Sinopsis Accidentally in Love Episode 6 - 2

 Sinopsis Accidentally in Love Episode 6 - 2

Tapi Feng mengaku kalau perusahaan tidak akan membiarkannya merilis lagu ini. Jadi dia tidak akan bisa menyanyikannya di pesta nanti.

"Mungkin nanti, aku takkan memiliki kesempatan lagi."


Malam harinya, Feng lagi jalan tapi langsung sebal gara-gara Qing Qing yang mendadak muncul dan penasaran dia dari mana saja seharian sampai baru pulang larut malam?

"Berlatih."

"Oh, tapi hari ini seharusnya kita berlatih matematika."

"Sudah hampir waktunya pesta penyambutan siswa baru. Aku butuh latihan."

"Baiklah. Kalau begitu, pergilah. Kau pasti tidak bisa mengabaikan latihanmu. Tapi minggu depan ada ujian matematika. Jika kau mendapat peringkat pertama dari bawah, itu tidak akan mempengaruhiku. Tapi nanti pasti akan ada berita di halaman paling depan 'Idol Si Tu Feng ternyata idiot'. OMG!!!"


Mendengar itu, Feng mendadak berubah pikiran dan mau ikut Qing Qing. Tapi bukannya membawanya untuk belajar, Qing Qing malah membawanya ke lapangan gelap. Feng jadi bingung, ngapain Qing Qing membawanya kemari? Katanya mau belajar?

"Benar, karena di sini tenang. Sempurna untuk belajar!" Seru Qing Qing, dan seketika itu pula lampu tiba-tiba menyorot Feng... dan memperlihatkan puluhan mahasiswa yang sudah duduk manis menanti kedatangan Feng.

Feng jelas bingung dengan acara dadakan ini. Qing Qing dengan santainya mengumumkan pada para penonton untuk menyambut tamu istimewa mereka ini lalu menyemangati Feng.

Bingung, Feng akhirnya menyapa para penonton dengan canggung dan sontak mendapat tepuk tangan heboh dari para mahasiswi lalu tiba-tiba saja muncul dua orang back dancer. Feng jadi tambah bingung.


Qing Qing mengisyaratkannya untuk perform. Terpaksalah Feng harus melakukan konser dadakan sambil sesekali melempar tatapan kesal ke Qing Qing. Mu Nian kagum pada Qing Qing, bagaimana caranya Qing Qing membawa Feng kemari?

"Aku adalah asistennya. Aku memintanya datang untuk membantu dan dia sangat bersedia." Bohong Qing Qing.

"Berapa harga tiketnya?"

"Aku menghargai tiketnya 10 yuan."

"Mungkin ada 100 orang di sini. Berarti 1.000 yuan. Dengan jumlah uang sebanyak ini, festival kita kali ini pasti akan luar biasa. Aku sangat berterima kasih padamu, baby!" Seru Mu Nian saking senangnya.


Usai acara itu, acara dilanjutkan di aula. Kali ini sepertinya acara resmi karena semua siswa pakai seragam.

Qing Qing sibuk sendirian memindahkan berbagai barang seorang diri dan langsung terduduk lemas saat akhirnya dia selesai. Sebagai Presiden yang baik, Nan Xi tak lupa memuji kerja keras Qing Qing dan Mu Nian.

Sementara itu, Feng lagi di dandanin sebelum manggung, tapi sepertinya dia dan stylist-nya punya rencana rahasia untuk melakukan sesuatu di acara manggungnya nanti.


Acara akhirnya dimulai. Para gadis-gadis langsung heboh begitu dia muncul di panggung. Dia lalu duduk di depan piano, tapi tiba-tiba seorang staf membisikinya sesuatu. Sepertinya ada masalah. Hmm... dan anehnya, Ge Yang mendadak nyengir sinis.


Mu Nian mendadak lari ke Qing Qing, mic-nya hilang. Bukankah Qing Qing yang menangani perlengkapan pesta, di mana dia meletakkan mic-nya?

"Aku ingat, tepat di belakang panggung. Aku yakin, aku akan memeriksanya."

Qing Qing buru-buru lari ke belakang panggung. Tapi anehnya, mic-nya benar-benar tidak ada di tempat dia menyimpannya. Tiba-tiba dia melihat seseorang melarikan diri.


Qing Qing kontan mengejar si pencuri itu. Lucunya, biarpun tampangnya rada sangar, tapi si pencuri itu ternyata rada bego. Dia malah memluk erat tasnya sambil bilang. "Mic itu tidak ada padaku." (Wkwkwk!)

Jelas saja Qing Qing tahu kalau dialah pencurinya dan langsung menghajar si pencuri bodoh itu dengan ganas.

 

Tak lama kemudian, si pencuri yang tak lain adalah temannya Ge Yang itu, langsung lari ke temannya yang berbadan besar sambil mewek mengeluhkan tentang Qing Qing yang beraksi bagaikan prajurit wanita turun dari langit.


Qing Qing terburu-buru ke panggung untuk menyerahkan mic-nya. Tapi berhubung tidak ada mic stand, terpaksa Qing Qing yang jadi mic stand-nya. Ge Yang tampak tak senang melihat itu dan langsung pergi untuk mengomeli kedua temannya yang tidak berguna itu.

Sebelum memulai lagunya, Feng mengumumkan pada para penonton bahwa dia akan menyanyikan lagur terbarunya yang belum pernah dirilis.


"Aku ingin mendedikasikannya untukeorang yang sangat spesial. Kuharap kalian menyukainya."

Feng akhirnya mulai menyanyikan lagu balad terbarunya, sebuah lagu tentang merindukan seseorang. Bukan cuma para fans-nya, bahkan Qing Qing pun mendadak jadi kagum pada Feng. Lucunya, bahkan kedua teman oon-nya Ge Yang juga terkagum-kagum padanya.


Keesokan harinya di kelas, Qing Qing hendak menghampiri Fang Fang tapi malah tak sengaja bertubrukan dengan Feng. Mereka berniat saling menghindar, tapi malah berselisih jalan terus.

Tak tahan lagi, Feng mendadak mengangkat Qing Qing... lalu memindahkannya ke sebelah dengan mudah seolah dia cuma mengangkat anak kecil. Dia tampak santai saja, tapi Qing Qing jadi  gugup banget gara-gara itu. Dia sampai lupa alasannya mau ke Fang Fang tadi mau ngapain yah?


Saat pelajaran dimulai, Feng melihat tangan Qing Qing sedikit lecet gara-gara kejadian kemarin. Dia mendadak jadi perhatian, menanyakan keadaan tangan Qing Qing, bahkan menyodorkan selembar plester untuknya.

"Buat aku?"

"Hmm!" Jawab Feng sok cuek.

Qing Qing senang, apalagi di plester itu ada gambar anime muka Feng. "Eh, ini gambar wajahmu, yah? Kenapa jelek sekali?"

Feng langsung sebel. "Kembalikan kalau tidak butuh!"

"Aku butuh! Siapa yang memberi sesuatu lalu mengambilnya kembali? Lagian aku terluka karenamu. Jadi sudah sewajarnya ada plester gambar mukamu di atasnya."


Qing Qing langsung memasang plester itu dan terus memandanginya sambil menulis. Dia bahkan secara tak sadar bergumam mendendangkan lagu barunya Feng.

"Kau menyanyikan lagu yang kunyanyikan kemarin? Cepat sekali kau menghapalnya?"

Pfft! Malu, Qing Qing malah ketus menyindir irama lagunya Feng itu terlalu sederhana sampai mudah dihapal hanya dengan sekali dengar. Padahal sebenarnya hatinya berdegup kencang sekali.


Qing Qing sampai lebay mengecek denyut jantungnya pakai stetoskop. Heran dia, belakangan ini kenapa jantungnya sering berdetak kencang. Aneh sekali.

"Apa mungkin, kau menyukai seseorang?" Duga Fang Fang.

"Ha! Fang Fang, kau pintar bercanda. Siapa yang menyukai seseorang?" Sangkal Qing Qing lalu berpaling ke buku diarynya dan langsung panik menutupnya, soalnya di buku itu penuh dengan gambar-gambar anime Feng. Pfft!


Tapi begitu Fang Fang pergi, Qing Qing langsung membuka lagi buku diarynya sambil tersenyum lebar. "Dia sangat tampan."

Dan seketika itu pula, dia tiba-tiba membayangkan Feng muncul di sana sambil memainkan gitar dan tersenyum manis padanya. Kaget, Qing Qing berusaha mengucek matanya, tapi bayangan itu tetap ada di sana.
 

Di cafe, para fans-nya Feng membaca kelanjutkan webtoon-nya Feng yang mengisahkan Feng main piano, menyanyikan lagu Breathing. Mereka mendadak punya ide untuk mengunggah video Feng menyanyi di festival waktu itu ke internet untuk melihat reaksi para penggemar.

Bersambung ke episode 7

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam