Sinopsis I Need Romance 3 episode 8 - part 2

Tae Yoon mengantarkan Se Ryeong kembali ke kantornya, Tae Yoon ingin menunggunya tapi Se Ryeong mengatakan bahwa dia akan bekerja semalaman jadi sebaiknya Tae Yoon pulang saja. Tae Yoon lalu mengajak Se Ryeong untuk pergi menonton pertunjukkan bersamanya hari minggu. 

Tepat saat itu 2 orang pria yang merupakan pimpinan suatu perusahaan datang dan menyapa Se Ryeong, kedua pria itu lalu saling membicarakan masalah permainan kartu poker yang akan mereka mainkan bersama Se Ryeong nanti. Saat mendengar percakapan kedua pria itu, senyum Tae Yoon langsung menghilang.


Setelah kedua pria itu masuk ke dalam kantor, Tae Yoon pekerjaan macam apa yang akan Se Ryeong lakukan malam ini. Se Ryeong mengatakan bahwa dia hanya akan bermain kartu bersama beberapa orang kenalan bisnisnya, Se Ryeong meyakinkan Tae Yoon bahwa ini hanyalah kerja.

"Kerja? Kerja macam apa?" tanya Tae Yoon

Se Ryeong mengatakan bahwa dia akan bermain kartu bersama para investor, koordinator, manager keuangan dll. Semua orang itu adalah orang-orang yang selama ini membantunya dalam menjalankan bisnisnya. Tapi Tae Yoon tidak mempercayainya.

"Kau berbohong padaku saat kau mengatakan padaku kau harus bekerja" tuduh Tae Yoon


Se Ryeong berusaha membujuk Tae Yoon bahwa permainan kartu itu hanyalah pekerjaan, Se Ryeong lalu meminta Tae Yoon menunggunya di rumah, dia akan segera membuat semua orang itu pergi dan setelah itu dia akan pergi ke rumahnya Tae Yoon.

"Sebaiknya kita hentikan saja. Aku benar-benar merasa lelah dan muak dengan semua ini. Kau sama sekali tidak berubah. Jika kau kembali padaku seharusnya kau berubah walaupun sedikit"

Se Ryeong mengatakan seberapa besar rasa cintanya pada Tae Yoon, dia tidak bisa berubah karena memang dia seperti ini. Saat Tae Yoon memutuskan untuk menerimanya kembali bukankah seharusnya Tae Yoon sudah mempersiapkan dirinya untuk hal-hal seperti ini.

"Kenapa kau menerimaku kembali jika kau memang tidak mempercayaiku?"


"Karena kukira kau sudah berubah. Tapi kurasa perkiraanku salah. Untuk sesaat aku lupa wanita macam apa kau sebenarnya? Wanita yang selalu berpikir bahwa ada banyak hal lain yang jauh lebih penting dariku. Wanita yang selalu memikirkan hal lain selain bersama denganku. Wanita yang selalu mengembarakan matanya untuk mencari sesuatu yang lebih baik sampai membuatku merasa gelisah"

Se Ryeong kecewa dengan tuduhan itu namun saat seorang pria lain datang menyapanya, Se Ryeong langsung tersenyum pada pria itu dan menyapanya dengan ceria.

"Sebaiknya kita putus saja" kata Tae Yoon

Tae Yoon lalu pergi meninggalkan Se Ryeong yang hanya bisa mendesah kecewa.


Saat Tae Yoon sedang minum-minum sendirian di rumahnya, ia melihat ikan peliharaannya dan teringat saat pertama kalinya Se Ryeong membawakan ikan itu untuknya.


Se Ryeong mengatakan ikan itu adalah ikan blue veiltail betta, ikan yang harus disendirikan di akuarium. Tae Yoon bertanya kenapa ikannya harus sendirian.

"Karena dia akan menyakiti dan melukai ikan lainnya, kadang ikan ini membunuh ikan yang lain saat mereka sedang bertarung" 

"Apa-apaan? Kau bahkan membeli ikan yang mirip denganmu" goda Tae Yoon


Se Ryeong lalu memasukkan ikan itu kedalam akuarium dan meminta Tae Yoon memeliharanya dengan baik karena dia juga punya pasangan dari ikan itu di kantornya, ikan di akuariumnya Tae Yoon adalah jantan dan ikan di akuariumnya Se Ryeong adalah betina. Tae Yoon merasa kasihan pada ikan itu karena dia harus hidup terpisah dengan pasangannya.


Kembali ke masa kini, Tae Yoon menangis melihat ikan itu, ia lalu melempar gelasnya ke akuarium dengan marah. Sementara Se Ryeong sedang asyik bermain kartu dengan rekan-rekan bisnisnya.


Keesokan harinya, Joo Yeon dan timnya datang ke hotel tempat Se Ryeong tinggal untuk workshop. Anggota tim mengeluh karena Se Ryeong menyuruh mereka datang ke hotel padahal mereka inginnya pergi ke pantai dan pesta barbeque.

"Apa dia benar-benar tinggal di hotel? Dia tidak punya rumah?" tanya Min Jung

"Ini adalah impiannya sejak masih SMA. Dia bilang dia ingin tinggal di hotel saat dia tumbuh dewasa. Dia bilang segalanya ada di hotel. Makanan terbaik, coffee shop, ruang fitness, restoran. Rupanya Coco Chanel (fashion designer sekaligus pendiri brand Chanel) selalu hidup seperti itu" kata Joo Yeon

"Jadi dia memenuhi impiannya" kata Hee Jae


Sebelum mereka masuk, Joo Yeon memperingatkan mereka untuk tidak lupa rencana mereka. Ini adalah bisnis mereka jadi mereka harus memanfaatkan timnya Se Ryeong sebanyak mungkin dan tidak boleh kalah dari timnya Se Ryeong.

Kedua tim lalu saling mempresentasikan ide mereka, timnya Joo Yeon mempresentasikan ide untuk membuat internet shopping mall yang sesuai dengan konsep mereka sebagai toko multi brand, sehingga mereka tidak perlu membatasi diri hanya sebagai TV home shopping.

Tetapi timnya Se Ryeong merasa ragu dengan ide itu, apakah ide itu akan berhasil, apa bedanya dengan shopping mall biasa, sepertinya mereka membutuhkan ide yang lebih inovatif.


Timnya Se Ryeong lalu mempresentasikan ide mereka yaitu menggunakan jika mereka akan membuka online shopping mall maka mereka memerlukan ide Se Ryeong sebagai style director terbaik untuk menentukan style terbaik yang bisa dijual.

Kali ini timnya Joo Yeon yang meragukan ide mereka, apakah menggunakan ide dari style director akan menjamin keberhasilan mereka, konsumen mereka juga tidak akan menggunakan baju-baju seperti yang dipakai selebritis, jika harga barang yang mereka jual terlalu mahal maka konsumen mereka pasti keberatan.


Sementara itu, Tae Yoon sendiri sedang mempresentasikan ide timnya di sebuah rapat, ide untuk membuka online shopping mall untuk mentarget konsumen yang jauh lebih luas, konsumen yang terbiasa berbelanja online tetapi menginginkan pelayanan style yang lebih mendetil dan karena itulah mereka membutuhkan jasa style director.


Di hotel, timnya Se Ryeong mulai mempresentasikan segala macam style pilihan sementara timnya Joo Yeon secara diam-diam saling memberi tanda dengan cara menyentuh punggung masing-masing.

Woo Young secara diam-diam menyelipkan tablet kedalam kaosnya dan Joo Yeon langsung minta istirahat sebentar. Min Jung mengeluh mengantuk sementara Hee Jae mengeluh sesak karena mereka terus berada dalam ruang tertutup.


Woo Young tiba-tiba berdiri dan mengajak timnya untuk lari malam dulu sebelum melanjutkan pekerjaan mereka. Dan semua anggota timnya langsung ikut berdiri dan mengambil jaket mereka masing-masing dan menyetujui ide Woo Young itu.

"Kalian mau lari-lari di malam seperti ini?" tanya Se Ryeong curiga

"Pasti dingin sekali di luar" kata salah satu anak buah Se Ryeong

Timnya Joo Yeon langsung menjawab mereka dengan menunjukkan jaket mereka. Mereka lalu berlari pergi meninggalkan kamar Se Ryeong.


Timnya Se Ryeong langsung curiga jangan-jangan mereka pergi untuk mendiskusikan rencana mereka sendiri. Tapi Se Ryeong ragu karena saat ini sudah tengah malam yang mana restoran dan coffee shop sudah tutup semua, jadi mereka pasti benar-benar sedang lari-lari.


Timnya Joo Yeon ternyata sedang duduk bersama di tepi kolam renang hotel untuk mendiskusikan style apa yang nantinya akan mereka presentasikan pada timnya Se Ryeong.


Saat itu tiba-tiba saja Joo Yeon mendapat telepon dari 'ular berbisa'. Saat Joo Yeon mengangkat teleponnya ternyata yang menelepon adalah Tae Yoon.

Tae Yoon lalu datang ke kolam renang saat timnya Joo Yeon masih sibuk berdiskusi. Tae Yoon tahu bahwa mereka beralasan keluar untuk lari-lari tetapi ia memberitahu mereka bahwa saat ini di luar sedang hujan dan hujannya sudah berlangsung selama 30 menit.


Mereka langsung panik, apa yang harus mereka lakukan untuk menutupi kebohongan mereka. Woo Young tiba-tiba berdiri dan mencopot jaketnya karena dia punya ide bagus.

"Kita bisa kehujanan sekarang" kata Woo Young

Lalu dengan penuh semangat, Woo Young melompat kedalam kolam renang. Satu-persatu, semua anggota tim ikut melompat kedalam kolam renang dan Tae Yoon tersenyum melihat tingkah mereka, lalu ia melemparkan jaket mereka kedalam kolam renang.


Timnya Joo Yeon minus Tae Yoon lalu kembali ke kamar Se Ryeong dalam kondisi basah kuyup.

"Kalian tidak kedinginan?" tanya Se Ryeong

"Kami mengira kami akan mati beku" ujar Woo Young

"Kalian pasti mengalami banyak kesulitan bekerja sebagai anak buah Shin Joo Yeon" ujar Se Ryeong

Timnya Joo Yeon lalu saling memandang lalu berpaling kembali ke timnya Se Ryeong dengan senyum lebar.


Keesokan harinya, Se Ryeong mendatangi kantornya Tae Yoon untuk memberinya tiket pertunjukkan dan mengatakan pada Tae Yoon bahwa pertunjukkannya adalah besok dan ia akan menunggu Tae Yoon. Se Ryeong mengatakan bahwa pertengkaran mereka waktu itu hanya pertengkaran biasa.

"Apa kau akan putus denganku setiap kali kita bertengkar?"

Tapi Tae Yoon sama sekali tidak menjawab pertanyaan itu. Se Ryeong lalu pamit pergi dan mengatakan bahwa ia akan menunggunya besok.


Joo Wan sedang berada di studio rekaman, ia sedang mengomeli boyband barunya dan mengancam mereka tidak akan bisa melakukan debut jika mereka terus melakukan hal-hal seperti merokok yang tidak baik untuk tenggorokan mereka.


Se Ryeong datang ke studio rekamannya dan meminta Joo Wan membelikannya kopi, tetapi Joo Wan langsung menyuruh Se Ryeong menunggu dulu. Se Ryeong bertanya berapa lama dia harus menunggu.

"Kau berhentiku meneleponku sejak kau mendapatkan pria itu. Tapi kurasa kau sekarang sudah putus darinya" ujar Joo Wan asal


Namun saat Se Ryeong hanya diam, Joo Wan langsung terkejut tebakan asalnya ternyata benar. Se Ryeong meminta maaf karena tidak menghubungi Joo Wan saat dia masih bersama pacarnya.


Joo Yeon sedang bersama Tae Yoon di kantor. Joo Yeon bertanya tentang apa yang dia dengar bahwa para atasan menolak ide online shopping mall mereka, tetapi Tae Yoon tidak terlalu mempermasalahkan hal itu karena para atasan hanya mengeluhkan hal yang sama setiap saat yaitu masalah tingginya modal yang harus mereka keluarkan dan ia juga sudah berhasil mengatasi masalah itu.

Joo Yeon langsung memuji Tae Yoon sebagai direktur yang cakap karena sanggup menangani masalah semacam itu dengan sangat mudah. Joo Yeon juga memperhatikan sepertinya Tae Yoon lebih kurus sekarang.

Tae Yoon langsung menggoda Joo Yeon dengan menyalahkan Joo Yeon sebagai penyebabnya karena Joo Yeon selalu membuatnya melakukan pekerjaan yang selalu ditentang oleh para atasan.

"Baiklah, aku akan mentraktirmu" ujar Joo Yeon


"Apa yang akan kau lakukan besok malam?" tanya Tae Yoon tiba-tiba

"Entahlah. Mungkin bekerja shift malam lagi"

"Bagaimana kalau besok malam kau shift malam denganku?"

Joo Yeon bingung bukankah mereka memang selalu shift malam berdua. Tetapi Tae Yoon langsung mengejutkan Joo Yeon dengan mengajak ke pertunjukkan bersamanya besok malam. Tae Yoon beralasan bahwa ia hanya merasa terkekang jadi dia ingin menonton pertunjukan.


Ajakan itu langsung membuat Joo Yeon senang bukan kepalang. Sesampainya di rumah, ia langsung menceritakannya pada Joo Wan sambil memilih baju yang akan dipakainya ke pertunjukan.

Joo Wan langsung bertanya curiga kenapa Tae Yoon tiba-tiba mengajaknya nonton. Joo Yeon mengatakan bahwa hal semacam ini sudah sering mereka lakukan setiap kali mereka terus menerus bekerja lembur dan merasa terkekang.

"Dia tidak mengatakan hal lainnya?" tanya Joo Wan


Joo Yeon menyuruh Joo Wan untuk tidak memikirkan hal yang aneh-aneh karena mereka hanya akan nonton bersama. Ia lalu meminta pendapat Joo Wan baju mana yang harus ia pakai.

"Kau ingin terlihat bagaimana?"

Joo Yeon mengatakan bahwa ia ingin terlihat stylish tetapi tanpa memperlihatkan perasaannya pada Tae Yoon. Maka Joo Wan membantunya memilihkan baju terbaik untuknya.

Joo Yeon lalu bercermin dengan baju pilihan Joo Wan dan Joo Wan juga tersenyum melihat Joo Yeon. Joo Wan lalu menawari Joo Yeon untuk mengantarkannya besok malam.


Keesokan malamnya, Joo Wan mengantarkan Joo Yeon ke gedung pertunjukan dan mengomelinya untuk tidak pulang terlambat. Saat Joo Yeon melihat Tae Yoon datang, ia langsung cepat-cepat keluar mobil dan berlari pada Tae Yoon. Joo Wan tersenyum melihat kebahagiaan Joo Yeon.


Saat ia pergi, ia berpapasan dengan mobilnya Se Ryeong. Joo Wan lalu berhenti sebentar untuk menelepon Se Ryeong yang memberitahunya bahwa sekarang ia akan pergi melihat pertunjukan. Joo Wan bertanya dengan siapa Se Ryeong menonton pertunjukan dan Se Ryeong memberitahunya bahwa ia akan menonton pertunjukan dengan pacarnya.

"Kau bilang kalian berpisah?" tanya Joo Wan kebingungan

"Aku mengatakan padanya bahwa aku akan menunggunya dan aku sudah memberinya tiket tapi aku tidak tahu apakah dia akan datang atau tidak"


Joo Wan langsung memperingatkan Se Ryeong untuk tidak menonton pertunjukkannya tetapi Se Ryeong tetap ingin masuk karena mungkin Tae Yoon akan datang.


Setelah memutuskan hubungan telepon dengan Se Ryeong, Joo Wan langsung kesal pada Tae Yoon.

"Bajing**, dia mengajak Shing Shing agar Se Ryeong melihat"

Joo Wan langsung berbalik kembali ke gedung pertunjukkan.


Se Ryeong tidak melihat Tae Yoon dan Joo Yeon saat ia masuk. Pertunjukan musikal akhirnya dimulai tetapi Se Ryeong tidak bisa konsen menonton pertunjukkan itu karena ia mengira Tae Yoon tidak datang.


Ia lalu memutuskan untuk pergi dan dalam perjalanan keluar itulah dia melihat Tae Yoon bersama Joo Yeon. 
Tae Yoon menyadari bahwa Se Ryeong melihatnya, ia lalu berpaling pada Se Ryeong dengan pandangan mata dingin sementara Joo Yeon sama sekali tidak melihat kejadian ini.


Se Ryeong keluar tepat saat Joo Wan datang. Mereka lalu duduk bersama di luar gedung.


Se Ryeong bercerita bahwa pacarnya datang bersama wanita lain, karena Se Ryeong tidak tahu bahwa Joo Wan mengenal Joo Yeon, maka Se Ryeong memberitahunya bahwa wanita yang datang bersama pacarnya itu adalah wanita yang pernah di lihat Joo Wan di bar.

Se Ryeong juga bercerita bahwa ia sedang bekerja bersama dengan wanita itu, Se Ryeong tidak tahu kenapa wanita itu datang bersama pacarnya.

"Wanita itu tidak tahu apa-apa. Pria itu mengajaknya datang supaya kau melihat mereka" kata Joo Wan


Se Ryeong langsung terkejut mendengarnya, ia lalu bertanya bagaiman Joo Wan bisa mengenal Shin Joo Yeon. Joo Wan mengatakan bahwa Joo Yeon adalah orang yang selama ini ingin ia temui lagi.

"Wanita itu... adalah Shing Shing"


Setelah pertunjukkan itu selesai, Tae Yoon dan Joo Yeon pergi minum-minum di sebuah bar. Joo Yeon merasa senang tetapi sedari tadi ia memperhatikan sepertinya wajah Tae Yoon terlihat tidak baik. Tae Yoon mengatakan bahwa ada sesuatu yang belum ia katakan pada Joo Yeon.

"Se Ryeong dan aku sudah putus"

Tae Yoon mengatakan dia tahu wanita macam apa Se Ryeong itu tapi dia tidak bisa mengakhiri perasaannya karena itulah dia kembali pada Se Ryeong, tapi sekarang hubungan mereka sudah berakhir. Tae Yoon menyadari bahwa apa yang sedang ia lakukan pada Joo Yeon saat ini adalah tindakan pengecut.

"Aku datang ke pertunjukkan ini bersamamu agar dia melihat aku bersama wanita lain"


Tae Yoon memberitahu Joo Yeon bahwa tadi Se Ryeong datang ke pertunjukkan dan melihat mereka bersama. 

"Aku memanfaatkanmu Shin Joo Yeon. Maaf" ujar Tae Yoon

Joo Yeon mengatakan bahwa ia kira Se Ryeong pasti menyukai Tae Yoon lebih dari Tae Yoon yang menyukai Se Ryeong. Tetapi Tae Yoon merasa perasaan Se Ryeong itu bukan cinta, Se Ryeong hanya merasa tidak bisa memilikinya saja. 

Tae Yoon mengatakan bahwa masalah ini bukan masalah besar. Seberapa besar rasa sakit yang seseorang rasakan saat putus cinta, dia tetap harus melanjutkan hidup. Tae Yoon mengatakan bahwa ia pernah putus cinta sekali dan hal itu sama sekali bukan masalah besar.

"Mengembara di gurun selama setahun itu bukan masalah besar?" tanya Joo Yeon yang meragukan perkataan Tae Yoon barusan

Tae Yoon tersenyum mendengarnya sementara Joo Yeon langsung memegangi dadanya lagi.


Joo Wan masih menunggu telepon Joo Yeon dengan kesal sambil melempari ponselnya dengan kulit jeruk.


Saat ia mendengar suara pintu terbuka, Joo Wan langsung berlari ke pintu untuk menyambut kedatangan Joo Yeon. Tetapi Joo Yeon langsung mengacuhkan Joo Wan dan masuk kedalam kamarnya.


Joo Wan lalu masuk kedalam kamarnya. Joo Yeon memberitahu Joo Wan bahwa Tae Yoon datang ke pertunjukkan dengan tujuan agar Se Ryeong melihat mereka bersama setelah mereka putus.

"Tapi orang itu sepertinya masih menyukai Se Ryeong. Dia bilang dia mengajakku datang ke pertunjukan agar ia bisa mengakhiri perasaannya. Dia bilang maaf"

Joo Yeon mengatakan bahwa dia tidak merasa marah tapi dia merasa hatinya sangat sakit. Joo Wan langsung tersenyum mendengarnya.


"Kurasa aku... menyukai orang itu lebih dari yang kukira" 

Senyum Joo Wan langsung menghilang mendengarnya. Saat ia ingin mendekat pada Joo Yeon, Joo Yeon langsung menghentikannya.

"Sejak kau datang aku terus menangis. Kalau aku melihatmu aku akan menangis lagi"


Joo Wan tersenyum lalu duduk disamping Joo Yeon. Ia lalu membelai wajah Joo Yeon dan saat Joo Yeon menghadapnya, air mata Joo Yeon langsung mengalir.

"Lihatlah ini. Aku biasanya benci menangis. Saat aku sendirian, aku tidak menangis" keluh Joo Yeon


Joo Yeon lalu beranjak pergi tetapi Joo Wan langsung memeluknya dan membelai kepala Joo Yeon dengan lembut dan membiarkan Joo Yeon menangis dalam pelukannya.

"Syukurlah kau tahu bagaimana caranya menangis lagi. Kau boleh menangis didepanku"


Bersambung ke episode 9

Post a Comment

0 Comments