Sinopsis Twenty Years Old Episode 2

Sinopsis Twenty Years Old Episode 2


Hye Rim bernarasi "Usia 20 tahun adalah saat aku mulai minum bir. Ketika aku mulai minum dalam jumlah yang sangat banyak, aku sering sekali tak sadarkan diri karena mabuk"

Hye Rim terbangun di sebuah pub dalam keadaan mabuk dan melihat keadaan disekitarnya sangat kacau balau penuh dengan orang-orang yang juga mabuk. Saat ia hendak pergi dari pub itu, ia melihat seorang sunbae yang dulu memaksanya untuk minum-minum, sunbae itu sudah mabuk dan ia ingin pergi tanpa mau membayar. 

"Ah, dasar makhluk itu. Apa kau tidak mau bayar setelah minum sebanyak itu? Cepat bayar, breng**k" teriak Hye Rim yang sedang mabuk pada si sunbae yang juga sedang mabuk.


Sunbae itu hanya tersenyum aneh pada Hye Rim sebelum ia pingsan, Hye Rim yang kesal serta merta menghampiri si sunbae lalu menampar wajah si sunbae ke meja sampai kepala bagian belakang si sunbae itu terpukul ke meja. Si sunbae langsung melotot kesakitan dan melorot ke lantai sambil mengeluh kesakitan.

Hye Rim sangat terkejut dengan tingkah lakunya sendiri sementara orang-orang di sekitarnya malah tertawa geli. Hye Rim merasa menyesal dan malu atas tindakannya barusan. 

Hye Rim bernarasi "Bagian paling misterius saat pingsan karena mabuk adalah... saat aku tersadar dari pingsanku dan menyadari segalanya. Aku benar-benar tidak mengerti kenapa aku malah tersadar tepat disaat-saat seperti itu. Padahal sama sekali tidak ada alasan untuk melakukan hal seperti itu tadi"


Di sebuah tempat dan waktu yang lain, Hye Rim tersadar dari pingsan karena mabuk dan langsung berhadapan dengan wajah Ki Kwang yang mendekatinya seolah hendak mencium Hye Rim.

Hye Rim bernarasi "Tetapi saat ini, sebesar apapun keinginanku untuk mengubur saat-saat yang sangat memalukan itu, sekarang ini aku malah berada dalam situasi yang sangat sulit dipercaya"


Hye Rim sangat kebingungan dengan apa yang sedang ia dan Ki Kwang lakukan saat ini. Ia bingung apa yang harus ia lakukan saat wajah Ki Kwang benar-benar sudah semakin mendekatinya, menampar? atau mendorongnya? atau pura-pura tak mengingat kejadian ini?... atau haruskah ia menciumnya?

"Apa yang harus kulakukan supaya dia tidak mengataiku wanita gila atau bodoh? Berpikir... berpikir. Benar, aku harus memikirkan kembali apa yang terjadi kemarin"

Hye Rim lalu menutup matanya kembali dan mulai mengingat semua awal kejadian ini. Hye Rim ingat bahwa kemarin jam 8 malam tiba-tiba saja Ki Kwang muncul di hadapannya. Hye Rim lalu mulai memutar otaknya kembali untuk mengingat 3 jam sebelum ia bertemu Ki Kwang.


Flashback 3 jam sebelum Hye Rim bertemu Ki Kwang, ia sedang berada di sebuah salon untuk mengeriting rambutnya supaya ia bisa melupakan Tae Woo. Tiba-tiba ia mendapat pesan ka-talk dari Ki Kwang. 

Ternyata sejak kejadian pesan ka-talk ajaib itu, Ki Kwang sering sekali mengirimi Hye Rim pesan seolah mereka punya hubungan yang sangat akrab. Dan sekarang Ki Kwang sedang bertanya apa yang sedang Hye Rim lakukan, Hye Rim memberitahu bahwa ia sedang dikeriting.


Segera setelah Hye Rim memberitahu kegiatannya pada Ki Kwang, Ki Kwang langsung mengiriminya pesan-pesan yang lain bertanya dengan panik kenapa Hye Rim tiba-tiba mengeriting rambutnya? apakah terjadi sesuatu? di salon mana? salon di gangnam? salon dekat universitas?

"Dimana? Katakan. Aku akan terus mengirim pesan sampai kau menjawabku. Cepat! Katakaaaa~~n" rengek Ki Kwang di ka-talk

Hye Rim keheranan sendiri kenapa Ki Kwang bersikap seperti itu, pegawai salon bertanya apakah pria di ka-talk itu pacarnya karena sepertinya pria itu terus menempel pada Hye Rim. Hye Rim cepat-cepat menyangkalnya.


TV di salon itu menanyangkan konser B2ST dan setelah melihatnya, Hye Rim langsung membalas pesan Ki Kwang dan memberitahunya bahwa ia sedang berada di salon dekat unversitas lalu menyuruh Ki Kwang untuk tidur saja karena mungkin Ki Kwang jarang tidur karena kesibukannya.

Beberapa waktu kemudian, saat Hye Rim sedang melihat-lihat daftar teman-teman ka-talk di ponselnya, ia malah menemukan sesuatu yang mengejutkan. Foto profil Tae Woo bersama pacar barunya yang bernama Mi Jin, orang yang juga teman Hye Rim.


Hye Rim kesal melihat foto itu dan saat ia sedang asal memencet tombol secara tak sengaja ia malah menekan tombol free call. Hye Rim langsung panik untuk segera mematikan free call-nya dan berdoa semoga Tae Woo tidak menelepon balik.


Tae Woo tidak meneleponnya tetapi ia mengiriminya pesan. Di pesan ka-talk itu Tae Woo menyapa Hye Rim dengan sangat akrab bahkan bertanya kenapa akhir-akhir ini Hye Rim jarang datang untuk latihan. Hye Rim langsung tersenyum sinis saat membaca pesan itu.

Pesan pertama itu lalu diikuti oleh pesan kedua, di pesan kedua Tae Woo meminta maaf pada Hye Rim atas kejadian malam itu, dan juga...

"Tidak, tolong jangan katakan, kumohon" pinta Hye Rim pada ponselnya

"Bisakah kau merahasiakannya dari Mi Jin? Dia mungkin akan salah paham. Maafkan aku" kata Tae Woo di ka-talk


Setelah kejadian itu, Hye Rim menggumam sendirian sepanjang jalan pulang sambil minum bir dengan sedih.

"Terserahlah, lagipula aku tidak pernah menjadi pacarnya. Tidak terjadi apapun juga. Tak ada tempat bagi Hye Rim. Begitu saja. Ah, benar-benar keterlaluan. Kenapa aku bahkan tidak punya hak untuk marah. Aku benar-benar marah sampai mau mati. Dasar breng**k"


Saat Hye Rim ingin meminum birnya lagi, ternyata kaleng bir itu telah kosong dan saat ia hendak memasukkannya kembali ke kantong plastik, kaleng kosong itu malah tak sengaja terjatuh dan menggelinding ke kaki seseorang yang berada di belakangnya.

Hye Rim cepat-cepat mengambil kaleng kosongnya kembali dan meminta maaf pada orang itu karena ia telah membuang kalengnya sembarangan.

"Waktu itu sandal, sekarang kaleng bir? Kau benar-benar ceroboh" kata orang bertudung hitam yang tadinya berada di belakang Hye Rim.


Hye Rim langsung bengong mendengar perkataan orang itu, saat ia melihat orang yang menyapanya dengan akrab itu, orang itu langsung melepaskan hoodie jaketnya dan tersenyum pada Hye Rim.

"Ini aku. Lee Ki (panggilan akrab Ki Kwang)" 

Saat Hye Rim hanya terbengong memandanginya, Ki Kwang langsung menggodanya "Kenapa? Apa kau tidak mengenaliku karena aku terlalu tampan?"


Mata Hye Rim langsung berkaca-kaca melihat kedatangan Ki Kwang sementara itu Ki Kwang malah mengeluh karena dia sudah mengikuti Hye Rim sejak satu setengah jam yang lalu tetapi Hye Rim butuh waktu lama untuk berbalik.

Saat Ki Kwang akhirnya memperhatikan bahwa Hye Rim sedang menangis, ia langsung kebingungan. Ki Kwang bertanya dengan kebingungan apakah Hye Rim sedang menangis dan Hye Rim langsung berteriak membenarkannya.

Hye Rim bernarasi "Saat aku melihat pria ini tersenyum seperti dulu, aku merasa ingin menangis. Aku juga tidak tahu kenapa. Ah, bahkan memikirkannya saja aku merasa malu"


Hye Rim langsung berpaling untuk pergi tetapi Ki Kwang langsung mengejarnya dan bertanya dengan cemas, kenapa tiba-tiba Hye Rim menangis. Apa karena waktu terakhir kali mereka bertemu, Ki Kwang tidak mengucapkan salam perpisahan dan pergi begitu saja. Atau apakah karena Ki Kwang tidak meneleponnya tapi hanya mengiriminya pesan ka-talk.

Karena Hye Rim tidak mau menanggapi pertanyaannya, Ki Kwang langung mencegat Hye Rim didepan sebuah toko dan mencoba memberi Hye Rim penjelasan.

"Jadwalku benar-benar padat. Aku sangat sibuk. Sungguh" kata Ki Kwang


Sikap Ki Kwang sekarang ini membuat Hye Rim teringat akan kenangan masa SMP mereka, saat itu Hye Rim duduk dengan sedih di halte bis sementara Ki Kwang mencoba memberi penjelasan pada Hye Rim karena Ki Kwang mengira bahwa Hye Rim sedang marah padanya karena Ki Kwang lupa untuk menjemputnya padahal Ki Kwang sudah berjanji.

Hye Rim bernarasi "Sama seperti saat ia masih berusia 16 tahun dulu, dia selalu mengakui hal buruk yang ia kira kesalahannya"


Kembali ke saat Ki Kwang menghentikan langkah Hye Rim didepan toko, Hye Rim mengomeli Ki Kwang karena dia masih saja sama seperti dulu.

"Aku tidak menangis karenamu" kata Hye Rim sambil menghapus air matanya. Setelah mendengar penjelasan itu, Ki Kwang akhirnya bisa tersenyum lega.


Namun beberapa siswi yang sedang nongkrong didepan toko tiba-tiba mengenali Ki Kwang dan mereka langsung berteriak-teriak histeris saat melihat sang idola. 

Ki Kwang cepat-cepat memakai hoodie jaketnya lagi lalu menggandeng tangan Hye Rim dan mengajaknya melarikan diri dan para siswi itu langsung berlarian mengejar mereka berdua.


Berlari sambil bergandengan tangan seperti itu mengingatkan mereka berdua pada kenangan mereka saat mereka masih SMP. Mereka berlari di lapangan sekolah sambil bergandengan tangan dengan gembira.


Namun sekarang ini mereka malah bergandengan tangan sambil bersembunyi di semak-semak dari kejaran para fans Lee Ki Kwang yang masih belum menyerah untuk mengejar idola mereka.

Hye Rim bernarasi "Aku merasa aneh karena harus berlari begitu kencang hanya karena anak-anak sekolahan yang gila. Pria ini terlihat seperti bintang idola Lee Ki Kwang tetapi pada saat yang bersamaan terlihat seperti Lee Ki Kwang sahabat lamaku"

Saat Ki Kwang harus bernapas dalam-dalam untuk melepaskan ketegangannya akibat kejadian tadi, Hye Rim malah tertawa geli. Ki Kwang awalnya bingung kenapa Hye Rim tertawa tapi saat ia melihat Hye Rim terus tertawa, Ki Kwang jadi ikut tersenyum.


Setelah berhasil lepas dari para fans-nya Ki Kwang, mereka berdua jalan berdua sampai akhirnya sampai ke rumah Hye Rim. Dan entah kenapa Hye Rim malah membiarkan Ki Kwang masuk ke dalam rumahnya.

Hye Rim mencari Ga Young didalam kamarnya tetapi Ga Young ternyata sedang pergi. Hye Rim teringat bahwa sekarang Ga Young pasti pergi ke klub karena hari ini hari jumat. Ketidak beradaan Ga Young di rumah, membuat Hye Rim merasa bingung apakah ia harus merasa lega atau tidak.

Saat Hye Rim kembali ruang tamu, ia kaget karena ternyata belum pergi malah minum bir dan memuji rumah Hye Rim yang bagus.

"Apa yang kau lakukan? Aku kan sudah bilang kau hanya boleh disini 30 menit" keluh Hye Rim


Ki Kwang cepat-cepat membujuk Hye Rim untuk berbaik hati padanya sedikit dan mengatakan pada Hye Rim bahwa ia akan pergi setelah meminum bir-nya sampai habis. Ki Kwang lalu menawari Hye Rim kaleng bir yang lain dan meminta Hye Rim duduk bersamanya. Hye Rim lalu mengambil kaleng birnya dan duduk di kursi yang agak jauh dari Ki Kwang. 


Duduk berduaan di rumah benar-benar membuat mereka berdua menjadi canggung satu sama lain sampai saat sesuatu di luar jendela menarik perhatian Ki Kwang, deretan jemuran pakaian dalamnya Hye Rim.

Hye Rim langsung kaget lalu cepat-cepat membentangkan tangannya di jendela untuk menghalangi pandangan Ki Kwang pada jemurannya.

"Jangan lihat! Akan kubunuh kau kalau kau melihatnya" ancam Hye Rim

"Apakah yang berwarna merah dan zebra itu milikmu?" goda Ki Kwang

Hye Rim langsung berlari ke bawah untuk mengangkat jemurannya.


Setelah mengangkat semua jemurannya, Hye Rim cepat-cepat menyuruh Ki Kwang untuk pergi, para fans-nya pasti sudah pulang jadi Ki Kwang juga sebaiknya pulang.


Di kamarnya, setelah selesai melipat semua jemurannya, Hye Rim melihat buku alumni di lemarinya. Hye Rim lalu mengambil buku itu dan tersenyum saat ia melihat foto alumni Ki Kwang. 


Saat Hye Rim kembali ke ruang tamu, ia melihat ruangan itu sudah kosong. Dan kekosongan itu malah membuat Hye Rim merasa sedih karena Ki Kwang benar-benar pergi.

Namun tiba-tiba saja pintu kamar mandi terbuka dan walaupun Hye Rim tidak berbalik tapi ia tahu bahwa Ki Kwang ternyata masih belum pergi dan hal itu langsung membuatnya kembali tersenyum.

"Kim Hye Rim" panggil Ki Kwang


Hye Rim cepat-cepat menghapus senyumnya lalu berpaling pada Ki Kwang dengan ekspresi wajah kaku. Ki Kwang dengan tenangnya meminta izin untuk mandi karena lari-lari tadi membuatnya berkeringat. Hye Rim langsung marah-marah dan mengatai Ki Kwang gila karena berani mandi di rumah orang.

"Cepat keluar" perintah Hye Rim

"Apa aku harus benar-benar keluar. Aku... sudah melepas semua pakaianku" 


Ki Kwang langsung menggoda Hye Rim dengan pura-pura keluar dari kamar mandi. Hye Rim cepat-cepat memalingkan mukanya dan memejamkan mata.

"Awas kalau kau berani keluar, Lee Ki! Akan kubuat kau menyesali saat ini seumur hidupmu" ancam Hye Rim

Ki Kwang malah tenang-tenang saja mendengar ancaman itu malah ia merasa senang karena dia dipanggil Lee Ki lagi setelah sekian lama.

"Kukira pria itu pergi, tapi anehnya aku malah merasa lega melihatnya dihadapanku lagi"


Hye Rim lalu duduk di ruang tamu sambil menunggu Ki Kwang selesai mandi. Ia mengambil ponselnya dan kembali melihat foto Tae Woo bersama pacar barunya. 

Tiba-tiba ia mendengar Ki Kwang di kamar mandi sedang bernyanyi, menyanyikan lagu yang akrab di telinga Hye Rim. Sebuah lagu yang mengingatkannya akan ciuman pertamanya dengan Ki Kwang 4 tahun yang lalu.


4 tahun yang lalu, Hye Rim dan Ki Kwang mendengarkan lagu 'on rainy days' saat tiba-tiba saja Ki Kwang mencium Hye Rim. Hye Rim memejamkan matanya saat Ki Kwang menciumnya tetapi sesuatu tiba-tiba membuatnya terkejut sampai membuat Hye Rim langsung membuka matanya kembali.


Hye Rim terkejut melihat tangan Ki Kwang hampir menyentuh dadanya. Ki Kwang cepat-cepat menarik tangannya kembali dan berusaha memberi penjelasan pada Hye Rim tetapi Hye Rim sudah terlanjur marah dan langsung pergi meninggalkan Ki Kwang keluar dari bis.


Setelah keluar dari bis, Hye Rim berpaling kembali memandangi bis yang telah berlalu pergi dengan sedih.

"Breng**k" ujar Hye Rim

Hye Rim bernarasi "Saat itu adalah saat paling buruk dalam hidupku. Seperti itulah akhirnya. Setelah kejadian itu, aku berusaha menghindarinya seperti orang gila. Begitulah bagaimana kami terpisah dan cinta pertamaku pun berakhir"


Sekarang, ingatan akan kejadian 4 tahun yang lalu itu, membuat Hye Rim menangis. Saat Ki Kwang keluar dari kamar mandi, Hye Rim langsung melempar kaleng bir kosong padanya dan mengatainya breng**k.

"Kenapa kau melakukannya? Kenapa kau melakukan hal itu padaku? Kau adalah cinta pertamaku dan ciuman itu adalah ciuman pertama yang kutunggu-tunggu. Kau mengacaukan semuanya, dasar cabul!" teriak Hye Rim


Hye Rim terus menangis sementara Ki Kwang berlutut disampingnya dan meminta maaf, Ki Kwang mengakui bahwa ia bersalah.

"Waktu itu kita masih sangat muda bahkan sebelum aku menyadarinya aku tahu bahwa aku melakukan kesalahan. Aku tidak bermaksud untuk menyakitimu. Aku sungguh-sungguh meminta maaf"

"Pergi! pergi! pergi" teriak Hye Rim sambil memukuli Ki Kwang tetapi Ki Kwang tetap berlutut disampingnya dan meminta maaf sekali lagi.

"Aku juga minta maaf karena waktu itu aku tidak langsung turun dari bis untuk mengejarmu. Maaf karena waktu itu aku tidak langsung meneleponmu. Aku sungguh-sungguh minta maaf karena mengatakannya sekarang setelah sekian lama"


Ki Kwang terus menemani Hye Rim yang menangis dan minum bir. Ki Kwang mencoba berbagai cara untuk membuat Hye Rim tersenyum, menggodanya, menggelitikinya, membelai rambutnya.

Hye Rim bernarasi "Dia mengatakan 'maaf' ratusan kali untuk menenangkanku. Tiba-tiba aku berpikir, 4 tahun yang lalu, seandainya saat itu kami berbicara seperti ini, segalanya mungkin akan berbeda bagi kami"


Saat Hye Rim mulai mabuk, ia mendapat pesan ka-talk dari Ga Young yang memberitahunya tentang Ki Kwang sore ini...

Dan hanya sampai saat itulah ingatan Hye Rim tentang pertemuannya dengan Ki Kwang. 


Kembali ke saat Hye Rim tersadar dari mabuknya dan langsung berhadapan dengan Ki Kwang yang hampir menciumnya di sofa, Hye Rim mencoba mengingat pesan ka-talk Ga Young yang ada hubungannya dengan Ki Kwang itu. Hye Rim menyuruh dirinya sendiri untuk mengingat pesan ka-talk dari Ga Young itu.

Dia mengingat Ga Young mengatakan pada Hye Rim bahwa sore ini Ki Kwang menunggu Hye Rim di rumah sakit tetapi Hye Rim tidak membiarkannya msuk. Tetapi setelah Hye Rim memikirkannya lagi sepertinya bukan itu isi pesan ka-talk Ga Young.

Setelah berusaha memikirkannya lagi, Hye Rim akhirnya ingat isi pesannya. Ga Young memberitahu Hye Rim bahwa sore ini Ki Kwang pingsan.


Saat Ki Kwang semakin mendekatkan wajahnya untuk mencium Hye Rim. Hye Rim cepat-cepat menghentikannya lalu menyingkap lengan jaket Ki Kwang dan ia melihat bekas jarum infus di lengan Ki Kwang. Hye Rim langsung mengomeli Ki Kwang karena tidak ke rumah sakit malah pergi menemuinya.

"Apa yang kau lakukan disini? Kenapa kau malah mencariku?"

Ki Kwang hanya tersenyum mendengar omelan Hye Rim. Hye Rim malah bingung kenapa Ki Kwang malah tersenyum, apakah Ki Kwang sedang menertawainya. 

"Apa kau tahu kalau kau sudah menanyakan pertanyaan itu 2 kali. Aku sudah menjawabnya" kata Ki Kwang


Hye Rim menjadi semakin bingung, Hye Rim bertanya-tanya sendiri apakah ia tadi menanyakan pertanyaan saat ia mabuk. Ki Kwang lalu memberinya jawaban lagi, dia datang menemui Hye Rim karena hari ini Hye Rim mengatakan bahwa ia mengeriting rambutnya.

"Aku khawatir. Kukira terjadi sesuatu padamu"

Hye Rim hampir terlena oleh perkataan Ki Kwang barusan, namun ia cepat-cepat sadar diri dan mengomeli Ki Kwang lagi "Hei, urusi saja dirimu sendiri. Kenapa kau..."

Ki Kwang cepat-cepat memotongnya "Kenapa kau mengkhawatirkanku? Itu kan yang ingin kau tanyakan? Karena aku menyukaimu. Aku ingin datang menemuimu lebih cepat tapi aku tidak punya cukup keberanian"

Hye Rim bernarasi "Kurasa sekarang aku tahu kenapa aku tersadar dari pingsanku di saat seperti ini..."


Ki Kwang kembali mendekatkan wajahnya untuk mencium Hye Rim namun tiba-tiba Ki Kwang tersadar untuk bertanya apakah Hye Rim sudah tidak punya pertanyaan apapun lagi untuk ditanyakan padanya. Hye Rim tersenyum dan mengangguk lalu menutup matanya kembali saat Ki Kwang mendekatkan wajahnya.


Hye Rim melanjutkan narasinya "Karena aku ingin mengenang saat ini setiap saat"

Mereka akhirnya berciuman tepat saat Ga Young pulang dan hampir saja membuka pintu rumah yang langsung menghadap ke ruang tamu tempat Hye Rim dan Ki Kwang berciuman.


Bersambung ke episode 3

Post a Comment

3 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam