Dalam video rekaman, Allen berkata kalau dia ingin menghancurkan Simon tapi siapa yang punya kemampuan untuk membebaskannya? Xie Han yang menontonnya bersama Yao Yao berkata bahwa hanya dia satu-satunya yang bisa membebaskan jiwa Allen.
Yao Yao menolak mempercayai video itu, dia bahkan mengingatkan Xie Han bahwa Jin Yan adalah orang yang memecahkan kasus flower cannibal dan menyelamatkan banyak nyawa tak berdosa jadi tidak mungkin akan ada yang mempercayai Xie Han. Tapi Xie Han dengan tenangnya memberitahu bahwa Yao Yao salah. Publik dan FBI mempercayainya.
Di rumah sakit, Zi Yu cemas karena yang diinginkan Xie Han adalah Allen. Jin Yan membenarkannya, Xie Han akan melakukan apapun demi mendapatkan tujuannya dan menghancurkan segala yang Simon miliki, kekasihnya, temannya, reputasinya dan pekerjaannya.
"Apa kau mau membantuku?"
Entah apa yang Jin Yan maksud tapi Zi Yu tampaknya tahu apa yang Jin Yan inginkan dan langsung tidak setuju. Tapi saat Jin Yan menatapnya dengan keputusan yang sudah bulat, Zi Yu akhirnya menyerah.
Video rekaman Jin Yan akhirnya tersebar luas ke publik dan media. Bu presdir dan tunangannya shock menonton berita tentang kepribadian gandanya Jin Yan dan video rekaman itu. Zi Yu pun menonton berita itu dengan frustasi.
Di kamar hotelnya, Jin Yan membayangkan Yao Yao dicambuk dan disiksa oleh Xie Han. Walaupun cuma bayangan, tapi Jin Yan jadi frustasi dan kesal sampai-sampai dia langsung membanting semua barang-barangnya dengan penuh amarah.
FBI dan Mr. Evans menggerebek kamar hotelnya Jin Yan tapi saat mereka masuk, kamar itu sudah kosong. Mr. Evans menduga kalau Jin Yan mungkin ke rumah sakit.
Tapi sebelum dia sempat bergerak menuju rumah sakit, Susan menghentikannya dan mengingatkannya kalau kasus ini adalah kasusnya jadi kalaupun Jin Yan perlu diinvestigasi dan diinterogasi maka dialah yang akan melakukannya sendiri.
Jin Yan ke rumah sakit untuk mengepak semua barang-barangnya Yao Yao. Sementara Zi Yu masih menonton berita tentang Jin Yan dan kepribadian gandanya.
Dokternya Zi Yu yang ikut menontonnya berkata kalau dia hanya pernah bertemu dengan Jin Yan satu kali saja tapi dia merasa Jin Yan bukan tipe orang seperti yang ada dalam berita.
Zi Yu tiba-tiba meminta dokter untuk menurunkan ranjangnya dengan alasan dia mau istirahat. Dokter menurutinya tanpa mencurigai apapun padahal diam-diam Zi Yu mencuri ID card si dokter.
Setelah dokter pergi, Jin Yan datang dengan membawa tas ransel berisi barang-barangnya Yao Yao. Jin Yan meminta Zi Yu untuk menjaganya dan mengembalikannya pada Yao Yao saat dia kembali nanti.
Pada saat yang bersamaan, para reporter tampak mengerubungi rumah sakit. Rombongan FBI datang tak lama kemudian, Susan menekankan bahwa mereka akan membawa Jin Yan untuk diinterogasi bukan untuk ditangkap.
Sementara FBI masuk untuk mencari Jin Yan, Jin Yan berusaha melarikan diri dengan menggunakan ID card hasil curian Zi Yu.
Karena tidak menemukan Jin Yan di kamar inapnya Yao Yao, mereka langsung mendatangi Zi Yu. Susan bertanya dimana Simon, dia bahkan meyakinkan Zi Yu kalau Jin Yan hanya akan diinterogasi saja. Tapi Zi Yu bersikeras bilang tidak tahu.
Jin Yan sekarang jadi buronan, bahkan nama dan fotonya sampai masuk koran. Xie Han dan Yao Yao menonton berita tentangnya. Dalam siaran berita, dikabarkan kalau polisi Amerika dan Cina sama-sama menanggapi kasus Jin Yan dengan hanya dengan ucapan 'No Comment'.
Hal ini membuat para keluarga korban marah. Bahkan banyak dari mereka yang langsung datang ke markas FBI dan melakukan demonstrasi dan menuntut agar Jin Yan diadili. (Mereka kira Jin Yan pembunuhnya gitu???)
Susan masih percaya dengan Jin Yan tapi Mr. Evans berpikir lain. Kecurigaannya makin bertambah besar sajak Jin Yan yang tiba-tiba menghilang. Susan terus berusaha membela Jin Yan, dia yakin kalau Jin Yan melakukan itu pasti karena dia punya alasan tersendiri, apalagi pacarnya barusan diculik. Tapi tetap saja Mr. Evans tidak setuju dengan Susan.
Bu presdir mendatangi Zi Yu dan langsung bertanya apa yang sebenarnya mereka lakukan. Dia bisa menyelesaikan masalah ini lewat pengacara perusahaannya tapi Zi Yu langsung menyelanya dan mengingatkannya kalau saat ini yang paling penting bukan reputasinya Jin Yan tapi Yao Yao.
Bu presdir mengerti tapi seharusnya mereka menyerahkan penyelamatan Yao Yao ini pada FBI dan polisi saja.
Dokter tiba-tiba menerobos masuk dengan panik karena dia dengar kalau Zi Yu mau pulang padahal dia masih belum sembuh. Tapi Zi Yu tetap bersikeras untuk keluar rumah sakit sekarang. (Errr... ngomong-ngomong, aku baru nyadar. Perasaan di episode sebelumnya, Zi Yu ketembak di bagian punggung deh. Tapi kenapa selama dirawat dia tidur terlentang yah? dan anehnya lagi, dia malah pegang perut. Yang ketembak di bagian perut kan Xun Ran, bukannya Zi Yu. Wkwkwk!)
Bu presdir sangat cemas dengan pelariannya Jin Yan, apalagi sekarang dia jadi buronan FBI. Dia takut Jin Yan tidak akan menghindar mengingat dia cuma seorang profesor dan bukannya tentara atau semacamnya.
Dia curiga jangan-jangan Zi Yu buru-buru ingin meninggalkan rumah sakit pasti ada hubungannya dengan Jin Yan. Zi Yu membenarkannya.
Xie Han terus memutar ulang berita tentang Jin Yan untuk Yao Yao dengan tujuan agar Yao Yao mau menerima kenyataan kalau Jin Yan itu punya kepribadian ganda yang pada akhirnya akan membuat kepercayaan Yao Yao pada Jin Yan hancur. Tapi Yao Yao terus bersikeras tidak mau mempercayainya.
Xie Han merekam Yao Yao yang masih bersikeras mempercayai dan mencintai Jin Yan terlepas dari kepribadian gandanya. Xie Han lalu menyuruh Yao Yao untuk mengucapkan pesan cinta untuk Jin Yan sebelum dia mati.
"Jin Yan, waktu kecil, aku pernah punya impian untuk menjadi seseorang seperti ayahku dan menegakkan keadilan. Kukira, impian ini hanya bisa tersembunyi dalam hatiku dan jadi mimpi yang indah. Siapa sangka, pada akhirnya, aku bertemu denganmu. Aku tidak pernah bilang kalau aku mencintaimu. Tapi dalam hatiku, aku sudah mengatakannya berkali-kali. Di masa depan nanti, aku mungkin tidak akan bisa menemanimu lagi. Jangan bersedih. Di dunia ini, ada banyak orang yang akan mencintaimu. Mereka akan mencintaimu demi aku. Mulai sekarang, setiap matahari terbit, setiap matahari terbenam dan setiap malam. Aku berharap, di kehidupanku yang berikutnya, aku akan bertemu denganmu dan mencintaimu lagi dan kita bisa kembali ke tempat pertama kali kita bertemu. Dan aku bisa memberitahumu secara lagi, betapa aku sangat mencintaimu. Aku mencintaimu, Jin Yan. Maafkan aku karena meragukanmu. Saat berhadapan dengan psikopat, hanya kau yang bisa memahami jalan pikiran mereka. Saat itu, aku akan ketakutan. Aku takut kalau suatu hari nanti, kau akan tertelan oleh kegelapan. Tapi sekarang setelah aku melihat rekaman tentang Allen. Aku merasa lebih tenang. Tidak masalah, Jin Yan. Tidak penting mau Simon ataupun Allen. Kau adalah kau. Kaulah satu-satunya yang kucintai. Cintaku padamu tidak akan pernah berubah. Aku yakin kau akan bisa mengatasi Allen, mengatasi Xie Han. Kau akan menemukanku dan mengeluarkanku dari tempat ini. Kita akan kembali ke kampung halaman kita dan pulang ke rumah kita. Tolong pegang aku, bahkan sekalipun cuma abuku. Pegang aku dan duduklah di tepi sungai. Lihatlah matahari terbit dan terbenam bersamaku. Lalu setelah itu, kuburkanlah aku di tempat kau bisa melihatku setiap hari"
Yao Yao berkata bahwa tidak masalah kalau dia mati karena dia sudah mencapai semua impiannya. Satu-satunya yang dia sesali hanyalah karena dia tidak bisa menemani Jin Yan lebih lama lagi.
Dia meminta Jin Yan hidup dengan baik dan tidak sendirian, karena dia akan selalu hidup didalam hati Jin Yan. Kata-kata cinta Yao Yao tampak sangat menyentuh sampai-sampai Xie Han berkaca-kaca saat merekamnya.
Jin Yan menonton video rekaman pesan cinta Yao Yao yang dikirim Xie Han itu dengan sedih. Dia lalu berjalan-jalan ke tempat-tempat yang pernah dia datangi bersama Yao Yao dan mengenang kenangan indah mereka.
Zi Yu terbangun karena mendengar suara-suara aneh dari luar kamarnya. Dia mengambil wadah lilin untuk dijadikan senjata tapi saat keluar dia melihat yang datang seorang wanita yang sepertinya kenalannya. Wanita itu datang membawakan beberapa peralatan.
Xie Han kembali dengan membawa seikat bunga dan koran yang didalamnya ada salah satu pesan dari Jin Yan yang berbunyi 'Hi, J'. Xie Han berkata kalau kepribadian Allen sudah mulai mengambil alih dan itu adalah pesan dari Allen untuknya.
Sementara itu, Jin Yan duduk di samping seorang pria yang sedang membaca koran. Pria itu mengenali Jin Yan sebagai buronan FBI dan langsung ketakutan.
Jin Yan dengan tatapan tajam, menuntut pria itu untuk menyerahkan korannya. Pria itu menurut, dia menyerahkan korannya, hamburgernya bahkan dompetnya lalu cepat-cepat melarikan diri.
Dalam koran itu, Jin Yan menemukan pesan dari Xie Han yang berbunyi 'We care, we kill, waiting for you' (pesan kayak gini kok bisa masuk koran?).
Tak lama kemudian, si pria tadi kembali lagi dengan membawa polisi. Tapi Jin Yan sudah tidak ada dan hanya meninggalkan dompetnya pria itu dan koran yang sudah dia origami.
Peralatan yang dibawa wanita kenalannya Zi Yu sepertinya peralatan komputernya Zi Yu. Malam harinya, Zi Yu menyalakan semua komputernya.
Tiba-tiba dia ditelepon bu presdir yang menanyakan berita tentang Jin Yan tapi Zi Yu bilang tidak tahu apapun. Bu presdir lalu menanyakan keadaan Zi Yu. Zi Yu berkata kalau dia tidak apa-apa, lagipula sekarang sudah ada orang yang menjaganya.
Yi Yang tampaknya cemburu dengan kepedulian bu presdir yang sangat besar pada adiknya. Dia tidak mengerti kenapa bu presdir tidak menyewa pengacara saja untuk membantu menangani reputasinya Jin Yan yang sudah mulai hancur ini.
Bu presdir dengan kesal,mengingatkan Yi Yang kalau Jin Yan itu berbeda. Dia orang yang telah menyelamatkan nyawa banyak orang termasuk nyawanya Yi Yang jadi Yi Yang tidak punya hak untuk meragukan Jin Yan.
Jin Yan sedang di supermarket saat tiba-tiba seorang pria belanja di dekatnya. Pria itu tampak belanja biasa tapi Jin Yan langsung menatapnya dengan curiga.
Saat Jin Yan pergi, pria itu langsung menelepon polisi yang kemudian mengabarkan berita ini ke FBI. Polisi dan FBI pun langsung menyerbu supermarket itu.
Mereka mengepung pria yang tampak mencurigakan tapi dia bukan Jin Yan. Rekannya Susan menelepon untuk minta izin melakukan pencarian lebih lanjut tapi Susan malah menyuruhnya untuk kembali ke markas saja.
Xie Han memerintahkan anak buahnya untuk pergi menemui Jin Yan. Xie Han berencana untuk mengadakan tes akhir untuk Jin Yan/Simon/Allen. Dan tes itu adalah membuat Jin Yan membunuh Yao Yao. Hanya dengan cara itu, Simon akan mati dan Allen akan bangkit.
Malam harinya, Jin Yan (Allen) bergaya bak penjahat kejam nan tampan lalu pergi ke suatu tempat menemui anak buahnya Xie Han dengan membawa sebatang bunga tulip hitam.
Jin Yan bertanya dimana Xie Han? anak buahnya Xie Han berkata kalau dia datang sebagai wakilnya Xie Han. Allen tersinggung, dia sudah datang kemari tapi Xie Han malah tidak mau menemuinya.
Si anak buah berkata kalau maksudnya Xie Han tidak seperti itu, dia hanya ingin membawakan hadiah untuk Allen terlebih dulu. Dan hadiah yang dimaksudnya adalah Yao Yao.
Allen berkata kalau Simon itu bodoh. Simon kira dengan membebaskannya, dia akan menyelamatkan 'wanita itu'. Allen lalu menuntut si anak buah untuk membawanya menemui Yao Yao.
Tapi si anak buah tidak menurutinya malah mengeluarkan alat scanner lalu mulai men-scan seluruh tubuh Jin Yan untuk memastikan kalau Jin Yan tidak membawa peralatan mata-mata atau semacamnya.
Setelah selesai, si anak buah memberitahukan pesan dari Xie Han 'Ini berakhir ditempat dimana hal ini bermula'. Allen mengerti maksudnya dan langsung pergi.
Xie Han membacakan pesan di koran yang ditujukan pada Yao Yao tapi Xie Han berkata kalau orang yang ingin menemui Yao Yao itu bukan Simon melainkan Allen.
Keesokan harinya, Yao Yao dibawa ke tempat dulu Jin Yan disekap dan kedua tangannya juga dirantai seperti Jin Yan dulu.
Dia lalu menelepon Jin Yan untuk memberitahunya kalau Yao Yao sudah siap. Setelah itu, dia mengucapkan salam perpisahan terakhir untuk Yao Yao. Tapi yang akan membunuhnya nanti bukan dia, melainkan Allen.
"Kalau dia benar-benar membunuhmu maka Simon akan shock hebat. Karena dia sangat mencintaimu, dia tidak akan bisa memaafkan dirinya sendiri"
Xie Han lalu memberitahu Yao Yao bahwa di bawah kakinya ada dinamit sebesar 300 kg. Jika yang datang bukan Allen, maka gedung ini akan hancur lebur dan mereka akan jadi abu.
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam