Sinopsis Bambaşka Biri Episode 2 - Part 1

Kenan tak mengingat apa pun tentang masa lalunya karena ingatan itu disimpan oleh Dogan. Dogan pula yang paling tahu kalau orang tuanya Kenan bukan orang tua aslinya.

Kenan tak mengenal Idris, tapi Dogan mengenalnya, malah, mereka adalah rekan. Idris memiliki hubungan erat dengan masa kecil Dogan/Kenan.

Dalam flashback ingatan masa kecil Dogan/Kenan, dia memiliki seorang teman masa kecil bernama Zeynep semasa tinggal di panti asuhan. Hmm, sepertinya memang ada yang tidak beres dengan panti asuhan itu dan Dogan/Kenan kecil mengetahuinya.

Pada tahun 1995, panti asuhan ini kebakaran dan Zeynep menjadi korban dalam insiden ini, Dogan meyaksikannya sendiri di depan matanya saat Zeynep terperangkap dalam api. 

Dogan ingin menyelamatkannya, tapi tiba-tiba seseorang muncul dan menyelamatkannya, meninggalkan Zeynep mati. Dia berusaha mengambil harmonikanya Zeynep yang terjatuh di dekatnya, tapi sepertinya gagal.

Namun yang tak disangkanya, Idris ternyata menyimpan harmonika itu dan sekarang dia memberikannya pada Dogan.

Pembvnvhan yang dia lakukan pada Hamdi sepertinya juga ada hubungannya dengan insiden masa lalunya Kenan/Dogan, makanya Dogan meyakini bahwa yang dia lakukan bukanlah kejahatan, melainkan menyelamatkan orang-orang tak bersalah di luar sana dari penjahat yang sebenar-benarnya.

Tak lama kemudian, mereka berdua menculik seorang pemulung sampah yang ada hubungannya dengan peristiwa di masa lalu.

Khawatir kalau penyakit jiwanya Kenan benar-benar kambuh, Kepala Jaksa pun mendatangi Kenan dan berusaha memintanya untuk berkonsultasi dengan seorang psikiatris dengan alasan bahwa dia khawatir karena belakangan ini Kenan terlihat sangat stres.

Sayangnya Kenan menolak, dia tidak memahami kekhawatiran ayahnya dan bingung sendiri kenapa dia disuruh ke psikiatris karena dia meyakini kalau dia tidak kenapa-kenapa. 

Namun Kepala Jaksa benar-benar khawatir, apalagi saat dia melihat harmonika dengan ukiran nama Zeynep di mejanya Kenan dan Kenan bahkan lupa dari mana asalnya benda itu. Karena itulah, Kepala Jaksa kemudian diam-diam memasang kamera tersembunyi di rumahnya Kenan.

Lagi-lagi, Kenan mendapat email dari si pembvnvh (dia ngirim itu ke dirinya sendiri atau dilakukan Idris?), isinya adalah manifesto tentang pembvnvhan yang dilakukannya dan menuntut Kenan untuk menyiarkan ini, kalau tidak, dia akan membvnvh seseorang.

Kenan sebenarnya tidak mau menurutinya, tapi atasannya ngotot untuk menyiarkan masalah ini. Sebenarnya, alasannya lebih karena masalah rating. 

Maklum, atasannya Kenan kan pebisnis, uang terus yang dia pikirkan. Saat Kenan ngotot dengan keputusannya sendiri, si atasan diam-diam menghubungi seseorang dan menyuruh orang itu untuk menyebarkan berita tentang masalah ini di akun bodong internet untuk menguji reaksi netizen.

Leyla mendatangi ayahnya untuk menanyainya perihal hubungannya dengan Hamdi, dan tampak jelas Ayah mencurigakan, ada sesuatu yang dia sembunyikan. Awalnya dia berusaha mengelak, tapi begitu Leyla menunjukkan foto itu, Ayah mengklaim kalau dia baru ingat.

Dia berkata bahwa dulu kedua orang ini pernah melakukan bisnis bersama, tapi dia tampak gugup saat Leyla menanyainya tentang nama perusahaannya dan mengklaim kalau dia tidak ingat.

Tepat saat itu juga, pembicaraan mereka tersela saat mereka melihat kedatangan Tahir, kakaknya Leyla, yang hari ini baru keluar dari penjara.

Keluarganya saja kaget karena dia tidak memberitahu mereka, dan yang menjemputnya dari penjara adalah rombongan kenalan mantan narapidananya (sepertinya sekelompok mafia). Perasaan Leyla campur aduk melihat kakaknya lagi, makanya dia tidak ingin berlama-lama dan bergegas balik saat itu juga.

Ayah tak suka dengan teman-teman barunya Tahir, apalagi saat Tahir mengaku bahwa dia berniat untuk berbisnis dengan mereka. Bisnis apa dan dapat uang dari mana pula untuk berbisnis?

Leyla dengan cepat mendapat kabar tentang masalah manifesto itu dan langsung menghubungi Kenan dan memintanya untuk mengirimkan manifesto itu padanya untuk diselidiki lebih lanjut.

Sikap si pembvnvh yang terus menghubunginya ini membuat Kenan meyakini kalau dia ingin ditemukan, dia ingin kasus ini diperbincangkan, dan dia yakin kalau kasus ini hanya awal.

Leyla sudah tahu kalau rumah kontrakan itu ternyata di kawasan yang sama dengan rumahnya Kenan, makanya Leyla ragu untuk mengambilnya biarpun si pemilik rumah bersedia menerima harga penawaran mereka. Tapi atas desakan Yasemin, Leyla akhirnya mau juga mempertimbangkannya.

Atasannya Kenan sontak kesal saat mendengar Kenan menyerahkan manifesto itu ke jaksa (Pfft! Itu kan akibat dari perbuatanmu sendiri, salah sendiri nyebarin di internet). Dia khawatir kalau manifesto itu pada akhirnya akan jatuh ke tangan channel lain dan mereka bakalan ketinggalan.

Kenan santai-santai saja menanggapinya, tapi kemudian menelepon Leyla hanya untuk mengancamnya agar masalah manifesto itu tidak sampai jatuh ke tangan channel TV yang lain. Dan begitu dia puas mendapatkan jawaban dan janji Leyla untuk tidak menyebarkan masalah manifesto itu, Kenan mendadak ganti haluan merayu Leyla lagi.

Si pemilik bengkel ternyata tahu di mana keberadaan Idris, namun jelas dia tidak tahu apa-apa tentang Idris. Dia hanya mengkhawatirkannya. 

Sekarang dia mendatangi Idris di gubuk terpencilnya untuk memberitahunya tentang Kepala Jaksa yang mencarinya, dan penasaran kenapa ada orang hukum yang mencarinya. 

Dia ingin membantu kalau Idris benar-benar ada masalah. Idris hanya menjawabnya secara ambigu dan meyakinkan kalau dia tidak kenapa-kenapa.

Tak lama kemudian, Kenan mendapat email lagi, kali ini foto seorang pria (si pemulung sampah) yang diculik. Orang inilah yang digunakan si pembvnvh untuk mengancam pihak stasiun TV untuk menyiarkan manifestonya.

Ayahnya meneleponnya saat itu, kebetulan ada Leyla juga di sana, jadi sekalian saja Kenan melaporkan masalah pria yang diculik itu pada mereka.

Namun karena mereka masih belum yakin akan segalanya, jadi Leyla memperingatkan Kenan untuk tidak menyiarkan apa pun dalam program beritanya.


Kenan memang tidak mau, tapi si atasan terus ngotot agar dia melakukan sesuatu. Akhirnya yang Kenan beritakan dalam siaran langsungnya hanyalah pesan pada siapa pun untuk tidak memanfaatkan channel TV mereka karena mereka tidak akan menjadi suara perantara para penjahat.

Namun saat dia dalam perjalanan pulang, tiba-tiba saja dia dicegat beberapa orang polisi yang langsung mengambil ponselnya dan menggeledahnya, lalu membawanya ke suatu tempat tanpa memberinya penjelasan apa pun.

Kenan jelas bingung... sampai akhirnya mereka tiba di tempat dan melihat Leyla sudah menunggunya di sebuah restoran kebab. Pfft! Ternyata dia cuma sedang membalas perbuatan Kenan yang sebelumnya menakut-nakutinya hanya untuk mengundangnya makan malam.

Selain itu, Leyla juga ingin berterima kasih pada Kenan karena Kenan sudah menyelamatkan nyawanya waktu itu.

"Aku tidak bisa membiarkan jaksa paling cantik di Turki mati," ujar Kenan. Dia tidak sekedar menggoda, dia benar-benar tulus mengucapkan itu.

"Baiklah, terima kasih. Aku tahu kau pintar bicara dengan wanita."

"Tidak sebaik yang kau pikir. Memang, orang mengira kalau aku ceplas-ceplos. Kadang rasanya menyedihkan karena mereka tidak tahu bagaimana aku dan perasaanku yang sebenarnya."

"Kau terkenal, sukses dan punya karisma."

Tentu saja Kenan langsung sumringah mendapat pujian itu, tapi, dia memberitahu Leyla bahwa menjadi terkenal tidak selamanya menyenangkan juga karena orang-orang cenderung berpikir bahwa menjadi terkenal itu artinya dia tidak akan hancur dan tidak akan sedih seperti orang biasa.

Leyla rasa itu wajar. Orang-orang itu berpikir kalau Kenan beruntung, mereka mengira bahwa hidup mereka tidak adil. Mereka tidak tahu apa yang sebenarnya Kenan alami dalam hidupmu. 

"Terima kasih. Terakhir kali aku diperhatikan adalah waktu aku berumur 12 tahun."

"Semua pria pada dasarnya 12 tahun, mainan mereka saja yang berubah."

Kenan hampir tersedak mendengarnya, "Apa kau seorang pesimistis?"

"Entahlah, aku tidak pernah memikirkannya."

"Kau tidak mempercayai siapa pun."

"Itu pekerjaanku."

"Bolehkah aku mengatakan sesuatu padamu?"

"Ya."

"Misalnya, jika aku bilang kalau aku jatuh cinta, aku selalu memikirkanmu, tidak bisa hidup tanpamu, bagaimana jawabanmu?"

"Kupikir kau hanya ingin tidur denganku dan bergaul selama beberapa hari saja."

"Bukankah itu terlalu kejam? Apalagi bagimu."

Karena Leyla bisa membaca orang dengan baik. Pekerjaannya telah membuatnya menyaksikan dan berhubungan dengan begitu banyak kejahatan yang mengerikan dan para pelakunya. Para penjahat itu memiliki satu kesamaan, mereka adalah orang-orang yang terlihat sangat biasa, sama seperti orang-orang pada umumnya.

"Kenapa kau memiliki pekerjaan ini?" tanya Kenan.

"Karena seseorang harus melakukan ini."

Karena itulah Leyla susah mempercayai siapa pun. Bahkan sekalipun ada orang yang menyatakan cinta padanya, dia akan memastikan akan ada keuntungannya. Cinta baginya adalah sesuatu yang terjadi begitu saja dan bukan cuma omong doang.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments