Sinopsis The Eternal Love Season 2 Episode 3 - 1

 Sinopsis The Eternal Love Season 2 Episode 3 - 1

Xiao Tan membungkus dirinya dengan selimut tebal sambil menganga bengong, masih shock dengan kenyataan baru ini. Dia baru sadar saat Jing Xin mencoba menyuapinya obat.

 

"Siapa namamu tadi?" Tanya Xiao Tan.

"Nama saya Jing Xin."

"Jing Xin, tolong bawakan aku cermin."


Dia selalu mengandalkan mukanya untuk mencari nafkah, jadi dia tidak boleh terlihat pucat. Tapi saat Jing Xin membawakan cerminnya, dia malah mendapati wajahnya mencong-mencong gara-gara cerminnya yang masih berupa kuningan dan bukannya kaca. Xiao Tan jadi tambah sebal karenanya.

"Seandainya aku punya kamera dual front dan photoshop di sini."

Jing Xin sontak mewek sedih. "Nona bahkan tidak ingat padaku."

"Kenapa kau menangis? Seharusnya akulah yang menangis."


Seorang pelaya datang tak lama kemudian dengan membawa seekor ayam untuknya. Semangat Xiao Tan mendadak bangkit kembali sambil mencomot sepotong paha ayam. Bagaimanapun, dia tetap harus makan dan minum dengan baik agar dia tetap sehat dan bertahan hidup.

"Sebagai Ratu Properti, aku tidak akan takut pada masalah apapun!"

Jing Xin prihatin melihatnya. Mengira nonanya jadi seperti ini karena patah hati, Jing Xin berusaha menghiburnya dan meyakinkannya bahwa biarpun dia dan Pangeran Yi Huai tidak bisa menikah sekarang, tapi ia sangat mencintai Tan Er.

"Seberapa keraspun usaha Qu Pan Er, dia tidak akan berhasil. Dan lagi, Nona baru saja sembuh. Jadi untuk sekarang ini, Nona Qu tidak akan menyakiti Nona."

Dia tahu kalau selama ini Tan Er selalu dianiaya oleh Qu Pan Er dan Nyonya Qu, Tuan Qu juga selalu memihak mereka, sementara ibu kandung Tan Er tidak punya kekuasaan di rumah ini. Tapi biarpun dia selalu diperlakukan semena-mena, tetap saja dia tidak boleh membunuh dirinya sendiri.

"Nona kan punya aku."


"Semua itu benar-benar hubungan yang rumit. Jadi maksudnya, si pak tua itu ayahku? Lalu wanita yang kecantikannya bahkan tidak ada setengahnya dari kecantikanku... Ah, bukan, sepersepuluh dari kecantikanku itu adalah... si gendut (Qu Pang Er)?"

"Qu Pan Er, Nona."

Jadi kesimpulannya, ibu tirinya adalah istri resmi ayahnya dan dia juga punya kakak tiri. Dan sekarang dia terjebak di dalam kisah cinta segitiga bodoh itu.


Tapi ngomong-ngomong, dia kan putri kedua keluarga Qu, berarti dia kaya dan punya banyak uang dan rumah dong. Bisakah dia membeli barang-barang mewah sesuka hati?

Err... Jing Xin menyangkal. Tan Er kan cuma putri seorang selir, dia memang menjalani hidup enak, tapi dia tidak punya uang untuk membeli apapun.

"Aih! Mimpiku menjadi wanita muda kaya raya, pupus sudah. Eh, siapa pria tertampan di Dong Yue ini? Seberapa tampan dia? Katakan padaku."

"Nona kan masih gadis, bagaimana bisa nona mengatakan pertanyaan semacam itu?"

"Memangnya apa yang harus ditakuti? Ini rahasia kita berdua. Aku janji tidak akan bilang-bilang pada siapapun. Lagipula, semua wanita juga suka pria tampan."

"Yang diakui paling tampan di seluruh negeri adalah Pangeran ke-8. Tapi saya rasa, Pangeran Pertama jauh lebih tampan. Selera Nona memanga yang terbaik. Tapi ucapan saya tadi, tolong jangan bilang pada Tuan dan Nyonya. Kalau tidak, saya bisa dipukuli."


"Kenapa aku harus berakhir di Dong Yue sih? Mending mati saja (guo dai)."

"Guo dai (tali anjing)?" Jing Xin salah paham dan langsung pergi untuk mengambilkan tali anjing beneran. Pfft!


Bertekad takkan membiarkan siapapun di rumah ini menindasnya, Xiao Tan ganti baju lalu pergi ke belakang untuk melarikan diri yang sama seperti dulu, memanjat tembok dengan berpijak pada tumpukan keranjang.

Dan sama seperti dulu, Jing Xin nyerocos panjang lebar dengan panik sambil  berusaha memohon-mohon agar Xiao Tan menghentikan aksinya, tapi tentu saja permohonannya masuk telinga kanan-keluar telinga kiri.

Xiao Tan malah nyerocos membangga-banggakan keahlian memanjatnya yang dipelajarinya selama berkarir jadi agen real estate. "Bahkan sekalipun aku pakai high heels, aku tetap bisa keluar dari sini."

"Nona, kumohon jangan pergi. Tuan pasti akan memukulku sampai mati."

"Biarin!" Xiao Tan langsung menendang tangan Jing Xin darinya. Tapi... "Kenapa percakapan ini terasa familier, yah?... Ah, sudahlah. Aku harus kabur dulu."


Xiao Tan pun naik ke pijakan keranjangnya dan mulai memanjat tembok itu tanpa mempedulikan protesnya Jing Xin, tapi ujung-ujungnya bingung sendiri gimana turunnya, temboknya tinggi banget. Tapi...

"Sudah bertahun-tahun aku jadi agen properti. Entah sudah berapa banyak tembok yang kupanjat, aku sangat berpengalaman. Ngapain juga takut?"


Maka Xiao Tan pun nekat terjun bebas dan BUK! Nyium tanah. Pfft! Tapi dengan cepat dia bangkit lalu pergi... tanpa menyadari Lian Cheng versi kuno sebenarnya sedari tadi mengawasinya dari belakang sambil senyum walaupun dia tidak kenal Xiao Tan.

"Gadis itu cukup menarik," gumam Lian Cheng. Tapi berbeda dari sebelumnya, Lian Cheng sepertinya lewat situ cuma sekedar lewat dan tidak mampir ke rumah Keluarga Qu.


Xiao Tan lalu keliling kota sambil menanyai orang-orang tentang apakah belakangan ini terjadi sebuah fenomena alam yang aneh. Semisal, perubahan magnetis yang disebabkan oleh kilat dan petir. Tapi tidak ada satupun yang mengerti pertanyaannya, malah menganggapnya gila.

Tak mendapat jawaban apapun, Xiao Tan akhirnya jalan-jalan saja ke pasar tanpa menyadari Lian Cheng modern tengah membuntutinya sambil menyamar pakai pakaian jerami.


Di pasar itu pula, seseorang menyerahkan sebuah stempel pada Lian Cheng, stempel itu bisa digunakan untuk memerintah semua mata-mata di Rumah Xiuyi.

"Pangeran, mata-mata Rumah Xiuyi ada di mana-mana. Mereka sangat kuat dan punya banyak informasi. Karena sekarang kita bisa memerintah mata-mata itu, bagaimana kalau kita bergerak duluan?" Usul Yu Huo.

"Banyak orang yang mengincar tahta, Ayahanda sangat berhati-hati. Aku hanya perlu santai dan menunggu kesempatan yang tepat."


Xiao Tan makin bingung karena tidak melihat ada fenomena alam yang aneh. Tiba-tiba perhatiannya teralih saat melihat penjual gulali tradisional yang dibentuk-bentuk jadi berbagai macam bentuk.

Dia asal saja mengambil satu lalu memakannya sebelum bayar. Tapi kemudian si penjual menuntut uang dan Xiao Tan baru sadar kalau dia tidak bawa uang. Pfft!

Tapi dia tidak kekurangan ide. Begini saja, dia akan menunjukkan tarian tradisional... err... tidak, maksudnya Kungfu. 1-2-3... Xiao Tan pun mulai joget-joget gaje dan lucunya, para wanita satu pasar mendadak ikutan gila dan mengikuti setiap gerakannya.

Keramaian itu kontan menarik perhatian Lian Cheng kuno. Di tempat masing-masing, kedua Lian Cheng sama-sama terpesona menyaksikan tingkah nyentriknya Xiao Tan itu.


Tapi tiba-tiba terdengar derap langkah kuda yang melaju cepat menuju ke arah Xiao Tan. Cemas, Lian Cheng modern hampir saja maju untuk menyelamatkan Xiao Tan.

Tapi tiba-tiba langkahnya terhenti saat melihat sosok dirinya versi kuno melayang ke arah Xiao Tan lalu menarik Xiao Tan minggir sebelum kuda itu menabraknya.

Insiden itu membuat Xiao Tan berakhir dalam dekapan Lian Cheng kuno. Tapi Lian Cheng kuno dengan cepat melepaskan diri lalu pergi begitu saja.

Karena kejadian itu terjadi terlalu cepat, Xiao Tan tidak sempat melihat wajah Lian Cheng kuno dengan jelas. Tapi dia merasa pria itu sepertinya tidak asing. Apa yang terjadi sebenarnya?

"Celah waktu kali ini membawaku kembali pada tahun ke-15 masa pemerintahan Yuanning dan membuatku hampir saja berhadapan dengan diriku di masa lalu." Batin Lian Cheng modern.


Sementara itu di rumah Keluarga Qu, terjadi sesuatu yang tidak pernah terjadi di waktu sebelumnya. Seluruh anggota Keluarga Qu dipaksa berlutut di dalam rumah untuk mendengarkan titah Kaisar yang dibawakan oleh Jenderal Wei.

Dalam titah itu, Tuan Qu dituduh melakukan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan. Karenanya, Tuan Qu dipecat dan akan dikirim ke perbatasan.

Semua aset mereka akan disita. Para wanita di Keluarga Qu dihukum menjadi pelayan istana. Qu Pan Er harus menjadi pelayan di istananya Selir Dugu, sementara Qu Tan Er dihukum menjadi pelayan di istananya Pangeran ke-8.


Qu Tan Er baru pulang saat itu dan langsung diseret paksa berlutut bersama yang lain. Xiao Tan bingung, apa yang terjadi? Apa mereka semua akan dipenjara?

"Kita berdua akan menjadi pelayan di kediaman Pangeran ke-8." Ujar Jing Xin.

"Apa?! Baru beberapa hari aku jadi putri seorang bapak kaya, sekarang aku turun derajat jadia pelayan seseorang?!"


Kedatangan Jenderal Wei ternyata bukan cuma menyampaikan titah Kaisar, tapi juga mencari Mutiara Penekan Jiwa. Tapi anak buahnya melapor kalau dia tidak menemukan Mutiara Penekan Jiwa itu di rumah ini.

Lian Cheng modern menyaksikan semua ini dengan kebingungan. Kenapa Keluarga Qu tiba-tiba dihukum dan Tan Er tidak dijodohkan dengannya?

"Apa mungkin kedatanganku kemari menyebabkan terjadinya efek kupu-kupu sehingga menyebabkan perubahan di Dong Yue?"

(Efek kupu-kupu: Perubahan kecil pada kondisi awal yang bisa berdampak pada perubahan drastis di masa depan)

Yang lebih mengherankan, Jenderal Wei yang dulu hanya peduli dengan perang. Tapi Jenderal Wei yang sekarang malah ikut terlibat dalam politik dan perebutan kekuasaan. (Season 1 dulu ada Jenderal Wei kah? Aku nggak inget)


"Sepertinya banyak yang berubah di Dong Yue. Situasinya masih belum jelas. Aku tidak boleh gegabah. Aku harus membuat rencana dengan dengan hati-hati."

Yang penting Tan Er aman dan baguslah sekarang dia tinggal di kediaman Lian Cheng kuno. Dengan begitu, Lian Cheng modern bisa punya waktu untuk mempelajari situasi terkini di Dong Yue.

Bersambung ke part 2

Hmm, jadi kesimpulannya. Ada dua Lian Cheng di satu tempat dan waktu yang sama. Kalau di season satu kan cuma Xiao Tan seorang yang time travel, tapi gara-gara Lian Cheng juga ikutan time travel sekarang, sehingga menyebabkan banyak perubahan dari kisah awal.

Di versi ini kayaknya Tan Er benar-benar sudah meninggal dunia dan tidak akan bergantian jiwa dengan Xiao Tan seperti dulu. Tapi yang lebih membingungkan nih Lian Cheng-nya yang sekarang ada dua. Gimana kalau mereka sampai ketemuan yah? Terus gimana kalau Lian Cheng kuno juga jatuh cinta pada Xiao Tan?

Post a Comment

4 Comments

  1. Padahal harapanku yg season 2 cukup di dunia modern aja genrenya romens comedy...kok malah bolak balik

    ReplyDelete
  2. di lanjut dong kak...
    #menunggu
    #penasaran

    ReplyDelete
  3. mimin... trus update en lanjutkan y sinopsisnya... always ditunggu & dikunjungi😊

    #xiexie

    ReplyDelete
  4. Admin ditunggu updatannya...
    Makin bikin penasaran

    ReplyDelete

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam