Sinopsis Ugly Duckling - Don't episode 2

Sinopsis Ugly Duckling - Don't episode 2

 

Sudah beberapa hari Maewnam mengurung diri lagi di kamarnya gara-gara ulah Zero. Kali ini, jangankan pergi ke sekolah, dia bahkan tidak mau keluar untuk bicara atau makan bersama keluarganya.

"Aku sudah tidak punya keberanian untuk menghadapi siapapun karena aku jelek" curhat sedih Maewnam di situs ugly duckling club.

Suatu pagi, pak kumis dan Plawan berusaha membujuk Maewnam keluar dengan membawa sepiring sandwich keju kesukaan Maewnam, tapi tidak ada jawaban sama sekali dari kamar Maewnam. Pak kumis bahkan sampai menangis dan meratap sedih tapi tetap saja tidak ada jawaban dari Maewnam.


Plawan punya ide bagus yang dia yakini pasti akan bisa membuat Maewnam keluar rumah. Ide apa itu?... "Kita bakar saja kamarnya (hahahahaha! Adik durhaka). Dia pasti akan keluar dari kamarnya kalau tidak dia akan mati"

Pak kumis langsung menjitak kepala Plawan dengan kesal "Akan kubakar kau duluan!"


Tiba-tiba mereka mendengar suara-suara aneh dari luar rumah. Pencurikah? Pak kumis dan Plawan langsung ambil senjata seadanya dan keluar untuk melabrak orang yang mereka kira pencuri itu. Tapi saat mereka keluar, mereka malah mendapati Zero sedang melempari jendela kamarnya Maewnam dengan batu. Zero tampak merasa bersalah tapi pak kumis dan Plawan sangat marah padanya.

"Sedang apa kau disini. Kau sudah merusak hidup putriku, apa lagi yang kau mau?"

"Bagaimana keadaannya?"

"Dia menangis dan mengunci dirinya di dalam kamar selama seminggu ini. Apa kau senang mendengar itu? Apa kau tahu betapa pentingnya kardus itu bagi putriku? Apa yang telah kau lakukan, membuatnya kembali kedalam kesedihannya. Apa kau puas sekarang?!"

"Tolong tinggalkan kakakku sendiri. Kalau kau membuatnya menangis lagi, kali ini aku tidak akan melepaskanmu"


Keesokan harinya, Minton datang ke rumah Maewnam. Minton datang dengan misi untuk membuat Maewnam keluar dari kamarnya dengan menggunakan caranya sendiri. Rencananya?... 

Plawan berusaha memancing Maewnam keluar dengan makanan. Tak lama kemudian, Maewnam akhirnya membuka sedikit pintunya. Niatnya mau mengambil makannya, tapi saat dia meraba-raba mencari makanannya, dia malah kaget karena yang dia dapati bukannya makanan malah tubuh seseorang.

Maewnam langsung panik dan berusaha menutup pintunya tapi Minton langsung berusaha mencegahnya dengan cara menjepitkan tangannya di pintu dan membujuk Maewnam keluar dengan memberitahu Maewnam kalau dia datang dengan membawakan sesuatu yang istimewa yang dia buat khusus untuk Maewnam.


Usahanya sukses membuat Maewnam akhirnya mau keluar menemuinya. Dan apa yang dia temukan begitu membuka pintu??... Minton yang menutupi kepalanya dengan kardus bebek. hahahaha!

"Ini adalah kardus bebek special limited edition by Minton-ton-ton-ton. Aku membuatnya sendiri. Ini untukmu Maewnam"

Bukan cuma itu saja. Biar mereka serasi, Minton juga membuat sebuah helm bebek khusus untuknya sendiri.


Usahanya sukses membuat Maewnam akhirnya tertawa dan mau makan. Berkat Minton, selera makan Maewnam akhirnya mulai membaik, bahkan dia langsung melahap semua makanan di hadapannya dengan sangat rakus.

"Lalu kenapa sebelumnya kau tidak mau makan? Kau cuma ingin kelihatan sok cool yah?"

"Siapa bilang? Aku benar-benar tidak lapar waktu itu. Apalagi tiap keluar kamar, ayahku pasti akan terus-terusan tanya ini dan itu. Aku tidak mau mengatakan apapun. Dan aku juga tidak mau membiarkan orang lain melihatku"


Minton berusaha menghibur Maewnam untuk tidak berpikir sepesimis itu, lagipula semua orang di sekolah sangat merindukan Maewnam sejak Maewnam tidak masuk sekolah. Maewnam langsung heran. Minton berkata bahwa sejak Maewnam tidak masuk sekolah, sekolah jadi terasa sangat sepi.


"Kalau sepi yah kau buat saja jadi ramai. Kulihat kau suka membuat masalah, iya kan?"

"Masalahku kebanyakan ada hubungannya denganmu"

"Aku? Kenapa masalahmu karena aku?"

"Karena kita kan teman. Semua yang berhubungan denganmu sangat penting bagiku. Jadi Maewnam, maukah kau kembali ke sekolah? Aku akan selalu ada disisimu dan aku tidak akan pernah membiarkan orang lain menyakitimu. Aku janji"

Maewnam tersentuh mendengarnya walaupun dia pura-pura memprotes janjinya Minton yang cheesy banget. Maewnam akhirnya pergi ke sekolah bersama Minton dengan memakai kardus kepala bebeknya.


Berita Maewnam ke sekolah bareng Minton dan memakai kardus bebek buatan Minton langsung jadi hot topic di medsos. 

Teman-temannya Zero membaca berita itu dan langsung menyindir Zero sebagai si antagonis dalam kisah cinta Maewnam dan Minton.


Saat Maewnam makan siang sendirian, Zero langsung nyamperin dia. Maewnam langsung menggerutu marah, kenapa Zero mengganggunya terus? Memangnya dia salah apa sama Zero? Maewnam berusaha menghindar dan pergi tapi Zero langsung menghadangnya. 

Sebenarnya dia sudah mau mengucapkan kata maaf. Tapi belum sempat kata itu terucap, Plawan tiba-tiba datang dan langsung mendorong Zero menjauh dari kakaknya dan menyeret Maewnam menjauh dari sana.


Seorang teman sekelas Maewnam tiba-tiba mendekati Maewnam. Gadis itu memperkenalkan namanya adalah Ozone. Dengan agak ragu dan takut-takut, Ozone memberitahu Maewnam bahwa dia membutuhkan bantuan Maewnam karena dia dibully oleh Zero. Zero membullynya hanya karena dia dapat nilai bagus di sekolah. Zero pernah membuang tas sekolahnya, menyobek buku PR-nya bahkan menginjak-injak kacamatanya sampai hancur.

Ozone tidak berani melapor ke guru karena takut sama Zero. Dan dia minta bantuan Maewnam karena banyak yang bilang kalau Maewnam berani berurusan dengan Zero. Tapi sayangnya, Maewnam merasa tidak bisa membantu Ozone karena dia sudah memutuskan untuk tidak lagi berurusan dengan Zero.


Saat jam makan siang, Minton memberikan segelas jus jeruk untuk Maewnam dan Maewnam langsung meminumnya lewat err... mata kardus bebeknya? (Pfft!)


Tiba-tiba beberapa siswa mendatangi Maewnam. Sama seperti Ozone, mereka juga datang untuk minta bantuan Maewnam karena mereka dibully dan uang mereka dirampas sama Zero. Mereka meyakinkan Maewnam bahwa kali ini bukan cuma mereka seorang yang jadi korbannya Zero, siswa lain juga banyak yang sedang dibully sama Zero. 

Seketika itu pula, hampir semua siswa di kantin langsung bergerombol minta bantuan Maewnam. Maewnam bingung harus bagaimana tapi Minton dengan cepat menyelamatkannya dan mengajaknya pergi menjauh dari semua orang itu.

Saat waktunya pulang, Maewnam menelepon adiknya tapi tidak diangkat-angkat. Tiba-tiba Ozone buru-buru datang dan memberitahu Maewnam bahwa saat ini sedang terjadi sesuatu yang buruk, Zero dan Plawan sedang berkelahi. Maewnam langsung panik dan Ozone langsung menuntunnya ke tempat perkelahian itu.

Plawan melabrak dan meninju Zero karena Zero masih saja mengganggu Maewnam. Zero sontak marah, dia dan teman-temannya langsung menghajar Plawan habis-habisan. 

Maewnam datang tepat saat itu juga dan berusaha memohon pada Zero untuk menghentikan teman-temannya. Begitu Zero menghentikan teman-temannya, Maewnam langsung menuntut alasan Zero memukuli adiknya.


"Dia duluan yang mulai. Dia lemah tapi besar mulut"

"Kau itu bisanya cuma pakai kekuatan. Memangnya salah kalau seorang adik ingin melindungi kakaknya sendiri? Memangnya salah kalau Ozone punya nilai bagus di sekolah? Memangnya salah kalau mereka (anak-anak yang uangnya dirampas Zero) anak orang kaya?"

Zero tidak terima "Aku tidak melakukan apapun pada mereka"

"Kau tidak, tapi teman-temanmu yang melakukannya" kata Ozone. Teman-teman Zero lah yang selama ini membully Ozone dan merampas uang anak-anak orang kaya itu.


Zero langsung marah dan menghajar teman-temannya. Hmm... ternyata walaupun mereka itu pembully, Zero pernah sepakat dengan teman-temannya untuk tidak membully orang yang lebih lemah dari mereka tapi sekarang teman-temannya malah melanggar kesepakatan mereka sendiri.

"Sudah, hentikan Zero! Kau itu tidak lebih baik daripada mereka"

Zero tidak terima dengan hinaan Maewnam, memangnya Maewnam itu siapa sampai berani menghinanya seperti itu?

"Aku salah satu korban pembullyanmu" jawab Maewnam "Mungkin bagimu dan teman-temanmu membuat hidup orang jadi buruk itu menyenangkan. Apa kau pernah sekali saja memikirkan perasaan mereka? Kumohon Zero, berhentilah membully orang lain. Berhentilah mengancam orang lain dengan kekuatan"

"Kau mau aku berhenti? Jika aku mau melakukannya, apa yang akan kudapatkan sebagai balasannya?"

"Apa maksudmu?"

"kalau kau mau aku berhenti membully orang lain. Maka... biarkan aku melihat wajahmu sekali lagi"


Maewnam langsung terdiam bingung. Setelah beberapa saat Maewnam masih saja belum menjawab, Zero langsung memancing reaksi Maewnam dengan mengayunkan tinjunya ke arah Plawan. 

Panik, Maewnam langsung mengehntikan Zero dan menurutinya dengan melepaskan kardus bebeknya dan memperlihatkan wajahnya ke Zero dan semua orang yang langsung tercengang melihat kecantikan Maewnam.

Zero melihat Maewnam berkaca-kaca dan langsung merasa bersalah karenanya. Dia langsung melepaskan Plawan dan mengomeli teman-temannya untuk tidak lagi mengancam siapapun di sekolah ini dan mengembalikan semua orang yang selama ini mereka rampas.


Maewnam lalu membawa Plawan pergi dari sana. Mereka bertemu Minton yang langsung kaget melihat wajah Maewnam tanpa kardus bebeknya. Dia makin cemas saat melihat Maewnam tiba-tiba sesenggukan. Maewnam langsung memeluk Minton erat-erat dan menangis "Mereka semua sudah melihatnya, wajah jelekku"

"Sudah, tidak apa-apa Maewnam. Bagaimanapun rupamu, aku akan selalu ada disini untukmu. Semuanya akan baik-baik saja Maewnam"


Sesampainya di rumah, Plawan berkata sok pada ayahnya bahwa dia menghajar Zero habis-habisan. Tapi jelas saja pak kumis tak percaya, jelas-jelas wajahnya Plawan penuh dengan memar-memar di sana-sini. 

Aksi mengagumkan Maewnam yang melabrak Zero sukses membuatnya kembali jadi hot topic bahkan ada yang membuat fan page khusus untuknya dan mengomentari wajahnya. Maewnam yang masih belum mau melihat wajah cantiknya di cermin, langsung menduga kalau orang-orang itu pasti mengomentari wajahnya jelek.

Pak kumis langsung stres mendengarnya padahal selama 3 tahun ini dia selalu berusaha meyakinkan Maewnam kalau wajah Maewnam itu sama sekali tidak jelek. Semua orang yang melihat wajah Maewnam pasti bilang kalau Maewnam itu sangat manis. Maewnam masih saja tidak percaya, dia yakin orang-orang itu berkata seperti itu karena dia membantu mereka melabrak si Zero itu.

"Baiklah, kalau kau tidak mau mempercayai perkataan orang lain, setidaknya percayailah dirimu sendiri. Percayalah pada bayanganmu sendiri. Lihatlah dirimu melalui cermin ini saat kau siap, apa yang akan kau lihat adalah gadis yang sangat menawan, percayalah padaku" kata pak kumis sambil menyerahkan sebuah cermin pada Maewnam.


Saat Maewnam masuk kamarnya, dia kaget melihat jendela kamarnya yang biasanya tertutup rapat-rapat, kali ini malah sedikit terbuka. Maewnam langsung cemas... lalu tiba-tiba saja seseorang membungkam mulutnya. Maewnam langsung ketakutan tapi ternyata dia Zero yang masuk dengan memanjat ke kamarnya Maewnam.

Zero datang untuk mengatakan sesuatu yang sedari tadi ingin diucapkannya tapi dia tidak punya kesempatan untuk mengucapkannya dengan benar "Aku... aku minta maaf karena telah memaksamu melepas kardusmu dan menghinamu jelek"

Maewnam jelas kaget mendengar kata maaf Zero, tapi dia merasa Zero memang benar, dia memang jelek. Zero langsung menyangkalnya, Maewnam sama sekali tidak jelek "Bagiku, kau gadis yang paling cantik. Maaf karena aku membuatmu menangis. Mulai sekarang, aku tidak akan berbohong lagi padamu, aku janji"


Setelah Zero pergi, Maewnam memikirkan kata-kata Zero tentang kecantikannya. Ia lalu meminta teman-temannya situs ugly duckling club untuk melihat fotonya di fan page FB-nya dan memberitahukan apa pendapat mereka tentang wajahnya. Begitu melihat fotonya Maewnam, teman-temannya di ugly duckling club langsung memuji-muji kecantikannya. 

Awalnya Maewnam tidak percaya tapi teman-temannya terus meyakinkannya kalau mereka tidak bohong, mereka bahkan menyemangati Maewnam untuk melihat wajahnya sendiri di cermin. Walapun masih ragu, tapi akhirnya mulai memberanikan dirinya sendiri untuk menatap bayangannya di kaca... dan langsung tercengang melihat wajah cantiknya.


Keesokan harinya, Maewnam akhirnya mulai pede pergi ke sekolah tanpa kardus kepalanya walaupun tetap saja dia masih risih karena dia masih jadi pusat perhatian semua orang "Mereka lihat apa sih, Plawan?"

"Mereka melihatmu. Kau semanis ini, siapa juga yang tidak mau melihat. Lihat, mereka tidak bisa berhenti menatapmu"

Minton kaget melihat Maewnam ke sekolah tanpa kardusnya dan langsung menggodanya "Siapa ini? Kenapa dia jelek sekali"


Maewnam langsung ngambek. Minton berkata kalau dia cuma bercanda, Maewna itu sangat cantik kok. Bahkan saat mereka makan siang pun, semua orang masih memperhatikan Maewnam sampai Maewnam jadi tidak nyaman. 

Ozone bergabung dengan mereka tak lama kemudian dan berterima kasih pada Maewnam atas apa yang Maewnam lakukan kemarin. Tapi Ozone cemas, apakah Maewnam sekarang baik-baik saja karena kemarin kan Maewnam menangis.

"Aku baik-baik saja kok"


Tiba-tiba mereka melihat sekelompok gadis datang dengan dipimpin oleh salah satu gadis paling cantik diantara mereka. Ozone memberitahu Maewnam kalau gadis itu bernama Vivienne, presiden kelas 10. Vivienne itu gadis yang sangat cantik, pintar tapi juga angkuh.


Saat Maewnam di kamar mandi, gadis bernama Vivienne itu tiba-tiba menyapanya dengan ramah. Saat mereka menyeka tangan mereka dengan saputangan, Vivienne memperhatikan Maewnam punya sapu tangan yang sama dengannya. 

Vivienne berkata dengan ramah kalau sapu tangan mereka sama maka mungkin selera mereka juga sama. Melihat keramahan Vivienne membuat Maewnam jadi tidak sependapat dengan Ozone, menurutnya Vivienne itu baik.


Saat dia baru keluar, Ozone tiba-tiba datang dengan buru-buru dan memberitahunya kalau Zero membuat masalah lagi. Zero ternyata sedang mengomeli dan marah-marah pada beberapa siswa gara-gara mereka meninggalkan beberapa komentar buruk di fan page-nya Maewnam.

Setibanya di tempat, Maewnam langsung menghentikan Zero. Tapi Zero langsung memberitahunya tentang apa yang dilakukan beberapa siswa ini pada Maewnam. 

Maewnam sedih mendengarnya tapi dia tetap berbaik hati dan mengingatkan Zero akan janjinya untuk tidak mengancam orang lain. Zero menyangkalnya, dia tidak mengancam orang-orang ini, dia hanya menghukum mereka.


"Kalian semua, dengar baik-baik. Mulai hari ini, siapapun yang cari masalah dengan Maewnam maka orang itu akan kuanggap sebagai musuhku, mengerti?"

"Sudahlah Zero, aku ingin belajar disini dalam damai. Aku tidak mau ada masalah, bisakah kau membiarkan mereka pergi?"

Zero akhirnya melepaskan orang-orang itu dan menyuruh semua orang pergi juga sampai cuma tinggal dia dan Maewnam berdua. Maewnam ngambek tapi Zero malah bilang dia cute kalau lagi ngambek. heee


"Kapan kau akan berhenti cari masalah?"

"Tidak bisa, karena aku pembuat masalah disini"

"Kaalau kau tidak bisa, aku pergi saja"

Zero langsung mencegahnya "Kau tidak akan pernah bisa melarikan diri dari masalah. Karena aku tidak akan berhenti mengganggumu. Persiapkan dirimu menghadapi masalah, Maewnam"


Minton menghadang Zero dan mengkonfrontasinya "Bisakah kau tinggalkan dia sendiri? Dia baru beberapa hari disini dan selama itu kau sudah membuat banyak masalah untuknya"

"Aku berjanji pada Maewnam, kalau aku tidak akan berbohong lagi. Jadi biarkan aku mengatakan hal ini dengan sejujur-jujurnya padamu. Awalnya, aku tidak menyukainya dan ingin menyusahkannya. Tapi sekarang, aku ingin menjaganya"

"Dia sudah punya aku untuk melakukan itu"

"Jadi, ini masalah siapa yang bisa melakukannya dengan lebih baik kalau begitu"


Love Quote: Kau adalah wanita paling cantik yang pernah kuilihat.

Bersambung ke episode 3

Post a Comment

0 Comments