Balon udara sudah semakin meninggi, tidak ada waktu lagi, Li Bing pun terpaksa meninggalkan jasad Peramal Gadungan dan melompat ke tali balon udara itu.
Dia berusaha bertahan di sana, tapi tiba-tiba dia mendengar suara teriakan Chen Shi yang ketakutan pada si harimau. Seketika itu pula, dia langsung menggunakan kekuatan kucingnya untuk melompat naik dan menyelamatkan Chen Shi dari si harimau. Tapi gara-gara tadi Jenderal Qiu sempat memanah balon udara ini, Li Bing langsung sadar kalau benda ini tidak akan bertahan lama.
Makanya dia langsung menyerahkan bukti itu ke Chen Shi dan menyuruhnya pergi duluan. Si harimau mendadak melompat menyerang Li Bing yang otomatis membuat Chen Shi terlempar. Cemas, Li Bing sontak melemparkan tali agar Chen Shi bisa berpegangan, sementara Li Bing sendiri menghadapi si harimau.
Pada saat yang bersamaan, Keempat sekawan Aula Mingjing melihat balon udara itu dan langsung lari mengikutinya. Kebetulan ada kereta kuda nganggur, mereka pun langsung menggunakan kekuasaan Mahkamah Agung dan membayar si kusir untuk mengejar balon udara, berusaha mengejar dan menyelamatkan Chen Shi saat Chen Shi terombang-ambing di udara dan akhirnya Cui Bei yang jadi korban tertimpa Chen Shi saat Chen Shi terjatuh.
Mereka lalu bergegas membawa Chen Shi ke Mahkamah Agung, tapi tiba-tiba Jenderal Qiu muncul dan menuntut ikut dalam proses interogasinya Chen Shi. Chen Shi kali ini benar-benar lebih berani bicara, bahkan mengklaim kalau dia dan Aula Mingjing satu tim yang jelas saja membuat tim Aula Mingjing panik menyangkal.
Tapi Jenderal Qiu langsung memutuskan untuk mengambil Chen Shi, untungnya Shangguan Qin tegas menggunakan kekuasaannya untuk mencegah mereka, dan memerintahkan orang-orangnya sendiri untuk memenjarakan Chen Shi dan tim Aula Mingjing ke penjara bawah tanah. Jelas saja Wang Qi langsung kesal pada Chen Shi dan hampir saja menghajarnya kalau saja yang lain tidak segera memeganginya.
Saat inilah Chen Shi akhirnya baru menyerahkan bukti itu ke mereka, itu adalah surat pertisi berdarah yang ditandatangani oleh keluarga orang-orang yang hilang dalam kasus siluman kucing tiga tahun yang lalu yang ditujukan kepada Menteri Ritus.
Dari sinilah mereka sadar bahwa tiga tahun yang lalu, demi menutupi kasus orang hilang, Menteri Ritus mengutus Yu Hou untuk membuat tim pertunjukkan melakukan sulap kamuflase dan menciptakan ilusi bahwa mereka telah menaklukkan siluman kucing.
Lalu setelah itu, mereka menghabisi tim pertunjukkan untuk menghilangkan bukti perbuatan mereka dan akhirnya Mahkamah Agung terpaksa menutup kasus ini sebagai kasus pembunuhan siluman kucing.
Chen Shi memberitahu mereka bahwa Tuan Bing bilang bahwa mereka satu tim, makanya dia percaya pada mereka, Tuan Bing juga percaya pada mereka.
Li Bing juga bilang bahwa orang-orang bersembunyi di Gerbang Zhuque. Ini harus dilaporkan ke Shangguan Qin, tapi mereka masih dikurung di sini. Eh... bagaimana waktu itu Chen Shi keluar dari penjara ini?
Bingung, Chen Shi asal saja membuka pintu penjara yang tampak dirantai itu, eh pintu itu langsung terbuka dengan mudah, memang dirantai tapi tidak digembok.
Ah, ternyata Shangguan Qin memang sengaja, dia tidak benar-benar ingin memenjarakan mereka, dia hanya mengamankan mereka dari Jenderal Qiu.
Chen Shi menuntun tim Aula Mingjing melalui jalan rahasia ke kediamannya Li Bing. Tim Aula Mingjing mengira kalau Li Bing pasti tidak selamat karena jatuh dari ketinggian, tapi Chen Shi yakin kalau Li Bing akan baik-baik saja.
Tak lama kemudian, mereka melihat kembang api yang merupakan alarm Mahkamah Agung milik Li Bing. Wang Qi langsung mengarahkan semua orang untuk pergi duluan ke Gerbang Zhuque, sementara dia sendiri kembali ke Mahkamah Agung untuk memanggil bala bantuan.
Pagi-pagi saat Menteri Ritus dalam perjalanan menuju Upacara Persembahan, tiba-tiba kereta kudanya berhenti dan kusirnya menghilang, dan sama seperti sebelumnya, di hadapannya mendadak penuh dengan kabut tebal.
Namun kali ini yang muncul bukan siluman kucing, melainkan Li Bing yang langsung menuntut penjelasan Menteri Ritus tentang kasus siluman kucing tiga tahun yang lalu.
Tentu saja Menteri Ritus berusaha menyangkal dan menuduh Li Bing memfitnahnya. Tak gentar, Li Bing langsung saja menyebutkan berbagai kejahatan yang dilakukan Menteri Ritus terkait kasus tiga tahun yang lalu itu.
Saat inilah Menteri Ritus mulai menunjukkan wajah aslinya, tapi dia sama sekali tak gentar, merasa dirinya punya kekuasaan untuk mengancam Li Bing, dengan angkuhnya memberitahu Li Bing bahwa jika dia tidak muncul di upacara persembahan, maka pasukan kekaisaran pasti akan segera datang kemari.
"Pasukan kekaisaran tidak akan sempat," santai Li Bing.
Chen Shi pun kemudian muncul dengan membawa si harimau yang langsung mengaum garang ke Menteri Ritus. Li Bing memberitahunya bahwa si harimau ini adalah salah satu penggugat kasus ini sekaligus saksi.
"Karena istilah siluman kucing berasal dari mulut Tuan, pada akhirnya mati karena ulah siluman kucing, takutnya tidak ada orang yang akan mempermasalahkannya, kan? Aku juga tidak terlalu akrab dengan harimau ini, masih ada yang bisa dipertimbangkan dalam sepuluh langkah. Mohon Tuan bergegas.
Mahkamah Agung menggunakan hukum sebagai dasar, hukum sebagai pedoman, mengutamakan bukti. Namun, ada karma di luar hukum. Di tubuh Tuan menanggung begitu banyak nyawa, apakah tidak takut hantu gentayangan dan mendapatkan karma?"
Ketakutan dengan si harimau, Menteri Ritus akhirnya mengakui kalau siluman kucing itu cuma rekayasa dan dia juga yang memerintahkan untuk menculik dan membunuh tim pertunjukkan.
Berhubung Menteri Ritus sudah mengaku, Sun Bao mendadak muncul mengikat Menteri Ritus lalu menariknya dan menggantungnya di atas. Pastinya, semua pernyataannya tadi sudah dicatat oleh Cui Bei.
Rencana mereka hampir saja gagal gara-gara kedatangan Jenderal Qiu yang pastinya datang untuk menyelamatkan Menteri Ritus tanpa memedulikan dia bersalah atau tidak.
Namun untungnya saat itu juga, Shangguan Qin datang dengan membawakan titah Kaisar yang memerintahkan agar kasus orang hilang dan kasus siluman kucing diselidiki sekali lagi dengan jelas.
Kaisar juga mencopot sementara jabatan Menteri Ritus, dan memanggil Li Bing, putra mendiang Hakim Agung, untuk masuk istana dan bertemu dengan beliau.
Li Bing menerima titah itu, tapi titah ini bukan hanya untuknya. Karena itulah, dia langsung memanggil orang-orang yang merupakan keluarga orang-orang hilang, orang-orang yang ada dalam petisi darah itu, dan mewakili mereka semua untuk berterima kasih atas kebaikan Kaisar.
Tapi Li Bing memperhatikan ada satu orang yang belum muncul, dia mencoba memanggil orang itu, tapi tidak ada jawaban.
Namun saat dia hampir putus asa, akhirnya orang itu muncul juga, dia adalah Kusir Gu, ayahnya si gadis kecil. Ah, akhirnya ayah dan anak itu bertemu kembali.
Kusir Gu sontak memeluknya erat dan menangis penuh haru, putri yang selama ini dia cari-cari sekuat tenaga, akhirnya kembali padanya. Li Bing pun terharu melihat mereka, teringat bagaimana dulu ayahnya mati dalam pelukannya. Tapi Kusir Gu tetap harus bertanggung jawab atas perbuatannya, jadi mereka harus berpisah untuk sementara waktu lagi.
Bersambung ke episode 6
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam