Sinopsis Accidentally in Love Episode 27

 Sinopsis Accidentally in Love Episode 27

Qing Qing menonton siaran langsung konferensi pers peluncuran album terbarunya Feng. Tapi Feng tidak tampak bahagia sedikitpun walaupun dia berusaha untuk tetap profesional dan para penggemar setianya bisa langsung menyadari hal itu.


Mereka jadi penasaran karenanya. Apa Feng kelelahan karena terlalu banyak melakukan promosi? Semoga dia baik-baik saja.

Si MC lalu membahas proyek kolaborasi antara Feng dan Qing Qing untuk cover albumnya, termasuk voucher handshake yang bisa digunakan para penggemar untuk jabat tangan sama Feng. Si MC lalu tanya apakah ada momen favorit selama Feng bekerja sama dengan Qing Qing?


Pertanyaan itu kontan membuat Fenug jadi pusing antara mengenang berbagai kenangan indahnya bersama Qing Qing dan kejadian yang menimpa Xin Ya.

Para penggemarnya jadi semakin khawatir padanya. Sepertinya ada yang salah dengannya, ada apa yah? Qing Qing pun cemas melihatnya.

Berusaha menguasai diri, Feng akhirnya hanya berkata bahwa kolaborasinya bersama Qing Qing sangat baik. Dan acara konferensi pers itu pun diakhiri sampai di situ.


Di tempat lain, Lan Ting sedang menemani Xin Ya memilih gaun pengantin (Ini acara tunangan apa nikahan sih?) Xin Ya kurang suka dengan design-design baju pengantin itu dan usul bagaimana dia memundurkan acaa pertunangannya beberapa hari biar bisa mendesain gaun yang lebih bagus.

Lan Ting tidak setuju. Lebih cepat lebih baik mumpung Feng sudah tidak sibuk dan Qing Qing belum kembali. Kalau mereka sudah resmi tunangan, maka Qing Qing takkan bisa menghalangi mereka tak peduli seberapa keras dia berusaha.

Setelah mereka resmi tunangan, Feng tidak akan mengingkari janjinya. Pada saat itu, seluruh hidup Fen akan menjadi milik Xin Ya seorang.


Mu Nian kebetulan datang ke toko itu untuk mengambil gaun sponsor dan langsung heran melihat Xin Ya di sini. Xin Ya lagi ngapain di sini? Sepertinya, suasana hati Xin Ya sedang baik hari ini. Tapi kenapa dia mencari gaun pengantin?

Xin Ya hampir saja mau bilang, tapi Lan Ting dengan cepat mencegahnya. Xin Ya akhirnya cuma beralasan kalau dia cuma sedang lihat-lihat soalnya suasana hatinya lagi baik.

Mu Nian lega mendengarnya, mengira kalau Xin Ya sudah melupakan Feng. Gitu dong. Jangan mengorbankan seluruh hutan hanya demi Feng. Jangan melakukan hal-hal bodoh seperti itu lagi mulai sekarang.

"Ayo pergi nongkrong, suasana hatiku juga sedang baik."

"Aku sibuk hari ini, kau pergi saja sendiri."

Mu Nian heran, dia sibuk apa? Xin Ya nggak mau bilang. Tapi kemudian, pegawai toko itu datang memberitahu Xin Ya bahwa gaunnya sudah siap, dia bisa mencobanya kapan saja... Apa orang ini tunangannya Xin Ya? Mereka pasangan yang serasi.


Xin Ya menyangkal dan Mu Nian jelas penasaran apa maksudnya dengan tunangan. Apa yang sebenarnya terjadi? Xin Ya akhirnya mengaku kalau dia akan bertunangan dengan Feng, dan upacaranya akan diadakan dalam beberapa hari mendatang.

Karena Mu Nian sudah tahu, Xin Ya akhirnya memberinya undangan. Mu Nian tidak mengerti, bukankah yang disukai Feng adalah Qing Qing? Xin Ya kontan kesal mengklaim kalau Feng cuma akting menyukai Qing Qing, nyatanya Feng akan menikah dengannya! Jadi orang yang Feng cintai adalah dirinya!

"Lan Xin Ya, kau sudah gila!"

Xin Ya nggak peduli dan langsung mengajak Lan Ting pulang.


Karena tak bisa menghubungi Feng sama sekali, Qing Qing langsung menelepon Nan Xi untuk menanyakan keberadaan Feng. Nan Xi galau harus ngomong apa dan akhirnya cuma berbohong kalau dia tidak tahu, mengkin hapenya Feng ketinggalan entah di mana.

"Kalau begitu, bisakah kau membantuku mencarinya? Aku mengkhawatirkannya."

"Jangan khwatir, aku akan membantumu menemukannya."


Xin Ya dan Feng akhirnya fiting baju pengantin bersama. Xin Ya bahagia banget dan nyerocos antusias kalau mereka berdua sangat serasi, sama sekali tidak memperhatikan eskresi wajah Feng yang sangat berbeda dengannya.


Sementara Xin Ya mencoba gaun-gaun lainnya, Feng keluar dengan sedih sebelum kemudian memutuskan untuk menelepon Qing Qing dan meminta maaf padanya. Qing Qing senang, mengira Feng cuma meminta maaf atas pertengkaran mereka yang waktu itu.

"Tidak. Aku sudah membuat keputusan. Keputusan itu mungkin menyakitimu. Karena itulah aku minta maaf."

Qing Qing tidak mengerti. "Keputusan apa yang kau buat?"


"Aku... Aku tidak bisa membiakan Xin Ya dalam bahaya lagi... Aku akan bertunangan dengannya. Kau dan aku... sudah berakhir."

Qing Qing ingin mengatakan sesuatu, tapi Feng langsung menyelanya dan terus mengucap maaf berulang kali dengan penuh penyesalan. Berusaha tetap tabah, Qing Qing meyakinkan Feng untuk tidak usah meminta maaf. Kalau dia meminta maaf berulang kali seperti itu, itu hanya menunjukkan kalau Feng plin-plan.

"Kalau kau sudah membuat keputusanmu, maka kau harus bertanggung jawab atas orang yang kau cintai."

"Qing Qing, aku tidak tahu apa lagi yang bisa aku katakan."

"Maka kau harus mengucapkan selamat tinggal. Itu yang biasanya harus kau ucapkan saat menutup telepon ini."


Mereka akhirnya saling mengucap selamat tinggal dengan berlinang air mata sebelum akhirnya saling mengakhiri telepon mereka. Tapi Feng tidak sadar bahwa saat dia tengah menghapus air matanya, Nan Xi kebetulan datang dan melihat itu.

Feng masuk kembali saat itu dan Xin Ya menyadari wajahnya yang tampak suram, tapi dia cuma berpikir kalau Feng cuma lelah dan butuh istirahat. Feng pamit mau balik ke kampus dengan alasan mau mengambil beberapa barang.


Padahal sebenarnya, dia berkeliling ke beberapa tempat kenangannya bersama Qing Qing. Gang tempat pertama kali dia bertemu Qing Qing, ke lapangan basket tempat dia bertanding bersama Qing Qing, dan juga ke rumah kaca yang penuh dengan kenangannya bersama Qing Qing. Pada saat yag bersamaan, Qing Qing pun sama sedihnya dengannya.


Keesokan harinya, Kakek Chen keluar dari kamarnya dan mengaku bahwa ini adalah pertama kalinya ia merasa takut. Sejak Qing Qing masih kecil, Kakek selalu berusaha untuk membuat Qing Qing jadi seperti dirinya, tapi Qing Qing selalu melarikan diri dan mulai hidup mandiri.

Saat itulah Kakek mulai sadar kalau ia salah, tidak seharusnya ia memaksakan kehendaknya pada Qing Qing. Kakek justru lebih khawatir saat sekarang Qing Qing malah tiba-tiba memutuskan untuk tetap tinggal di sini dan mengurus bisnis mereka.

Seandainya kisah Ibu Qing Qing terulang kembali, Kakek pasti akan menghiburnya, percaya padanya, dan bangga akan keberaniannya. Dan Tuhan akhirnya memberi Kakek kesempatan lain melalui Qing Qing.


Hari pertunangan Feng dan Xin Ya akhirnya tiba, tunangannya di lakukan di gereja ala-ala pemberkatan pernikahan gitu. Tapi jelas cuma Xin Ya seorang yang tampak bahagia.

Feng bahkan cuma bengong saat pastor tanya apakah Feng setuju untuk menjadi tunangannya Xin Ya. Pastor sampai harus menegurnya untuk menyadarkannya dari lamunan.


Tapi belum sempat dia menjawab, pintu gereja tiba-tiba menjeblak terbuka memperlihatkan Qing Qing yang datang tak diundang dan dengan lantang menyuarakan ketidaksetujuannya akan pertunangan mereka. Fng tercengang melihatnya. Xin Ya jelas kesal, berani sekali Qing Qing datang mengganggu pernikahannya. Dia pikir dia siapa?!


Qing Qing mengklaim kalau dia datang untuk memperkenalkan dirinya secara resmi lalu menyatakan dirinya sendiri sebagai tunangannya Feng, teman sekelasnya Feng, asistennya Feng, pemeran utama dalam MV-nya Feng, dan juga mitra kreatif Feng.

"Tapi kau adalah milikku."

Xin Ya jelas panik mendengar ucapannya. Feng ingin bicara tapi Qing Qing dengan cepat menyelanya, Feng tidak perlu mengatakan apapun. Dia datang hari ini dengan satu tujuan dan dia akan pergi jika tujuannya sudah tercapai.

Dia lalu mengeluarkan voucher jabat tangan dari album terbarunya Feng yang gambarnya dibuat oleh Qing Qing. Di voucher itu, tertulis bahwa dia bisa memegang tangan Feng selama 5 detik. Maka Qing Qing pun langsung mengulurkan tangannya ke Feng.


Feng akhirnya meraih tangan Qing Qing dan mengenggamnya erat yang kontan membuat Xin Ya panik berusaha melepaskan tangan mereka, sudah lima detik!

Tapi Qing Qing malah dengan santainya kalau dia punya lebih dari satu vouher lalu melempar puluhan voucher-voucher lainnya yang membuat Xin Ya jadi makin kalang kabut.

Dan ternyata Qing Qing tidak sendirian, para penggemar setianya Feng juga diam-diam membantunya dengan menarik tali dekorasi acara itu dan seketika itu pula, ratusan voucher berjatuhan ke atas kepala mereka. Pfft!

"Si Tu Feng, kau harus menepati janjimu." Tuntut Qing Qing.


"Chen Qing Qing, kali ini, aku tidak mau melepaskanmu lagi. Xin Ya, maafkan aku. Orang yang kucintai adalah Chen Qing Qing. Aku tidak bisa membohongi diriku sendiri, membohongimu, dan membohongi orang lain."

Dia bahkan langsung mengumumkan bahwa acara pertunangan ini berakhir sampai di sini... lalu membawa Qing Qing kabur bersamanya.

Bersambung ke episode 28

Post a Comment

0 Comments