Rekap Because of Meeting You Episode 1 - 5 (Part 1)

Rekap Because of Meeting You Episode 1 - 5 (Part 1)

Note: Berhubung 5 episode drama ini baru perkenalan cerita dan pemeran utamanya juga belum muncul, jadi 5 episode pertama ini kusingkat aja. Err... nggak singkat-singkat amat sih, soalnya kubagi dua part. 😛 Mulai episode 6 akan kubuat per episode seperti biasanya. Selamat membaca 😁😁😁


Kisah dimulai di sebuah Rumah Sulam Benang Emas - Jin Lu Ge, pada akhir tahun 1990-an. Tempat ini adalah bisnis sulam yang sangat terkenal di dataran Cina yang dikelola oleh keluarga Jin. (Sulamannya bagus-bagus, sulam pakai tangan lagi, bukan pakai mesin)

Di tempat inilah sang tokoh utama wanita kita, Jin Yi Bei, lahir dan tumbuh. Dia anak yang periang, manis, dan berbakti pada orang tuanya. Sayangnya, dia kurang mendapat perhatian dari ibunya.

 

Sang ibu sebenarnya menyayanginya, tapi pada akhirnya, dia terlalu terobsesi dan lebih mementingkan pekerjaan menyulamnya dibanding memperhatikan keluarganya.

Apalagi kemudian Neneknya Yi Bei aka pemimpin Jin Lu Ge memutuskan untuk membuat suatu kompetisi antara Xue Hui Jie (Ibunya Yi Bei) dan Song Xiu Hua (Bibinya Yi Bei) untuk menentukan siapa di antara mereka yang paling pantas menjadi penerus dan pemimpin Jin Lu Ge.

Neneknya Yi Bei memiliki dua putra dan kedua wanita ini sama-sama menantu keluarga Jin yang memiliki keahlian menyulam yang sama-sama hebat dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. 

Dan kedua wanita ini memiliki kepribadian sangat bertolak belakang satu sama lain. Xiu Hua lemah lembut, hangat, penyayang, dan dia juga lebih perhatian pada Yi Bei dibanding ibu kandungnya Yi Bei sendiri.

Bahkan saat Nenek Yi Bei tanya bagaimana jika suaminya melarangnya menyulam, Xiu Hua tanpa ragu berkata kalau dia akan berhenti dan menuruti keinginan suaminya.

Sementara Hui Jie adalah orang yang tamak dan rela menghalalkan segala cara demi mencapai tujuannya, bahkan sekalipun memakai cara-cara kotor.

 

Berbeda dengan Pamannya Yi Bei yang mendukung karir istrinya, Ayah Yi Bei sebenarnya ingin memindahkan keluarganya ke Amerika biar Hui Jie bisa lebih memperhatikan putri mereka. Tapi Hui Jie menolak keras usulan itu demi mengejar karirnya.

Terlepas dari sikap ibunya, Yi Bei tetaplah anak yang baik dan mendukung ibunya untuk memenangkan kompetisi itu. Terutama karena dia tidak ingin orang tuanya terus bertengkar dan berpisah.

Namun demi memastikan dirinya jadi pemenang kompetisi dan mendapatkan posisi pemimpin Jin Lu Ge, segala cara-cara licik ditempu Hui Jie seperti mencuri dan membakar gaun sulaman yang akan digunakan Xiu Hua dalam kompetisi.

Ayah Yi Bei mengetahui perbuatannya. Maka demi keadilan, Ayah membalas perbuatan istrinya dengan cara menyembunyikan blazer sulaman Hui Jie.


Menuju kompetisi babak ketiga, hubungan Hui Jie dan Xiu Hua semakin meruncing. Saat mengetahui Ayah Yi Bei berniat bercerai, Xiu Hua berusaha menasehati Hui Jie untuk memikirkan keluarganya. Tapi Hui Jie malah mengira nasehat baik Xiu Hua itu adalah cara licik Xiu Hua untuk menyingkirkannya dari kompetisi.


Berkat bantuan Kepala Pabrik Ding, Hui Jie berniat pergi menemui Guru Cui yang merupakan seniornya Nenek Yi Bei demi menyelesaikan kompetisi babak ketiga, tak peduli biarpun saat itu sudah larut malam.

Tapi bahkan sebelum dia sempat pergi, suaminya menghalangi langkahnya dan ngotot mau cerai. Tanpa mereka sadari, pertengkaran mereka didengar oleh Xiu Hua yang tak sengaja lewat depan kamar mereka.

Dari situlah akhirnya dia tahu kalau Hui Jie lah yang ternyata membakar gaun kompetisinya. Kecewa dan kesal, Xiu Hua akhirnya membuat keputusan dan bertekad untuk memenangkan kompetisi ini.


Malam itu juga saat Hui Jie masih sibuk bertengkar dengan suaminya, Xiu Hua pergi menemui Guru Cui bersama suaminya. Dalam perjalanan, dia menceritakan masalah ini pada suaminya lalu memutuskan untuk mengonfrontasi Hui Jie lewat telepon.

Mereka mengancam Hui Jie untuk mengakui kesalahannya dan menyelamatkan rumah tangganya. Tapi Hui Jie dengan kasarnya menolak mengakuinya, toh mereka tidak punya bukti.

Kesal, Xiu Hua memberitahu Hui Jie kalau sekarang dia sedang dalam perjalanan menemui Guru Cui dan kali ini dia tidak akan mundur.

 

Hui Jie sontak panik luar biasa dan tanpa pikir panjang, langsung berkendara saat itu juga untuk menyusul mereka tak peduli biarpun saat itu hujan deras dan mengabaikan putrinya yang merengek minta dibuatkan mie.

Saking terlalu fokusnya dengan tujuan utamanya, Hui Jie sampai tidak sadar sama sekali bahwa Yi Bei sebenarnya ada di jok belakang mobilnya.


Xiu Hua berhasil menemui Guru Cui duluan. Guru Cui lalu memberinya sebuah kotak yang didalamnya berisi sulaman Kediaman di Pengunungan Fuchun yang merupakan tema kompetisi babak ketiga dan bisa dia jadikan referensi untuk mencari teknik sulaman terbaik karyanya sendiri.


Mereka pulang malam itu juga menembus derasnya hujan karena Xiu Hua ngotot mau pulang sekarang, dan kali ini Xiu Hua yang menyetir. Tapi di tengah jalan, Xiu Hua tidak sadar kalau mereka berpapasan dengan Hui Jie.

Hui Jie sontak putar arah dan ngebut mengejar mereka dengan panik. Dia berusaha memberi sinyal pada Xiu Hua untuk menghentikan mobilnya. Tapi karena hujan terlalu deras, Xiu Hua tidak sadar kalau mobil di belakang itu adalah mobilnya Hui Jie.

Xui Hua jadi kebingungan kenapa mobil di belakang itu mengklaksonnya dan akhirnya dia jadi kehilangan fokus sampai tidak sadar kalau di depan ada pembatas jalan.

Kontan saja mobilnya menabrak pembatas jalan dan meluncur cepat ke arah sebuah pohon. Tapi sebelum mobil itu menabrak pohon, Suaminya Xiu Hua menggunakan dirinya untuk menamengi Xie Hua hingga dia terlempar keluar mobil dan terbanting ke pohon dan Xiu Hua terantuk setir hingga darah mengucur deras dari kepalanya.

 

Hui Jie panik melihat kejadian itu, tapi dia terlalu egois untuk menelepon ambulance karena tak ingin orang lain mengetahui keterlibatannya dalam insiden ini.

Dalam kegalauannya, dia tidak sadar kalau Yi Bei terbangun dan langsung keluar dari mobil dengan hanya membawa bonekanya dan meninggalkan jimat merahnya di jok belakang.

Hui Jie akhirnya memutuskan untuk melarikan diri tanpa menyadari kalau antingnya terjatuh dan meninggalkan Yi Bei sendirian di sana. Yi Bei dengan polosnya mencoba membangunkan paman dan bibinya, tapi tentu saja tak ada yang mendengarnya.


Saat melihat secarik kain di bawah mobil, Yi Bei langsung saja menggunakannya untuk melindungi kepalanya dari air hujan tanpa tahu sedikitpun kalau kain itu adalah sulaman Kediaman di Pengunungan Fuchun. Yi Bei lalu pergi seorang diri tanpa arah dan tujuan.

 

Saat Hui Jie pulang keesokan paginya, dia berakting kaget seolah dia tak tahu menahu tentang kecelakaan itu.

Hanya Kepala Pabrik Ding yang curiga dia ada hubungan dengan insiden itu, tapi Kepala Pabrik Ding yang sedari awal memang mendukung Hui Jie dan sepertinya menyukai Hui Jie, membantu Hui Jie merahasiakan masalah ini. Dia pula yang menyadari hilangnya antingnya Hui Jie.


Xiu Hua selamat, tapi suaminya meninggal dunia. Saat Xiu Hua siuman, suster memberikan satu anting yang terjatuh itu padanya karena suster mengira itu antingnya Xiu Hua.

Tapi Xiu Hua mengenali anting itu adalah antingnya Hui Jie dan langsung sadar bahwa Hui Jie-lah pelaku yang menyebabkannya dan suaminya mengalami kecelakaan.

Hui Jie menyangkal tuduhannya dan mengklaim kalau semalam dia pergi ke bandara untuk mengantarkan sulaman seorang pelanggan. Dia bahkan menuntut Xiu Hua untuk menunjukkan bukti atas tuduhannya.

Xiu Hua langsung menunjukkan bukti anting itu. Tapi tentu saja Hui Jie sudah mempersiapkan segala hal untuk menyangkal tuduhan Xiu Hua dengan menunjukkan anting-antingnya yang bentuknya sama persis dan jumlahnya lengkap.

Xiu Hua tetap tak mempercayainya dan memperingatkan Hui Jie bahwa Tuhan mengetahui semua perbuatannya, dia pasti akan mendapatkan karmanya.


Insiden ini begitu menyita perhatian semua orang hingga belum ada seorangpun di antara mereka yang menyadari hilangnya Yi Bei. Tidak pula Hui Jie yang terlalu gelisah memikirkan dirinya sendiri.

Baru saat keadaan mulai tenang, Ayah Yi Bei dan Hui Jie mulai ingat dan kebingungan dengan ketidakhadiran Yi Bei.

Hui Jie yakin kalau semalam dia sudah menitipkan Yi Bei ke Ayah, tapi Ayah yakin kalau semalam Yi Bei keluar mengikuti Hui Jie.

Seketika itu pula Hui Jie teringat kutukan Xiu Hua tentang karma dan langsung pulang untuk mencari Yi Bei, tapi tak menemukannya di mana-mana.
Dan saat itulah Kepala Pabrik Ding baru memberitahunya kalau semalam dia melihat Yi Bei lari ke arah mobilnya Hui Jie. Tapi satu-satunya yang mereka temukan di sana hanya jimat kecilnya Yi Bei. Hui Jie sontak panik bukan main menyadari Yi Bei mungkin benar-benar berada di mobilnya semalam.

Pun begitu, Kepala Pabrik Ding dengan dinginnya mengingatkan Hui Jie untuk merahasiakan masalah jimatnya Yi Bei yang berada di mobilnya Hui Jie ini.

Jika tidak, maka Hui Jie akan disalahkan atas kematian Suaminya Xiu Hua dan menghilangnya Yi Bei. Jika itu sampai terjadi, dia bukan hanya akana kehilangan posisi pemimpin Jin Lu Ge, tapi juga akan diusir dari rumah ini.
Hui Jie jadi stres gara-gara masalah ini. Dia bahkan menyalahkan Xiu Hua karena mengutuknya. Tapi biarpun begitu, dia tetap menolak mengakui keterlibatannya dengan kecelakaan naas malam itu.


Rasa bersalah yang begitu besar karena menyebabkan suaminya meninggal dunia, Xiu Hua akhirnya memutuskan untuk pergi meninggalkan keluarga Jin dan Jin Lu Ge.

Saat Nenek Yi Bei mengetahui niatannya, Nenek begitu kecewa dan sakit hati karena Xiu Hua malah ingin melarikan diri alih-alih mempertahankan Jin Lu Ge demi mendiang suaminya. Emosi, Nenek dengan kesalnya mengusir Xiu Hua dan akhirnya menjadikan Hui Jie sebagai penerus Jin Lu Ge.


Yi Bei terus berjalan dan berjalan dengan berlinang air mata karena tak tahu harus pergi ke mana. Tak sengaja bonekanya terjatuh dan menggelinding ke jalan. Dia langsung saja turun untuk mengambil boneka itu... tepat saat sebuah mobil melintas. Dan karena pengendaranya agak ngantuk, dia terlambat menyadari kemunculan Yi Bei.

Dia berusaha mengerem, tapi jaraknya terlalu dekat dan jadilah Yi Bei terlontar hingga kepalanya membentur aspal.

Pemilik mobil itu adalah Zhang Ai Yu dan putrinya Zhang Yu Xin. Gara-gara Ayah Yu Xin yang melarikan diri karena punya hutang besar, Ai Yu dan Yu Xin terpaksa harus pindah rumah ke desa. Dan mereka sedang dalam perjalanan ke tempat tinggal baru mereka saat kecelakaan itu terjadi.


Gara-gara insiden itu, Yi Bei jadi kehilangan ingatannya. Bahkan saat dia siuman, dia malah mengira kalau Ai Yu adalah ibunya.

Ai Yu berniat menyerahkan Yi Bei ke rumah sakit, tapi Yi Bei kontan memluknya sambil menangis dan memanggilnya Ibu.

Dokter jadi mengira kalau Ai Yun benar-benar ibunya Yi Bei yang hendak membuang anaknya sendiri. Maka dia menolak menerima Yi Bei dan mengancam akan melaporkan Ai Yu ke polisi. Ketakutan, Ai Yu akhirnya terpaksa membawa Yi Bei bersama mereka pindah ke kota kecil Xiping.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments