Shan Shan merenungkan berbagai keajaiban yang terjadi padanya akhir-akhir ini, diterima kerja di Windgroup dan bertemu direktur tampan Zheng Qi.
Tapi Shan Shan menyadari kalau Zheng Qi tidak mungkin menyukainya, apalagi dengan status mereka yang sangat jauh berbeda.
Ditengah-tengah lamunannya akan Zheng Qi, tiba-tiba pikirannya mulai mengembara ke saat-saat kebersamaannya dengan Feng Teng.
Shan Shan langsung mengomeli dirinya sendiri karena memikirkan Feng Teng, bos yang sangat dingin, tidak berperasaan dan sama sekali bukan tipenya itu.
Shan Shan sangat kesal pada Feng Teng yang menyuruhnya jadi penyeleksi sayuran. Tapi karena tidak bisa marah-marah pada bos, akhirnya Shan Shan melampiaskan kekesalannya dengan bermain fighting game dan menamai karakternya
'Tidur Nyenyak Setelah Mengalahkan Bos'.
Beberapa hari berikutnya, Shan Shan lagi-lagi makan siang di kantornya bos sambil menjadi penyeleksi sayuran.
Dan setiap malamnya, Shan Shan melampiaskan kekesalannya dengan mengalahkan musuhnya di fighting game-nya.
Suatu hari, Shan Shan mencoba membujuk Feng Teng supaya Ah Mei saja yang menyeleksi sayurannya karena Ah Mei lebih pintar, lebih cakap dan pastinya lebih cocok untuk mengerjakan pekerjaan sesulit menyeleksi sayuran ini.
Tapi Feng Teng dengan cepat menghancurkan harapannya dengan memberitahunya bahwa Ah Mei adalah lulusan Harvard. Jadi diantara Shan Shan dan Ah Mei, siapa yang lebih cocok menjadi penyeleksi sayuran?
Shan Shan langsung lesu saat menjawab "Saya, saya yang lebih cocok"
Keesokan harinya, Shan Shan sedang mengambili kacang hitam dari rantangnya Feng Teng sembari berbisik-bisik pada dirinya sendiri dan mengeluhkan Feng Teng dengan kesal.
Feng Teng melihat apa yang sedang dilakukannya tapi karena tidak bisa mendengar bisik-bisiknya Shan Shan, dia langsung memerintahkan Linda untuk mencarikannya guru pembaca gerak bibir.
Keesokan harinya, Linda memberitahu Feng Teng bahwa Shan Shan tidak bisa datang untuk makan siang karena dia sedang flu.
Kebetulan saat Linda sedang melaporkan sakitnya Shan Shan, Zheng Qi datang untuk menyerahkan laporan dan ikut mendengarkan laporan Linda tadi.
Dia pun langsung bertanya pada Feng Teng tentang gosip yang selama ini beredar di kantor, bahwa Feng Teng dan Shan Shan selalu makan siang bersama setiap hari.
"Lalu kenapa?"
"Kau ini teman yang tidak baik. Sudah sejak lama aku selalu mengagumi masakan koki rumahmu, bagaimana bisa kau tidak pernah membawakanku makan siang?" gerutu Zheng Qi
"Kau tidak pernah kekurangan wanita untuk diajak makan. Kurasa kalau membariskan satu wanita sehari, antriannya pasti bisa sampai akhir bulan. Kalau kau sangat ingin memakan masakan koki keluarga kami. Datang dan makan saja di rumah kami"
"Aku punya banyak wanita untuk diajak makan bersama. Tapi kau hanya punya satu wanita dan dia adalah Xue Shan Shan. Kau sangat menyukainya, yah?"
Saat Feng Teng lagi-lagi menanggapinya dengan diam, tidak menyangkal tapi juga tidak mengiyakannya, Zheng Qi akhirnya menyerah.
Tapi bagaimanapun juga, dia memperingatkan Feng Teng supaya Feng Teng sedikit mengendalikan perasaannya karena Shan Shan masih dalam masa percobaan tapi semua pegawai sudah menggosipkannya gara-gara kedekatannya dengan Feng Teng. Dan mungkin juga, Shan Shan hari ini sakit gara-gara masalah ini.
Shan Shan dengan sengaja pura-pura sakit untuk menghindar sementara dari pekerjaannya menyeleksi sayuran dan makan siang di kantornya bos.
Dia berakting dengan cukup baik dengan memakai masker dan pura-pura batuk setiap kali berpapasan dengan seseorang.
Dalam hati, dia berdoa semoga Feng Teng segera menemukan penyeleksi sayuran untuk menggantikannya, seseorang yang bisa melakukannya dengan sangat baik sampai Feng Teng bisa melupakan dirinya.
Shan Shan membuat semangkok ramen untuk makan siang lalu membawanya ke balkon. Setelah memastikan tidak ada siapa-siapa di balkon, Shan Shan pun melepas maskernya dan memeluk kaca dengan perasaan bahagia bisa lepas sementara dari Feng Teng.
Di kantornya, Feng Teng tengah memandang rantang makan siangnya dengan sedih saat tiba-tiba dia melihat Shan Shan di balkon. Seketika itu pula, Feng Teng langsung tersenyum senang, apalagi saat dia melihat Shan Shan sebenarnya tidak sedang sakit malah memakan ramennya dengan sangat nikmat.
Setelah puas menghabiskan satu mangkok ramen, Shan Shan kembali berjoget untuk menyemangati dirinya sendiri.
Saking seringnya melihat Shan Shan berjoget, Feng Teng sampai hafal semua gerakannya bahkan sampai ikut-ikutan berjoget menirukan Shan Shan.
Di kantor departemen keuangan, seorang pegawai bernama Cheng Juang tiba-tiba memutuskan untuk mengundurkan diri karena dia sudah lulus CPA (Certified Public Accountant/akuntan publik bersertifikat) dan ingin bergabung dengan kantor akuntan publik.
Dia tersenyum senang saat mendapat pujian dari pegawai lain. Tapi saat Shan Shan yang mengucapkan selamat, Cheng Juang langsung menyindir Shan Shan yang menurutnya bisa masuk ke Windgroup berkat koneksi.
Saat pulang kerja, A Jia berusaha menyemangati Shan Shan supaya Shan Shan tidak terlalu memikirkan kata-kata kejam Cheng Juang tadi. Menurutnya Shan Shan cukup hebat karena bisa menjalin hubungan baik dengan bos padahal para pemegang saham dan manager saja tidak mungkin bisa menemui bos setiap hari.
"Benar, aku harus berterima kasih pada papa dan mama yang memberiku golongan darah langka ini" pikir Shan Shan
"Ngomong-ngomong kau mau kemana?" tanya A Jia
"Pulang naik bis" jawab Shan Shan
A Jia heran, setelah beberapa hari ini Shan Shan selalu makan siang bersama bos, kenapa Shan Shan tidak meminta bos mengantarkannya pulang saja? Atau meminta supirnya bos yang mengantarkannya pulang?
Shan Shan ingin mengatakan yang sebenarnya bahwa dia bukan makan siang bersama bos tapi cuma membantu menyeleksi sayurannya bos, tapi karena malu akhirnya Shan Shan berbohong mengatakan bahwa dia ke kantornya Feng Teng tiap jam makan siang karena Feng Teng memberinya sebuah tugas rahasia yang sangat penting.
Saat lewat toko buku barunya Feng Yue, tak sengaja Shan Shan melihat Feng Yue masuk kedalam toko buku itu. Shan Shan pun langsung ikut masuk untuk menyapa Feng Yue.
Feng Yue memberitahukan bahwa ini adalah toko buku yang dibangunnya bersama sahabatnya yang sementara ini sedang pergi ke Jerman untuk memilih buku-buku, ia lalu mengundang Shan Shan untuk datang ke acara pembukaan toko buku ini nanti.
Shan Shan langsung mengira kalau Feng Yue pergi ke Eropa pasti untuk mengurusi segala sesuatu sehubungan dengan toko buku ini.
Pasti karena kesibukannya juga, Feng Yue sampai lupa dengan permintaannya untuk berhenti mengiriminya makan siang.
"Eropa?" tanya Feng Yue bingung
"Bos bilang anda pergi ke Eropa"
Feng Yue langsung mengerti kalau Feng Teng pasti membohongi Shan Shan. Tapi walaupun begitu, Feng Yue sama sekali tidak membenarkan kebohongan kakaknya bahkan pura-pura lupa dengan permintaan Shan Shan.
Tepat saat itu juga, Feng Teng datang dan terheran-heran melihat Shan Shan di toko buku itu. Tidak nyaman dengan kedatangan Feng Teng, Shan Shan langsung cepat-cepat pamit pergi.
Feng Teng mengikutinya keluar dan bertanya apakah Shan Shan sudah sembuh dari sakit flunya?
Shan Shan awalnya bingung sampai akhirnya ingat kalau tadi dia pura-pura sakit, ia pun langsung cepat-cepat memakai syalnya sebagai masker dan pura-pura batuk.
Dengan memanfaatkan sakitnya, Shan Shan berusaha meminta Feng Teng supaya dia terlepas dari pekerjaannya menyeleksi sayuran.
Feng Teng pura-pura mempercayai sakitnya dan mengerti apa yang Shan Shan mau, jadi dia menyetujui permintaan Shan Shan.
Shan Shan langsung melompat-lompat kegirangan saking bahagianya terlepas dari Feng Teng dan tidak perlu lagi menyeleksi sayuran. Dia lalu mengenang kembali saat terakhir kali dia menyeleksi sayurannya Feng Teng.
Flashback,
Shan Shan sedang menikmati makanannya saat Feng Teng menawari Shan Shan untuk mengambil porsi makanannya juga. Tapi Shan Shan tentu saja langsung menolak.
"Apa kau mau bilang kalau kau tidak mau menggabungkan makanan kita?" tanya Feng Teng. Saat Shan Shan mengiyakannya, Feng Teng berkata "Kalau begitu biarkan aku yang menggabungkannya untukmu"
Saking kagetnya mendengar kata-kata cheesy Feng Teng itu, Shan Shan sampai tersedak dan menyemburkan nasi di mulutnya dan mengenai wajah Feng Teng.
Walaupun Shan Shan menyemburkan nasi ke wajahnya tapi Feng Teng sama sekali tidak marah, malah dengan manisnya ia mambantu menepuk-nepuk punggung Shan Shan.
Setelah Shan Shan kembali tenang, mereka pun melanjutkan makan siang mereka dan Feng Teng memberikan porsi daging sapinya untuk Shan Shan.
"Bos, kalau aku makan sampai mati apakah bisa dianggap kecelakaan kerja?" tanya Shan Shan tiba-tiba
Saking lucunya mendengar pertanyaan aneh Shan Shan itu, Feng Teng langsung menyemburkan nasi di mulutnya sampai mengenai Shan Shan dan dirinya sendiri.
Kembali ke masa kini,
Itulah saat-saat terakhir Shan Shan makan siang bersama Feng Teng yang penuh canda tawa. Sekarang saat ia teringat saat-saat menyenangkan bersama Feng Teng waktu itu, entah mengapa perasaannya yang seharusnya bahagia bisa terlepas dari Feng Teng, malah terasa hampa.
Dalam perjalanan pulang, Feng Yue menggoda Feng Teng karena masih mengirimi Shan Shan makan siang. Waktu pesta satu bulanan bayinya, dia berusaha memperkenalkan Feng Teng pada wanita-wanita yang menarik tapi Feng Teng malah lebih tertarik pada Shan Shan bahkan memilih Shan Shan untuk menemaninya. Feng Teng beralasan bahwa dia melakukannya hanya karena Shan Shan adalah penyelamatnya Feng Yue.
"Kau sangat hebat! Seorang kakak yang mengabdikan hidupnya demi adiknya dan selalu membalas hutang budi atas nama adiknya. Aku sangat terharu" goda Feng Yue
Keesokan harinya, manager marah-marah pada Cheng Juang karena ada kesalahan dalam laporannya, tapi Cheng Juang malah menyalahkan Shan Shan sebagai penyebab utama kesalahan laporan itu dan menuduh Shan Shan tidak menyerahkan data hingga terjadi kesalahan dalam laporannya.
Shan Shan tentu saja kaget mendengarnya karena jelas-jelas dia sudah pernah menyerahkan data itu, dia berusaha membela diri tapi A Jia mengingatkannya untuk tidak melawan Cheng Juang. Shan Shan akhirnya meminta maaf tapi Cheng Juang malah semakin bersemangat menghina Shan Shan sebagai pegawai kurang cakap yang mendapatkan pekerjaan di Windgroup dengan mengandalkan koneksi.
Dia bahkan menyarankan manager untuk mempertimbangkan keputusannya dengan baik supaya ia tidak mempertahankan pegawai tidak becus seperti Shan Shan mumpung Shan Shan masih dalam masa percobaan. Shan Shan hanya bisa terdiam sedih mendengarkan hinaan Cheng Juang.
Saat jam makan siang tiba, Shan Shan makan siang di balkon. Tapi hinaan Cheng Juang tadi begitu menyakiti hatinya hingga ia menangis dan selera makannya hilang. Feng Teng yang sedari tadi duduk didekat kaca, sangat tercengang melihat air mata Shan Shan.
Tidak mampu lagi memakan makan siangnya, Shan Shan akhirnya beranjak pergi meninggalkan Feng Teng dalam kebingungan.
Zheng Qi beranjak dari kantornya untuk menyerahkan laporan penting pada Feng Teng. Tapi karena lift-nya masih terpakai, akhirnya dia lewat tangga.
Dan disanalah, dia menemukan Shan Shan duduk seorang diri dan terisak sedih. Zheng Qi memeluk Shan Shan dan berusaha menenangkannya tepat saat Feng Teng keluar dari kantornya dan melihat Shan Shan menangis dalam pelukan Zheng Qi.
Saat ia kembali ke kantor, dari Ah Mei lah Feng Teng akhirnya mengetahui penyebab kesedihan Shan Shan. Tapi Feng Teng sangat cemburu saat teringat akan kemesraan Shan Shan dan Zheng Qi.
Shan Shan masih sangat sedih saat Zheng Qi mengajaknya keluar minum kopi di sebuah cafe. Shan Shan yakin kalau Feng Teng masih mempertahankan pegawai bodoh dan tidak berguna sepertinya hanya demi membalas budi atas jasanya mendonorkan darah untuk Feng Yue.
Dan karena menyadari kalau dia adalah pegawai yang bodoh, Feng Teng sengaja menyuruhnya mengerjakan pekerjaan aneh seperti menyeleksi sayuran.
Zheng Qi langsung tertawa mendengarnya, dia berusaha menyemangati Shan Shan dan meyakinkan Shan Shan supaya tidak berpikir seperti itu.
Kalaupun keluarga Feng ingin membalas budi pada Shan Shan mereka pasti bisa melakukannya dengan segudang cara, tidak mungkin mereka mempertahankan Shan Shan di kantor hanya untuk balas budi.
Memang Shan Shan orang yang lugu, tapi Shan Shan juga sederhana dan baik hati. Dan ada orang yang menyukai wanita lugu dan baik hati seperti Shan Shan.
Karena itulah Shan Shan harus lebih percaya diri. Begitu mendengar perkataan Zheng Qi itu, Shan Shan tiba-tiba tersenyum bahagia karena mengira Zheng Qi sedang menyatakan perasaannya secara tak langsung.
Sore harinya saat sedang berolahraga bersama Feng Teng, Zheng Qi merasakan keanehan dalam sikap Feng Teng. Dan saat Feng Teng bertanya apa yang Zheng Qi lakukan siang tadi di tangga, Zheng Qi langsung menyadari kalau sikap aneh Feng Teng ini pasti karena cemburu setelah melihatnya memeluk Shan Shan.
Saat Feng Teng tidak mau mengakui kalau dia cemburu, Zheng Qi malah semakin bersemangat menggodanya dengan memberitahu bahwa dia dan Shan Shan tidak cuma saling berpelukan saja tapi juga pergi ke cafe berduaan saja.
Seketika itu juga, Feng Teng langsung bereaksi keras melempar botol airnya dengan penuh amarah.
"Kau serius! Kami sebenarnya membicarakanmu. Kukasih tahu yah, siapa yang mengejar gadis dengan menggunakan cara sepertimu? Menyuruh Shan Shan datang ke kantormu setiap hari untuk makan siang bersamamu. Dan apa hasilnya selain membuat Shan Shan jadi sasaran gosip? Sekarang ini, kau sudah menekan Shan Shan hingga dia hampir tidak mampu bertahan di kantor" omel Zheng Qi
"Memang apa salahnya makan bersama?"
"Apa salahnya? Kau pikir kau ini orang tidak penting yang tidak akan dipedulikan orang lain? Kau itu bos besar, makan bersamamu itu bukan hal yang biasa"
Feng Teng akhirnya mengakui perasaannya pada Shan Shan. Baginya, Shan Shan sangat istimewa karena Shan Shan wanita yang sederhana, polos dan sangat manis. Shan Shan sangat berbeda dari semua wanita yang pernah dikenalnya.
Tapi sebagai seorang bos, Feng Teng takut kalau Shan Shan mungkin akan berubah begitu mereka benar-benar pacaran. Apalagi sebagai satu-satunya penerus Windgroup, dia harus ekstra hati-hati memilih wanita pasangannya.
Menurut Zheng Qi semua orang pasti bisa berubah, tapi perubahan tidak selamanya jelek. Karena itulah walaupun Feng Teng harus berhati-hati dalam memilih pasangan hidupnya, dia tidak harus bersikap terlalu berlebihan karena bisa saja pada akhirnya dia malah menyakiti pasangannya.
"Kalau kau memang menyukainya maka kau harus mengejarnya. Tidak usah terlalu banyak berpikir" nasehat Zheng Qi
Shan Shan bekerja lembur seorang diri sampai tengah malam saat mamanya tiba-tiba menelepon. Mama Xue cemas karena sudah cukup lama Shan Shan tidak memberi kabar. Shan Shan tidak ingin membuat kedua orang tuanya cemas, karenanya ia beralasan kalau dia cuma sedang sangat sibuk saja.
Mama Xue menyemangati Shan Shan untuk mencari pacar yang baik dan menyayanginya tapi Papa Xue dengan berapi-api memperingatkan Shan Shan untuk berhati-hati dengan pria-pria disana dan menyuruh Shan Shan untuk pulang saja kalau tidak betah.
Setelah bicara dengan kedua orang tuanya, Shan Shan menyadari bahwa ia tidak perlu mendengarkan kata-kata kejam orang lain, dia orang yang jujur jadi tidak perlu takut pada tuduhan orang lain.
Yang paling penting, dia harus bisa membuktikan kemampuannya dan selama orang-orang yang menyayanginya mengerti dirinya maka segalanya pasti akan baik-baik saja.
Liu Liu baru tiba di rumah Shuang Yi saat tiba-tiba dia menyaksikan kemesraan Shuang Yi dan Du Fan. Begitu menyadari kehadiran Liu Liu, Shuang Yi dan Du Fan langsung memisahkan diri dengan canggung.
Saat Liu Liu menanyakan Shan Shan, Du Fan cepat-cepat beranjak pergi untuk menjemput Shan Shan. Liu Liu heran dengan Du Fan, kenapa sekarang dia mesra dengan Shuang Yi padahal selama ini dia selalu bilang kalau dia menyukai Shan Shan.
Di Windgroup, seorang pegawai baru saja menekan tombol lift saat tiba-tiba dia teringat ponselnya ketinggalan. Tepat saat ia kembali ke kantornya untuk mengambil ponsel, pintu lift terbuka. Dan ternyata di lift itu ada Feng Teng yang juga mau pulang.
Feng Teng bingung sendiri saat pintu liftnya terbuka tapi tidak ada siapa-siapa. Penasaran, Feng Teng akhirnya turun di lantai itu dan menyadari kalau lantai itu adalah lantai departemen keuangan. Feng Teng pun pergi mencari Shan Shan dan menemukan Shan Shan masih giat bekerja sendirian.
Tapi saat dia hendak mendekat, tiba-tiba Du Fan berlari mencari Shan Shan dan langsung menyeret Shan Shan keluar dari kantor. Feng Teng tampak tidak senang dengan keakraban Shan Shan dengan Du Fan.
Sesampainya di rumah, Shan Shan menceritakan kejadian di kantor tadi pada Shuang Yi dan Liu Liu. Tapi berkat perbicangannya dengan Zheng Qi tadi, Shan Shan sudah melupakan kesedihannya. Dan karena mengira kalau Zheng Qi menyukainya, Shan Shan bertekad untuk mengakhiri hubungan dengan Feng Teng.
Keesokan harinya di kantor, Shan Shan dan A Jia berteriak bahagia setelah mereka membaca pengumuman yang menyatakan bahwa mereka sama-sama lulus masa percobaan dan resmi menjadi pegawai tetap. Tak lama kemudian, tiba-tiba Shan Shan mendapat pesan dari Feng Teng yang mengucapkan selamat padanya.
Bersambung ke episode 6
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam