Sinopsis Legend of Shen Li Episode 10

Gelitikan Xing Zhi sukses membangunkan si patung naga yang langsung bekerja memancarkan kekuatannya sehingga miasma di sekitar tempat itu pun lenyap. Danau yang semula gelap gulita itu pun sekarang kembali cerah penuh dengan sinar mentari.

"Kerja bagus," puji Xing Zhi pada si patung naga kayak orang tua memuji anak kecil.

Masih ada dua segel lagi, yang ketiga ada di barak militer. Makanya Xing Zhi meminta Shen Li untuk menyuruh para prajuritnya menghindar dulu. Sedangkan segel keempat adalah rantai baja yang mengikat Kolam Xutian, terletak di gerbang Kolam Xutian.

"Puncak gunung adalah kayu. Di bawah danau adalah air. Barak militer adalah tanah. Di depan Kolam Xutian adalah emas. Lalu, di mana apinya?" tanya Shen Li, "lima elemen tidak lengkap. Segel gandamu ini juga sulit dilakukan."

"Setelah menangani kedua segel lainnya, aku pasti akan mencari tempat yang ada apinya."

Dia meyakinkan Shen Li untuk tidak mengkhawatirkan masalah ini, dia pasti akan mengembalikan kemurnian Kolam Xutian. Dia lalu ingin menggenggam tangan Shen Li lagi, tapi Shen Li langsung menampik tangannya. 

Ah, Xing Zhi baru sadar kalau dia sudah ketahuan dan langsung cari-cari alasan dengan muka tanpa dosa seolah dia baru ingat kalau Teknik Penghindar Air memang tidak perlu pakai acara gandengan tangan.

Ucapannya yang suka ngeles ini mirip sekali dengan Xing Yun yang juga pintar ngeles yang jelas saja membuat Shen Li jadi sedih sampai dia harus mengingatkan dirinya sendiri untuk berhenti memikirkan Xing Yun lagi.

Setelah barak militer kosong, Xing Zhi pun mulai beraksi mengeluarkan segel ketiga dari dalam tanah. Namun entah mengapa saat itu terjadi, Shen Li tiba-tiba merasa ada yang aneh di tubuhnya. 

Namun karena tidak terjadi apa-apa padanya, mereka pun langsung lanjut ke segel selanjutnya, rantai yang ada di depan Kolam Xutian. Miasma di tempat ini jauh lebih buruk daripada di tempat-tempat sebelumnya, makanya saat Xing Zhi memulai ritualnya, beberapa miasma mencoba menerobos dan menghancurkan tameng sihirnya.

Shen Li pun refleks mengeluarkan tombak apinya. Xing Zhi dengan cepat mencegahnya, namun ada miasma di sepanjang rantai dan sekarang makhluk itu dengan cepat merasuki dan menguasai Shen Li. Cemas, Xing Zhi segera menggunakan kekuatannya untuk mengeluarkan miasma itu dari Shen Li, menariknya menjauh dan Shen Li pun langsung memuntahkan darah hitam.

Xing Zhi memberitahu kalau itu adalah energi kotor. Karena sebelumnya Shen Li pernah ditelan oleh si monster, makanya tubuhnya sebenarnya sudah terpapar miasma, makanya dia gampang dirasuki. Tapi dia meyakinkannya untuk tidak khawatir karena dia sudah membersihkan miasma di tubuh Shen Li. Malah sebenarnya, inilah tujuan utamanya keukeuh menuntut Shen Li untuk menjadi pemandunya.

Dia membawa Shen Li ke tempat semua segel berada karena dia juga menggunakan kekuatan segel-segel itu untuk membersihkan energi kotor yang ada di tubuh Shen Li, membersihkan hati dan jiwanya, memperkuat tenaga dalamnya dan pada akhirnya membersihkan miasma yang ada di dalam tubuhnya. Makanya sebelumnya Shen Li merasa ada yang aneh di tubuhnya.

Sekarang tinggal segel yang terakhir, segel api. Namun itu letaknya di dalam Kolam Xutian. Berhubung Shen Li sudah bebas dari miasma sekarang, jadi dia tidak perlu ikut masuk.

Dia menyarankan Shen Li untuk kembali ke barak militer saja dan mengurus pasukannya. Xing Zhi sendiri akan langsung kembali ke Alam Dewa setelah urusan di sini selesai.

Shen Li terharu atas niat baik Xing Zhi terhadapnya, tapi juga agak kecewa karena Xing Zhi tidak jujur sejak awal. Makanya dia hanya mengucap terima kasih dengan formal sebelum kemudian pergi.

Jenderal Shang Bei sontak protes ke Shen Li saat mendengar Dewa Xing Zhi mau langsung pergi setelah urusan di sini selesai. Soalnya dia justru berharap Shen Li mau membujuk Xing Zhi untuk ikut ke Ibu Kota bersama mereka untuk membersihkan miasma di sana. Jenderal Shang Bei juga sudah janji sama istrinya untuk melihat-lihat bulan yang bersinar terang.

Shen Li jadi galau memikirkan Xing Zhi hingga akhirnya dia kembali ke Kolam Xutian tapi tidak ada siapa-siapa di sana.

"Padahal aku tahu kau tidak ada di sini, aku tetap saja datang kemari. Mungkin aku sudah tidak waras."
Shen Li akhirnya memutuskan untuk pergi, tapi tiba-tiba saja miasma di tempat itu kembali mencengkeram Shen Li dan menariknya masuk ke dalam Kolam Xutian.

Dan seketika itu pula Shen Li mendengar banyak suara-suara yang berkata, "Bunuh! Bunuh! Bunuh!"

Shen Li sontak menggunakan tombaknya untuk melawan suara-suara itu, dan saat itulah Xing Zhi baru muncul, tampak bercahaya di dalam kolam yang gelap ini. Dia masih di sini gara-gara terhambat oleh beberapa monster setelah menyelesaikan segel terakhir.

Miasma di tempat ini sangat kuat, makanya dia agak susah terlepas dari ilmu sihir mereka. Namun dia tetap berhasil menyingkirkan mereka. Berhubung dia punya banyak waktu luang, makanya dia jalan-jalan.

"Kolam Xutian selalu berada dalam kegelapan. Bagi Dewa Agung hanyalah pindah tempat untuk berjalan-jalan. Sepertinya kecemasanku berlebihan," ujar Shen Li.

Pfft! Cepat menyadari makna ucapan terakhirnya, Shen Li dengan canggung mengklaim kalau dia awalnya hanya sedang berpatroli dengan para prajurit lalu tak sengaja berjalan sampai di dekat sini, terus ada kekuatan aneh yang menyeretnya masuk kemari.

Xing Zhi geli mendengarnya, "ternyata Ratu juga bisa diseret kemari? Monster zaman sekarang sungguh makin menarik." 

"Sama sekali tidak menarik. Dewa Agung punya cara untuk mengeluarkanku dari sini atau tidak? Besok aku akan kembali ke Ibu Kota Kerajaan Alam Spiritual bersama Jenderal Shang Bei dan yang lainnya. Jika besok pagi mereka tidak bisa menemukanku, mereka pasti akan mengira kalau aku kabur dari pernikahan lagi. Saat itu, kekacauan akan terjadi lagi."

"Sayangnya, kini tidak bisa keluar," ujar Xing Zhi. Hah?

Benar saja, Jenderal Shang Bei sontak mondar-mandir cemas saat keesokan harinya Shen Li masih juga belum kembali. Apalagi kemudian dia mendengar beberapa prajurit menggosip lagi, mengira kalau Shen Li kabur lagi dari pernikahan. 

Mereka yakin kalau Shen Li pasti kawin lari bersama Xing Zhi setelah menyelesaikan segel. Xing Zhi kan mirip dengan si manusia fana yang disukai Shen Li, makanya sekarang cinta Shen Li pasti beralih ke Xing Zhi.

Jenderal Shang Bei sontak kesal membentak mereka. Tapi... berhubung topik gosipannya seru, ujung-ujungnya dia ikutan menggosip juga. Hehe.

Shen Li dan Xing Zhi benar-benar belum bisa keluar dari sana yang jelas saja membuat Shen Li jadi semakin cemas. Takutnya saat mereka keluar dari sini nanti, Jenderal Shang Bei sudah kembali duluan ke Ibu Kota dan melapor ke Penguasa Spiritual kalau dia kabur lagi dari pernikahan.

Kalau begitu, dia pasti akan dihukum lagi. Kalau dia memang salah, dia bersedia menerima hukuman. Tapi kalau tidak dan dia dihukum tanpa alasan, itu kan tidak adil.

Xing Zhi menegaskan kalau dia tidak berbohong, mereka benar-benar tidak bisa keluar sekarang. Shen Li tak percaya, Xing Zhi kan selalu membohonginya sejak awal.

Xing Zhi akui kalau dia memang membohonginya, tapi kan dia melakukannya demi kebaikan Shen Li, demi membantu membersihkan miasma di tubuh Shen Li. Kenapa Shen Li tidak bisa menghargainya? Apakah Shen Li tidak tahu terima kasih?

"Terima kasih atas bantuan Dewa Agung. Jadi, sudah bisa keluar, tidak?" sinis Shen Li.

"Kau sungguh keras kepala. Awalnya aku tidak ingin memperlihatnya agar tidak menakutimu," ujar Xing Zhi sembari menyingkap lengan bajunya dan memperlihatkan bekas luka yang disebabkan oleh siluman saat dia sedang menangani segel api.

Mereka ingin mengganggu kekuatan pemurniannya dengan tujuan untuk melemahkan kekuatan segel. Namun segel sudah terbentuk, jadi biarpun dia mati di sini, segel itu tidak akan menghilang. 

Dia mengambil kekuatan lima elemen alam untuk memperkuat segel ganda Kolam Xutian sehingga tidak akan mudah dirusak baik dari dalam maupun dari luar dalam waktu dekat.

Tentu saja kekuatan alam tidak bisa digunakan tanpa batas. Segel ini melemah setelah ribuan tahun, makanya dia datang kemari untuk menambah energi spiritual agar segel lebih kuat dan tahan lama. Setelah segel ganda selesai, tempat ini akan bergantung pada energi spiritual semesta, lalu berjalan selaras dengan alam untuk mencegah penyebaran miasma. 

Makanya sebelum lukanya ini sembuh, dia tidak bisa keluar. Sedangkan tentang Shen Li, biarpun dia sudah membantu membersihkan miasma dari dalam tubuh Shen Li, tapi tetap saja Shen Li bisa mudah terpapar miasma mengingat dia adalah makhluk Alam Spiritual dan tidak memiliki kekuatan pemurnian diri. Makanya segel akan membuatnya tidak bisa keluar.

Intinya, hanya Xing Zhi yang bisa mengeluarkan mereka dari sini, tapi harus menunggu lukanya sembuh dulu. Tapi jangan khawatir, dia meyakinkan kalau lukanya akan sembuh setelah berkeliling dua putaran.

Makanya, dia meyakinkan Shen Li untuk tidak khawatir. Kalaupun Shen Li nanti terlambat, nanti dia sendiri yang akan mengantarkan Shen Li pulang, menemaninya menghadap Penguasa Spiritual dan memberinya penjelasan. 

"Penguasa Spiritual pasti tidak akan menyalahkanmu," ujar Xing Zhi sembari refleks mengulurkan tangannya untuk mengelus kepala Shen Li, persis seperti yang sering dilakukan Xing Yun dulu.

Namun Xing Zhi cepat sadar, makanya tangannya hanya melayang di atas kepala Shen Li sebelum kemudian cepat-cepat ganti haluan menepuk-nepuk pundak Shen Li.

Namun tak pelak perbuatannya barusan membuat Shen Li tidak bisa tidak mempertanyakannya,
"Dewa Kuno, bisakah saat sedang tertidur, kesadaran ilahinya terjatuh ke Dunia Fana dan mewujud sebagai manusia dan menjalani kehidupannya?"

"Mungkin saja," canggung Xing Zhi.

Jelas saja jawabannya membuat Shen Li terdiam menatapnya lama, "Dewa Agung terkadang mengingatkanku akan kenalan lama."

"Oh ya? Orang yang mirip denganku, jarang ditemui."

"Benar, kan?"

"Ratu Bicang, baik untuk manusia ataupun benda, terlalu terobsesi mungkin bukan hal yang baik."
Kecewa dan patah hati, Shen Li dengan cepat menguatkan hatinya dan berterima kasih atas nasihat Xing Zhi.

Xing Zhi penasaran kenapa Shen Li sebelumnya kabur dari pernikahan, apa ada yang salah dari Dewa Fu Rong?

Oh jelas banyak masalahnya, kesucian Dewa Furong sudah hilang oleh banyak wanita, jadi kenapa Xing Zhi justru menginginkannya? Kalau bukan karena Xing Zhi yang sembarangan menjodohkan mereka, dia tidak akan mungkin jadi seperti ini. Kenapa sebenarnya Xing Zhi mau menjodohkan mereka?

Ngomong-ngomong tentang Fu Rong, dia sedang mandi kembang saat bawahannya melapor bahwa monster di Kolam Xutian sudah dimusnahkan oleh Shen Li.

Masalahnya si bawahan melebih-lebihkan ceritanya seolah Shen Li membunuh si monster dengan cara yang ganas, mengerikan dan penuh kanibalisme yang jelas saja membuat Fu Rong semakin ketakutan pada Shen Li, mengira dia lebih monster daripada si monster. Wkwkwk!

Parahnya lagi, dia kemudian diperintahkan oleh Kaisar Langit untuk pergi ke Alam Spiritual untuk bertemu dan memupuk perasaan dengan Ratu Bicang.

Kaisar Langit baru saja menerima suratnya Penguasa Spiritual, tapi tentu saja karena sudah diperingatkan oleh Xing Zhi sebelumnya, makanya dia mengirim jawaban, menyangkal Xing Zhi pernah turun ke Dunia Fana. 

Walaupun dia tidak mengerti alasan di balik semua ini, tapi ya sudahlah, berhubung ini permintaan Xing Zhi dan juga karena sebentar lagi kedua alam akan bersatu melalui pernikahan Fu Rong dan Shen Li, Kaisar Langit meyakini bahwa Dewa Agung pasti memiliki rencana dan pertimbangannya sendiri dan lebih baik dia menurut saja.

"Tidak boleh, Kakek Kaisar!" Jerit Fu Rong dengan hebohnya, "TIDAK BOLEH!!! Aku tidak punya perasaan yang perlu dipupuk bersama Shen Li. Aku hanyalah pecundang tidak berperasaan!"

Tapi Kaisar Langit sudah tidak peduli lagi dan langsung berbalik mengomelinya sebelum kemudian pergi mengabaikannya. 

Jadilah Fu Rong semakin gemetar ketakutan sekarang, mengira Shen Li bakalan memakannya kayak Shen Li memakan si monster. Dia bahkan sampai berhalusinasi Shen Li datang untuk membunuhnya dan memberikan semangkok darahnya padanya. Wkwkwk!

Bersambung ke episode 11

Post a Comment

0 Comments