Sinopsis Suddenly Seventeen - Part 2

Sinopsis Suddenly Seventeen - Part 2


Mao menelepon lagi dan menanyakan tabletnya. Tapi Liang tidak ingat apapun tentang kejadian beberapa jam tadi dan sama sekali tidak ingat kalau dia sudah memberikan tabletnya Mao ke orang lain.

Liang langsung panik menanyakan tabletnya Mao ke Xiao Ning dan memohon pada Xiao Ning untuk membantunya. Dia benar-benar takut hubungannya dengan Mao akan berakhir. Masalahnya, Xiao Ning memang tidak tahu menahu, hanya Liang seorang yang tahu... Liang yang berusia 17 tahun.

 

Mereka lalu naik taksi dan menyuruh supir untuk mengerem mendadak karena mereka pikir kalau Liang balik ke usia 17 tahun gara-gara tabrakan itu. Tapi tidak berhasil. Liang masih yakin dia berubah gara-gara tabrakan itu, Xiao Ning pun langsung menyuruh si supir untuk melakukannya sekali lagi.

Supir tidak mau, mobilnya bisa rusak kalau begini caranya. Tapi begitu Xiao Ning menyodorkan segepok uang, dia langsung berubah pikiran. Dan jadilah mereka mengerem mendadak berulang-ulang kali sampai teler dan tetap gagal.

Xiao Ning ada ide. Tak lama kemudian, mobil mewah milik suaminya Xiao Ning parkir di depan taksi. Xiao Ning memperingatkan Liang kalau dia mempertaruhkan pernikahannya demi melakukan ini, jadi sebaiknya ini berhasil.

Dia lalu menyuruh supir untuk menabrak mobil mewah itu sambil nyodorin duit. Supir jelas tidak mau dan langsung merutuki kegilaan mereka.


Tepat saat itu juga, ada mobil polisi yang datang menghadang mereka dan membawa kedua wanita itu ke kantor polisi. Mereka berdua hanya bisa menunduk diam saat Polisi ngomel-ngomel. Mao datang tak lama kemudian untuk menjemput Liang. Tapi sebelum pergi, Polisi menasehati Mao untuk mengawasi pacarnya itu baik-baik.

Xiao Ning pun langsung keluar dan meninggalkan mereka berduaan. Mao menyerahkan barang-barangnya Liang, termasuk sekotak coklat itu dan menegaskan kalau Liang harus mengembalikan tabletnya karena design untuk Tuan Gao ada di sana dan akan dia presentasikan besok. Frustasi, Liang langsung mengambil sebutir coklat dan buru-buru memakannya.

"Liang, ada apa sebenarnya denganmu?"

Liang tak kuasa lagi menahan tangisnya dan langsung mendekap Mao dan memohon-mohon padanya untuk tidak meninggalkannya. Mao berusaha menenangkannya dan membelai lembut kepalanya...


Tepat saat hal aneh terjadi lagi pada Liang. Seketika itu pula dia berubah dan langsung mendorong Mao sambil merutukinya dengan kesal dan langsung pergi. Mao jelas bingung melihat perubahan Liang yang tiba-tiba itu. Tapi dia tak sempat memikirkannya lebih lanjut karena ponselnya sudah berhasil melacak keberadaan tabletnya.

Dia langsung mengejar Liang untuk mengkonfrontasinya dan Liang Kecil dengan santainya berkata kalau dia sudah memberikannya pada orang lain. Tepat setelah mereka pergi, Xiao Ning yang sedari tadi menyaksikan segalanya dari luar, akhirnya mengerti apa yang membuat Liang berubah.


Mao langsung pergi mencari tabletnya ke sebuah daerah kumuh. Mengikuti petunjuk si Nona GPS, dia terus berjalan memutari gang hingga dia pandangannya jatuh ke tas seorang pemulung. Jadilah dia nyolong tas itu dan dikejar-kejar kawanan pemulung. Wkwkwk.


Tapi untunglah dia berhasil menyembunyikan diri, tapi tabletnya tak ada di tas itu. Nona GPS terus menunjukkan arah hingga kemudian dia tiba di sebuah rumah jagal dan di sanalah dia menemukan tabletnya.

Dengan takut-takut dia berusaha menjelaskan kalau tablet itu miliknya. Si tukang jagal yang sangar itu jelas tak percaya, tablet ini pemberian adiknya. Mao meyakinkan kalau di dalam tablet itu ada informasi pribadinya lalu menawarkan uang untuk membeli tablet itu.

Tukang Jagal setuju, tapi dia hanya bersedia menjualnya seharga 1 ekor babi. Sayangnya, Mao tidak membawa cukup uang tunai. Tukang jagal tetap menuntut uang itu dulu sebelum kemudian menghantam layar tabletnya lalu melemparnya kembali ke Mao.


Liang Kecil sendiri sedang naik subway dan sudah merubah gayanya jadi emo. Dia celingukan mengagumi segala sesuatunya saat tiba-tiba saja dia melihat seorang pria muda yang menarik perhatiannya.

Dia langsung mengeluarkan buku gambarnya dan mulai melukis pria muda itu errr... dengan hanya memakai peralatan makeup-nya (Wow, keren). Dia menoleh kembali ke pria itu tepat saat pria melihatnya.

Liang Kecil sontak menunduk malu. Pria itu tampaknya juga tertarik pada Liang Kecil dan senyumnya mengembang makin lebar menyadari Liang diam-diam memperhatikannya. Temannya pria muda itu pun langsung memotreti Liang Kecil.


Saat pandangan mereka bertemu kembali, mereka saling tersenyum... tepat saat Liang Kecil tiba-tiba berubah kembali jadi Liang Dewasa dan kebingungan mendapati dirinya ada di sana dan dandanannya yang aneh.


Tepat saat kereta berhenti, pria muda itu langsung mendekati Liang. Tapi tentu saja Liang cuek dan langsung pergi dan meninggalkan buku gambarnya begitu saja. Pria itu memungut buku gambarnya dan berusaha mengejar Liang, tapi kereta sudah berangkat lagi.


Pria itu akhirnya membuka buku gambarnya Liang dan mendapati Liang menggambar wajahnya. Lukisannya keren.


Mao terpaksa memperlihatkan design-nya pada Tuan Gao dengan memakai tablet yang layarnya pecah itu. Tapi setelah melihat gambar design-nya, Tuan Gao tak menyukainya sedikitpun dan menekankan pada Mao bahwa ini adalah design untuk makeup yang menarget para wanita muda, dan design-nya Mao ini... murahan banget.

Tuan Gao lalu memperlihatkan sesuatu yang sedang sedang populer di internet: Postingan seseorang yang sedang mencari pujaan hatinya. Yang posting ternyata pria muda di kereta itu, dia memposting lukisan Mao dan foto Liang saat sedang melukisnya.

Mao kaget melihat foto Liang. Senang karena Mao mengenal wanita di postingan itu, Tuan Gao langsung menuntut Mao untuk merekrut wanita itu dan menggambar design untuk produknya. Mao menolak, Liang tidak akan bisa.

Dia berusaha memohon Tuan Gao untuk memberinya kesempatan kedua, 48 jam saja, dia jamin Tuan Gao pasti akan puas. Tuan Gao setuju-setuju saja, tapi dia bersikeras menginginkan Liang yang membuat design-nya dalam kurun waktu 48 jam. Baru setelah itu dia akan puas.


Xiao Ning memberitahu Liang bahwa coklatnya itulah yang membuat Liang kembali berusia 17 tahun. Dia yakin sekali, tapi hanya pikiran Liang yang kembali ke masa 17 tahun, yang lainnya tetap tidak berubah.

"Kalau begitu ambil saja semuanya, aku tidak mau punya masalah lebih banyak lagi."

"Sebenarnya, aku lebih suka kau yang berusia 17 tahun. Itu adalah kau yang kukenal dulu."

Tapi kalau Liang tidak mau, yah sudah, dia ambil saja semuanya. Tapi Liang mendadak galau. Xiao Ning bercanda kok, dia akan menyimpan sebutir saja untuk jaga-jaga. Mao tiba-tiba meneleponnya saat itu. Liang pun senang.


Malam harinya, dia sudah menunggu di restoran dan memastikan penampilannya tampil sebaik mungkin. Mao datang tak lama kemudian. Senyum Liang pun kontan mengembang lebar... sampai saat seorang wanita muncul dari belakangnya Mao dan memperkenalkan dirinya sebagai asistennya Mao.


Mao to the point mengakui kalau dia mengajak Liang ketemuan karena butuh bantuan lalu memperlihatkan hasil lukisannya Liang di internet. Asisten membantu menjelaskan bahwa Tuan Gao sangat menyukai lukisan ini dan ingin Liang melakukan design untuk mereka.

Liang mengklaim bukan dia yang melukis ini. Tapi tentu saja Mao tak percaya, lalu apa penjelasan Liang tentang fotonya ini. Tak punya penjelasan, Liang pun hanya bisa terdiam. Saat itulah si Asisten memutuskan untuk memberikan gambar design yang dibuatnya sendiri dan Mao langsung menyukainya.


Mereka tiba-tiba jadi sangat akrab, bahkan mengacuhkan Liang hingga membuat Liang cemburu dan takut dengan kedekatan mereka. Dia berusaha menenangkan diri dengan makan snack di hadapannya. Tapi pada akhirnya dia tak tahan lagi dan akhirnya mengakui kalau itu memang lukisannya.

"Aku bisa melukis!" Dia langsung mengeluarkan perlatan makeup-nya untuk membuktikan kemampuannya.

Tapi baru juga dia pegang pensil alis, tiba-tiba saja tangannya gemetar. Entah kenapa dia tak sanggup melakukannya dan akhirnya permisi ke toilet. Begitu memastikan tak ada orang di toilet, Liang langsung merekam pesan untuk Liang Kecil.


"Aku adalah kau yang berusia 28 tahun. Dengar, aku akan memaafkan kekacauan yang kau buat. Tapi kau harus membantuku. Kembalilah ke meja dan menggambarlah untuk Mao. Tunjukkan bakat kita."


Dia lalu menulis pesan di cermin sebelum kemudian memakan sebutir coklatnya. Beberapa menit kemudian, Liang berubah jadi Liang Kecil yang terkagum-kagum dengan penampilan dewasanya. Setelah menonton pesan rekamannya, dia langsung kembali ke meja dan to the point tanya dia harus menggambar apa.

Mao heran melihat sikapnya benar-benar berbeda. Tapi dia tak menaruh curiga dan memperlihatkan postingan pria muda itu. Tapi begitu tahu kalau pria muda itu sedang mencarinya, Liang berubah pikiran dan langsung pergi untuk mencari pria itu.


Beberapa saat kemudian, Liang sudah mengubah penampilannya kembali dan berbocengan dengan pria muda bernama Yan Yan itu (Darren Wang). Karena Liang Kecil mau melihat kota, Yan Yan pun membawanya ke lantai paling atas sebuah konstruksi bangunan di mana mereka bisa melihat pemandangan malam kota yang begitu indah.

"Kau bilang kau sudah beberapa lama tidak melihat kota. Ini kejutan untukmu." Ujar Yan Yan. Liang terharu mendengarnya.

Yan Yan mendadak mesra banget dengan menarik Liang Kecil menghadapinya dan menatapnya dengan penuh cinta lalu mulai mendekatkan wajahnya untuk mencium Liang Kecil...


Saat tiba-tiba saja sebuah lampur sorot menyinari mereka. Pengawas bangunan dan beberapa polisi ada di bawah dan menyuruh mereka untuk turun karena mereka kira kalau Liang Kecil dan Yan Yan mau bunuh diri.

 

Jadilah mereka berakhir di kantor polisi dan ditahan berdua di ruang yang sama, Liang Kecil gemetar ketakutan karena merasa baru pertama kali ditangkap polisi. Apa dia akan dipenjara?Apa dia akan lama ditahan di sini?

Yan Yan bilang tidak. Tapi Liang Kecil tak bisa tenang sedikitpun dan terus mondar-mandir gelisah sampai Yan Yan geli sendiri melihatnya. Cemas dirinya akan ditahan lama di sini, dia berniat keluar tapi malah mendapati pintu terkunci.


Yan Yan mendadak menyudutkannya lalu menciumnya saat itu juga. Liang Kecil terkejut, tapi hanya sesaat sebelum kemudian menutup mata dan membalas ciumannya sambil menggenggam tangan Yan Yan.

Tapi tepat saat itu juga, 5 jam sudah berlalu dan Liang dewasa pun kembali menguasai dirinya. Shock mendapati pria tak dikenal menciumnya, Liang sontak mendorong Yan Yan dan menamparnya keras-keras.


Yan Yan jelas bingung. Polisi yang melihat segalanya dari CCTV sampai kaget sendiri melihat tamparan Liang. Pintu terbuka saat itu dan Polisi mengumumkan ada orang yang menjemput Liang... lagi.

"Kau bilang ini pertama kalinya kau ditahan?" Heran Yan Yan.

"Menjauhlah dariku," bentak Liang lalu pergi.

Liang buru-buru menyembunyikan wignya sebelum keluar menghadapi Mao. Polisi tak sempat mejawab saat Mao tanya kenapa Liang naik ke tempat setinggi itu dan hanya menasehati Mao untuk menjaga pacarnya baik-baik.


Liang cuma bisa menunduk diam sepanjang perjalanan pulang sementara Mao mengomelinya. Tapi kemudian dia beralih topik dan sekali lagi meminta Liang untuk menggambar design untuk mereka.

"Kau tertarik atau tidak, kau bisa mulai melukis lagi."


Maka keesokan harinya, Liang membuka kotak penyimpanannya dan mengeluarkan buku gambar lamanya yang berisi penuh dengan lukisan-lukisan cantik. Tak lama kemudian, dia mulai melukis di kanvas dengan sangat serius.


Dia lalu membawa gambar-gambar buatannya ke Xiao Ning untuk dinilai, tapi Xiao Ning bahkan tak tahu gambar-gambar yang dilukis Liang dan salah tebak terus saking abtraks-nya tuh gambar. Dia kira gambar kodok, tapi Liang bilang gambar ballerina. Dia kira gambar alien, tapi Liang bilang itu gambar malaikat. Wkwkwk.

Liang jadi galau harus bagaimana, dia sudah janji pada Mao. Ini satu-satunya kesempatan Liang untuk memenangkan hati Mao kembali.


Tiba-tiba dia punya ide bagus lalu mulai menata beberapa barang seperti novel terakhir Harry Potter, poster Backstreet Boys dan perlengkapan lukis. Semuanya itu untuk membujuk Liang Kecil agar mau melukis untuknya. Xiao Ning pesimis, tapi Liang yakin dan menginstruksikan Xiao Ning untuk memberikan semua itu sebagai hadiah begitu dia memakan coklatnya nanti.

Rencana pertamanya adalah membujuk Liang Kecil dengan buku terakhir Harry Potter yang belum pernah dibaca Liang Kecil. Jika tak berhasil, maka pakai rencana kedua yaitu Backstreet Boys. Liang Kecil dijamin luluh deh.

Lalu bagaimana jika tidak berhasil juga? Liang menjawabnya dengan melemparkan segulung tali, paksa Liang Kecil tanpa ampun. Oke! Liang pun mulai memakan coklatnya.


Tapi begitu reaksi coklatnya bekerja, malah Xiao Ning yang terikat di kursi. LOL. Liang Kecil hanya mau menggambar jika Xiao Ning menjawab dua pertanyaannya. Bagaimana cara Liang membawanya kemari? Lalu bagaimana cara Liang mengusirnya?

"Katakan sejujurnya, maka aku akan melepaskanmu. Jika kau bohong maka aku akan membuatmu kelaparan seharian."

"Tidak masalah, cuma 5 kok." Kata Xiao Ning keceplosan.


Tapi Liang Kecil sudah terlanjur mendengarnya dan jadi semakin penasaran. Bertekad mendapatkan jawaban, Liang Kecil langsung mengambil beberapa bulu lalu mulai menggelitiki telapak kaki Xiao Ning.

Taktiknya sukses saat Xiao Ning tak tahan lagi dan akhirnya menyemburkan informasi tentang coklat ajaib itulah yang membawa Liang Kecil kemari tapi hanya 5 jam.

Bersambung ke part 3

Post a Comment

0 Comments