Sinopsis My Sunshine episode 6

Sinopsis My Sunshine episode 6



Mo Sheng datang ke firma hukum cuma untuk mengembalikan foto masa remajanya pada Yi Chen, ia menitipkan amplop berisi fotonya itu pada resepsionis lalu pergi tanpa menemui Yi Chen. Dalam perjalanan keluar, ia berpapasan dengan Xiang Heng. Mo Sheng tidak melihatnya dan berlalu pergi begitu saja tapi Xiang Heng mengingatnya. Dia semakin bingung saat kemudian dia melihat Yi Chen juga buru-buru pergi.



Mo Sheng berpikir betapa berbedanya dirinya yang dulu dengan yang sekarang. Dulu walaupun Yi Chen sangat dingin padanya tapi dia masih bisa tersenyum dan membuntuti Yi Chen kemana-mana. Tapi dia yang sekarang tidak sedikitpun berani menyapa Yi Chen.


Tiba-tiba dia dihadang oleh Yi Chen. Yi Chen menyuruhnya masuk mobil. Saat Mo Sheng diam saja, Yi Chen memaksa Mo Sheng masuk mobilnya dengan alasan dia tidak boleh parkir di tempat ini. Mo Sheng akhirnya masuk mobilnya Yi Chen dan Yi Chen pun langsung membawanya pergi.


Di firma hukum, Lao Yuan terheran-heran saat dia melihat Yi Chen berlari pergi setelah menerima sebuah amplop dari seorang wanita. Saat dia menanyakan keanehan sikap Yi Chen ini pada Xiang Heng, bukannya menjawab Xiang Heng malah bertanya Yi Chen itu orang yang seperti apa? Lao Yuan berkata kalau Yi Chen adalah orang yang dingin, tenang dan rasional.


"Orang itu membuat Yi Chen jadi tidak dingin, tidak tenang dan tidak rasional" ujar Xiang Heng

"Maksudmu wanita itu?"

Xiang Heng mengiyakannya "Dia mantan pacarnya Yi Chen"

Lao Yuan tidak percaya mendengar Yi Chen punya mantan pacar (karena setahunya Yi Chen tidak pernah dekat dengan wanita manapun). Xiang Heng memberitahunya bahwa Yi Chen dan wanita itu putus saat wanita itu pergi ke Amerika tanpa pemberitahuan. Kepergiannya yang sangat mendadak dan tanpa pesan itu mengejutkan semua orang dan menjadi sensasi di seluruh kampus, mereka bahkan baru tahu kalau dia pergi ke Amerika beberapa hari kemudian saat ada beberapa orang yang datang ke asrama untuk mengambil barang-barangnya. Sejak saat itu Yi Chen banyak berubah, dia mulai merokok dan minum-minum. poor Yi Chen :(


Tanpa basa-basi, Yi Chen berkata kalau dia ingin mentraktir Mo Sheng makan sebagai ungkapan terima kasih karena telah mengembalikan dompetnya. Ia lalu bertanya Mo Sheng mau makan makanan Cina atau makanan barat? Mo Sheng menjawab makanan Cina. Yi Chen langsung bertanya dengan sinis "Apa kau masih tahu bagaimana cara memakai sumpit?"


Yi Chen membawa Mo Sheng makan makanan kesukaan Mo Sheng dulu, daging iga asam manis. Mereka makan dalam suasana yang canggung sampai saat Yi Chen ditelepon Yi Mei. Yi Chen memberitahunya kalau dia sedang makan bersama Mo Sheng. Mendengar itu, Yi Mei langsung minta bicara dengan Mo Sheng.


Yi Chen pun menyerahkan ponselnya ke Mo Sheng. Yi Mei menyapa Mo Sheng dan setelah menanyakan kabarnya, Yi Mei meminta Mo Sheng memberikannya nomor telepon agar mereka bisa ketemuan kapan-kapan. Setelah memberikan nomor teleponnya pada Yi Mei, mereka menyudahi percakapan mereka.


Mo Sheng mengembalikan ponselnya Yi Chen tapi Yi Chen menyuruhnya untuk memasukkan kontak teleponnya ke ponselnya. Saat Mo Sheng terdiam ragu, Yi Chen langsung menyindir dengan ketus "Jangan bilang kalau kau tidak tahu bagaimana cara menulis namamu dalam huruf Cina"

Mo Sheng akhirnya memasukkan kontak teleponnya ke ponselnya Yi Chen, lalu mereka melanjutkan makan dengan suasana yang masih tetap canggung.


Yi Mei hendak syuting, tapi gara-gara mengetahui Mo Sheng sedang bersama Yi Chen, dia jadi stres sampai tidak bisa konsen menghapal naskahnya.


Yuan Feng yang jatuh cinta pada Yi Mei, datang ke lokasi syuting hanya untuk melihat Yi Mei. Temannya berusaha memperingatkannya bahwa tidak ada pria yang bisa dekat-dekat dengan Yi Mei, mengingat latar belakang Yi Mei yang cukup hebat: kaya, berpendidikan tinggi, bahkan latar belakang keluarganya pun sangat baik. Tapi Yuan Feng tetap percaya diri, walaupun dia dan Yi Mei tidak dekat tapi mereka punya takdir. Dia akan mengejar Yi Mei pelan-pelan karena dia menyadari wanita seperti Yi Mei tidak bisa didekati dengan terburu-buru.


Syuting dimulai. Tapi Yi Mei sama sekali tidak hapal pidatonya bahkan sekalipun syuting diulang berkali-kali. Kru syuting heran dengan keadaan Yi Mei yang tidak seperti biasanya hari ini dan Yuan Feng yang melihatnya dari kejauhan pun ikut cemas.


Setelah selesai makan, Yi Chen mengantarkan Mo Sheng pulang. Mo Sheng berterima kasih dan pamit sebelum dia keluar tapi Yi Chen sama sekali tidak menanggapinya dan langsung berlalu pergi begitu Mo Sheng keluar mobilnya.


Tapi beberapa saat kemudian, Yi Chen meneleponnya dan memintanya untuk datang ke firma hukumnya besok karena ada yang harus dia tanyakan perihal kasusnya Xiao Xiao.


Setelah syuting akhirnya selesai, Yi Mei berjalan-jalan dengan sedih dan Yuan Feng mengikutinya diam-diam. Saat melihat seorang pengamen jalanan sedang memainkan gitar dengan begitu indahnya, Yi Mei berhenti untuk menontonnya. Saat itu, Yuan Feng langsung mendekatinya dan menyapanya seolah mereka tak sengaja ketemuan. Tapi Yi Mei yang pintar tahu betul kalau pertemuan mereka bukannya karena 'tak sengaja'.


Yuan Feng akhirnya mengaku kalau dia memang sengaja mengikuti Yi Mei untuk melindunginya dari orang-orang jahat karena tadi dia melihat Yi Mei tampak kurang sehat. Yi Mei langsung tersenyum mendengarnya dan berkata sepertinya Yuan Feng punya maksud licik dengan mengikutinya. Tapi Yuan Feng tidak merasa kelicikannya salah, buktinya dia mampu membuat Yi Mei tersenyum sekarang.


Yi Mei mendengarkan alunan lagu yang dimainkan si pengamen jalanan dengan sendu. Lagu itu terasa begitu sedih hingga membuat Yuan Feng heran apa yang terjadi dengan Yi Mei? Yi Mei tidak mengatakan apa masalahnya secara langsung, tapi dia meminta pendapat Yuan Feng. Ada seorang pria dan wanita yang tinggal bersama selama puluhan tahun, tapi si pria tidak pernah memandang si wanita, lalu apakah itu artinya si wanita tidak akan punya kesempatan lagi?

Yuan Feng mengerti wanita itu pasti Yi Mei sendiri. Dia lalu memberikan sebuah saran, sebaiknya Yi Mei meninggalkan pria itu saja. Pfft! Saran itu pastinya agar dia sendiri bisa dekat Yi Mei. Tapi kemudian, dia memberikan jawaban yang lebih serius. Menurutnya jika selama puluhan tahun tetap tidak ada cinta diantara pria dan wanita itu, maka itu artinya mereka menang tidak ditakdirkan bersama.

"Perasaan selama puluhan tahun. Jika menyerah begitu saja, bukankah hal itu sangat menyedihkan?" ujar Yi Mei sedih

Yuan Feng membenarkannya dengan perasaan berat hati, memang benar menyerah dengan perasaan selama puluhan tahun memang sangat disayangkan. Mendengar itu, Yi Mei berpikir mungkin seharusnya dia mencoba sekali lagi.


Keesokan harinya, Mo Sheng tiba didepan firma hukumnya Yi Chen. Tapi dia tidak melihat ada seorangpun di sana, bahkan pintu kantornya pun masih tertutup. Dia lalu menghubungi Yi Chen dan memberitahunya kalau dia sudah tiba didepan. Yi Chen ternyata sudah berada di kantor dan tak lama kemudian dia membukakan pintu untuk Mo Sheng. Hmm... mungkin Yi Chen sengaja ngatur pertemuan lebih pagi agar pertemuannya dengan Mo Sheng tidak diganggu dan ditonton orang lain.


Beberapa saat kemudian, Yi Chen dengan gaya pengacara profesionalnya mulai menanyai Mo Sheng dengan beberapa pertanyaan. Dia bilang sih pertanyaan-pertanyaan yang akan dia ajukan, berhubungan dengan kasusnya Xiao Xiao. Eh tapi ternyata dia malah menanyakan pertanyaan-pertanyaan interogasi tentang Mo Sheng. Tahun berapa Mo Sheng pergi ke Amerika? (tahun 2004). Tanggal tepatnya? (29 september 2004). Di kota mana Mo Sheng tinggal? (New York). Mo Sheng kuliah dimana? (New York School of Visual Arts).


Yi Chen lalu mencari informasi tentang universitas yang disebutkan Mo Sheng itu. Dia lalu bertanya apakah setelah lulus, Mo Sheng tetap tinggal dan bekerja di New York? Mo Sheng bilang tidak, dia pergi ke Los Angeles. Yi Chen tanya kenapa dia pindah? Mo Sheng tidak mengerti apa hubungannya masalah ini dengan kasusnya Xiao Xiao?

Tapi Yi Chen ngotot ada hubungannya. Mo Sheng dengan kepala tertunduk takut-takut, menjawab bahwa dia pindah karena alasan pribadi. Yi Chen bertanya apakah di Los Angeles Mo Sheng bekerja sebagai fotografer. Mo Sheng menjawab iya.

"Anda banyak memotret selebritis Hollywood dan bintang internasional. Anda punya kesempatan karir yang baik. Lalu kenapa anda kembali ke Cina? Kenapa anda memutuskan untuk menyerah dan memulai segalanya dari awal?"

"Tidak ada alasan" gumam Mo Sheng lirih


Yi Chen tampak cukup kecewa dengan jawaban Mo Sheng. Ia kemudian menyudahi sesi interogasinya dan menyarankan agar pihak majalah Mo Sheng bersiap-siap (untuk sidang) karena pihak majalah Mo Sheng lah yang telah melakukan pelanggaran kontrak.

 

Mo Sheng merasa bersalah kasus ini dimulai karenanya, karena itulah dia berinisiatif untuk membayar kompensasi dengan uangnya sendiri. Yi Chen menyarankan agar Mo Sheng bicara saja dengan Xiao Xiao, mereka kan teman lama jadi mungkin Xiao Xiao akan bersedia mempertimbangkannya. Yi Chen juga memberitahunya bahwa Xiao Xiao sebenarnya tidak ada maksud untuk memenangkan kasus ini, jika Mo Sheng ingin tahu apa alasan Xiao Xiao maka sebaiknya Mo Sheng bertanya langsung padanya.


Gara-gara pertemuannya dengan Yi Chen ini, Mo Sheng jadi tidak bisa datang tepat waktu ke studio pemotretan. Untungnya Yuan Feng sudah tiba duluan disana. Tak lama kemudian, Xiao Xiao datang dan mereka berdua langsung saling bertatapan dengan gaya menantang hingga terjadilah aksi sindir sindiran.


Xiao Xiao menuduh Yuan Feng membuntutinya karena dimana pun dia berada, dia selalu ketemu Yuan Feng. Yuan Feng tidak terima dan balik menuduh Xiao Xiao lah yang selalu muncul di semua tempat yang dia datangi. Sindir-sindiran mereka tidak berhenti sampai disitu saja, mereka bahkan sindir-menyindir tentang kasus tuntutannya Xiao Xiao dan siapa yang nantinya akan menang di pengadilan nanti.


Gara-gara pertengkarannya dengan Yuan Feng itu, Xiao Xiao jadi marah dan langsung menelepon Yi Chen dan menyuruhnya untuk menuntut semua orang di majalah itu.


Yi Chen ternyata sedang latihan wawancara bersama Yi Mei saat Xiao Xiao meneleponnya (wawancara untuk acara TV show-nya Yi Mei dan Yi Chen jadi bintang tamunya). Setelah Xiao Xiao mematikan teleponnya mereka kembali melanjutkan wawancaranya.

 

Yi Mei berkata bahwa dia akan menanyakan pertanyaan berikutnya, yaitu pertanyaan umum yang sering diajukan pada semua pria lajang nan sukses: Wanita seperti apa yang Yi Chen inginkan sebagai istri nantinya? Yi Chen tidak nminta agar pertanyaan itu dilewatkan saja. Tapi Yi Mei bersikeras meminta Yi Chen menjawab karena banyak rekan kerjanya yang juga penasaran dengan jawaban Yi Chen

"Kau sudah tahu (siapa wanita yang diinginkannya)" ujar Yi Chen

Yi Mei sedih mendengarnya. Ia lalu bertanya apakah Yi Chen sudah memutuskan untuk memilih 'wanita itu'? Yi Chen hanya menjawabnya dengan diam. Yi Mei mengerti arti diamnya Yi Chen dan hal itu semakin membuatnya bersedih, tapi walaupun begitu dia tetap menunjukkan senyum cerianya saat dia meminta Yi Chen untuk mentraktirnya makan malam.


Mereka kemudian makan bersama di sebuah restoran. Yi Mei memanggil Yi Chen dengan sebutan 'Gege' (kakak cowok), lalu membicarakan kenangan masa lalu mereka. Saat pertama kali Yi Chen datang ke rumahnya dulu, Yi Mei berumur 9 tahun.


Flashback,
Yi Chen kecil datang ke rumah Yi Mei dengan wajah tertunduk sedih (setelah kedua orang tuanya meninggal dunia), tapi Yi Mei kecil menyambut kedatangannya dengan ceria. Ibunya Yi Mei lalu memberitahu bahwa mulai sekarang Yi Chen akan tinggal bersama mereka. Yi Mei sangat senang mendengarnya, karena itu berarti Yi Chen akan tinggal bersama mereka selamanya.


Kembali ke masa kini,
Yi Mei mengaku bahwa waktu kecil, dia berpikir kalau mereka akan selalu bersama-sama. Tapi ternyata dalam waktu cepat mereka tumbuh (dan berpisah). Yi Chen berkata bahwa manusia pasti akan tumbuh. Selama sesaat mereka saling terdiam canggung sampai saat Yi Mei mendapat pesan dari salah seorang temannya yang baru saja melahirkan bayi. Yi Mei memberitahu Yi Chen bahwa temannya itu menikah segera setelah dia lulus kuliah dan sekarang dia punya bayi.

"Sebenarnya aku berencana untuk menikah setelah lulus" ujar Yi Chen sedih

Yi Mei tentu saja sangat sedih mendengarnya. Yi Chen sepertinya menyadari betul tentang perasaan Yi Mei padanya, Yi Chen bahkan tampak ketakutan saat melihat wajah sedih Yi Mei. Mereka kembali saling terdiam canggung.


Sesaat kemudian, Yi Mei dengan tergagap berusaha mengatakan sesuatu pada Yi Chen (sepertinya hendak menyatakan cinta). Yi Chen sepertinya tahu apa yang ingin Yi Mei sampaikan padanya dan hal itu langsung membuat Yi Chen tampak sangat ketakutan. Yi Mei menyadari ketakutan Yi Chen dari pandangan matanya, maka Yi Mei pun langsung mengubah kalimatnya dan bilang kalau rekan kerjanya di stasiun TV ingin kenalan dengan Yi Chen. Yi Mei bertanya apakah Yi Chen mau mempertimbangkan wanita yang lain? Tapi Yi Chen hanya menjawabnya dengan senyuman canggung.


Setelah membayar tagihan, Yi Chen pamit ke kamar kecil sebentar (tapi dompetnya ditinggal di meja). Saat dia masih di kamar kecil, pelayan menghampiri Yi Mei untuk memberikan uang kembaliannya Yi Chen. Yi Mei pun langsung mengambil dompetnya Yi Chen untuk menaruh uang kembaliannya. Tapi saat membuka dompet itu, dia langsung tertegun melihat foto masa remaja Mo Sheng. Yi Chen kembali tepat saat Yi Mei tengah memandangi fotonya Mo Sheng. Tapi saat menyadari kehadiran Yi Chen, Yi Mei langsung pura-pura tersenyum lalu menaruh uang kembalian Yi Chen di dompet.


Mo Sheng dan Yuan Feng bekerja di studio foto sampai malam. Mengingat Mo Sheng mengenal Yi Mei saat mereka kuliah dulu, Yuan Feng pun langsung bertanya apakah Mo Sheng tahu tentang masa lalu Yi Mei? Yuan Feng mengaku bahwa dia bertanya karena dia naksir Yi Mei, tapi masalahnya dia merasa Yi Mei agak sulit didekati.

Mo Sheng berkata bahwa Yi Mei adalah gadis yang baik tapi sepertinya dia sudah punya pacar. Yuan Feng tidak percaya karena Yi Mei sendiri yang kemarin bertanya padanya tentang cintanya yang bertepuk sebelah tangan pada seorang pria yang tidak pernah sekalipun membalas perasaannya. Mo Sheng terkejut menyadari cinta Yi Mei pada Yi Chen ternyata masih bertepuk sebelah tangan.


Yi Chen berniat mengantarkan Yi Mei pulang, tapi Yi Mei menolak dan berkata kalau dia ingin pulang naik taksi saja. Baru berjalan beberapa langkah meninggalkan Yi Chen, Yi Chen tiba-tiba memanggilnya dan berkata...

"Suatu saat nanti kau pasti akan mengerti. Jika 'orang itu' muncul, maka orang lain hanya akan menjadi kompromi. Aku tidak mau berkompromi"

Yi Mei berkaca-kaca mendengar ucapan Yi Chen itu tapi dia tetap berusaha menunjukkan senyum cerianya untuk Yi Chen sebelum akhirnya berpaling pergi.


Keesokan harinya, Xiao Hong terburu-buru masuk kantor untuk memperlihatkan gosip paling hot yang beredar di internet, foto Xiao Xiao setengah telanjang tampak berpose mesra dengan seorang pria. Gosip mengatakan kalau Xiao Xiao itu wanita simapanan dan pria itu pasti kekasihnya Xiao Xiao. Yuan Feng yang dendam pada Xiao Xiao, tersenyum sinis sambil mensyukuri nasib buruk Xiao Xiao.

Tapi Mo Sheng tidak percaya dengan gosip itu. Mo Sheng sangat yakin foto itu pasti bukan fotonya Xiao Xiao karena dia tahu betul kalau Xiao Xiao bukan wanita semacam ini. Dia lalu meneliti foto itu dan sesaat kemudian dia sangat yakin kalau foto itu pasti sudah di-photoshop. Mo Sheng yakin pernah melihat foto aslinya di suatu tempat tapi dia tidak ingat dimana pernah melihatnya.


Saat sedang makan siang bersama Xiao Hong dan Yuan Feng di restoran, Mo Sheng mendengar omongan 2 orang wanita tentang sebuah forum khusus fotografer di internet, Mo Sheng langsung ingat kalau dia pernah melihat foto asli itu di sebuah forum.


Walaupun tadinya dendam pada Xiao Xiao tapi saat Mo Sheng bertekad untuk membantu Xiao Xiao menjernihkan masalah ini dan meminta pendapatnya, Yuan Feng akhirnya membantu Mo Sheng untuk mencari jalan keluar terbaik untuk membantu menjernihkan nama Xiao Xiao.


Bersambung ke episode 6

Post a Comment

0 Comments