Dua jenderal, Mo Fang dan Zi Xia pergi untuk menyelidiki miasma di Kolam Xutian. Sayangnya saat tengah menjaga tempat itu sendirian, Jenderal Zi Xia diserang monster dan akhirnya meninggal dunia dengan tragis dalam perjalanan pulang membawa informasi.
Dari informasi yang dibawa pulang oleh Jenderal Zi Xia-lah, mereka akhirnya tahu bahwa monster yang dikurung di Kolam Xutian sudah melarikan diri, situasi sekarang jadi semakin berbahaya.
Penguasa Spiritual pun langsung memerintahkan agar mereka mengabarkan masalah ini ke Alam Dewa. Namun Shen Li tidak setuju, kelamaan menunggu mereka. Karena itulah, dia menawarkan diri untuk pergi ke sana.
Para jenderal lain setuju, namun Penguasa Spiritual keukeuh menolak, malah mengurung Shen Li di kediamannya dan mengirim Jenderal Shang Bei ke sana sembari menunggu Alam Dewa mengirim orang mereka kemari.
Shen Li jelas kesal mendengarnya, tidak terima dengan keputusan Penguasa
Spiritual yang keras kepala mau menunggu bala bantuan dari Alam Dewa.
Bisa jatuh lebih banyak korban kalau terus menunggu.
Makanya
sesampainya di rumah, dia mengklaim kalau dia mau melakukan pelatihan
tertutup, padahal dia diam-diam melarikan diri dan menyihir burungnya
untuk menjadi boneka penggantinya.
Jenderal Shang Bei pun memimpin pasukan untuk bertarung melawan monster tersebut. Namun monster itu sangat kuat dan ganas. Pasukan perang sama sekali tak berdaya melawannya dan tumbang dengan cepat. Bahkan Mo Fang pun terluka karenanya.
Dia hampir saja terbunuh kalau saja Shen Li tidak datang tepat waktu dan menyelamatkannya. Awalnya Shen Li juga agak kesulitan karena monster ini sangat kuat dan bisa menyembuhkan dirinya sendiri dengan cepat, dan dia juga bisa berubah ke wujud manusia.
Monster ini jelas tidak bisa dilawan dengan cara biasa. Maka dia segera memerintahkan agar mereka membentuk formasi perisai agar si monster ini tidak bisa melompat kesana-kemari dan bisa dilawan dengan lebih mudah.
Namun monster ini benar-benar sangat kuat sehingga mampu menyerang Shen Li hingga dia terluka dan mematahkan formasi.
Saat monster itu hendak menyerang Shen Li lagi dengan ekor kalajengkingnya, Mo Fang mendadak muncul pasang badan melindunginya sehingga dia terluka parah karenanya.
Sontak saja itu membuat Shen Li jadi sangat murka dan langsung melawannya habis-habisan... hingga dia tertelan oleh monster itu. Ah?
Mo Fang dan yang lain sontak shock mengira kalau Shen Li sudah mati, tapi ternyata tidak. Justru beberapa detik kemudian, Shen Li mendadak keluar dari dalam tubuh monster itu dengan tombaknya, otomatis mematikan monster itu dari dalam. Si monster pun akhirnya musnah.
Saat itulah seseorang dari Alam Dewa baru tiba, dan alangkah terkejutnya Shen Li saat melihat Xing Yun yang datang. Shen Li begitu bahagia sehingga dia langsung melepaskan tombaknya dan berjalan menghampirinya sambil berkata kalau dia ingin makan masakannya Xing Yun.
"Aku merindukanmu," Shen Li mengulurkan tangannya untuk menyentuh wajah Xing Yun, tapi saat itu juga, kelelahan menguasainya sehingga dia seketika pingsan dalam pelukan Xing Yun/Xing Zhi.
Jenderal Shang Bei sontak canggung ingin mengambil Shen Li darinya soalnya Shen Li punya perjanjian pernikahan dengan orang lain, tidak baik kalau dia disentuh pria lain.
Tapi Xing Zhi sontak menolaknya, dan berhubung dia Dewa Agung, jadi tidak ada yang berani melawannya. Dia minta maaf karena datang terlambat, soalnya tadi dia sempat tersesat. Pfft!
Dia terus memeluk Shen Li sebelum kemudian membopong Shen Li ke barak militer mereka, dan sejak kemunculannya, Mo Fang tampak jelas sangat cemburu. (Ah, jadi dia juga suka sama Shen Li)
Saat Shen Li terbangun, dia mendapati leher dan kakinya diperban sehingga dia sulit bergerak, bangun pun tidak bisa dan tidak ada yang berani menyentuhnya untuk membantunya bangun mengingat dia punya perjanjian pernikahan.
Mo Fang datang tak lama kemudian dan tiba-tiba saja menyatakan perasaannya padanya, jelas karena kehadiran Xing Zhi membuatnya merasa terancam kehilangan Shen Li.
Shen Li begitu tercengang mendengarnya, tapi tentu saja dia langsung tegas menolak, dia tidak bisa menerima perasaan Mo Fang dan memerintahkan Mo Fang untuk segera membersihkan otaknya dari semua pemikiran ini, semuanya, tanpa sisa.
Xing Zhi masuk tak lama kemudian yang sontak saja membuat Shen Li refleks memanggilnya Xing Yun. Jenderal Shang Bei dengan cepat mengoreksi bahwa dia adalah Dewa Agung Xing Zhi.
"Apa kau pernah ke Dunia Fana dan mengenal Xing Yun?" tanya Shen Li penuh harap.
Sayangnya Xing Zhi berbohong menyangkal, mengklaim kalau dia tidak mengenal orang tersebut dan fokus memeriksa kondisi Shen Li, bersikap seolah ini pertama kalinya mereka bertemu. Sontak saja Shen Li berlinang air mata mendengarnya. Benar juga, Xing Yun sudah mati.
Usai memeriksa Shen Li, Xing Zhi berkata bahwa dia masih mau tinggal di sini selama beberapa hari. Sudah ribuan tahun dia tidak datang ke sini, makanya dia mau melihat dan memeriksa perubahan tempat ini agar bisa masuk ke Kolam Xutian dan membentuk ulang segel.
Karena itulah, dia meminta Shen Li untuk menjadi pengarah jalan untuknya. Jenderal Shang Bei menyarankan agar orang lain saja yang menjadi pengarah jalan untuknya soalnya Shen Li masih terluka.
Namun Xing Zhi menolak, lukanya Shen Li cuma luka kecil, dia bisa membantu menyembuhkannya. Shen Li akan bisa bergerak bebas lagi kurang dari tiga hari.
"Memintanya mengarahkan jalan tidak akan berakibat buruk bagi tubuhnya. Banyak beraktivitas juga menguntungkan jiwa dan raga."
Cemburu, Mo Fang langsung menawarkan diri untuk menjadi pengarah jalan untuknya menggantinya Shen Li.
Namun Xing Shi tegas menolak dengan keras kepala, "aku mau dia yang arahkan jalan," ujar Xing Yun sambil menatap Mo Fang setajam silet.
Bersambung ke episode 9
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam