Sinopsis Twenty Years Old Episode 1

Sinopsis Twenty Years Old Episode 1


Seorang gadis terbangun oleh bunyi alarm, lalu dengan penuh semangat gadis itu mulai mencuci muka dan mempersiapkan pakaian dan sepatu merah cantik yang akan ia gunakan hari ini karena hari ini dia akan pergi untuk menyatakan perasaannya pada pria yang ia suka. 

"Hari ini aku harus berubah menjadi lebih baik. Pasti!" ujar gadis itu

Ia lalu menonton video di internet tentang cara memakai maskara, menurut video itu maskara adalah cara terbaik untuk menunjukkan perubahan dramatis, gadis itu lalu memakai maskaranya sendiri dengan menuruti cara memakai maskara di video itu.

Tetapi saat ia mengangkat bulu mata yang sudah ia rias dengan cantiknya, secara tak sengaja malah ada sisa maskara yang menempel di kelopak matanya, hal itu membuatnya kebingungan karena ia merasa sudah menuruti semua cara menurut internet itu.

Ia lalu mulai menghapus sisa maskaranya yang menempel di kelopak matanya dengan cotton bud namun hal itu malah membuatnya harus menghapus lebih banyak lagi...lagi...dan lagi...sampai akhirnya saat ia mulai mengaca di cermin besar, ia langsung berteriak dengan panik karena semua riasan maskaranya berantakan.


Gadis itu adalah Kim Hye Rim, ia bernarasi "Diumurku yang ke-20 tahun, pertama kalinya aku memakai maskara dan maskara itu bukan membuatku menjadi seperti boneka Barbie tetapi membuatku menjadi seperti panda"

Hye Rim berteriak panik memanggil Ga Young sahabat sekaligus orang tinggal bersamanya dan Ga Young malah menertawainya.


Beberapa waktu kemudian, Hye Rim yang sudah berdandan dengan benar dan cantik. Berjalan di trotoar dengan penuh percaya diri menuju halte bis dengan sepatu high heels merahnya.


Lama kelamaan sepatu high heels yang tingginya 9cm itu mulai membuatnya merasa kelelahan sampai akhirnya ia hampir keseleo karena sepatu itu.

"Dunia ini sangat sulit" kata hati Hye Rim

Sulitnya hidup benar-benar Hye Rim rasakan bahkan saat ia naik bis yang sangat penuh dengan penumpang yang berdesak-desakan.


Ia benar-benar kelelahan akibat sepatu high heels itu namun sesampainya ia di pub, ia berusaha tersenyum ceria dihadapan para sunbaenya namun sayangnya pria yang ingin ditemuinya malah belum datang.

Para sunbae itu mulai mencampur berbagai macam minuman beralkohol jadi satu sampai baunya membuat Hye Rim mau muntah. Hye Rim tidak ingin meminumnya tetapi seorang sunbae memaksanya maka Hye Rim tidak punya pilihan selain menuruti si sunbae.

"Di usia ke-20 tahun, aku berusaha menahan sakit perutku. Duduk disini sendirian tanpa seorang teman. Kenapa aku harus duduk disini..."


Karena pria yang ditunggunya belum datang, Hye Rim akhinya melewatkan acara kumpul-kumpul itu dengan bosan. Sampai saat seorang sunbae memanggil seseorang yang bernama 'Kim Tae Woo'. 

Hye Rim langsung bangkit dengan semangat saat ia mendengar nama itu. Hye Rim melihat ada seorang pria berkacamata didepan pintu masuk pub. Pria itu terlihat seperti pria baik, ia tersenyum saat ia melihat teman-temannya lalu berjalan menghampiri Hye Rim.

Hye Rim bernarasi "Hanya ada satu alasan kenapa aku mau duduk menunggu sendirian di tempat ini... alasan itu adalah R-O-M-A-N-C-E. Hanya demi kisah cintaku..."

Hye Rim tersenyum senang saat pria itu datang menghampirinya dan hal itu juga mengingatkannya pada kejadian 30 jam yang lalu.


30 jam yang lalu, Hye Rim muntah-muntah karena kebanyakan minum. Ga Young langsung ngomel-ngomel tetapi Hye Rim membela diri bahwa ia melakukannya demi cintanya pada Tae Woo. 

Ga Young menasehati Hye Rim untuk berhati-hati karena semua pria itu sama saja. Jika Hye Rim ragu-ragu maka pria itu pasti akan direbut wanita lain.

"Hei, jangan bicara sesuatu yang menakutkan. Lalu apa yang harus kulakukan? Aku bahkan tidak bisa menyatakan perasaanku"

"Tentu saja. Kalau kau menyatakan perasaanmu tanpa rencana, kau mungkin akan kehilangan apa yang kau miliki sekarang. Kau harus membuatnya tertarik padamu dulu"

"Membuatnya tertarik? Bagaimana caranya?"

"Kau harus membuatnya tertarik dengan kecantikanmu, cobalah untuk berubah" ujar Ga Young sambil mencubit pipi Hye Rim


Kembali ke pub, Hye Rim memandang wajahnya yang sudah ia rias secantik mungkin di cermin dengan kagum, namun saat ia memandang ke bawah ia malah terkejut karena sepatu high heels-nya malah tidak terpakai padahal Tae Woo sudah semakin mendekati mejanya. 

Untunglah Hye Rim berhasil memakainya saat Tae Woo sampai di mejanya dan duduk disampingnya. Tae Woo menyapa Hye Rim dan Hye Rim berusaha membalas sapaannya dengan cara biasa saja padahal diam-diam ia bersorak senang karena Tae Woo duduk disampingnya.


Para sunbae yang mulai mabuk menyuruh Tae Woo untuk minum 3 gelas sebagai hukuman karena dia datang terlambat. Tae Woo berusaha memohon pada teman-temannya untuk sedikit berbaik hati padanya karena hari ini dia sangat kelelahan akibat acara minum-minum kemarin. Seorang sunbae yang sudah mabuk langsung menggodanya.

"Benar, Kim Tae Woo. Kau pasti sangat kelelahan. Dia kemarin sangat mabuk dan saat dia berada di ruang klub, dia....." ujar si sunbae sambil membuat gerakan seolah Tae Woo sedang bersama wanita.

Tae Woo cepat-cepat menutup kedua telinga Hye Rim sampai membuat kedua pipi Hye Rim memerah. Tae Woo mengomeli teman-temannya karena membicarakan masalah semacam itu dihadapan Hye Rim. 


Hye Rim benar-benar tegang oleh sentuhan Tae Woo di telinganya. Saat Tae Woo teringat untuk melepaskan tangannya dari kedua telinga Hye Rim, ia langsung meminta maaf.

"Rasanya agak memalukan. Kau tidak mendengar apapun kan?" tanya Tae Woo

"Iya" 

Tae Woo langsung tersenyum manis pada Hye Rim lalu mengacak-acak rambut Hye Rim sampai membuat Hye Rim menggenggam tangannya sendiri erat-erat. Hye Rim bertanya-tanya dalam hatinya.

"Apa itu tadi? Kenapa dia bersikap seperti ini? Murahan sekali"


Di kamar kecil, Hye Rim bertanya-tanya sendiri dengan kebingungan kenapa tadi Tae Woo menutup kedua telinganya dengan tangannya. Kenapa Tae woo mengelus-elus rambutnya.

"Murahan sekali" ejek Hye Rim

Namun akhirnya dia menyadari bahwa ia menyukainya, ia bahkan bersorak senang saat ia teringat cara Tae Woo menutup kedua telinganya dengan cara yang barusan ia anggap murahan.

Hye Rim bertanya-tanya "Jadi apakah sesuatu telah berubah sekarang? Apakah akhirnya dia tertarik padaku?"


Hye Rim lalu keluar dari kamar kecil dengan ceria namun senyumnya langsung menghilang saat ia melihat Tae Woo sedang tersenyum dan minum berdua dengan seorang wanita lain. Saat itu Hye Rim menyadari bahwa Tae Woo pasti tidak tertarik padanya.


Tae Woo tiba-tiba berjalan keluar sambil membawa ponselnya. Hye Rim memandangi kepergian Tae Woo dengan sedih saat ia mendapat pesan Ka-talk (kakao talk) di ponselnya.

Pesan Ka-Talk dari Tae Woo yang mengajaknya untuk pergi hanya berdua dengannya. Hye Rim langsung bangkit dengan penuh semangat dan berteriak menerima ajakan itu. Tae Woo yang belum pergi jauh, tersenyum mendengar teriakan Hye Rim lalu mengiriminya pesan lagi agar Hye Rim menemuinya di depan 10 menit lagi.

"Hari ini kau terlihat sangat cantik" puji Tae Woo di Ka-talk.

Hye Rim sangat senang dengan pujian itu sampai membayangkan dirinya berteriak-teriak senang dengan pujian itu walaupun pada kenyataannya dia hanya tersenyum sambil memeluk ponselnya.

"Kurasa, akhirnya kisah cintaku dimulai"


Hye Rim dan Tae Woo berjalan-jalan berdua. mereka saling tersenyum dan Hye Rim yang tidak bisa melepaskan pandangannya dari Tae Woo, hampir saja membuat dirinya sendiri terjatuh karena sepatu high heels-nya. Tae Woo dengan sigap menangkapnya sebelum Hye Rim terjatuh.

"Kau baik-baik saja?"

"Iya"


Hye Rim sangat bahagia gara-gara kejadian barusan sampai memuji dirinya sendiri karena berhasil memilih sepatu dan pakaian yang bagus. Kebahagiaan itu membuat Hye Rim membayangkan dirinya memakai sepatu itu saat ia berdansa berdua dengan Tae Woo di pinggir kolam dalam suasana yang sangat romantis.

"Indah sekali, sungguh indah. Apakah dunia memang seindah ini?"


Tiba-tiba ia tersadar dari lamunannya saat Tae Woo menanyakan keadaan kakinya dengan cemas.

"Apa kau ingin beristirahat sebentar?" tanya Tae Woo

Hye Rim menerima ajakannya namun senyum bahagianya langsung menghilang saat akhirnya ia tersadar dimana mereka berada saat ini.


Hye Rim terdiam di pintu masuk dengan tegang saat Tae Woo dengan tenangnya mengajaknya masuk ke sebuah motel. 

Hye Rim mengatakan bahwa ia ingin pergi. Tae Woo langsung membujuknya dan memeluknya. Kelakuannya itu serta merta membuat Hye Rim ketakutan. Hye Rim langsung mendorongnya dan melarikan diri keluar dari motel itu.


Ia membiarkan dirinya kehujanan saat ia melangkah dengan lemas dan sedih, mengenang saat ia jatuh cinta pada Tae Woo. Ia sebenarnya hanya ingin Tae Woo memperhatikannya dan tertarik padanya.


Hye Rim terus berjalan menyeret kakinya sampai akhirnya ia menyadari bahwa kakinya lecet gara-gara sepatu itu. Hye Rim akhirnya menangis sendirian di tepi jalan.

"Kisah cinta usia 20 tahun ku telah berakhir begitu saja"


Beberapa hari kemudian, Hye Rim sedang menikmati berbagai macam makanan sambil menonton acara komedi di TV. Acara itu mampu membuat Hye Rim tertawa ngakak sampai membuat Ga Young keheranan sendiri. 3 hari Hye Rim terus menerus menangis, sekarang dia malah tertawa seperti orang gila.


Ga Young lalu mengajak err... lebih tepatnya memaksa Hye Rim untuk menemaninya pergi nonton konser B2ST. Ga Young adalah penggemar Lee Ki Kwang dan ia mengajak Hye Rim dengan tujuan untuk membantu penyembuhan sakit hatinya Hye Rim. Tetapi bagi Hye Rim hal seperti ini sama sekali tidak akan membantu penyembuhannya.

"Hal seperti ini malah membuatku semakin stres. Apalagi dengan anak-anak SMA ini" ujar Hye Rim sambil memandangi para fans B2ST yang rata-rata masih siswi-siswi SMA .


Ga Young mengingatkan Hye Rim bahwa sebenarnya ia sangat beruntung karena dulu saat Hye Rim SMP dia satu sekolah dengan Lee Ki Kwang.

"Kenapa kau tidak berteman akrab dengannya? Ah, kau ini tidak berguna" keluh Ga Young

"Mana kutahu kalau dia akan menjadi bintang besar seperti ini"


Konser akhirnya dimulai, para fans termasuk Ga Young berteriak dengan penuh semangat sementara Hye Rim satu-satunya yang menonton konser itu tanpa ketertarikan tetapi selama konser berlangsung ia terus menerus memandangi Ki Kwang yang menyanyi di panggung.


Setelah konser berakhir, para fans termasuk Ga Young berdiri di luar pintu untuk menunggu keluarnya Ki Kwang dari studio konser. Hye Rim heran, kenapa Ga Young masih ingin menunggu Ki Kwang padahal ia baru saja melihatnya.

Saat Ki Kwang keluar para fans termasuk Ga Young langsung berlarian untuk melihatnya san saking bersemangatnya untuk melihat sang idola, Ga Young tak sengaja menyepak sandal yang dipakai Hye Rim. Saat Hye Rim ingin mengambil sandalnya, para fans yang lain malah menyepaki sandal itu sampai akhirnya sandal itu berada diantara kerumunan fans.


Hye Rim akhirnya harus merangkak diantara fans yang berteriak-teriak dengan ribut hanya untuk mengambil sandalnya. tetapi setiap kali Hye Rim ingin mengambilnya, sandal itu terus menerus tersepak sampai akhirnya sandal itu sampai ke depan kaki seseorang yang bersepatu merah.

Hye Rim akhirnya berhasil keluar dari kerumunan fans tetapi orang bersepatu merah itu malah mengambil sandal Hye Rim, Hye Rim cepat-cepat berteriak untuk mmeberitahu orang itu bahwa sandal itu miliknya. 

Saat Hye Rim melihat bahwa orang yang mengambil sandalnya adalah Lee Ki Kwang, Hye Rim langsung melotot terkejut sampai membuatnya terduduk lemas. Hye Rim kesal dan malu saat ia memandangi kakinya yang kotor tanpa sandal.


Hye Rim bernarasi "Bertemu dengannya dalam situasi yang sangat buruk, orang yang membuat Ga Young tergila-gila. Dia adalah sang bintang dari B2ST, Ki Kwang. Pria yang kukenal waktu SMP, Ki Kwang. Dan juga..."

Ki Kwang memandangi Hye Rim seperti berusaha untuk mengingatnya dan Hye Rim dengan canggung melambaikan tangannya dan menyapa Ki Kwang.

"Apa kau tidak ingat padaku?" tanya Hye Rim pada Ki Kwang


Hye Rim teringat saat dulu dia masih SMP. Dia dan Ki Kwang sedang berada di sebuah bis. Mereka berdua duduk berdua di bangku paling belakang sambil mendengarkan lagu melalui earphone bersama-sama. Hye Rim sedang menikmati pemandangan di luar jendela bis sementara Ki Kwang terus menerus memandangi Hye Rim dengan tegang.


Saat akhirnya Hye Rim memalingkan pandangannya pada Ki Kwang, tanpa mengucapkan apapun Ki Kwang langsung mendekatkan wajahnya dan mencium Hye Rim.

Hye Rim melanjutkan narasinya "Dia adalah ciuman pertamaku"


Ki Kwang masih memandangi Hye Rim dengan kebingungan sementara Hye Rim malah membayangkan Ki Kwang mengatakan padanya bahwa ia masih mengingat Hye Rim lalu dengan romantisnya Ki Kwang berlutut untuk membantunya memakai sebuah sepatu kaca.


Lamunan Hye Rim itu buyar saat Ki Kwang tiba-tiba dipanggil untuk segera pergi. Dan Ki Kwang langsung pergi begitu saja tanpa mengucapkan apapun.


Hye Rim akhirnya berhasil mendapatkan sandalnya kembali dan mengomeli dirinya sendiri karena membayangkan sesuatu yang bodoh.


Dalm perjalanan pulang naik bis, Hye Rim tersenyum memandangi sandal samdidas-nya (merek adidas yang dipalsu menjadi samdidas).

Hye Rim mengomeli dirinya sendiri untuk segera sadar diri karena ia berani mengkhayalkan sandal lusuhnya menjadi sepatu kaca dan berharap kisah cintanya dimulai lagi padahal Ki Kwang bahkan tidak mengingatnya sama sekali.


Di kejauhan seseorang yang misterius mengirimkan sebuah pesan ka-talk dari ponselnya, pesan itu tiba-tiba berubah menjadi sinar kuning ajaib yang melayang di udara melintasi jalanan kota Seoul sampai akhirnya sinar kuning itu sampai ke ponsel Hye Rim.


Di mobilnya sendiri, Ki Kwang bertanya pada managernya, apakah ia tahu hal apakah yang paling dibenci Ki Kwang di dunia ini. Managernya asal menjawab bahwa mungkin yang dibenci Ki Kwang adalah saat ia tidak punya uang.

"Satu. Di dunia ini aku benci sekali dengan angka satu" kata Ki Kwang sambil memandangi ponselnya

Namun tiba-tiba sebuah sinar kuning muncul di ponsel Ki Kwang dan sesuatu didalam ponselnya langsung membuatnya tersenyum senang. Sementara itu, Hye Rim yang sudah turun dari bis membaca pesan ka-talk yang barusan sampai ke ponselnya. Pesan itu dari Ki Kwang.

"Lama tak bertemu, Kim Hye Rim" sapa Ki Kwang dengan ceria di ka-talk.


Bersambung ke episode 2

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam