Sinopsis Love O2O Episode 6

Sinopsis Love O2O Episode 6


Cao Guang memulai rencananya mengikuti game Chinese Ghost Story yang biasanya dimainkan Wei Wei. Tapi walaupun dia sudah tahu ID-nya Wei Wei (atau dia pikir ID-nya Wei Wei padahal ID-nya Er Xi), dia tidak tahu server yang Wei Wei gunakan. Parahnya lagi, ada banyak sekali pilihan server sampai dia bingung pilih yang mana.


Malam harinya, Wei Wei belajar di perpus. Setelah selesai belajar, dia langsung menyalakan laptopnya dan mendapati Nai He sudah menyelesaikan videonya. Wei Wei pun langsung menontonnya. Dia sama sekali tidak menyadari kalau Xiao Nai sebenarnya ada di sana, sedang ngumpet di antara rak buku untuk mengintip Wei Wei.

Wei Wei tersenyum hampir sepanjang video. Tapi saat mulai memasuki adegan klimaks, saat si musisi menikam bandit dari belakang, Wei Wei mulai menangis. Dan lagi saat memasuki adegan ending, Wei Wei mendapati endingnya beda dari ending yang sudah mereka rencanakan. Xiao Nai tersenyum melihat reaksi Wei Wei selama dia menonton videonya.


Malu kalau sampai dilihat orang, Wei Wei cepat-cepat menghapus air matanya lalu menghubungi Nai He dan bertanya kenapa Nai He mengubah endingnya. Dia sama sekali tidak sadar kalau Xiao Nai sedang duduk di meja belakangnya saat itu.

Nai He mengaku bahwa dia sengaja mengubah endingnya untuk memperpanjang durasi videonya. Dari detil peraturan yang dibacanya, disebutkan bahwa jika videonya lebih dari 30 menit maka pemenang akan mendapatkan hadiah dan poin experince dobel.

Wei Wei tak menyangka kalau Nai He sampai membaca sedetil itu. Tapi dia jadi berpikir bahwa Nai He memperpanjang video dengan adegan-adegan flashback dan mengubah endingnya menjadi lebih sentimentil hingga membuatnya menangis itu sebenarnya hanya demi memperpanjang durasi video.

"Aku terlalu naif dengan membiarkan diriku terharu oleh endingnya" pikir Wei Wei kecewa.


Dia lalu mengusulkan untuk segera mempostingnya ke forum. Tapi Nai He menyuruh Wei Wei saja yang melakukannya karena dia malas mendaftar ke forum.

Satu per satu para mahasiswa beranjak pergi dan perpustakaan mulai sepi hingga hanya hanya mereka berdua dan beberapa petugas. Tak lama kemudian, Wei Wei melapor kalau dia sudah mempostingnya. Video mereka tampaknya sukses menarik perhatian para gamer karena baru beberapa menit saja sudah ada banyak sekali komentar. Tapi Wei Wei penasaran, jika seandainya Nai He adalah jadi si musisi, akankah dia membunuh si bandit?

"Aku bukan dia. Aku tidak akan berbuat sampai sejauh itu" jawab Nai He.


Wei Wei tiba-tiba menyadari perpus sudah sepi... dan dia juga tidak melihat Xiao Nai karena dia sedang bersembunyi di balik rak buku. Mengira dia sendirian di perpus, Wei Wei pun langsung pamit pada Nai He.

"Pasti masih ada seseorang" ujar Nai He

Wei Wei menoleh dan melihat memang masih ada beberapa petugas perpus. Wei Wei jadi penasaran, dari mana Nai He bisa tahu. Xiao Nai beralasan kalau dia cuma menebak saja. Wei Wei pun keluar dari perpus, tanpa menyadari Xiao Nai yang menguntitnya diam-diam.


Saat dia kembali ke asrama, dia melihat Er Xi masih asyik main game. Berkat Wei Wei, dia bisa naik level dengan cepat. Tapi dia memutuskan untuk tetap berada di Desa Pu karena di sana dia sudah dianggap sebagai pemain dengan level teratas sekarang, jadi dia mau menikmati statusnya ini lebih lama.

"Pemain ahli sepertimu tidak akan mengerti perasaan pemain palsu sepertiku. Kembalilah ke urusanmu sendiri. Aku baru saja mengetahui kenikmatan main game online. Aku masih belum memerlukan bantuanmu" klaim Er Xi dengan pedenya.


Di dalam dunia game, Joyful Xi sekarang sudah bisa berjalan dengan gaya kepedean. Di tengah jalan, tiba-tiba dia mendengar suara jeritan seorang pemain yang diseret oleh dua troll. Joyful Xi dengan pedenya maju untuk melawan kedua troll itu dan menyelamatkan pemain yang tak lain tak bukan adalah avatarnya Cao Guang.


Joyful Xi berusaha keras melawan kedua troll itu, tapi pada akhirnya kedua troll itu malah balik mengejarnya. Er Xi jadi panik dan berteriak minta bantuan Wei Wei. wkwkwk, katanya nggak butuh bantuan? Katanya dia pemain dengan level tertinggi di Desa Pu?

Er Xi mengklaim bahwa ini bukan tentang dirinya, tadi dia melihat seorang pemain di-bully jadi dia membantu pemain itu... tapi kemudian dia harus melawan sebuah monster yang cukup gesit dan dia tidak cukup cepat dalam menggerakkan keyboard-nya. Er Xi langsung menyeret Wei Wei ke depan laptopnya dan memohon padanya untuk membunuh monster itu.


Joyful Xi pun kembali. Dan karena sekarang Wei Wei yang memainkan karakternya, Joyful Xi jadi lebih ahli daripada yang sebelumnya dan berhasil mengalahkan troll-nya dengan mudah. Begitu monsternya sudah musnah, Er Xi pun mengambil alih karakternya kembali.


Dia berniat langsung pergi, tapi Cao Guang menghentikannya untuk mengucap terima kasih, memuji kehebatan Joyful Xi dan meminta Joyful Xi untuk menuntunnya karena dia masih baru dalam dunia game ini. Joyful Xi langsung senang mendengar pujian si newbie yang masih bodoh itu. Dia berpikir kalau si newbie bodoh ini mengikutinya dan terus memuji-mujinya, pasti rasanya menyenangkan.

Dia pun langsung memutuskan untuk mengiyakan permintaan si newbie bodoh itu dan berkata kalau dia akan menuntun si newbie sampai dia bisa mengalahkan monster sendiri. Senang, Cao Guang pun langsung berlutut sambil memanggil Joyful Xi sebagai mentor. Joyful Xi semakin tak percaya dengan keberuntungannya, belum juga dia meninggalkan Desa Pu dan dia sudah mendapatkan murid.


Keesokan harinya, Er Xi dengan penuh semangat menyombongkan kehebatannya yang sudah punya murid di dunia game hanya dalam waktu singkat. Sementara Er Xi sibuk mengoceh sendiri, Wei Wei sibuk sendiri mengecek perkembangan voting kontes video-nya dengan meminjam hapenya Xiao Ling. Ternyata video-nya mendapatkan banyak vote dari banyak pemain, Wei Wei yakin kalau timnya pasti akan menang.

 

Kembali ke asrama, Wei Wei dihubungi Nini yang tiba-tiba saja bertanya-tanya. Jika seandainya ada seseorang yang mau memberi Wei Wei sejumlah uang, apakah Wei Wei bersedia menarik kembali videonya dari kontes? Wei Wei langsung menduga kalau itu pasti perbuatan Zhen Shui. Karena sudah pasti Zhen Shui lah yang yang akan mendapatkan untung jika dia menarik video kontesnya.

Nini membenarkannya. Zhen Shui melakukan ini demi mendapatkan Rainbow Suits karena Yao Yao begitu menginginkan hadiah itu. Dan berhubung sekarang Zhen Shui tidak berani menghubungi Wei Wei secara langsung, jadi Zhen Shui meminta bantuannya. Nini sebenarnya tak enak dan sekarang jadi takut Wei Wei marah. Wei Wei menyangkalnya, dia justru merasa perbuatan Zhen Shui ini lucu.


Nini mengaku bahwa sebenarnya dia tidak mau membantu Zhen Shui tapi karena dia merasa Zhen Shui sepertinya benar-benar mencintai Yao Yao, dia jadi merasa tersentuh "Eh, tahu tidak? Mereka sudah bertemu (di dunia nyata) dan menjadi kekasih sungguhan. Mereka berdua ada di Beijing. Wei Wei, kau juga ada di sana, kan?"

Wei Wei membenarkannya, tapi dia tak mengenal mereka karena ada banyak sekali pemain di server-nya. Kalau dipikir-pikir, jangan-jangan Nai He dan ketiga temannya juga kuliah di Beijing.

Nini menyayangkan betapa jauhnya dia dari mereka, kalau tidak dia juga ingin bertemu. Nini lalu memberitahu Wei Wei bahwa dia sudah melihat fotonya Zhen Shui dan tak menyangka kalau ternyata dia sangat tampan. Apa Wei Wei mau lihat? Tapi Wei Wei sama sekali tak tertarik.

"Oh yah, Wei Wei, apa kau sudah bertemu Yi Xiao Nai He? Apa dia tampan?"


Wei Wei mengaku belum lalu cepat-cepat menyudahi chatting mereka karena dia harus membasmi monster sekarang. Begitu bertemu Nai He, Wei Wei bertanya apakah mereka semua ada di Beijing. Nai He membenarkannya tapi mengungkapkan detilnya.



Di tengah jalan, tiba-tiba mereka melihat 3 monster monyet. Wei Wei pun langsung maju untuk membasmi ketiga monster monyet itu. Lalu Nai He ngapain?... Nyantai main kecapi dan membiarkan istrinya bertarung sendirian. wkwkwk.


Ketiga temannya muncul tak lama kemudian dan langsung mengomentari perbuatan tercela Nai He yang membiarkan istrinya bertarung sendirian dan menunggu poin experience gratis dari Wei Wei.

"Aku banyak bergantung padanya jadi sekarang aku sudah terbiasa. Orang-orang seperti kalian yang tidak punya istri yang bisa melindungi kalian, tidak akan mengerti"


Jelas ketiga temannya yang masih jomblo itu jadi sebel dan langsung menyerang Nai He. Tapi Nai He dengan cepat menghindar, mengikat mereka dengan rantai dan mengendalikan gerakan mereka. Begitu mereka sudah tak bisa bergerak lagi, Nai He melancarkan kekuatannya sampai ketiga temannya ambruk. Dan kemenangannya tepat bersamaan dengan Wei Wei yang berhasil menumpas ketiga monster monyet itu.


Tak lama kemudian, komputer mengumumkan bahwa videonya Nai He dan Wei Wei dinyatakan sebagai pemenangnya dan mereka langsung mendapatkan hadiah Rainbow Suits-nya. Wei Wei memakainya duluan dan Nai He langsung terpesona. Nai He lalu memakainya juga dan mencoba skema pelanginya. Tapi kemudian dia melepaskannya kembali dengan cepat.


Saat Hao Mei mengomentari keanehan Nai He yang tidak mau memakai baju pasangan dengan istrinya, Nai He langsung ngegombal lagi "Kami sudah lama menikah, kami tidak peduli akan hal-hal seperti itu"


Wei Wei malu dan langsung melarikan diri. Tapi ucapan Nai He itu terus terngiang-ngiang dalam benaknya. Memikirkan pertanyaan Nini, Wei Wei berpikir mungkin dia akan mau memberikan fotonya pada Nai He jika seandainya Nai He ingin bertukar foto. Bahkan jika Nai He minta bertemu pun, dia pasti akan setuju. Tapi dinilai dari kepribadian Nai He, Wei Wei yakin kalau Nai He takkan mungkin mengajak ketemuan.

"Tapi jika kami tidak bertemu, apakah aku harus melupakan Nai He setelah kami berhenti bermain game online?" pikir Wei Wei galau.


Gara-gara Xiao Nai balik ke asrama, ketiga temannya terpaksa harus sibuk membersihkan kamar mereka dan mencuci kaos kaki mereka yang baunya setengah mati. Hao Mei berusaha protes sambil mengayun-ayunkan kaos kakinya yang baru dicuci, tapi Nai He dengan tegas dan dingin menyuruhnya untuk mengeringkan kaos kaki itu dan Hao Mei langsung menurut dengan patuh. Yong Hou langsung mewek, menyesali perbuatan mereka dulu karena tanding game dengan Xiao Nai.

Flashback,


Dulu saat mereka masih mahasiswa baru, Ban Shan langsung tingkatan mereka berdasarkan umur. Dia mengklaim dirinya yang paling tua jadi harus dipanggil Kakak Besar dan Xiao Nai dia tetapkan jadi yang paling bungsu. Tapi Xiao Nai tidak terima diurutkan secara umur dan langsung menantang Ban Shan main game.


Tanpa tahu kehebatan Xiao Nai, Ban Shan pun menerima tantangan itu dan langsung kalah dengan cepat. Akhirnya dia mengalah dan menetapkan Xiao Nai sebagai Kakak Besar. Tapi Xiao Nai tidak mau dan menyerahkan kehormatan pada pada Ban Shan saja.

Bukan karena dia terlalu baik hati, tapi karena Kakak Besar adalah penanggung jawab asrama dan dia terlalu malas melakukan itu, jadi dia lebih memilih sebagai Kakak Ketiga saja. hahaha! Tapi dilihat cara ketiga temannya yang begitu patuh padanya, jelas mereka menganggapnya sebagai kakak besar mereka.

Flashback end,


Tiga sahabat Xiao Nai mewek berjamaah mengingat kenangan itu "Kenapa kita harus bertanding dengannya sih? Dia selalu sukses memprovokasi kita! Huaaaa..."

Tepat saat itu juga hapenya Ban Shan tiba-tiba berbunyi. Yang meneleponnya cewek, sontak saja Ban Shan langsung senang. Harapannya sudah setinggi langit... tapi ternyata cewek itu adalah pegawai dari Zhen Yi. Aigoo! Poor Ban Shan. Senyum Ban Shan langsung menghilang seketika.

Si pegawai itu memberitahu Ban Shan bahwa Manager Li yang waktu itu ikut rapat bersama mereka ingin mengajak Ban Shan makan malam kapan-kapan, Manager Li secara khusus mengajak Ban Shan seorang. Jelas Ban Shan langsung curiga dan menghindari menjawab dengan alasan sedang sibuk sekarang.


Begitu menutup teleponnya, Ban Shan langsung menyampaikan masalah ini ke Xiao Nai. Mereka jadi heran, apa yang perusahaan itu mau sebenarnya? Apa perusahaan itu sedang berusaha untuk memburu perusahaan mereka secara ilegal? Xiao Nai merasa itu mungkin saja karena Zhen Yi memang punya sejarah pernah melakukan itu.

Dua tahun yang lalu, Zhen Yi meluncurkan mobile game yang sukses besar di pasaran. Tapi sebenarnya game itu dikembangkan oleh perusahaan lain yang skalanya lebih kecil. Waktu itu Zhen Yi berusaha mendapatkan perusahaan kecil itu tapi gagal, akhirnya Zhen Yi menyuap seluruh tim perusahaan kecil itu dan berbuat curang dengan menciptakan mobile game serupa dan meluncurkannya lebih awal. Dan bisa dipastikan nasib perusahaan kecil itu hancur. Sepertinya sekarang Zhen Yi ingin mengulang perbuatan mereka itu.

Tapi ngomong-ngomong, dari mana mereka mengetahui nomor hapenya Ban Shan? Apa Ban Shan pernah meninggalkan nomor hapenya di Zhen Yi? Ban Shan baru sadar, seingatnya dia tidak pernah memberikan nomor hapenya. Lalu bagaimana mereka bisa mendapatkan nomornya? Yong Hou yakin kalau Zhen Yi pasti sudah bersiap. Ban Shan tadi tidak menolak secara langsung tapi kalau dia ditelepon lagi, dia berjanji akan menolaknya.


Tapi Xiao Nai malah tersenyum "Untuk apa? Bukankah itu kesempatan yang bagus?"

Ban Shan jadi bingung "Kenapa kau malah bilang ini kesempatan yang baik?"

"Setiap kali Kakak Ketiga tersenyum misterius seperti itu, aku jadi takut"

Bukannya menjawab, Xiao Nai malah mengalihkan topik mengajak mereka makan siang di kantin. Ban Shan dan yang lain langsung dandan dulu. Soalnya kalau mereka jalan sama Xiao Nai, sudah pasti mereka juga akan jadi pusat perhatian.


Ke-4 pria itupun masuk ke kantin dengan gaya sok keren bak F4. Seperti yang sudah bisa diduga, para gadis-gadis langsung jeprat-jepret kayak reporter. Tiga sahabat Xiao Nai langsung bergaya bak model lagi pemotretan, sementara Xiao Nai mah lempeng aja. wkwkwk!

Dia lalu mengedarkan pandangannya hingga akhirnya dia melihat Wei Wei sedang antri. Dia langsung meninggalkan teman-temannya yang masih sibuk bergaya untuk antri di barisan sebelahnya Wei Wei. wkwkwk! Kasihan tiga sahabat Xiao Nai yang masih kepedean bergaya padahal para gadis itu langsung pergi begitu Xiao Nai pergi.


Er Xi dan Wei Wei diam-diam histeris melihat Xiao Nai berbaris di samping mereka. Wei Wei langsung bertekad untuk memesan makanan apapun yang Xiao Nai pesan. Ide yang bagus! Er Xi setuju lalu mulai memotreti Xiao Nai. Saat Xiao Nai tiba-tiba menoleh ke arahnya dengan tatapan dingin, Er Xi langsung pura-pura selfie dengan Wei Wei.


Antrian mereka mulai bergerak, Er Xi jadi tak yakin kalau mereka akan bisa memesan menu yang sama dengan Xiao Nai mengingat Xiao Nai masih di belakang mereka. Tapi yang tak mereka sangka, antrian di barisan Xiao Nai bergerak cukup cepat. Dan saat Wei Wei mulai memesan, Xiao Nai sudah maju dan berdiri di sampingnya.

Saat mereka ditanya mau pesan apa, keduanya secara tak sengaja menjawab secara berbarengan "Iga asam manis"


Tapi iga manisnya cuma tinggal seporsi. Xiao Nai memutuskan mengalah, tapi Wei Wei juga langsung ikutan membatalkan pesanannya. Malah Hao Mei yang menyerobot antrian meminta iga asam manisnya.

Si koki pria itu menatap Hao Mei selama beberapa saat sebelum akhirnya memberikan semua porsi iga asam manisnya untuk Hao Mei. Hmm... arti pandangan si koki pria pada Hao Mei itu apa yah?


Yong Hou heran kenapa Xiao Nai memilih makan di kantin ini padahal kantin ini kan lumayan jauh dari asrama mereka. Xiao Nai beralasan kalau dia memilih kantin ini secara acak saja. Halah! Pasti karena dia tahu Wei Wei makannya di kantin ini. hihi.


Er Xi maunya duduk di dekat mejanya Xiao Nai, tapi Wei Wei melarang. Sejak memanfaatkan Xiao Nai untuk menolak Cao Guang, Wei Wei merasa bersalah pada Xiao Nai. Dia heran kenapa sejak dia berbohong pada Cao Guang bahwa dia berharap mempunyai pacar seperti Xiao Nai, dia malah jadi sering bertemu Xiao Nai? Wei Wei yakin ini pasti karma karena dia sudah berbohong.


Begitu kembali ke asrama, Wei Wei mulai menyesuikan jadwal kuliahnya dan jadwal pertandingan Condor Heroes. Di kamar asrama mereka sendiri, Ban Shan mengusulkan agar Xiao Nai latihan dulu dengannya dan Yong Hou untuk menghadapi pertandingan Condor Heroes nanti.

Boleh-boleh saja, tapi karena pertandingan ini adalah pertandingan antar pasangan, Xiao Nai bertanya-tanya siapa diantara mereka berdua yang akan jadi cowok dan ceweknya. Sontak Ban San dan Yong Hou langsung rebutan ingin jadi yang cowok, ujung-ujungnya mereka malah saling nantang.

Bersambung ke episode 7

Post a Comment

0 Comments