Sinopsis My Little Princess Episode 1 - 1

 Sinopsis My Little Princess Episode 1 - 1

 

Dahulu kala, di sebuah negeri nun jauh di sana, hiduplah seorang putri yang baik, cantik dan pintar. Tapi seorang penyihir iri pada sang putri hingga si penyihir pun mengutuk sang putri "Mulai sekarang, semua orang yang kau sukai tidak akan membalas perasaanmu"

Sayangnya, kutukan itu benar-benar bekerja...


Perkenalkan, tuan putri kita adalah Lin Xing Chen. Dia adalah putri tunggal seorang konglomerat. Tapi sayang, semua orang yang disukainya, malah tidak menyukainya.

Saat dia kecil, dia menghadiri sebuah pesta. Dia bertemu dengan seorang bocah lelaki yang disukainya. Tapi entah apa yang terjadi, sepatu Xing Chen tiba-tiba melayang dan mengenai tumpukan gelas wine hingga gelas-gelas itu hancur berantakan. Bocah lelaki itu kesal setengah mati dan membenci Xing Chen sejak saat itu.


Saat dia menghadiri pernikahan pamannya, tiba-tiba dia menyela prosesi pernikahan dengan menyatakan dirinya ingin menjadi mempelai sang paman. Awalnya sang paman hanya tersenyum, menganggapnya gadis kecil cute.

Tapi kemudian Xing Chen malah mulai serius melabrak sang pengantin wanita dengan kata-kata kasar, menuduh mempelai pamannya telah mencuri pamannya dan dengan sombongnya menyatakan dirinya jauh lebih segala-galanya daripada mempelai sang paman. Seketika itu pula sang paman tak menyukai Xing Chen.

Episode 1: Bertemu denganmu adalah kecelakaan yang terindah... atau tidak!


Lin Xing Chen (Zhang Yu Xi) sedang asyik tidur saat tiba-tiba saja pelayan membangunkannya dan memberitahu bahwa orang tuanya akan datang. Xing Chen langsung bangkit dengan panik dan cepat-cepat berdandan sebelum orang tuanya datang semenetara para pelayan sudah menyiapkan berbagai perlengkapan seperti baju-baju dan segala macam aksesoris mewah untuknya.


Sambil berdandan, dia memberitahu kita tentang dirinya. Dia adalah pewaris tunggal kerajaan bisnis Dolly Group. Kekayaan keluarganya sangat amat besar sampai bisa dibilang tidak masuk akal. Jika gadis-gadis kecil pada umumnya bermain boneka, saat kecil Xing Chen justru bermain dengan tas-tas dan perhiasan mewah. Saat dia keluar, akan ada supir yang mengantarkannya. Dan di dalam rumah, dia dilayani oleh banyak pelayan.

Dia tidak pernah bekerja dan nilainya di sekolah biasa-biasa saja. Lukisannya juga jelek, tapi berkat statusnya, dia selalu dipuji-puji. Dan pada usia 10 tahun dia sudah membuka galeri seni sendiri. Dan segala hal yang dia unggah ke internet, langsung jadi hit. Hidupnya bisa dibilang adalah sebuah kejayaan. Akan tetapi... apakah hidupnya benar-benar sesempurna itu?



Tak lama kemudian, Ibunya Xing Chen datang. Tapi Xing Chen malah panik dengan kedatangan ibunya yang begitu mendadak. Lalu tak lama kemudian, seorang nyonya konglomerat juga tiba di sana. Ibunya Xing Chen mencoba menawari sang nyonya teh, tapi Nyonya menolak dengan dinginnya dan Ibunya Xing Chen langsung kecut. Siapakah Nyonya itu?


Inilah rahasia kecil Xing Chen yang tidak diketahui siapapun. Nyonya kaya itu adalah Chen Ming Yi yang merupakan ibu resminya (What?). Xing Chen bercerita bahwa ibu kandungnya adalah selingkuhan dari mendiang ayahnya dan Nyonya Chen adalah istri sah mendiang ayahnya. Dan di mata orang lain, Nyonya Chen adalah ibu sahnya.


Tujuan kedua ibunya kemari adalah untuk mengabarkan pada Xing Chen bahwa mereka akan menikahkannya. Saat Ibu kandungnya Xing Chen berceramah panjang lebar tentang pernikahan padahal dia sendiri tidak pernah dinikahi ayahnya Xing Chen, Nyonya Chen langsung menyela dan to the point memberitahu Xing Chen bahwa dia akan dijodohkan dengan Zheng Chu Yao.

Malam ini akan diadakan pesta penyambutan Zhu Yao dan Nyonya Chen menyuruh Xing Chen untuk hadir dan membangun hubungan dengan Chu Yao. Jika segalanya lancar maka mereka akan menikah dalam waktu 3 bulan. Xing Chen keberatan, lagipula dia tidak menyukai Chu Yao.


Tapi Nyonya Chen tidak peduli, Xing Chen akan tetap menikah dengan Chu Yao apapun yang terjadi. Dia menekankan bahwa dia melakukan semua ini hanya karena Xing Chen adalah anak mendiang suaminya. Bahkan untuk membujik Xing Chen, Nyonya Chen memberinya sebuah mahkota berlian mewah yang sukses membuat Xing Chen luluh dan mau menghadiri pesta itu.

Tapi begitu kedua ibunya pergi, Xing Chen langsung mendesah sedih. Dia menyadari tidak masalah siapapun yang harus dinikahinya, toh semuanya akan sama saja, dia hanya menikah demi bisnis. Tapi apakah semua orang yang disukainya, benar-benar tidak akan menyukainya.


Malam harinya, Xing Chen tampak begitu cantik bak putri saat datang ke pesta dan menarik perhatian banyak orang. Nyonya Chen puas melihat penampilannya lalu memberitahu bawha Chu Yao ada di atas dan mengenakan setelan tux putih.


Xing Chen pun pergi mencari pangerannya. Karena sudah 9 tahun dia tidak bertemu Chu Yao, Xing Chen sebenarnya tidak tahu bagaimana rupa Chu Yao. Tapi sesampainya di atas, dia melihat seorang pria tampan memakai tux putih sedang memainkan piano.


Yakin pria itu adalah Chu Yao, Xing Chen pun langsung menghampirinya dan duduk di sampingnya. lalu tanpa mengucap sepatah kata, Xing Chen tersenyum padanya dan duet memainkan piano bersamanya. Pria itu menatapnya dengan keheranan tapi dia tetap berduet dengan Xing Chen.

Setelah duet mereka usai, Xing Chen dengan pedenya mengira kalau pria tampan itu akan memujinya. Tapi pria itu cuma menatapnya dengan bingung. Xing Chen pun memperkenalkan namanya, tapi pria itu malah tampak semakin bingung. Xing Chen mulai kesal dan menggerutui pria itu dalam hatinya. Dia terus bersabar menunggu pria itu bicara padanya.


Tapi saat akhirnya pria itu bicara padanya, dia malah bilang "Maaf, bisakah kau pergi? Aku ingin melanjutkan permainan pianoku"


Belum sempat dia protes, seorang pria lain tiba-tiba muncul dan dia juga memakai setelan tux putih dan mengkritik sikap kurang baik pria pertama pada wanita. Mengira pria kedua itu pengganggu, Xing Chen dengan dinginnya mengkritik balik sikap tidak sopan si pria kedua yang telah menganggu mereka.

Tertarik dengan sikap Xing Chen, pria kedua itu memberikan sebatang bunga untuk Xing Chen sambil ngegombal sementara pria pertama kembali melanjutkan permainan pianonya. Xing Chen berterima kasih atas bunganya tapi dia berusaha mengusir pria kedua dengan memberitahunya bahwa dia ingin melanjutkan kencannya.


"Kencan?" tanya pria kedua kaget lalu protes pada pria pertama "Senior, aku memintamu memainkan piano, bukannya menggoda wanita. Tapi sudahlah. Aku, Zheng Chu Yao, bukan orang yang akan mempersulitmu"

Xing Chen sontak kaget "Apa bilang apa? Kau Zheng Chu Yao?"


Chu Yao yang asli membenarkannya dan memberitahu Xing Chen bahwa yang bermain piano itu adalah teman sekelasnya Jiang Nian Yu (Mike D'Angelo). Walaupun sangat malu, tapi bukannya meminta maaf atas kesalahannya dalam mengenali orang, Xing Chen malah menyalahkan Nian Yu dan menuduh Nian Yu berpura-pura jadi Chu Yao.

Tidak terima, Nian Yu langsung mengoreksi, bahkan sejak awal dia tidak pernah mengatakan apapun tentang identitasnya. Tapi demi menutupi rasa malunya, Xing Chen tetap bersikeras menyalahkan Nian Yu dan menuduhnya pembohong.


Setelah Nian Yu pergi, Xing Chen mengingatkan Chu Yao akan masa lalu mereka saat mereka berumur 10. Mereka pertama kali bertemu di sebuah pesta dan di pesta itu tak sengaja dia kehilangan sepatunya dan Chu Yao lah yang menemukan sepatunya. Xing Chen dengan pedenya mengklaim bahwa itu adalah kenangan indah. Tapi... benarkah itu kenangan indah?

Flashback,


Di pesta yang mereka hadiri waktu mereka kecil, Xing Chen kecil berkeliaran mencari sepatunya yang hilang. Chu Yao kecil muncul tak lama kemudian memberikan sepatu Xing Chen kecil yang dia temukan itu.

Tapi Xing Chen yang sepertinya sangat menyukai dongeng putri, langsung menyuruh Chu Yao untuk memakaikan sepatu itu di kakinya seperti yang dilakukan para pangeran di negeri dongeng. Tapi Chu Yao kecil menolak keras, memangnya Xing Chen itu apa sampai berani menyuruhnya memakaikan sepatunya?! (Hadeh! Hadeh! ini dua anak kecil gayanya udah belagu. wkwkwk)


Marah mendengar ucapan kasar Chu Yao, Xing Chen langsung melemparkan sepatu itu pada Chu Yao. tapi lemparannya terlalu keras hingga mengenai tumpukan gelas wine sampai gelas-gelas itu pecah. Saat Ayahnya Chu Yao menanyakan apa yang terjadi, Xing Chen langsung menuduh Chu Yao lah pelakunya. Chu Yao berusaha membela diri, tapi Ayahnya tak percaya dan langsung menghukum Chu Yao dengan memukuli bokongnya.

Flashback end,


Teringat akan kenangan itu, Chu Yao sekarang menyadari gadis cantik di hadapannya itu adalah Xing Chen. Xing Chen langsung mengulurkan tangannya, ingin menyalami tunangannya. Tapi Chu Yao langsung menampik tangannya dengan kasar.



Tapi karena tak mau menjadi perhatian banyak orang, apalagi ada orang tuanya juga di sana, Chu Yao pun langsung menarik Xing Chen keluar ke pinggir kolam renang untuk bicara berdua dan menuntut Xing Chen untuk membatalkan pertunangan ini. Tapi Xing Chen mengingatkan Chu Yao bahwa itu adalah keputusan yang dibuat oleh kedua orang tua mereka.

"Kau pikir aku suka tertawa denganmu?"

"Baguslah. Aku tidak akan menikahimu"

"Apa kau punya kepribadian ganda. Tadi saja kau terpesona olehku"

"Si-siapa yang terpesona olehmu. Berhentilah berkhayal"

Tak percaya, Xing Chen langsung mengeluarkan jurus rayuannya dengan menarik Chu Yao mendekatinya "Kau yakin tidak mau menikah denganmu?"

 

Tapi Chu Yao langsung mendorong tangan Xing Chen darinya dan menegaskan bahwa dia sungguh-sungguh tidak mau menikahi Xing Chen karena dia sudah menyukai orang lain. Chu Yao bahkan dengan bangganya berkata bahwa dia adalah wanita yang sangat baik, manis dan berbakat. Dia wanita yang sangat berbeda dan tidak punya penyakit putri seperti Xing Chen.


Saat Xing Chen menuntut untuk bertemu dengan wanita yang disukainya itu, Chu Yao langsung memanggil wanita itu sekarang juga dan merangkulnya dengan sayang. Wanita itu adalah Yu Yang Yang dan dia bekerja di sana sebagai pelayan di sana. Xing Chen jelas langsung tersenyum sinis melihat rival cintanya ternyata nggak level.

Yang Yang tampaknya wanita yang pemalu dan rendah diri. Saat Xing Chen memperkenalkan dirinya sebagai tunangannya Chu Yao, Yang Yang langsung melepaskan diri dari pelukan Chu Yao tapi tetap menggenggam erat tangannya lalu dengan suara sangat pelan berkata "Chu Yao, kurasa dia sangat cantik. Dan hanya seseorang seperti dia yang pantas bersanding denganmu, Pangeran Yao"


Xing Chen sama sekali tak mempercayai sikap rendah diri Yang Yang, malah kesal melihat sikap Chu Yao yang nempel terus ke Chu Yao bahkan sampai memanggilnya Pangeran Yao. Xing Chen langsung menginterogasi Yang Yang, bagaimana pertama kali mereka bertemu? Yang Yang dengan gugup menjawab bahwa mereka bertemu di restoran tempatnya bekerja.


Kesal, Chu Yao memperingatkan Xing Chen untuk tidak menganggu Yang Yang. Tapi Xing Chen langsung mengusir Yang Yang dengan menyuruhnya untuk kembali bekerja dan berhenti menggenggam tangan pacarnya. Saat Yang Yang masih diam, Xing Chen langsung membentaknya hingga Yang Yang semakin ketakutan.

Saking takutnya, dia sampai terjatuh dan tak sengaja memecahkan piring-piring. Chu Yao langsung membantunya berdiri tapi Yang Yang cepat-cepat melepaskan diri dari Chu Yao dan meminta maaf pada Xing Chen karena telah menggenggam tangan tunangannya Xing Chen.

Xing Chen yang sama sekali tak mempercayai Yang Yang dan beranggapan kalau Yang Yang itu cuma akting, langsung menyindir perbedaan kelas antara dirinya dengan Yang Yang dengan cara memberitahu Yang Yang bahwa harga piring-piring yang Yang Yang pecahkan itu harganya berkali-kali lipat lebih mahal daripada gajinya Yang Yang sementara piring-piring yang paling bawah itu harganya sama dengan gajinya Yang Yang karena itu barang palsu.


Kesal, Chu Yao langsung melabrak Xing Chen "Kau tidak berubah sedikitpun. Itu kan cuma beberapa piring pecah. Kau pikir kau benar-benar seorang putri? Kuberitahu kau, kau dan aku itu MUSTAHIL! Menyerah saja!"


Chu Yao hendak membawa Yang Yang pergi. Tapi Xing Chen menghentikan mereka. Saat Chu Yao berusaha melepaskan genggaman tangan Xing Chen, dia melakukannya dengan terlalu keras hingga malah membuat mereka bertiga oleng dan terjatuh kedalam kolam.


Kedua wanita itu sama-sama tidak bisa berenang. Tapi Chu Yao sama sekali tak memperdulikan Xing Chen dan lebih memilih menyelamatkan Yang Yang. Xing Chen panik bukan main saat dirinya terus tenggelam tanpa ada yang menolongnya...


Tapi tiba-tiba si pianis tadi, Nian Yu, melompat kedalam kolam dan menyelamatkan Xing Chen.

 

Tapi dalam aksi penyelamatan itu, tangan Nian Yu malah tak sengaja menyentuh payudara Xing Chen. hahaha! Jelas saja Xing Chen langsung menjerit heboh dan menuduh Nian Yu cabul.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments