Sinopsis My Sunshine episode 4

Sinopsis My Sunshine episode 4


Klub debat tengah mendata anggota baru. Tapi saat wakil ketua klub, Xu Ying (masih inget dia kan? dia pengacara wanita yang sinis banget sama Yi Chen di episode 1), melihat data diri Mo Sheng dia langsung protes pada anggota lainnya karena menerima mahasiswa kimia dan bukannya mahasiswa hukum. Xu Ying beralasan, mahasiswa lain selain jurusan hukum tidak akan bisa apa-apa jika mereka menjadi anggota nantinya.

Tapi anggota yang lain memang sengaja menerima mahasiswa jurusan lain karena klub debat mereka sudah sering menerima banyak protes yang mengatakan kalau klub debat mereka tidak adil, bahkan pihak universitas sendiri meminta mereka untuk memilih anggota baru. Lagipula, di dalam resumenya Mo Sheng disebutkan kalau Mo Sheng memiliki kemampuan fotografi jadi Mo Sheng pasti akan berguna sebagai fotografer untuk mereka nanti. Xu Ying langsung meminta pendapat Yi Chen tentang masalah ini. Tapi Yi Chen ternyata sependapat dengan anggota yang lain.



Gara-gara kejadian itu, Xu Ying menghadang Yi Chen di jalan untuk memprotes Yi Chen karena Yi Chen membiarkan pacarnya alias Mo Sheng bergabung dengan klub debat (Hmmm... ada yang cemburu nih). Tapi Yi Chen langsung mengoreksi tuduhan Xu Ying bahwa Mo Sheng bergabung menjadi anggota baru atas rekomendasi dari anggota yang lain lagipula Mo Sheng bukan pacarnya.


Keesokan harinya, Mo Sheng dan teman sekamarnya, datang ke markas klub debat. Tapi bukannya sambutan hangat yang mereka dapat, malah tatapan tajam dan muka masam Xu Ying.


Xu Ying terang-terangan memperingatkan Mo Sheng bahwa klub debat ini bukan tempat pacaran. Klub debat mereka punya reputasi yang baik dan selalu memenangkan lomba debat. Jadi biarpun Mo Sheng masuk klub debat ini demi mendekati Yi Chen tapi Mo Sheng harus serius menjadi anggota klub debat.

Mo Sheng mengerti lalu dengan santainya menambahkan "Aku akan mengejar Yi Chen diluar klub debat saja" (hahahaha...)


Xu Ying langsung protes karena Mo Sheng tidak mengerti juga apa maksudnya tadi. Mo Sheng bersikeras kalau dia mengerti, maksud Xu Ying tadi kan memperjelas batasan. Jadi Mo Sheng berjanji akan bekerja keras di klub debat sementara mengejar Yi Chen akan dia lakukan di luar klub debat.


Saat itu tiba-tiba terdengar suara ribut dari luar jendela. Ternyata anggota klub debat yang lain sedari tadi menguping perpeloncohan yang Xu Ying lakukan pada Mo Sheng. Mereka beralasan kalau mereka cuma sedang mendengarkan Xu Ying mengajari anggota baru tentang aturan klub debat, tapi mereka tidak ingat kalau ada aturan tentang tidak boleh pacaran. Karena itulah, ketua klub debat mengingatkan jika Xu Ying yang membuat peraturan itu maka Xu Ying sendiri juga harus bisa membedakan antara masalah resmi dan masalah pribadi.


Suatu hari, Mo Sheng sedang belajar di perpustakaan saat tiba-tiba dia mendapat pesan dari Xu Ying yang menyuruhnya untuk mengantarkan 40 kotak makan siang. Mo Sheng langsung berteriak kaget membaca pesan itu sampai membuat orang-orang menatapnya dengan kesal.


Di kantin, Yi Chen dan temannya (Xiang Heng) hendak makan siang saat mereka melihat Mo Sheng kebingungan dengan banyaknya pesanan kotak makan siang yang harus diurusinya, mereka juga memperhatikan sepertinya Mo Sheng sedang flu.


Saat Mo Sheng melihat mereka, dia langsung meminta bantuan mereka untuk mengawasi kotak-kotak makan siang itu sementara dia pergi seorang diri mengantarkan sebagian kotak makan siang itu ke fakultas hukum.


Setelah Mo Sheng pergi, Xiang Heng berusaha membujuk Yi Chen untuk membantu Mo Sheng apalagi Mo Sheng menderita seperti ini pasti karena ulah Xu Ying. Tapi Yi Chen menolak karena dia pikir Mo Sheng adalah anggota baru jadi sudah seharusnya Mo Sheng mengerjakan semua ini seorang diri, dulu waktu dia jadi anggota baru juga tidak ada yang membantunya. Xiang Heng langsung tertawa dan mengoreksi bahwa saat Yi Chen pertama kali masuk klub debat, ketua sangat perhatian pada Yi Chen hingga tidak ada seorangpun yang berani menyuruh-nyuruh Yi Chen.


Mo Sheng mengerjakan segala pekerjaan yang Xu Ying berikan padanya dengan giat walaupun dia sedang sakit. Mo Sheng bertanya-tanya pada dirinya sendiri, dari semua anggota baru kenapa hanya dia yang dijadikan sasaran oleh Xu Ying? apa karena Xu Ying menyukai Yi Chen? Ditengah-tengah kesibukannya mengangkat kotak-kotak makanan dan minuman dalam keadaan sakit flu, Mo Sheng tiba-tiba melihat sekotak obat flu di meja yang entah dari mana datangnya.

 

Mo Sheng keluar untuk mencari orang yang memberinya obat flu itu dan melihat Yi Chen berjalan pergi. Waaa... Yi Chen, diam-diam perhatian juga yah ^^


Kotak-kotak makanan dan minuman itu sepertinya untuk para anggota klub debat karena hari ini klub debat mengadakan acara debat di sebuah kelas. Setelah menyelesaikan urusan makanan dan minuman, Mo Sheng lalu menata label-label nama di meja. Saat Xu Ying datang, lagi-lagi dia langsung mengomeli Mo Sheng karena menurutnya Mo Sheng sangat lambat dalam melakukan pekerjaannya.


Tapi saat Yi Chen datang, nada bicara Xu Ying langsung berubah jadi lebih lembut. Xu Ying bertanya kenapa Yi Chen datang padahal minggu ini Yi Chen kan harus magang di firma hukum. Yi Chen menjawab bahwa dia datang karena tidak banyak pekerjaan yang harus dilakukannya di firma hukum. Karena Yi Chen menjawab tanpa sekalipun memandangnya, Xu Ying jadi kecewa apalagi saat dia mendapati Yi Chen malah melirik Mo Sheng. hehehehe.


"Jadi dia magang di firma hukum. Klub debat sangat sibuk, bisa melihatnya dan mendengarkan orang lain bicara tentangnya, aku sangat bahagia. Dia melihat aku sangat serius dalam pekerjaanku, dia pasti merasa sedikit tersentuh. Hari ini dia bahkan mengirimiku obat" kata hati Mo Sheng


Hujan turun dengan deras saat Mo Sheng ditugaskan untuk mengantarkan kotak-kotak makan siang lagi. Di tengah jalan, dia berpapasan dengan Yi Chen yang basah kuyup karena tidak memakai payung. Mo Sheng pun langsung mengejar Yi Chen untuk memayunginya. Tapi Yi Chen dengan dinginnya menolak kebaikan Mo Sheng.


Malam harinya, Xiao Xiao pulang dalam keadaan penuh lebam. Ternyata saat ia dalam perjalanan pulang dari kerja paruh waktunya, dia dirampok orang. Teman-temannya berusaha membujuk Xiao Xiao untuk berhenti bekerja paruh waktu tapi Xiao Xiao bersikeras untuk tetap bekerja karena dia membutuhkan uangnya untuk biaya semester depan. Mo Sheng akhirnya berinisiatif untuk menemani Xiao Xiao selama dia bekerja paruh waktu.


Keesokan harinya, Mo Sheng bertemu Xiang Heng. Xiang Heng memberitahu Mo Sheng kalau Yi Chen sedang sakit, Mo Sheng tentu saja langsung cemas. Tapi Xiang Heng ternyata cuma menggodanya saja, Yi Chen sebenarnya sangat sehat. Xiang Heng bahkan menyemangati Mo Sheng untuk mengejar Yi Chen sampai dapat.


Beberapa hari kemudian, Mo Sheng terus menerus menemani Xiao Xiao hingga dia selalu melewatkan acara klub debatnya. Saat Xu Yin menyindir masalah absennya Mo Sheng ini, Yi Chen langsung beranjak pergi dengan alasan harus melanjutkan pekerjaan magangnya di firma hukum.


O-ho... Yi Chen udah mulai menyadari perasaannya nih sepertinya, buktinya selama perjalanan ke firma hukum, Yi Chen teringat kembali saat-saat kebersamaannya dengan Mo Sheng.


Yi Chen ternyata magang di firma hukum yang sama dimana nantinya dia akan bekerja sebagai pengacara disana. Kebetulan, tempat kerja paruh waktunya Xiao Xiao berada di sekitar area itu dan Mo Sheng menunggu Xiao Xiao pulang kerja dengan menghabiskan waktu di cafe yang berada didekat firma hukum .

Saat Yi Chen melihatnya sedang bersantai memotreti kue pesanannya di cafe, Yi Chen langsung menghampirinya dan bertanya apa yang Mo Sheng lakukan di tempat ini? Mo Sheng bersumpah bahwa dia tidak mengikuti Yi Chen karena dia cuma sedang menunggu Xiao Xiao pulang kerja.


Yi Chen melihat kue yang Mo Sheng makan dan bertanya, bukankah harga makanan yang Mo Sheng bayar di cafe ini harganya jauh lebih mahal daripada gaji kerja paruh waktunya Xiao Xiao? Mo Sheng dengan malu-malu membenarkannya tapi dia berbohong pada Xiao Xiao dan mengatakan kalau dia cuma meminum air putih selama dia menunggu di cafe. Dan karenanya, Mo Sheng memohon agar Yi Chen merahasiakan kebohongannya ini.


Dalam perjalanan pulang, Xiao Xiao mengaku cemas kalau Mo Sheng terus menerus menemaninya, apalagi Mo Sheng harus terus menerus melewatkan acara klub debatnya. Tapi Mo Sheng tidak peduli. Dia malah senang karena setiap kali mereka pulang, mereka akan melewati asrama tempat Yi Chen tinggal. Mo Sheng bahagia bisa melewati tempat itu karena dia merasa seperti berjalan ke arah yang sama dengan Yi Chen.


Suatu hari, Mo Sheng bertemu lagi dengan Yi Chen di depan cafe. Mo Sheng menyapanya dengan riang tapi Yi Chen langsung mengomelinya karena Mo Sheng lagi-lagi absen dari klub debat. Yi Chen mengaku bahwa dialah yang mendukung penerimaan Mo Sheng di klub debat, karena itulah kalau Mo Sheng sampai keluar dari klub debat maka dia lah yang akan bermasalah. Mo Sheng tentu saja sangat bahagia mendengar Yi Chen ternyata pendukungnya, maka dia pun langsung menyatakan akan masuk klub debat lagi.



Tapi sedetik kemudian, dia teringat pada Xiao Xiao dan apa yang harus dia lakukan dengan Xiao Xiao kalau dia harus masuk klub debat lagi. Yi Chen berinisiatif membantu masalah itu dengan menawarkan diri mengantarkan Xiao Xiao pulang. Mo Sheng langsung kaget, jangan-jangan Yi Chen menyukai Xiao Xiao. Tapi Yi Chen langsung menyangkalnya dengan tegas, Mo Sheng pun bisa mendesah lega. Dia tidak peduli kalau Yi Chen tidak menyukainya, tapi dia tidak mau kalau Yi Chen menyukai gadis lain.


Keesokan harinya, Mo Sheng terkejut melihat Xiao Xiao pulang kerja lebih cepat dari biasanya. Ternyata Xiao Xiao sudah mengundurkan diri dari pekerjaannya karena dia tidak mau merepotkan Mo Sheng yang menjemputnya terus setiap hari. Masalah ini tentu saja langsung merusak rencana Mo Sheng yang ingin terus ketemu Yi Chen.


Maka keesokan harinya, dia langsung menyeret Xiao Xiao kembali ke tempat kerjanya untuk memohon pada bosnya Xiao Xiao agar dia mempekerjakan Xiao Xiao kembali. Tapi apapun bujukan Mo Sheng, si bos tetap tidak mau menerima Xiao Xiao lagi terutama karena dia sudah menemukan pegawai baru. Tapi Mo Sheng tidak mau menyerah begitu saja untuk tetap ketemu Yi Chen. Maka dengan sengaja dia tidak memberitahu Yi Chen tentang pengunduran diri Xiao Xiao.


Walaupun hujan deras, tapi Yi Chen tetap pergi magang ke firma hukum. Dia nekat pergi karena dia harus menemui Mo Sheng yang menunggu Xiao Xiao pulang kerja. Yi Chen mengajak Mo Sheng masuk ke firma hukum dan mengajak Mo Sheng ke sebuah ruang rapat dimana dia bisa menunggu Xiao Xiao pulang kerja.


Yi Chen dan Mo Sheng kemudian saling menyibukkan diri. Yi Chen dengan pekerjaan magangnya dan Mo Sheng belajar.


Tapi tiba-tiba saja ada seorang pria yang berteriak-teriak memanggil pengacara Mao. Yi Chen keluar untuk menemui pria itu. Yi Chen melihat pria itu pincang dan menggedor-gedor pintu dengan tongkatnya. Yi Chen memberitahunya bahwa pengacara Mao sudah pulang tapi pria itu tidak percaya dan langsung memaksa masuk sambil berteriak-teriak menuntut pengacara Mao keluar.

Pria itu menuduh pengacara Mao adalah penipu yang menerima uang kotor. Ia sudah membayar pengacara Mao yang berjanji akan menangani kasusnya tapi ternyata dia kalah sementara pengacara Mao tetap mengambil uangnya padahal sebenarnya dia adalah orang tidak mampu untuk membayar pengacara.


Yi Chen berusaha menenangkan pria itu dan memberitahunya bahwa pengacara bukanlah orang yang sangat berkuasa, pengacara juga bisa kalah tapi Yi Chen meyakinkannya bahwa mereka tidak akan pernah menerima uang kotor. Yi Chen mengetahui identitas dan kasus pria itu karena dia pernah membaca file kasusnya dan karenanya ia berani meyakinkan pria itu bahwa pengacara Mao tidak mengabaikan kasusnya. Malah, pengacara Mao telah menemukan bukti baru dan sebentar lagi pengacara Mao akan naik banding. Yi Chen berjanji akan memberitahukan kedatangan pria itu pada pengacara Mao dan membantunya mengawasi kasusnya ini.


Pria itu sangat lega mendengarnya hingga ia hampir terjatuh pingsan. Mereka kemudian mengantarkan pria itu masuk taksi dan Mo Sheng memberikan payungnya untuk pria itu. Mo Sheng sengaja memberikan payungnya karena dia yakin hujannya tidak akan berhenti bahkan setelah pria itu sampai rumahnya nanti.


Setelah pria itu pergi, Yi Chen bertanya bagaimana Mo Sheng akan pulang kalau dia tidak punya payung? Mo Sheng dengan santainya berkata bahwa hujannya mungkin akan berhenti nanti.

"Bukankah kau bilang hujannya tidak akan berhenti?" Yi Chen mengingat Mo Sheng akan kata-katanya sendiri

Mo Sheng langsung protes "Apa orang-orang yang belajar hukum sepertimu selalu suka mencari celah orang lain?"

"Aku hanya mengingatkanmu. Apa yang akan kau lakukan tanpa payung?"


"Tidak apa-apa, aku masih muda jadi tidak masalah kalau aku kehujanan. Tapi pria itu sangat menyedihkan, bagaimana kalau dia kehujanan dan jatuh sakit?"


"Ada terlalu banyak orang yang sangat menyedihkan. Ditipu, dipukul dan tidak tahu bagaimana caranya melawan balik. Atau ada pula tahu caranya melawan balik tapi tidak punya uang atau kekuatan. Aku pun tidak tahu apa yang harus kulakukan (untuk membantu orang-orang itu)?"

Tapi Mo Sheng tidak merasa seperti itu, Yi Chen sangat hebat jadi Mo Sheng yakin kalau Yi Chen pasti bisa membantu orang-orang itu. Memang Yi Chen tidak mungkin bisa membantu semuanya, tapi setidaknya membantu satu orang pun Yi Chen sudah bisa dikatakan hebat. Yi Chen tersenyum senang mendengarnya dan berjanji bahwa di masa depan nanti dia akan berusaha keras untuk membantu orang-orang yang tidak beruntung itu.


Selama sesaat Yi Chen memandang Mo Sheng. Tapi lama-lama Yi Chen jadi canggung, ia lalu cepat-cepat mengalihkan perhatiannya dan bertanya apakah Xiao Xiao sudah selesai kerja? Mo Sheng pun langsung pura-pura menelepon teman sekamarnya lalu berbohong pada Yi Chen bahwa Xiao Xiao tidak tahu firma hukumnya Yi Chen jadi dia sudah pulang duluan.


Yi Chen akhirnya pulang berduaan dengan Mo Sheng. Hujan sudah reda saat Yi Chen mengantarkan Mo Sheng ke asramanya. Sebelum Yi Chen pergi, Mo Sheng mengaku kalau dia berbohong tentang Xiao Xiao, dia melakukannya karena dia ingin berjalan pulang bersama Yi Chen. Mo Sheng lalu bertanya apakah dia akan dihukum karena mengaku telah melakukan perbuatan salah? Yi Chen dengan kesal berkata bahwa hal seperti itu pekerjaannya polisi sementara dia berencana untuk menjadi seorang pengacara.


Mo Sheng dengan takut-takut bertanya apa yang akan terjadi padanya jika dia mengakui kesalahannya pada seorang pengacara. Sebagai jawabannya, Yi Chen langsung berpaling pergi dan memperingatkan Mo Sheng untuk tidak mengikutinya. Eh padahal diam-diam Yi Chen senyum loh. hehehe...


Keesokan harinya, Mo Sheng menemui Yi Chen di perpustakaan tapi Yi Chen langsung mengabaikannya. Mengira Yi Chen marah padanya, Mo Sheng langsung memberikannya 2 botol yogurt sebagai permintaan maaf. Tapi Yi Chen langsung menolaknya sembari memberitahu Mo Sheng untuk tidak terlalu banyak minum yogurt karena kebanyakan minum minuman itu bisa membuatnya jadi bodoh.


Mo Sheng sangat sedih dengan penolakan Yi Chen. Saat dia memberitahu Xiao Xiao tentang ucapan Yi Chen barusan, Xiao Xiao tidak percaya. Sebagai teman yang baik, dia berusaha menghibur Mo Sheng dengan mengajak Mo Sheng minum yogurt itu bersama-sama dan kalau mereka jadi bodoh maka sebaiknya mereka jadi bodoh bersama-sama juga.


Klub debat sedang latihan debat. Mo Sheng juga ikut datang. Tapi saat Xu Ying melihatnya, dia langsung mengomeli Mo Sheng karena selama beberapa hari belakangan ini dia tidak pernah datang lalu sekarang tiba-tiba muncul lagi. Xu Ying hendak mengusir Mo Sheng tapi Yi Chen cepat menyelanya dan memberitahu bahwa dialah yang mengizinkan Mo Sheng datang. Mo Sheng pun berusaha membujuknya dan berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang sama lagi.


Xu Ying langsung ngambek dan mengingatkan mereka bahwa klub debat ini bukan tempat untuk membicarakan masalah cinta lagipula Mo Sheng tidak punya bakat sebagai anggota klub debat. Ketua klub debat langsung membantahnya, Mo Sheng punya bakat fotografi. Dia lalu menugaskan Mo Sheng sebagai fotografer di kompetisi debat nasional yang akan diadakan dalam waktu dekat ini. Xu Ying tentu saja marah tapi dia tidak bisa melakukan apapun untuk membantah apalagi saat ketua bilang kalau hasil foto kompetisi debat sebelumnya sangat jelek.


Malam hari sebelum kompetisi debat, Yi Chen dan kedua teman sekamarnya makan (sate?) dalam jumlah banyak. Kedua temannya makan banyak tapi Yi Chen makan sedikit. Tapi tak lama kemudian, kedua teman sekamarnya sakit perut sampai bolak-balik ke kamar mandi terus menerus. Awalnya mereka mengira makanannya tidak higienis tapi setelah melihat Yi Chen baik-baik saja, mereka menyimpulkan mungkin karena mereka makan kebanyakan.


Keesokan harinya, para anggota klub debat satu per satu masuk bis. Selain bertugas sebagai fotografer, Mo Sheng juga bertugas jadi seksi konsumsi. Setelah memberikan jatah sarapan untuk Yi Chen, Mo Sheng memohon agar Yi Chen membooking kursi paling depan untuknya. Ia harus duduk paling depan agar tidak mabuk darat, ia juga meminta bantuan Yi Chen untuk meletakkan tas kameranya di kursinya.


Walaupun menanggapi permintaan Mo Sheng dengan pandangan kesal tapi Yi Chen berbaik hati membooking kursi paling depan dan jadilah mereka duduk berduaan. Di tengah jalan, bis tiba-tiba oleng hingga membuang Mo Sheng tak sengaja menubruk Yi Chen.


Sesampainya di lokasi debat, Yi Chen tampak mengernyit kesakitan sembari memegang perutnya. Sepertinya Yi Chen sakit perut gara-gara makanan kemarin tapi Mo Sheng mengira kalau Yi Chen kesakitan gara-gara ia menubruk Yi Chen tadi. Karena merasa bersalah, ia pun berinisiatif untuk membawakan barang bawaan Yi Chen.



Mendengar itu, Xu Ying langsung mempelototi Mo Sheng dengan marah tapi Yi Chen cepat-cepat membela Mo Sheng dan menjelaskan persoalan yang sebenarnya.


Saat kompetisi hampir dimulai, Yi Chen baru sadar kalau catatannya hilang. Yi Chen sangat yakin kalau dia menghilangkan kertas catatannya waktu dia ke kamar kecil tadi, tapi Xu Ying malah ngotot menyalahkan Mo Sheng yang tadi memegang tasnya Yi Chen. Xu Ying langsung protes karena Yi Chen masih saja membela Mo Sheng padahal kompetisinya sudah mau dimulai.

"Siapapun yang yang membutuhkan catatan untuk memenangkan kompetisi ini maka dia bukanlah pendebat yang kompeten" ujar Yi Chen


Kompetisi debat pun dimulai. Saat Yi Chen naik ke panggung, Mo Sheng langsung bersemangat mengangkat kameranya untuk memotret Yi Chen. Kompetisi berlangsung dengan sengit, Yi Chen pun mampu melawan argumen tim lawan dengan baik.


Tapi sebelum ia selesai mengemukakan kesimpulan dari argumennya, Yi Chen tiba-tiba terdiam hingga membuat semua orang bingung.


Bersambung ke episode 5

Post a Comment

0 Comments