Sinopsis Bambaşka Biri Episode 1 - Part 1

Kisah dimulai dari seorang jurnalis dan penyiar berita terkenal bernama Kenan Öztürk yang mewawancarai seorang penguasaha tambang yang proyeknya menewaskan 42 pekerja tambang tanpa mau bertanggung jawab.

Di depan layar, Kenan bersikap netral dan bekerja sama dengan baik mempercayai semua ucapan si penguasaha tambang yang mengklaim bahwa tewasnya 42 pekerja tambang tersebut adalah karena kecelakaan dan bukan karena kelalaian. 

Namun di belakang layar, Kenan diam-diam dengan cerdiknya menyiarkan live percakapannya dengan si penguasaha tambang yang jelas-jelas tidak mau bertanggung jawab karena tidak mau rugi dan merendahkan nyawa 42 manusia tersebut. (Keren!)

Berkat itu, dia dipuji masyarakat dan keluarga korban tapi juga membuatnya dikritik atasannya, namun Kenan santai-santai saja menghadapi si atasan dan dengan entengnya merespon omelan si atasan dengan menyerahkan surat pengunduran dirinya. 

Kebetulan saat si atasannya sedang mengomelinya di sebuah restoran, perhatian Kenan dengan cepat teralih melihat seorang wanita cantik yang menarik perhatiannya di meja sebelah. Tak sengaja tatapan mereka bertemu, tapi wanita itu dengan cepat mengabaikannya. 

Si atasan agak kesal melihat Kenan tidak serius tentang masalah ini, tapi dia menolak pengunduran dirinya Kenan, jelas lah, mana mau seorang pebisnis seperti dia kehilangan sumber uangnya. Makanya dia langsung merobek surat pengunduran diri itu lalu pergi.

Wanita cantik itu adalah Leyla Gediz, seorang jaksa muda yang sedang makan malam bersama temannya yang berprofesi sebagai pengacara, Yasemin Arca. 

Kebetulan, Yasemin mendadak mendapat telepon penting terkait kliennya sehingga Yasemin terpaksa harus pergi duluan dan meninggalkan Leyla sendirian.

Kenan memperhatikan Leyla tampak terganggu oleh para pria di meja sebelah yang berisiknya minta ampun tapi dia diam saja. Maka dengan menggunakan namanya yang terkenal, Kenan pun meminta pelayan untuk mendiamkan para pria itu, tapi para pria itu sama sekali tidak takut, malah tambah ngelunjak.

Kenan dan para pria itu hampir saja bertengkar, tapi yang tak disangka, Leyla mendadak menyela dan dengan tenang namun tegas membisikkan sesuatu ke telinga salah satu pria, dan berhasil membuat para pria itu meminta maaf pada semua orang di restoran. (Keren!)

Jelas saja Kenan jadi semakin kagum dan tertarik padanya, makanya dia langsung berusaha menarik perhatian Leyla untuk ngobrol dengannya. 

Hebatnya, Kenan bisa langsung menebak profesi Leyla dari memperhatikan cara Leyla menghadapi dan mengancam para pria tadi dengan begitu tenang yang jelas menunjukkan bahwa Leyla memiliki kekuasaan. 

Percakapan mereka terus berlanjut hingga Kenan sukses pindah ke mejanya Leyla dan mulai tebak-tebakan tentang sifat dan kepribadian satu sama lain. Obrolan mereka ini pun dengan cepat menjurus ke topik tentang kepribadian manusia dan alter ego. 

Tentang bagaimana manusia zaman sekarang yang bisa berubah menjadi orang lain di sosial media, tentang bagaimana public figure yang sifatnya bisa sangat berbeda dari apa yang mereka tampilkan di sosial media, tentang bagaimana manusia bisa membuat kepribadian lain yang sangat bertolak belakang dengan aslinya dan lain sebagainya.

"Kupikir kau adalah orang yang dingin, tapi ternyata tidak," komentar Leyla.

"Bahkan sekalipun begitu, aku tidak cukup gila untuk bersikap dingin pada wanita cantik sepertimu," goda Kenan.

"Kau belum mengenalku sama sekali. Aneh sekali kau bisa begitu nyaman denganku."

"Kenapa? Kau tidak percaya pada cinta pada pandangan pertama?"

"Aku terlalu tua untuk mempercayai hal itu."

"Kapan itu akan menjadi pandangan pertama?"

"Kau menanyakan pertanyaan yang terlalu sulit."

"Mungkin aku hanya ingin menyenangkanmu."

Sayangnya, apa pun gombalan Kenan, Leyla tetap menolak menyebutkan namanya karena masih sulit mempercayainya. Kenan berusaha mengajaknya berdansa satu kali saja sebelum mereka berpisah, tapi Leyla ragu dan tidak ingin berdansa dengan orang asing.

Pantang menyerah, Kenan dengan gigih mengajaknya main tebak-tebakan lagi. Leyla memikirkan beberapa angka di pikirannya, dan entah bagaimana, Kenan bisa menebak dengan akurat.

Kenan menang. Mereka pun berdansa dengan Kenan yang terus menggoda Leyla dan meyakinkan Leyla bahwa dia aslinya tidak sama seperti kelihatannya. 

Dia meyakinkan bahwa walaupun kelihatan dia seperti seorang penggoda tapi sebenarnya dia sangat malu. (Pfft! Tapi caramu menggoda Leyla kelihatan sangat ahli, bang)

Setelah itu, mereka pun berpisah dan kembali menjadi orang asing. Namun sebelum dia pergi, Leyla baru memberitahu Kenan bahwa sebenarnya tebakan Kenan tadi sebenarnya salah. Pfft! 

Yang tak disangka dan tak diduga, ternyata ucapan Kenan tentang dirinya yang tidak seperti kelihatannya itu memang benar. Malam itu juga, kita melihat sisi lain dari Kenan. 

Sisi lain yang sangat menakutkan. Ternyata dia adalah seorang pembvnvh berdarah dingin yang membvnvh seorang pria setengah baya dengan sebuah pisau, entah ada dendam apa Kenan pada pria setengah baya tersebut.

Keesokan paginya saat dia sedang menikmati kopi pagi, rekannya menghubunginya dan memberitahunya tentang berita terbaru yang sedang gempar, seorang pebisnis terkenal bernama Hamdi Atilbay ditemukan mati dengan cara mengenaskan di hutan.

Padahal orangnya terkenal sangat baik dan suka melakukan berbagai kebaikan, donasi dan beasiswa pada banyak anak-anak yatim. Jadi mengapa dia dibvnvh dengan begitu kejam?

Anehnya, Kenan tampak benar-benar kaget dan bingung mendengar kabar itu, sama sekali tidak tampak berakting kaget, entah dia berakting terlalu natural atau memang tidak tahu apa-apa. (Jangan-jangan obrolannya tentang alter ego semalam juga benar)

Dia pun bergegas ke stasiun TV dan menginstruksikan rekannya untuk menghubungi pihak keluarga korban dan mencari informasi sebelum mereka menyiarkan berita kasus ini.

Kebetulan, hari ini adalah hari pertama Leyla masuk ke Kejaksaan Istanbul, tempat kerja barunya (pindah kerja dari kota lain) dan secara kebetulan, atasan barunya yang menyambutnya dengan ramah ternyata adalah ayahnya Kenan. 

Namun dari obrolan mereka, jelas Leyla memiliki masalah dengan keluarganya, dan itu sepertinya karena kakaknya saat ini sedang dipenjara.

Kebetulan pula, atasannya Leyla memutuskan untuk menyerahkan kasus pembvnvhan Hamdi Atilbay ke Leyla. Saat Leyla mendatangi TKP, para polisi mengira kalau pemandangan korban bakalan terlalu mengerikan untuk Leyla, soalnya kan dia cewek. 

Namun tak disangka, Leyla justru menghadapi pemandangan mengerikan itu dengan sangat profesional. Dia bahkan ikut aktif dalam proses otopsi tanpa merasa jijik sedikit pun.

Setelah seharian, Leyla baru kembali ke kantornya malam harinya dan kebetulan siaran berita malamnya Kenan baru saja mengudara saat itu, memberitakan tentang kasus Hamdi Atilbay.

Tepat saat itu juga, para polisi datang membawakan seorang saksi mata, seorang tunawisma tua yang mengklaim kalau dia melihat pembvnvhnya semalam dan dengan yakin menjawab bahwa dia bisa mengenali wajah orangnya.

Saat Leyla menanyakan siapa dan bagaimana orangnya, si saksi mata langsung menunjuk Kenan di TV.
Jelas saja Leyla dan para polisi jadi bingung dengan kesaksian ini. Apalagi orang yang dia tunjuk itu adalah anaknya kepala jaksa, dan sekarang Kepala Jaksa sedang pergi ke luar kota.

Tetap tenang dan berkepala dingin, Leyla menginstruksikan beberapa polisi untuk menjemput Kenan dari stasiun TV. Mereka akhirnya bertemu lagi, dan dari sinilah Kenan akhirnya mengetahui namanya Leyla.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments