Sinopsis Dhevaprom: Dujupsorn Episode 8 - Part 1

Rumpa keukeuh dengan keyakinannya bahwa Petch sama sekali tidak serius terhadap Fah, dia tidak mencintai Fah, Keluarga Jutathep pun tidak akan pernah menerima Fah. Keluarga itu pada akhirnya akan menjodohkan Petch dengan menantu yang mereka inginkan.

"Tapi itu tidak berhasil padamu, kan, Bu?" debat Fah. Pfft!

Rumpa langsung terdiam, tapi pada akhirnya tetap keukeuh dengan pikiran gilanya, meyakini kalau Petch sudah punya wanita lain dan dia tidak mau putrinya menjadi wanita jalang dan rendahan seperti Paengkwan yang dulu merebut Ronnaphee darinya. Kalau sampai Fah berani menjadi wanita semacam itu, Rumpa mengancam (lagi-lagi) akan mengakhiri nyawanya sendiri di depan mata Fah. 

Untungnya Bibi Pon cepat datang untuk menyelamatkan Fah dan mengancam Rumpa untuk berhenti berbuat seenaknya di sini. Ini rumahnya, Rumpa boleh keluar dari rumahnya ini kalau Rumpa tidak menyukainya.

Bibi Pon lalu menyuruh Fah untuk segera cuci muka dan turun karena Petch sudah menunggunya sedari tadi. Ini masalah pekerjaan, tanggung jawabnya Fah, jadi Fah harus pergi.

Saat Fah turun tak lama kemudian, dia menyembunyikan mata sembabnya dengan kacamata hitam dan terdiam sepanjang jalan. Petch tidak menanyakan apa pun, tapi dengan lembut dia menggenggam tangan Fah, memberinya ketenangan dan penghiburan melalui itu.

Sesampainya di Chiang Mai, Fah bingung karena cuma mereka berdua. Di mana Kanlaya sama Meena? Dia juga tidak melihat mereka waktu di pesawat tadi.

Petch santai berkata bahwa mereka beda penerbangan. Sengaja dia menyuruh Nus untuk memesankan jadwal penerbangan yang berbeda untuk mereka. Soalnya dia malas mendengarkan suara berisik mereka. Pfft!

"Apa kau baik-baik saja sekarang?" tanya Petch.

"Iya."

"Apa kau rindu rumah?"

"Iya."

"Di mana rumahmu?"

"Di sini. Aku lahir dan besar di sini. Sahabatku juga tinggal di sini. Dan ayahku juga tinggal di sini."

"Lalu sekarang?"

"Ayahku meninggal saat aku masih kecil."

"Ah, aku minta maaf."

"Terima kasih, tapi itu terjadi sudah lama sekali. Jadi kupikir aku akan baik-baik saja. Tapi kembali lagi setelah sekian lama pergi, aku hanya... merindukannya."

"Senang rasanya kau merindukannya. Itu tugasmu untuk mengingatmu, jangan pernah melupakannya."

"Tugasku untuk mengingatnya?"

"Ingatlah betapa hebatnya ayahmu. Kau adalah saksi atas kebaikan dan cintanya kepadamu. Kupikir akan sangat disayangkan untuk melupakan dia hanya karena kau tidak ingin bersedih."

"Kau benar."

Berhubung sekarang belum waktunya jam kerja, Petch mengajak Fah untuk makan sarapan bersama. Dia sudah makan di pesawat sih tadi, tapi Fah belum makan apa-apa.

Fah pun membawanya makan di sebuah restoran. Awalnya Fah sempat khawatir kalau makannya tidak akan cocok untuk Petch, soalnya ini kan restoran biasa. Namun Petch sama sekali tidak keberatan, dia kan memang tidak pernah memandang rendah hal-hal semacam ini.

Namun Fah masih mengkhawatirkannya terkait masalah proyek itu. Masalah ini memang cukup mengganggu Petch. Dia yakin banyaknya retakan dan kerusakan beberapa bagian bangunan itu terjadi karena ulah seseorang di tim.

"Apa kau tidak pernah bosan bekerja?" tanya Fah.

"Pekerjaanku tidak membosankan. Orang-orang itulah yang membuatku bosan. Kenapa kau bertanya?"

"Khun Poom memberitahuku, kau keluar dari militer dan mengambil alih JT karena sepupumu tidak mau."

"Itu tanggung jawabku sebagai yang tertua. Lalu, apakah Poom memberitahumu hal lain?" tanya Petch mulai cemburu.

"Itu saja."

"Apa kau memberitahunya tentang kedatanganmu ke Chiang Mai?"

"Aku di sini untuk bekerja. Aku tidak perlu memberitahunya tentang hal ini."

Begitu sampai kantor, mereka langsung disambut oleh Kosol, si penanggung jawab proyek yang sedang bermasalah tersebut. Namun dia  agak mencurigakan, dia mengklaim bahwa masalah ini sudah pernah terjadi sebelumnya, makanya dia berusaha meyakinkan Petch bahwa ini bukan masalah besar.

"Jika itu adalah sesuatu yang pernah kau tangani sebelumnya, maka seharusnya itu tidak terjadi lagi, bukan?" serang Petch yang sontak membuat Kosol terdiam kalah dan agak kesal.

Rapat sudah setengah jalan saat Kanlaya dan Meena baru tiba di kantor, dan anehnya, Kanlaya dan Kosol langsung saling melirik satu sama lain dengan tatapan gelisah saat Petch membahas keseriusan masalah proyek ini. Hmm, mencurigakan! Mereka bersekongkol kayaknya.

Terlepas dari keseriusan masalah ini, Kosol keukeuh agar penjualan rumah-rumah ini tetap dilanjutkan. Namun Petch tidak setuju. Petch ingin memperbaiki masalah ini dan reputasi mereka secara keseluruhan terlebih dulu, makanya penjualan rumah-rumah ini harus ditunda sementara waktu.

Kosol pantang menyerah dan meminta Petch untuk memberinya waktu dua bulan untuk menyelesaikan masalah ini. Namun Petch pun tetap keukeuh dengan pendiriannya, dan Fah satu-satunya orang yang mendukung keputusannya.

Karena itulah, Petch pun menyuruh Kosol untuk menghubungi semua warga yang rumahnya bermasalah dan suruh mereka untuk melaporkan kerusakan rumah masing-masing ke Kanlaya. Dia juga mau mengunjungi rumah-rumah yang bermasalah itu nanti dan bertemu para penghuninya. Jadi dia menyuruh mereka untuk bersiap dalam waktu satu jam.

Tak lama kemudian, Fah secara tak sengaja mendengar percakapan antara Kanlaya dan Kosol yang jelas-jelas sangat mencurigakan saat Kanlaya menyuruh Kosol untuk menyuruh timnya supaya tidak datang sore ini, meyakini kalau bos mereka tidak akan mungkin mengetahuinya mengingat bos mereka itu seorang mantan tentara dan tidak memiliki keahlian dalam hal bahan bangunan.

Saat Fah menemui mencari Petch tak lama kemudian, dia mendapati Meena sedang cari-cari kesempatan untuk mendekati Petch. Namun bahkan sebelum dia sempat bicara apa pun, Kanlaya mendadak muncul, lalu disusul oleh Kosol sedetik kemudian yang mengumumkan pada Petch bahwa para insinyur mereka sudah pergi ke Chiang Rai dan tidak akan kembali pada waktunya, jadi dia sendiri yang akan membicarakan masalah ini pada mereka nanti.

Tak lama kemudian, para warga datang untuk mengeluhkan berbagai masalah kerusakan rumah yang mereka beli. Kerusakannya memang cukup parah dan tidak bisa dianggap enteng, benar-benar rumah yang sangat tidak layak huni.

Kosol tidak terima dengan tuduhan para warga bahwa mereka menggunakan bahan-bahan berkualitas rendah, sedangkan Petch yang seorang bos malah jauh lebih sopan menerima segala keluh kesah mereka dan berjanji akan memperbaiki segalanya sesegera mungkin, dan menegur sikap Kosol yang sangat tidak profesional.

Kanlaya menyela dengan mengklaim bahwa Petch tidak akan mungkin bisa bertemu semua warga karena waktunya terlalu sempit, jelas maksudnya supaya masalah ini dialihkan sepenuhnya ke Kosol saja.

Namun Petch malah mengumumkan bahwa dia akan tinggal sampai besok dan besok pula tim teknisi dari Bangkok akan datang ke sini untuk memeriksa semua rumah bersamanya.

Pfft! Kanlaya kan jadi galau soalnya dia sudah memesan penerbangan pulang malam ini. Petch yang tidak curiga apa pun, menyuruh Kanlaya untuk pulang saja duluan, lagipula pekerjaan Kanlaya di sini sudah selesai.

Mendengar itu, Kanlaya langsung mengusulkan agar Meena tetap tinggal untuk menemani Petch. Namun lagi-lagi, Petch menyuruh Meena untuk pulang duluan bersama Kanlaya. Dia akan ditemani Fah di sini, dia sudah menjadwal ulang penerbangan Fah. Pfft! Kanlaya dan Meena jadi kesal.

Sementara Fah bertemu dengan Tangmo, Meena masih terus berusaha mendekati dan menarik perhatian Petch, padahal petch bahkan tidak ingat siapa namanya. Wkwkwk!

Petch risih banget ditatap seperti itu sama Meena dan langsung berusaha mengusirnya. Untungnya Fah cepat datang saat itu dan senyum Petch langsung kembali merona.

Fah membawakan makan siang untuk Petch. Meena langsung sinis meremehkan makanan yang dibawanya, tapi Petch malah senang banget, bahkan mengundang Fah untuk makan bersamanya.

Meena kesal banget sama dia. Makanya saat Fah sedang menata makan siangnya di piring, dia langsung muncul hanya untuk menyindir Fah sebagai serigala berbulu domba. Fah pasti senang ya bisa bermalam bersama Petch.

Tak gentar sedikit, Fah sinis menegaskan bahwa dia datang kemari untuk bekerja. Jangan-jangan Meena datang ke sini karena punya tujuan lain, ya? Soalnya dia lihat Meena membawa koper besar. Pfft! Sayang sekali, Meena bahkan tidak akan sempat membuka kopernya.

Sebenarnya dia mau mengundang Meena makan bersama, tapi kayaknya makanan ini tidak mungkin sesuai seleranya Meena. Kesal, Meena langsung sinis menghina makanan itu lalu pergi.

Bukan cuma Meena, kakaknya - Saruch, juga sedang berusaha berromantis ria pada Lisa padahal posisi mereka sedang di kantor di jam kerja. Kata-katanya sangat amat manis dan romantis sehingga membuat Lisa jadi tersipu malu dan berbunga-bunga.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments