum dia sempat memberitahu kalau dia dan Ai Yu besok mau datang, Yu Xin sudah tahu duluan apa maksudnya dan melarang mereka datang. Dia bahkan langsung menutup teleponnya begitu saja tanpa memberi Guo Guo kesempatan bicara.


Tepat setelah itu, Ai Yu muncul dengan mengenakan cheongsam sulaman hasil karyanya Guo Guo dengan antusias. Ai Yu sungguh tak menyangka kalau Guo Guo ternyata bisa menyulam, bagus juga sulamannya. Tapi dia telepon siapa barusan? Yu Xin?

Ai Yu benar-benar antusias untuk menghadiri upacara wisudanya Yu Xin besok. Dia sangat deg-degan. Yu Xin bilang apa tadi? Guo Guo tidak tega memberitahu yang sebenarnya dan hanya berkata kalau Yu Xin cuma tanya mereka akan datang jam berapa besok.

"Zhenhu tidak terlalu jauh, tapi juga tidak terlalu dekat. Kita harus pergi lebih pagi besok. Kau bilang kau punya hadiah untuknya?"

Bersambung ke part 2

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam