Karena sekarang Chen Shi buronan, Li Bing pun memutuskan untuk mengganti penampilannya Chen Shi dengan memakaikannya seragam Mahkamah Agung biar tidak ada yang mengenalinya. Rencananya memang tepat, bahkan masyarakat tidak ada yang berani memandang Chen Shi karena mengira dia petugas hukum, makanya sekarang dia aman jalan-jalan di luar biarpun lukisan wajahnya terpampang di mana-mana.
Sebelum memulai penyelidikan, mereka terlebih dulu memulangkan si gadis kecil ke keluarganya di Gang Xiuli, area paling miskin di Shendu, ada peternakan kuda dan di sekitarnya juga ada tim pertunjukkan.
Li Bing bisa menebak di mana keluarga si gadis kecil itu dilihat dari bahan kulit kuda dan tinta khusus yang digunakan sebagai bahan untuk membuat mainan yang selalu dibawa si gadis kecil.
Tebakannya tepat lagi, tempat itu memang benar keluarganya si gadis kecil. Sayangnya, di sana, mereka hanya bertemu dengan Paman Zhang yang memberitahu mereka bahwa kedua orang tua si gadis kecil sudah meninggal dunia.
Si gadis kecil menghilang dari keluarganya saat dia berusia lima tahun. Ibunya terus menunggu, sedangkan sang ayah terus berusaha mencarinya tanpa putus harapan setiap hari.
Namun suatu hari, ibunya si gadis kecil mendengar gosip bahwa putri kecilnya sudah dimakan Siluman Kucing. Itu langsung membuat kesehatannya menurun drastis hingga akhirnya meninggal dunia.
Sedangkan sang ayah meninggal karena dimakan Siluman Kucing karena ternyata ayahnya si gadis kecil adalah kusirnya si pejabat yang dibunuh Siluman Kucing pada malam berkabut waktu itu.
Kasus Siluman Kucing ini sebenarnya sudah ada sejak tiga tahun yang lalu. Banyak orang yang hilang dan tak pernah diketahui keberadaannya, pemerintah juga tidak peduli, makanya tidak ada kejelasan apa pun tentang kasus itu.
Lalu kemudian, karena banyaknya masyarakat yang protes, pemerintah akhirnya mencari ahli magis yang katanya sangat hebat, dia langsung berhasil memanah si siluman kucing hanya dengan satu tembakan panah.
Sejak saat itu, memang tidak ada lagi orang yang menghilang. Kasus itu pun ditutup oleh Mahkamah Agung dengan kesimpulan bahwa siluman kucing memakan manusia.
Li Bing tak percaya kalau itu ulah siluman kucing, dan berhubung kasus ini ada hubungan dengan keluarganya si gadis kecil, Li Bing pun berjanji akan menyelidiki kasus ini.
Li Bing bahkan langsung menyelidikinya malam itu juga dan membawa Chen Shi ke TKP di mana dia menemukan jejak bubuk putih yang mencurigakan. Begitu ditiup, bubuk itu langsung berubah menjadi kabut, yang jelas saja membuat membuat Li Bing semakin yakin kalau siluman kucing itu cuma rekayasa.
Kompetisi antara Shangguan Qin dan Jenderal Qiu untuk memecahkan kasus ini hanya tiga hari. Namun alih-alih menyelidikinya sendiri, Shangguan Qin justru menyerahkan kasus ini ke Aula Mingjing, tempatnya Alibaba cs yang merupakan sekumpulan orang-orang tidak berguna dan sangat diremehkan di Mahkamah Agung. Jelas Shangguan Qin tidak ingin Mahkamah Agung terdampak langsung oleh kasus yang dia sendiri tak yakin bisa dipecahkan ini, makanya dia menyerahkan kasus ini ke Aula Mingjing.
Jenderal Qiu bertekad untuk mengalahkan Shangguan Qin dalam penyelesaian kasus ini karena dia berniat menjadikan anak buahnya untuk menduduki posisi Hakim Muda di Mahkamah Agung. Karena itulah, malam ini mereka juga mendatangi TKP yang sama dengan Chen Shi dan Li Bing.
Li Bing mengenalinya, makanya dia langsung menyembunyikan wajahnya di balik punggung Chen Shi dan menyuruh Chen Shi untuk berakting sebagai petugas Mahkamah Agung untuk mengusir kedua orang itu.
Untungnya mereka terpisah oleh kabut yang agak tebal yang melindungi mereka dari pandangan Jenderal Qiu dan anak buahnya.
Chen Shi agak gugup dan terbata-bata, tapi akhirnya berhasil juga mengusir mereka. Namun alangkah terkejutnya dia saat dia berbalik ke Li Bing tapi malah mendapati mata Li Bing berubah persis seperti mata kucing.
Hanya beberapa detik saja, Li Bing seketika sadar dan buru-buru mengejapkan matanya dan mata itu pun langsung berubah normal kembali. Itu sebenarnya karena Li Bing tadi sempat melamun teringat kejadian pembantaian keluarganya di masa lalu. Jenderal Qiu datang waktu itu, tapi dia terlambat, Hakim Mahkamah Agung sekeluarga sudah tewas.
Kembali ke rumah, Li Bing diam-diam menggunakan mata kucingnya untuk menuntun Chen Shi masuk ke sebuah jalan rahasia gelap yang ternyata menuju ke kamar mayat Mahkamah Agung. Li Bing ingin memeriksa mayat si pejabat, tapi Chen Shi malah menempeli mayat si pejabat pakai jimat saking takutnya. Hehe.
Di dada si mayat ada bekas cakaran yang cukup panjang dan dalam, jelas kalau itu memang cakaran binatang, tapi binatang apa yang cakarnya sebesar itu?
Tiba-tiba mereka mendengar suara Sun Bao dan Wang Qi yang juga hendak memeriksa mayat korban. Li Bing dan Chen Shi bergegas kembali ke jalan rahasia, tapi sebelumnya, Li Bing sengaja melakukan sesuatu untuk mengusili Sun Bao dan Wang Qi.
Dan rencananya berhasil, begitu kamar mayat di buka, kedua pria itu melihat mayat korban dalam posisi duduk yang sontak saja membuat Sun Bao pingsan lagi dan Wang Qi ngacir ketakutan.
Jadi apakah benar korban dibunuh Siluman kucing? Bekas cakaran di tubuh korban memang jelas bukan jenis cakaran buatan manusia, tapi mungkin itu hanya kamuflase. Li Bing tak percaya dengan adanya siluman kucing biarpun banyak hal aneh di dunia ini.
Li Bing benar-benar tidak mengerti kenapa premis masalah ini adalah Siluman Kucing, dan kenapa kasus ini muncul kembali setelah tiga tahun yang lalu.
"Kudengar mereka bilang, Shendu selalu memiliki legenda siluman kucing, memakan orang, juga membunuh orang, mengatakan itu seakan melihatnya dengan mata sendiri."
"Setidaknya sebelum aku meninggalkan Shendu, itu tidak ada."
Eh, Li Bing baru sadar, bukannya Chen Shi baru datang ke Shendu, dari mana dia mendengar tentang legenda siluman kucing itu?
"Di bawah pohon besar, saat aku menunggumu di sekitar sana. Ada seorang peramal yang memberitahuku. Eh, keranjangku masih di tempatnya," ujar Chen Shi baru ingat.
"Gawat!"
Li Bing dan Chen Shi pun bergegas pergi ke sana. Li Bing berusaha mengalihkan perhatian Paman Peramal dari Chen Shi yang diam-diam mengambil keranjangnya sekaligus menanyainya tentang apa yang dia ketahui tentang kasus siluman kucing. Paman Peramal pun dengan antusias bercerita tentang awal mula kasus ini yang dimulai dari menghilangnya banyak orang.
Pada saat yang bersamaan Di Aula Mingjing, Sun Bao dan Wang Qi menemukan Cui Bei dan Alibaba sedang memeriksa banyak sekali dokumen terkait kasus siluman kucing ini, dan Cui Bei menemukan satu dokumen yang membahas informasi paling penting.
Informasi yang mereka dapatkan dari dokumen itu kurang lebih sama seperti yang diceritakan Paman Peramal pada Li Bing.
Intinya, Mahkamah Agung sendiri yang tiga tahun lalu memutuskan untuk menggunakan siluman kucing sebagai penyelesaian kasus ini, padahal awalnya siluman kucing itu hanya rumor yang beredar di masyarakat.
Setelah mengetahui ini, Wang Qi cs seketika sadar kenapa Shangguan Qin menyerahkan kasus ini ke mereka. Mereka hendak dijadikan kambing hitam.
Jika mereka gagal menyelesaikan kasus ini, maka hanya Aula Mingjing saja yang akan kena dampaknya dan menanggung kesalahan seluruh Mahkamah Agung.
Sementara itu, Menteri Ritus memanggil Jenderal Qiu untuk menunjukkan stempel Hakim Mahkamah Agung yang baru karena stempel yang lama sudah hilang sejak tiga tahun yang lalu. Jelas Menteri Ritus memang berniat mengangkat hakim baru di Mahkamah Agung, seseorang yang lebih kompeten sebagai penguasa stempel baru ini.
Bersambung ke episode 4
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam