Sinopsis My Sunshine episode 9

Sinopsis My Sunshine episode 9

 

Yuan Feng menemani Xiao Xiao jalan-jalan di desa kampung halamannya. Xiao Xiao mengajaknya masuk ke sebuah toko aksesoris dan menyuruhnya untuk membeli satu untuk pacarnya. Ngomong-ngomong masalah pacar, Xiao Xiao penasaran siapa pacarnya Yuan Feng? Yuan Feng memberitahu kalau pacarnya adalah Yi Mei.


Xiao Xiao langsung kaget "Siapa?"

"He Yi Mei"

"Bukankah dia itu menderita Princess Syndrome. Kenapa kau menyukai wanita seperti itu? Aku tidak suka dia"

Yuan Feng langsung protes "Memang kenapa kalau kau tidak menyukainya? Kenapa kata-katamu sangat beracun?"

"Hei, apa kau tahu kalau dia itu menyukai seseorang secara diam-diam selama bertahun-tahun?"


Yuan Feng tanya siapa orang yang diam-diam disukai Yi Mei tapi Xiao Xiao tidak mau memberitahu. Xiao Xiao lalu membantu Yuan Feng memilihkan sebuah aksesoris sebagai hadiah untuk Yi Mei, dia memilih sebuah gelang berbentuk bunga 7 rupa... eh 7 warna ding, yang dia klaim bisa mengobati penyakit Princess syndrome-nya Yi Mei. Awalnya Yuan Feng menolak karena dia merasa hadiah itu tidak cocok untuk Yi Mei tapi pada akhirnya dia beli juga gelang itu.


Di kantor majalah, beberapa preman datang mencari Wen Ming untuk menagih uang hutang suaminya. Wen Ming bilang dia tidak tahu apa-apa karena yang punya hutang adalah suaminya lagipula mereka sudah bercerai. Tapi para preman itu tidak percaya, apalagi mereka datang kemari juga karena disuruh oleh suaminya Wen Ming sendiri yang berkata kalau Wen Ming punya banyak uang.


Kepala editor berusaha mengusir mereka bahkan mengancam akan melaporkan mereka ke polisi. Tapi para preman itu malah langsung menyeret Wen Ming dengan paksa. Para pegawai yang lain berusaha menyelamatkannya. Tapi dalam kekacauan itu, Xiao Hong malah terdorong dengan keras sampai kepalanya terluka menabrak meja.


Sementara itu, trio pengacara sedang makan bersama. Lao Yuan dan Xiang Heng tengah mendiskusikan siapa yang harus bepergian ke luar negeri. Walaupun mereka bertiga sama-sama jomblo, tapi Lao Yuan dan Xiang Heng memutuskan untuk menyerahkan tugas ini ke Yi Chen saja.

Kenapa? Karena mantan pacarnya Yi Chen sekarang sudah balik jadi Yi Chen tidak perlu memikirkan masalah mencari wanita dan bisa bepergian ke luar negeri dengan lebih tenang sementara mereka berdua masih harus disibukkan oleh urusan kencan buta dan lain sebagainya. Yi Chen terus saja makan tanpa menanggapi ocehan mereka.


Saat itu, dia ditelepon Yi Mei yang memberitahunya tentang masalah perceraian Wen Ming dan para preman yang tadi membuat kekacauan di kantor majalah hingga melukai beberapa pegawai. Yi Mei memberitahu Yi Chen bahwa Wen Ming lah yang membantunya masuk menjadi MC acara TV karena itulah dia memohon agar Yi Chen membantu Wen Ming.

Yi Chen langsung cemas mendengar ada beberapa pegawai yang terluka dan berjanji akan membantu Wen Ming. Yi Mei lalu memberitahu bahwa editor Wen dan pegawai yang terluka itu sekarang sedang dirawat di rumah sakit.


Karena mencemaskan Mo Sheng, Yi Chen pun langsung menelepon Mo Sheng tapi Mo Sheng sama sekali tidak bisa dihubungi. Ponselnya Mo Sheng ternyata ketinggalan di kantor sementara Mo Sheng sudah pergi ke rumah sakit.

Cemas terjadi sesuatu pada Mo Sheng, Yi Chen pun langsung cepat-cepat pamit pergi tanpa memberitahu kedua pengacara tentang apa yang terjadi. Lao Yuan memperhatikan Yi Chen tidak tenang seperti biasanya, Yi Chen tampak sangat gelisah. Mereka curiga kegelisahan Yi Chen itu pasti ada hubungannya dengan mantannya?


Xiao Hong dirawat oleh dokter Wang (teman kencannya kemarin). Xiao Hong tersenyum malu-malu bertemu dengan dokter Wang apalagi mereka bertemu kembali saat dia dalam keadaan seperti ini. Dokter Wang ternyata tidak bertugas sendirian, dokter Zhen yang juga ikut kencan dan tertarik pada Mo Sheng juga kebetulan sedang bertugas. Saat melihat Xiao Hong terluka, dokter Zhen langsung cemas takut Mo Sheng terluka juga.


Saat itu Yi Chen datang dan langsung lega melihat Mo Sheng dalam keadaan baik-baik saja. Puas melihat Mo Sheng baik-baik saja, Yi Chen pun langsung mencari Wen Ming. Mo Sheng tampak agak kecewa mengetahui Yi Chen datang untuk mencari Wen Ming. Tapi setelah Yi Chen mengkonfirmasi kalau dia adalah pengacaranya Wen Ming, Mo Sheng memberitahunya kalau Wen Ming ada di lantai bawah.


Wen Ming memberitahu Yi Chen tentang suaminya yang berselingkuh dan gemar berjudi sampai akhirnya punya hutang banyak pada rentenir. Dia ingin bercerai tapi suaminya minta dia membayari semua hutangnya dulu sebelum bercerai. Wen Ming menolak makanya suaminya menyuruh para preman itu untuk mencarinya sampai ke kantornya dan tidak cuma membuat kekacauan tapi juga melukai rekan kerjanya.


Wen Ming bercerita bahwa sebelum menikah, orang tua suaminya sebenarnya tidak menyetujui pernikahan mereka. Sebelum menikah mereka juga menandatangani surat perjanjian pra-nikah. Tapi setelah menikah sampai sekarang, suaminya tidak pernah memberinya nafkah satu sen pun. Karena itulah dia tidak terima kalau dia harus membayari hutang suaminya.

Mendengar itu Yi Chen merasa ada titik terang dalam kasus percerian Wen Ming ini. Surat perjanjian pra nikah tidak bisa digunakan dalam hal hutang eksternal. Jadi yang harus mereka lakukan sekarang adalah membuktikan bahwa hutang judi suaminya Wen Ming bukanlah hutang keluarga.


Setelah Wen Ming pergi, Yi Chen melihat Mo Sheng sedang bicara dengan seorang dokter Zhen yang berusaha untuk merayunya dan mengajaknya kencan tapi Mo Sheng menolaknya dengan tegas. Dokter Zhen kecewa tapi dia tidak punya pilihan lain selain menerimanya.


Setelah dokter Zhen pergi, Mo Sheng mendapati Yi Chen di belakangnya. Yi Chen tersenyum senang mengetahui ternyata kencan butanya Mo Sheng waktu itu cuma untuk menemani Xiao Hong. Mo Sheng tanya apakah Yi Chen tidak menemui Wen Ming. Yi Chen berkata kalau diskusinya dengan Wen Ming sudah selesai. Mo Sheng kaget secepat itu? Yi Chen berkata iya karena dia melakukan segalanya lebih cepat daripada Mo Sheng.

"Di masa depan nanti, jangan lagi melakukan tindakan bodoh seperti ini"

"Apa?"

"Menemani seseorang kencan buta"


Setelah menemani Mo Sheng menebus obat untuk Xiao Hong, Yi Chen dengan sabar menunggu Mo Sheng yang sedang memberikan berbagai instruksi tentang obat-obatan yang harus Xiao Hong minum. Xiao Hong tidak begitu mendengarkannya karena dia terlalu terpesona oleh Yi Chen. Dengan tidak sabar, Xiao Hong mengambil semua obat yang ada di tangan Mo Sheng, membisiki Mo Sheng agar dia menghargai pria tampan yang tengah menunggunya itu lalu cepat-cepat mengusir Mo Sheng.


Dalam perjalanan keluar, Yi Chen mengajak Mo Sheng makan. Saat Mo Sheng menolaknya, Yi Chen langsung berbohong mengatakan dia belum makan sama sekali.

 

2 orang suster tiba-tiba mendorong ranjang pasien dengan cepat sampai hampir saja menabrak Mo Sheng. Untunglah Yi Chen bergerak cepat menarik Mo Sheng, si suster menasehati Yi Chen untuk hati-hati dan menjaga pacarnya baik-baik.


Yi Mei datang tepat saat dia melihat Yi Chen mengulurkan tangannya pada Mo Sheng dan Mo Sheng pun menggenggam tangan Yi Chen. Apa yang dilihatnya semakin menghancurkan hati Yi Mei sama seperti saat dia melihat Yi Chen mencium Mo Sheng di lorong 7 tahun yang lalu.


Yuan Feng datang ke rumah sakit dengan terburu-buru setelah mendapat kabar tentang kekacauan di kantor tadi. Sesampainya di rumah sakit, dia malah berpapasan dengan Yi Mei yang berjalan melewatinya dengan linglung. Yuan Feng jadi cemas melihat Yi Mei seperti itu.

Yi Mei duduk di lorong yang sepi dan menangis sedih. Yuan Feng duduk di sampingnya tanpa mengucapkan sepatah kata dan membiarkan Yi Mei menangis di bahunya.


Sementara itu, Yi Chen mengajak Mo Sheng makan di sebuah kedai seafood. Saat Mo Sheng mengalami kesulitan mengupas kulit udangnya, Yi Chen langsung memberikan udangnya yang telah ia kupas untuk Mo Sheng.


Keesokan harinya, Yi Chen pergi ke restoran dekat kantor majalah untuk bertemu dengan Wen Ming. Tak lama kemudian, Wen Ming datang membawakan beberapa dokumen bukti-bukti hutang suaminya. Wen Ming berniat untuk mentraktir Yi Chen tapi Yi Chen menolaknya karena dia sedang menunggu seseorang.

Wen Ming pun pamit tapi sebelum dia pergi, Yi Chen meminta bantuannya untuk memanggil Mo Sheng menemuinya di restoran ini. Wen Ming cukup kaget mengetahui Yi Chen dan Mo Sheng ternyata dekat, dia memberitahu kalau Mo Sheng saat ini sedang ada pemotretan jadi dia tidak ada di kantor.


Di studio, Mo Sheng sedang sibuk memotret saat seorang pria berpakaian necis datang untuk melihatnya bekerja (siapa hayoooo...?).


Saat waktunya break, si model memberitahu Mo Sheng bahwa tadi ada seorang pria tampan yang memperhatikannya. Si model bilang, pria itu sangat tampan sampai membuat jantungnya berdebar sangat kencang.


Awalnya Mo Sheng tidak percaya tapi kemudian dia menoleh ke depan, mungkin berharap melihat Yi Chen tapi dia tidak melihat siapapun disana.


Saat waktunya pulang, Mo Sheng melihat Yi Chen sedang menunggunya didepan studio. Mo Sheng tanya apa yang Yi Chen lakukan disini? Yi Chen berkata kalau dia ada janji dengan prof Zhou yang mengundangnya dan Mo Sheng makan bersama. Makanya dia datang untuk menjemput Mo Sheng.


Yi Chen membawa Mo Sheng ke rumahnya prof Zhou. Mo Sheng membantu istrinya prof Zhou di dapur sementara Yi Chen main catur dengan prof Zhou. Tapi Yi Chen tidak bisa konsen main catur sampai dia kalah. Prof Zhou tertawa melihat Yi Chen, dia bisa melihat Yi Chen kalah karena hatinya sedang memikirkan yang lain dan bukannya catur.


Tak lama kemudian, Mo Sheng datang membawakan buah-buahan untuk mereka. Prof Zhou sangat menyayangkan keputusan Yi Chen yang tidak mau meneruskan studinya. Tapi Yi Chen sama sekali tidak menyayangkan hal itu karena selama dia selalu merasa kalau dia lebih cocok jadi pengacara daripada meneruskan studi pasca sarjana. Prof Zhou lalu menawari Yi Chen untuk menjadi dosen tamu di kampus dan meminta Yi Chen untuk memikirkan penawaran ini baik-baik.


Prof Zhou kagum pada mereka berdua karena bisa mempertahankan hubungan jarak jauh selama bertahun-tahun, dia yakin mempertahankan hubungan seperti ini pasti sangat sulit. Mo Sheng hanya terdiam canggung sementara Yi Chen menjawab bahwa mereka berdua berhasil mempertahankan hubungan mereka dengan cara menyibukkan diri dengan pekerjaan masing-masing.

"Nona muda, kuberitahu yah. Dulu ada banyak sekali mahasiswi yang mengejar Xiao He (Yi Chen). Apa yang Xiao He lakukan untukmu, kau harus menghargainya" nasehat prof Zhou

Mo Sheng sangat canggung dan bingung dengan semua pembicaraannya ini dan karenanya ia memutuskan untuk cepat-cepat melarikan diri ke dapur lagi.


Istrinya prof Zhou bertanya tentang kampung halaman Yi Chen dan Mo Sheng, Mo Sheng mengaku bahwa sudah bertahun-tahun dia tidak pernah kembali ke kampung halamannya lagi. Membicarakan kampung halamannya membuat Mo Sheng teringat kembali kejadian 7 tahun yang lalu.


Flashback,
Mendadak Mo Sheng dibawa ayahnya ke bandara dan tiba-tiba saja dia disuruh pergi ke Amerika. Ayahnya beralasan dia melihat Mo Sheng sedih jadi dia mengirim Mo Sheng ke Amerika supaya Mo Sheng bisa melupakan kesedihannya. Mo Sheng berusaha menolak karena dia masih harus kuliah dan lain sebagainya tapi ayahnya (yang terkesan terburu-buru) memaksa Mo Sheng untuk tetap pergi. Ayahnya Mo Sheng bahkan berjanji akan menemui Mo Sheng di Amerika 2 hari lagi. Tanpa mencurigai keanehan dalam sikap ayahnya, Mo Sheng pun akhirnya menurut dan berangkatlah ia ke Amerika.


Tapi tak lama tinggal di Amerika, pamannya Mo Sheng memberitahunya bahwa ayahnya Mo Sheng ketahuan melakukan korupsi dan akhirnya bunuh diri. Yang lebih mengejutkan, ayahnya Mo Sheng berpesan bahwa Mo Sheng tidak boleh pergi dari Amerika selama setidaknya 3 tahun dan ibunya Mo Sheng juga tidak mau lagi bertemu Mo Sheng. (pamannya Mo Sheng menahan Mo Sheng di Amerika dengan cara menyita dan menyembunyikan passport-nya Mo Sheng). Oh jadi ayahnya Mo Sheng emang sengaja yah memisahkan Mo Sheng dan Yi Chen.


Kembali ke masa kini,
Yi Chen dan prof Zhou masih sibuk main catur saat mereka mendengar suara pecahan dari dapur. Cemas, Yi Chen langsung berlari ke dapur dan mendapati Mo Sheng memecahkan sebuah teko. Yi Chen meminta maaf untuk Mo Sheng tapi istrinya prof Zhou tidak mempermasalahkannya sama sekali bahkan meminta Yi Chen untuk tidak memarahi Mo Sheng.


Dalam perjalanan pulang, Mo Sheng meminta maaf karena telah mempermalukan Yi Chen di rumah prof Zhou tadi. Yi Chen dengan santainya bilang kalau dia sudah terbiasa dan prof Zhou juga pasti akan terbiasa nantinya.

 

Yi Chen lalu mengajak Mo Sheng ke supermarket untuk membeli satu set teko menggantikan tekonya prof Zhou yang Mo Sheng pecahkan tadi. Mo Sheng bingung harus memilih teko yang mana. Yang satu mirip dengan teko yang dia pecahkan tadi tapi dia lebih menyukai yang satunya lagi. Yi Chen dengan santainya memberi solusi... "Beli saja kedua-duanya"

Mo Sheng bingung kenapa harus beli kedua set teko itu? Yi Chen bilang Mo Sheng bisa menggunakan yang satu set lagi untuk keperluan sendiri. (Hmmm... untuk keperluan rumah tangga nanti yah? heee)


Keesokan harinya di firma hukum, semua orang sedang rapat kecuali Yi Chen yang sudah pulang duluan. Tiba-tiba resepsionis datang membawa beberapa paket dim sum. Yang mengejutkan semua orang, dim sum itu ternyata dari Yi Chen. Tidak cuma dim sum, sebentar lagi juga akan datang pesanan pencuci mulut. Saking kagetnya dan tidak percayanya, Lao Yuan bahkan curiga jangan-jangan di makanan itu ada racunnya. hahaha!

 

Karena baru kali ini Yi Chen mentraktir mereka, semua orang langsung mengabadikan momen bersejarah ini dengan berselfie ria.


Yi Chen ternyata ada syuting dan wawancara dengan Yi Mei. Setelah syutingnya selesai, Yi Chen ditelepon prof Zhou yang mengundangnya datang ke rumahnya lagi dengan membawa Mo Sheng. Yi Mei mendengarnya, walaupun sedih tapi dia berusaha bersikap biasa-biasa saja saat bertanya tentang prof Zhou yang tampaknya mengenal Mo Sheng. Yi Chen membenarkannya, prof Zhou pernah melihat mereka berdua di kampus dan sekarang beliau mengundang mereka makan bersama.


Yi Mei hendak masuk mobilnya. Tapi saat dia baru mau membuka pintu, seorang pria tiba-tiba menyerobot masuk ke mobilnya. Yi Mei tampaknya mengenal pria itu tapi dia langsung mengancam akan memanggil polisi kalau pria itu tidak mau keluar. Pria itu ternyata sudah berusaha mengejar Yi Mei selama beberapa bulan tapi Yi Mei sama sekali tidak tertarik padanya. Dengan sombongnya pria itu menyuruh Yi Mei untuk menyebutkan berapa harganya karena wanita pasti memiliki harga.


Yuan Feng tiba-tiba muncul menyelamatkan Yi Mei. Dia menyeret pria itu keluar dari mobilnya Yi Mei lalu menghajarnya dan memaksanya untuk meminta maaf pada Yi Mei. Yuan Feng memperingatkannya untuk tidak dekat-dekat Yi Mei lagi atau dia akan menghajarnya lagi.


Setelah pria itu pergi, Yi Mei berterima kasih pada Yuan Feng. Yuan Feng bilang Yi Mei tidak perlu berterima kasih karena sebenarnya dia menyelamatkan Yi Mei ini karena ada maunya. Yuan Feng terang-terangan mengaku kalau dia ingin pacaran dengan Yi Mei. Yuan Feng lalu memberinya sebuah hadiah, gelang bunga tujuh warna. Apa jawaban Yi Mei? Nantikan episode berikutnya ^^



Bersambung ke episode 10

Post a Comment

0 Comments