Sinopsis My Sunshine episode 10

Sinopsis My Sunshine episode 10


Yuan Feng menyatakan cinta pada Yi Mei dan memberinya hadiah gelang bunga tujuh warna. Yuan Feng mengira Yi Mei tidak akan menerimanya tapi yang mengejutkan, Yi Mei ternyata langsung menerimanya.

Tapi apakah Yuan Feng tidak keberatan dengan fakta kalau di hatinya masih ada orang lain? Saking shocknya, Yuang Feng tidak langsung menjawab malah bengong, ia baru sadar saat Yi Mei menatap matanya. Yuan Feng dengan antusias berkata kalau dia sama sekali tidak keberatan. Dengan pedenya dia berkata kalau dia adalah pria baik jadi dia sangat yakin kalau dia pasti bisa membuat Yi Mei melupakan pria itu dan semua pria lainnya.


Yuan Feng ingin mengantar pacar barunya pulang tapi Yi Mei menolaknya dan menyuruh Yuan Feng untuk pulang dan istirahat saja. Setelah Yi Mei pergi, Yuan Feng menggigit tangannya sendiri untuk membuktikan ini bukan mimpi. Dan setelah yakin semua ini bukan mimpi, Yuan Feng langsung bersorak kegirangan.


Mo Sheng menghabiskan waktu berdua dengan Xiao Xiao, mengenang masa kuliah dulu sambil makan-makan. Sudah sangat lama mereka tidak berkumpul bersama seperti ini. Dulu saat mereka berkumpul bersama teman sekamar mereka yang lain, Xiao Xiao lah yang paling pendiam. Xiao Xiao tidak tahu lagi kabar teman sekamar mereka yang lain karena sejak dia masuk dunia modeling, dia tidak pernah lagi mengontak semua orang.


Xiao Xiao membawakan oleh-oleh hadiah yang sama seperti Yuan Feng, gelang bunga 7 warna. Dia lalu memberitahu Mo Sheng kalau Yuan Feng menyukai Yi Mei. Tapi Xiao Xiao sangat yakin kalau Yuan Feng pasti tidak akan mendapatkan Yi Mei. (Hmmm... seandainya dia tahu)


Xiao Xiao bertanya bagaimana hubungan Mo Sheng dan Yi Chen belakangan ini? Mo Sheng mengaku kalau dia sebenarnya bingung dengan hubungannya dan Yi Chen. Kadang Yi Chen tiba-tiba muncul mencarinya tapi terkadang Yi Chen tidak muncul selama beberapa hari.

"Apa kau tahu He Yi Chen itu seperti apa? Dia itu pria kelas atas. Kalau dia tidak mau bersamamu, apa menurutmu dia akan mau bicara denganmu?"

Jadi apa Yi Chen ingin kembali padanya? Tapi kenapa? Mo Sheng bertanya-tanya. Menurut Xiao Xiao kalau Mo Sheng masih menyukai Yi Chen maka sebaiknya dia kembali saja pada Yi Chen terserah apapun alasan Yi Chen ingin kembali bersamanya. Tapi Mo Sheng cemas bagaimana kalau nanti Yi Chen ingin putus dengannya? Saat dia di Amerika, dia selalu bermimpi bertemu Yi Chen tapi kemudian dia menyadari semua kenangan indah itu hanya mimpi belaka.

Mo Sheng memberitahu Xiao Xiao kalau mereka putus karena Yi Chen lah yang pertama kali memutuskan hubungan mereka. Waktu itu Yi Chen mengatakan padanya untuk lagi muncul dalam hidupnya. Karena itulah dia pergi tanpa tahu apa alasan Yi Chen tiba-tiba memutuskannya. Mo Sheng tidak tahu apa yang harus dilakukannya tapi dia merasa kalau dia tidak akan sanggup untuk menolak Yi Chen.


Mo Sheng kembali ke kantor untuk mengambil kunci rumahnya yang ketinggalan. Sesampainya disana, dia melihat Wen Ming mengepak semua barang-barangnya. Wen Ming ternyata memutuskan untuk mengundurkan diri karena sepertinya kasusnya ini akan makan waktu cukup lama dan dia tidak mau membuat masalah bagi majalah ini lagi. Mo Sheng sangat menyayangkan pengunduran dirinya tapi dia berharap Wen Ming akan bisa menyelesaikan masalah ini secepat mungkin.


Sebelum pergi, Wen Ming meminta Mo Sheng untuk menyampaikan pesan pada Xiao Hong, dia meminta supaya Xiao Hong tidak membencinya atas semua kata-kata kasarnya selama ini. Dulu Xiao Hong bertanya kenapa dia sangat kejam tidak mau kembali ke mantannya yang sampai saat ini masih menunggunya. Wen Ming mengaku kalau dia bukannya tidak mau kembali, dia hanya merasa tidak pantas untuk kembali ke mantannya karena dia sekarang seorang janda. Dia lebih memilih untuk tidak menghancurkan kenangan masa lalu mereka karena jika tidak maka mereka akan menyadari kalau mereka sudah tidak sama lagi seperti di masa lalu. 

Ucapannya itu tampaknya sangat mempengaruhi Mo Sheng. Bahkan saat Yi Chen menelepon, Mo Sheng memutuskan untuk tidak mengangkatnya.


Keesokan harinya, asistennya Yi Chen melapor bahwa kasusnya Xiao Xiao telah menerima uang kompensasi (dari pihak majalah yang mereka tuntut). Xiang Heng heran walaupun Xiao Xiao sudah menerima uang kompensasi tapi firma hukum mereka tidak mendapatkan keuntungan darinya. Xiang Heng bertanya apakah Yi Chen menerima bayaran rendah dalam kasusnya Xiao Xiao ini karena Xiao Xiao itu temannya Mo Sheng? Yi Chen sama sekali tidak menyangkalnya.


Saat itu, dia mendapat sms dari Mo Sheng yang meminta maaf dan memberitahu kalau dia ada pemotretan malam ini. Gara-gara sms itu, wajah berseri Yi Chen langsung berubah murung.


Malam harinya, trio pengacara diundang makan malam bersama oleh para pengacara firma hukum lain, firma hukum itu punya seorang pengacara baru wanita dan dia adalah Xu Ying (halah dia lagi -_-).

Yah, seperti yang bisa diduga Xu Ying tidak buang-buang waktu untuk mulai menyindir Yi Chen lagi. Topik sindirannya kali ini adalah tentang Xiao Xiao yang berhasil mendapatkan banyak uang dari kasusnya.

"Pengacara Xu. Kurasa Xiao Xiao adalah korban dalam kasus ini. Terlepas dari pihak yang manapun yang kita bela, sebagai pekerja yudisial tidak seharusnya kita kehilangan penilaian dasar dan moral" ujar Yi Chen yang langsung membuat Xu Ying terdiam kalah (hehe)


Tepat saat itu, Xiang Heng tak sengaja melihat Mo Sheng di luar restoran sedang memotret pemandangan malam sekitarnya. Xiang Heng langsung mengisyaratkannya pada Yi Chen. Seketika itu pula, Yi Chen langsung pamit keluar untuk menemui Mo Sheng.


Yi Chen menghampiri Mo Sheng tapi dia cuma berdiam diri di belakang sampai Mo Sheng baru menyadari kehadirannya saat dia menoleh. Pertemuan mereka di luar restoran jadi bahan tontonan oleh para pengacara lain yang menonton dari balik jendela restoran.

Para pengacara itu langsung bergosip, mereka heran karena setahu mereka Yi Chen terkenal tidak pernah dekat dengan wanita manapun. Lao Yuan pun sama seperti mereka, setelah mengenal Yi Chen selama bertahun-tahun baru kali ini dia melihat Yi Chen memperhatikan seorang wanita dan itupun hanya wanita itu seorang. Hanya Xu Ying yang terdiam kesal melihat Yi Chen bersama Mo Sheng.


Yi Chen lalu meminta Mo Sheng menunggunya sebentar. Yi Chen kembali ke restoran untuk pamit tapi para pengacara itu tidak mengizinkannya pergi, mereka malah meminta Yi Chen untuk mengajak Mo Sheng bergabung dengan mereka sekalian kenalan. Alhasil, Yi Chen akhirnya meminta Mo Sheng untuk ikut makan malam bersama mereka. Awalnya Mo Sheng keberatan karena dia tidak kenal mereka semua tapi Yi Chen terus membujuknya sampai Mo Sheng akhirnya mau ikut.


Saat Mo Sheng akhirnya bergabung dengan mereka, semua mata pengacara itu langsung tertuju padanya. Yi Chen lalu memperkenalkan semua orang pada Mo Sheng, termasuk Xu Ying.

 

Mo Sheng dan Xu Ying pun saling menyapa seperti teman lama yang baru bertemu kembali. Salah seorang pengacara heran ternyata kedua wanita itu saling mengenal. Xu Ying dengan senyum sinis memberitahu semua orang kalau dia mengenal Mo Sheng karena Mo Sheng sangat terkenal di fakultas hukum sebagai pacarnya sang pengacara besar He Yi Chen.


Xu Ying lalu meminta Mo Sheng untuk memberitahu semua orang tentang kisah bagaimana dia bisa sampai menangkap Yi Chen. Mo Sheng berkata kalau mengejar Yi Chen itu sebenarnya sangat mudah karena yang diperlukan cuma sedikit tebal muka. Mendengar itu, Xu Ying dengan senyum sinis berkata bahwa menurutnya wanita seharusnya bersikap lebih berbudi.


Lao Yuan tiba-tiba nyeletuk dan bertanya bukankah Mo Sheng adalah wanita yang meninggalkan Yi Chen ke Amerika? Gara-gara pertanyaan Lao Yuan itu, suasana makan malam mereka langsung berubah canggung. Mo Sheng menyangkal (yah karena memang dia tidak berniat meninggalkan Yi Chen), tapi Lao Yuan tetap bersikeras kalau Mo Sheng meninggalkan Yi Chen karena Mo Sheng lah yang pergi ke Amerika.

Setelah selesai makan malam, Mo Sheng dan Yi Chen jalan-jalan di pinggir sungai. Mo Sheng bertanya kenapa Yi Chen tidak berkata apapun dan membiarkan semua orang berpikir kalau dia yang meninggalkan Yi Chen padahal sebenarnya tidak seperti itu.

 

Yi Chen merasa tidak ada yang harus dia katakan karena dia sendiri juga merasa kalau Mo Sheng lah yang memang meninggalkannya, walaupun dia menyadari Mo Sheng pergi meninggalkannya mungkin karena apa yang pernah dia katakan pada Mo Sheng waktu itu. Dalam hatinya, Yi Chen bertanya-tanya haruskah dia memberitahu Mo Sheng tentang kebenarannya


Flashback,
Ayahnya Mo Sheng mengundang Yi Chen ke sebuah restoran. Ayahnya Mo Sheng menawari Yi Chen untuk pergi ke Amerika bersama Mo Sheng dan berjanji akan membiayai semua kebutuhan hidup dan kuliah mereka berdua. Ayahnya Mo Sheng berkata bahwa dia melakukan ini hanya untuk membantu mereka berdua memiliki masa depan yang cerah.

Tapi Yi Chen langsung menolaknya mentah-mentah. Yi Chen berkata bahwa alasannya menolak tawaran itu adalah karena dia tidak menyangka kalau ayahnya Mo Sheng ternyata adalah 'dia' (hmm... dari cara Yi Chen mengucapkannya sepertinya dia punya dendam pada ayahnya Mo Sheng).


Ayahnya Mo Sheng langsung heran "Apa kita pernah bertemu?"

"Tidak. Anda tidak mengenal saya tapi saya mengenal anda" ujar Yi Chen dengan getir.


Dalam perjalanan kembali ke kampus, Yi Chen teringat kata-kata ibunya Yi Mei yang berkata padanya bahwa 'orang jahat pasti akan mendapatkan karma'. Hmmm... sepertinya yang dimaksud ayahnya Mo Sheng.


Kembali ke masa kini,
Yi Chen mengaku kalau malam itu ayahnya Mo Sheng menemuinya dan malam itu pula dia baru menyadari kalau pacarnya ternyata berasal dari keluarga kaya raya. Yi Chen memberitahu Mo Sheng bahwa waktu itu ayahnya Mo Sheng merendahkannya sebagai orang miskin. Tapi Yi Chen tidak memberitahu tentang kebenciannya pada ayahnya Mo Sheng.

Perkataan Yi Chen mengingatkan Mo Sheng, bagaimana dulu ayahnya menyuruhnya untuk tidak memberitahu Yi Chen tentang identitasnya dan keluarganya. Mo Sheng jadi merasa tidak bersalah dan takut jangan-jangan dulu ayahnya mengatakan sesuatu yang sangat keterlaluan sampai membuat mereka berdua putus.

Mengira ayahnya mengucapkan sesuatu yang membuat Yi Chen terluka, Mo Sheng pun langsung meminta maaf pada Yi Chen. Tapi Yi Chen malah bertanya permintaan maaf Mo Sheng itu sebenarnya untuk siapa? Untuk dirinya sendiri atau untuk ayahnya? Yi Chen berkata jika ucapan maaf itu atas nama ayahnya maka sebaiknya Mo Sheng tidak usah minta maaf.


"Waktu itu aku tidak tahu apa-apa"

"Lalu kenapa kau tidak menanyakannya padaku? Kau bahkan tidak bertanya dan pergi begitu saja"

Selama bertahun-tahun ini Yi Chen sangat membenci Mo Sheng. Tapi sekarang dia ingin tahu, jika dulu Mo Sheng tahu tentang semua ini apakah Mo Sheng masih akan meninggalkannya? Mo Sheng tidak menjawab pertanyaan Yi Chen tapi dalam hatinya ia berkata bahwa dia sebenarnya tidak ingin pergi, ayahnya lah yang memaksanya naik pesawat ke Amerika.


Yi Chen lalu bertanya apakah Mo Sheng mau kembali padanya karena dia tidak mau buang-buang waktu untuk berkenalan dan menjalin hubungan dengan wanita lain (Aduh Yi Chen romantis dikit napa?! Masak nembak cewek kayak gitu?! Bilang masih cinta atau gimana kek).


Mo Sheng sedih mendengarnya karena ia mengira Yi Chen ingin kembali padanya cuma demi kenyamanan dan penghematan waktu. Mo Sheng meminta maaf dan memberitahu kalau dia sudah menikah 3 tahun yang lalu di Amerika. WHAT?! poor Yi Chen! :(


Flashback 7 tahun yang lalu...
Saat Mo Sheng di Amerika, Mo Sheng hidup seorang diri. Waktu itu dia sakit dan seorang tetangganya yang baik hati merawatnya sampai dia membaik. Keadaan ekonomi Mo Sheng sangat buruk sampai dia tidak punya uang untuk ke dokter. Ternyata dia tidak punya uang karena dia menyumbangkan semua uang pemberian ayahnya yang ternyata uang kotor hasil korupsi. (Eh Mo Sheng kok tinggal sendirian yah? aku kira sama pamannya)


Mo Sheng menyumbangkan semua uangnya pada seseorang bernama 'Ying Hui'. Walaupun Mo Sheng tidak mengenal siapa itu Ying Hui tapi dia tetap memberikan semua uangnya pada Ying Hui karena Ying Hui adalah alumni universitasnya di Cina. Selain itu Mo Sheng merasa Ying Hui sama seperti mantan pacarnya yang sangat ia rindukan di Cina, keduanya sama-sama mahasiswa yang cemerlang dan hebat.


Tak lama kemudian, Mo Sheng mendapat pekerjaan jadi pelayan di restoran Cina. Tapi saat melayani pelanggan bule, dia mengalami kesulitan karena tidak bisa bahasa inggris. Bos jadi marah padanya tapi untunglah si bos tidak langsung memecatnya tapi memindahkannya ke belakang jadi pencuci piring.


Di Cina, Xiang Heng memberitahu Yi Mei kalau Mo Sheng pergi ke Amerika tanpa pamit pada semua orang, tidak pula pada Yi Chen sampai membuat Yi Chen hampir gila. Yi Mei langsung cemas, kenapa Mo Sheng tiba-tiba pergi tanpa pamit? Apa karena apa yang dia katakan pada Mo Sheng? Apa Mo Sheng memberitahukannya pada Yi Chen?


Yi Chen kembali ke asramanya tak lama kemudian. Yi Chen tahu Yi Mei pernah meminjam buku di perpus dengan memakai kartu perpusnya Mo Sheng, ia pun langsung meminta Yi Mei untuk memberikan kartu perpusnya Mo Sheng itu padanya.


Walaupun tidak tahu kenapa Yi Chen menginginkan kartu perpusnya Mo Sheng, Yi Mei memberikan buku-buku pinjamannya dan kartu perpusnya Mo Sheng pada Yi Chen. Yi Mei mengira kalau Yi Chen mau membantunya mengembalikan buku-buku itu kembali ke perpus tapi ternyata Yi Chen hanya mengambil kartu perpustakaan yang ada fotonya Mo Sheng lalu pergi. Yi Chen melepas foto Mo Sheng dari kartu perpus dan yah foto itulah yang selama ini selalu dibawa Yi Chen kemana-mana di dompet.


Sejak saat itu, Yi Chen sering kali merenung menatap keluar jendela sementara Yi Mei hanya bisa memandanginya dengan sedih.


Suatu hari Mo Sheng baru pulang saat dia mendengar teriakan tetangganya yang selalu baik padanya. Cemas, Mo Sheng pun langsung menerobos masuk ke rumah tetangganya dan mendapati sang tetangga tengah dihajar oleh suaminya sementara anak mereka menyaksikan penyiksaan ibunya dengan ketakutan. Mo Sheng langsung menyelamatkannya dan mengancam akan melaporkan si suami ke polisi.


Setelah si suami pergi, Mo Sheng membantu mengobati lukanya sementara si tetangga menceritakan kisah kelamnya pada Mo Sheng. Dulu waktu dia masih di Cina, dia punya pekerjaan tetap yang sangat bagus. Tapi dia meninggalkan semua itu hanya karena dia ingin sekali pergi ke Amerika. Tapi sesampainya di Amerika, suaminya malah meninggalkannya demi orang lain. Dia merasa sangat malu untuk kembali ke Cina jadi dia memutuskan untuk menikah dengan sembarang pria.

Mo Sheng menyarankan agar dia memanggil polisi tapi dia tidak mau karena dia merasa sangat malu, lagipula dia harus melindungi anak mereka Xiao Jia (err... itu anaknya, anak kandung kah? Kalau iya kok itu anak ga ada tanda2 Asian-nya sama sekali? dan kenapa bapaknya bule namanya Tom tapi anak mereka namanya Chinese banget, Xiao Jia?).


[3 tahun kemudian] Mo Sheng tumbuh makin dewasa dan cantik (err... tapi kok anaknya si tetangga tetep segitu2 aja yah? kayak ga tumbuh sama sekali, hehe). Hari itu adalah hari tahun baru imlek. Mo Sheng bersama si tetangga dan Xiao Jia sedang membuat dumpling sambil bercerita makanan apa saja yang mereka makan di kampung halaman mereka saat tahun baru imlek.


Saat tengah mencuci piring, Mo Sheng termenung sedih merindukan Yi Chen. Mo Sheng yakin sekarang ini Yi Chen pasti sudah lulus dan mulai bekerja. Mo Sheng sedih memikirkan kemungkinan kalau Yi Chen mungkin sudah punya pacar baru sekarang. Si tetangga mendengar Tom pulang, dia lalu pergi untuk melihatnya karena takut kalau suaminya itu sampai membangunkan Xiao Jia.



Bersambung ke episode 11

Post a Comment

0 Comments