Sinopsis Bupphae Saniwaat Episode 14 - 4

 Sinopsis Bupphae Saniwaat Episode 14 - 4

Di dapur,  Prik penasaran, masalah apa yang terjadi di rumah ini sampai Guru Chiprakao datang kemari? Tapi tentu saja tak ada satu pun pelayan yang bisa memberinya jawaban.

 

Joi datang saat itu juga dan langsung ribut dengan Prik sampai Juang harus berteriak menghentikan mereka. Juang menduga kalau kedatangan Guru Chiprakao kemari itu untuk membicarakan tentang... tanggal baik untuk pernikahan Por Date dan Kade. Pasti itu deh!


Dalam perjalanan keluar, Guru Chiprakao tiba-tiba menatap gelangnya kade dan mengingatkan Kade untuk tidak melepaskannya. (Hmm, sepertinya ada yang tersembunyi di balik gelang itu)

"Baik. Apa anda benar-benar akan pergi? Anda tahu apa yang akan terjadi, bukan?"

"Aku sudah bilang. Apapun yang akan terjadi, pasti akan terjadi."

Guru Chiprakao meyakinkan Kade untuk tidak khawatir ataupun takut. Por Date tidak akan bisa dilukai dengan mudah. Sekali mereka ditakdirkan sebagai pasangan, takkan ada apapun yang bisa memisahkan mereka. Buktinya biarpun ada bahaya yang menghadangnya, Kade tetap bisa hidup kembali.

 

Kade dan Por Date sontak saling melempar senyum malu mendengarnya. Tapi kemudian Por Date menyadari Kade hendak mengatakan sesuatu yang rahasia pada Guru Chiprakao, maka dia pun geser menjauh sedikit... sedikit doang dan tetap berada dalam jarak dengar.

"Guru, saya ingin tahu bagaimana saya meninggalkan tempat itu untuk hidup di sini." Bisik Kade.

"Pria itu menasbihkan dirinya untukmu. Dan dengan kekuatan cinta yang dia miliki untukmu, dengan keinginan adikmu - Mae Ying Karakade yang ingin kau membantunya, dan juga mantra bulan yang suci, semua derma dan karma itulah yang mendorongmu untuk terlahir kembali di tempat ini, di tubuh Mae Ying ini 4 tahun yang lalu."

"Dia menasbihkan dirinya untukku?"


"Bupphae Saniwaat (takdir cinta) yang membawamu kemari. Di dimensi kehidupan ini, kau mati saat masih bayi. Karena itulah, kau harus kembali untuk menjadi belahan jiwa bagi pria yang harus selalu kau temui di setiap kehidupan. Bahkan sekalipun karma merintangi. Tapi itu tidak akan memisahkan kalian berdua."

"Karena Bupphae saniwaat? Oh, saya mengerti. Dia menasbihkan dirinya demi mengirimku kemari agar aku bisa bersama dengannya, bukan?" Bisik Kade

Guru Chiprakao terkekeh membenarkannya lalu pamit pergi. Por Date ikut keluar untuk mengantarkannya. Tapi saat dia kembali, dia malah mendapati Kade sedang mesam-mesem gaje.


"Siapa pria itu?" Sewot Por Date yang tadi mendengar percakapan mereka.

Kade diam saja, tapi Por Date terus menuntutnya. Terpaksalah Kade harus mengaku, pria itu bernama Reungrit, temannya.

"Dia menasbihkan dirinya untuk membawamu kemari?"

Kade mengiyakannya. Por Date menduga kalau pria itu pastilah memiliki wajah dan nama yang persis dengan Reung, makanya Kade cepat akrab dan bertingkah aneh terhadap Reung. Iya, kan?

"Kau sangat pintar."

"Dia mencintaimu?"

"Iya. Dia juga bilang kalau dia cinta padaku."

 

Alih-alih ngamuk-ngamuk, Por Date malah cuma manggut-manggut dengan tampang setengah kesal. Kade kecewa dengan reaksinya. Apa dia tidak cemburu atau marah?

"Buat apa marah dan cemburu? Kudengar tadi kau sudah mati di sana dan terlahir kembali di sini, jadi kau tidak bisa kembali ke sana lagi. Kau dan dia harus terpisah selamanya dan tidak akan bisa saling bertemu lagi. Jadi kenapa juga aku marah dan cemburu? Malu sama makhluk penunggu hutan dan penunggu rumah. Berhentilah bicara omong kosong. Cepat masuk rumah. Sekarang ibu pasti sudah khawatir." Omel Por Date panjang lebar.

Pfft! Kade jadi kesal mendengar cerocosannya dan dengan sengaja menyenggol Por Date, sama sekali tidak sadar kalau Por Date sebenarnya senyum lebar banget.


Malam harinya, Prik membisikkan sebuah gosip besar pada Kade. Gosip tentang Maria yang sekarang pergi meninggalkan Phaulkon. Dia bahkan sudah mengangkati barang-barangnya dan pindah kembali ke rumah ayahnya.

Tapi Kade rasa, sebentar lagi juga Maria akan baikan dan balik ke suaminya. "Aku tidak perlu puek (ikut campur - modern)."

"Anda harus suek  (ikut campur), jao ka!"

"Hah? Aku harus apa?"

"Suek, jao ka."

Tetap saja Kade tidak merasa itu masalah besar. Dari mana Kade tahu? Heran Prik. Dia mendadak membelalak ketakutan, jangan-jangan Kade mengetahuinya dari sejarah, yah?

"Hah? Kau bilang apa?"

"Itu... Nang Pin dan Nang Yam, kedua orang itu, jao ka. Mereka bilang kalau Mae Ying... mengetahuinya dari sejarah. Aku merinding! Takuuut!" Cerocos Prik ketakutan kayak sejarah itu ramalan kiamat atau semacamnya.

Kade cengo melihat ketakutannya yang gaje itu dan membuat Prik protes. "Wajah anda begitu tidak oke, jao ka."


"Oke, oke. Aku akan meyakinkan Mae Maria untuk kembali ke suaminya."

"Bagus sekali, jao ka." Kata Prik sambil membuat tanda oke. "Tolong katakan pada wanita farang itu bahwa pejabat istana memang tidak cuma memiliki satu istri. Ork Ya Khun Ban bahkan memiliki 22 istri. Satu-satunya pejabat yang memiliki satu istri cuma Ork Pra-ku seorang (Por Date)."

"Sungguh?"

"Sungguh, jao ka. Tolong anda bilang ke wanita farang itu bahwa dia adalah istri utama, jadi dia tidak perlu takut pada siapapun!"


Phaulkon sedang berbincang bersama orang-orang Perancis yang salah satunya adalah Jenderal Desfarges. Kade tiba-tiba datang saat itu dengan membawa Maria. Dia berhasil membujuk Maria, walaupun Maria masih tampak sangat enggan pulang ke rumah itu. Phaulkon kontan senang melihat istrinya kembali dan langsung menggenggam erat tangannya.

Tapi Maria tetap dingin padanya dan memberitahu suaminya kalau dia kembali karena Kade yang menyuruhnya dan Kade ikut datang kemari karena mencemaskannya. Phaulkon pun langsung berterima kasih pada Kade.

"Tidak masalah. Aku tahu kalau kau sangat mencintainya."

"Itu benar. Aku sangat menyesal, Thong Kip Ma. Aku sungguh-sungguh minta maaf." Ucap Phaulkon lalu mengecup tangan Maria.

"Kalau kau mencintainya, maka jangan menyakitinya lagi. Aku tidak akan membantumu bicara lagi."


Phaulkon mengecup pipi Maria. Tapi kemudian dia melihat Kade sedang memperhatikan Jenderal Desfarges dengan curiga dan itu kontan membuatnya marah.

Menyadari ekspresi Phaulkon, Kade buru-buru mengalihkan topik berkomentar bahwa sekarang Phaulkon bisa menikmati jajanan buatan Maria lagi. Saat Maria mengajaknya masuk ke dalam, Jenderal Desfarges santai saja memanggil Phaulkon untuk meneruskan pembicaraan rencana mereka.

Phaulkon sontak mempelototinya dengan panik. Kade berusaha tidak menunjukkan ketertarikannya dan bergegas masuk menyusul Maria.


Begitu kedua wanita itu pergi, Phaulkon sontak membentak Desfarges untuk tidak bicara di hadapan wanita itu karena dia mengerti bahasa mereka.

Para pria itu lalu meneruskan perundingan mereka tanpa menyadari Kade ada di dekat mereka. Tapi begitu Phaulkon melihatnya, Kade buru-buru pamit pergi, berusaha membuat ekspresinya senormal mungkin.

 

Tapi dia keluar dari sana dengan gelisah. Maka begitu sudah cukup jauh, Kade langsung menyeret kedua pelayannya untuk bersembunyi di balik pohon.

Dia memberitahu mereka kalau dia mau menyelediki sesuatu langsung menggeser gelangnya, dan memperlihatkan tali suci yang disembunyikannya dibalik gelang itu lalu mulai merapalkan mantra tak terlihat pemberian Guru Chipakao.

Kedua pelayan sontak cemas melihat itu dan langsung celingukan ke belakang, takut ada orang yang lihat. Tapi saat mereka berbalik kembali, Kade sudah menghilang yang jelas saja membuat duo pelayan cemas dan ketakutan.


Kade dengan cepat kembali ke rumah itu dan mendengarkan pembicaraan mereka tentang pasukan Perancis. Desfarges memberitahu Phaulkon bahwa jumlah pasukan mereka cukup untuk 'rencana besar Phaulkon'.

"Meskipun begitu, seribu pasukan lainnya akan cukup untuk menyerang pasukannya Jao Fah Apaitod dan Ork Phra Phetracha. Sekarang ini, Raja Siam sakit-sakitan terus dan tidak mengurus politik. Rencana yang kita susun, harus segera dilaksanakan." Ujar Phaulkon.

"Apa kau yakin?"

"Jika bukan mereka, maka akulah yang akan dihancurkan. Kalian lihat sendiri kebencian para bangsawan Siam terhadapku."

"Kalau begitu akan kukirim 50 prajurit untuk melindungimu lalu membawamu kembali ke benteng di Bangkok. Kirim saja pesan padaku."

"Terima kasih."

"Kau melakukan ini demi Raja Louis dan Perancis."


Pada saat yang bersamaan, Pin dan Yam bergegas pulang untuk mengabarkan masalah ini pada Por Date. Phaulkon tiba-tiba terdiam menyadari sesuatu yang aneh. Dia mengedarkan pandangannya dengan kebingungan... tapi dia mencium wangi wanita Siam yang entah dari mana asalnya.

Kade sontak panik mendengar itu dan berniat pergi dari sana sebelum ketahuan. Tapi dia tidak hati-hati dan jadilah dia menyenggol vas bunga, dan terjatuh bersama vas itu.

Jenderal Desfarges refleks melepasan tembakan ke arah vas itu. Untung saja pelurunya meleset, dan Kade berhasil menahan suaranya.

"Ada seseorang. Tapi aku tidak melihat siapapun." Heran Jenderal Desfarges.


Por Date tiba di tempat Kade menghilang dan langsung teriak-teriak memanggil Kade. Awalnya tidak reaksi, tapi tiba-tiba dia tertarik ke belakang hingga dia terduduk di balik pohon.

Kade lalu menampakkan diri di hadapannya. Heran melihat Por Date di sini, Kade menduga kalau dia pasti dikasih tahu Pin dan Yam.

"Apa kau sadar apa yang sedang kau lakukan?" Omel Por Date

"Maaf, aku salah."

Tapi yang tak disangkanya, Por Date tiba-tiba mengeluarkan sebilah keris yang kontan membuat Kade ketakutan. Apa Por Date mau membunuhnya?

Bersambung ke part 5

Post a Comment

4 Comments

  1. Mb ima lnjut truz mb...
    Mb request donk sinopsis drama china the eternal love yg season 2...
    Semangat truz tuk buat sinopsisnya

    ReplyDelete

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam