Seminggu berlalu, hasil evalusi murid baru sudah keluar. Sayangnya, hanya Xiao Yuan seorang yang tidak lulus, wajar saja. dia memang nggak niat, tapi dia terlalu angkuh untuk mengakui kesalahan dan menolak segala protes tentang berbagai kesalahannya.
Tapi untungnya kemudian dia ada inisiatif untuk memperbaiki diri dan latihan mencuci rambut lagi. Sayangnya, tidak ada seorang pun yang mau membantunya. Bahkan Fang Zhou pun langsung cari-cari alasan untuk pergi.
Seperti biasanya, Xiao Yuan yang paling lama pulangnya, soalnya dia bagian kebersihan. Saat tengah mengepel, tiba-tiba dia melihat Qi Lian datang lagi... dan langsung masuk ke kantornya Fang Zhou. Xiao Yuan kaget menyadari Qi Lian punya kunci tempat ini. Kok bisa?
Qi Lian santai memberitahu bahwa itu karena dia punya saham di salon ini. Pastinya dia juga sudah mendengar dari Fang Zhou bahwa Xiao Yuan tidak lulus ujian.
Karena itulah, Qi Lian pun berinisiatif mengajari Xiao Yuan cara mencuci rambut yang baik dan benar. Bukan cuma ajaran teori, melainkan praktek langsung mencucikan rambutnya Xiao Yuan.
Dia benar-benar lembut, detil dan penuh perhatian. Saat jari-jari Qi Lian menyentuh rambutnya, Xiao Yuan seketika gugup, apalagi saat mata mereka tak sengaja bertemu sehingga Xiao Yuan langsung memalingkan pandangannya.
Usai Qi Lian mengeringkan rambutnya, Xiao Yuan meyakinkan Qi Lian kalau dia sudah bisa sekarang dan yakin kalau dia pasti akan lulus lain kali.
Sayangnya, Xiao Yuan tetap tidak lulus biarpun dia sudah menyempurnakan keterampilan mencuci rambut dengan baik dan benar.
Dan itu ternyata karena ada aturan salon yang mengharuskan murid mendapatkan voting penuh untuk bisa lulus promosi. Jelas Xiao Yuan tidak bisa lulus mengingat hubungan buruknya dengan para rekannya.
Karena itulah, sekarang Xiao Yuan harus mulai belajar untuk membangun hubungan baik dengan rekan kerjanya. Menurut cara di internet, cara pertama adalah dengan meningkatkan ketrampilan kerjanya.
Xiao Yuan jadi makin bersemangat kerja mengepel lantai, berniat membuat lantainya sekinclong mungkin, tapi malah membuat dua orang terpeleset karena lantainya jadi sangat licin.
Pantang menyerah, sekarang dia mencoba bersikap lebih ramah dan sopan, dan menawarkan bantuan ke seniornya, sayangnya, dia bahkan tidak bisa membantu dengan benar yang berujung membuat si senior semakin tak suka padanya.
Dia juga berusaha mendekatkan diri pada yang lain dengan ikutan menggosip, sayangnya, usaha apa pun yang dia lakukan, selalu saja gagal.
Dia kemudian berpikir untuk membelikan kopi untuk para rekannya. Sebenarnya uangnya pas-pasan, tapi tidak masalah, karena dia benar-benar berniat lulus ujian.
Tapi tak lama kemudian saat dia kembali dari membeli kopi, dia malah menguping para rekannya sedang menggosipkan dirinya dan kompak tidak akan membiarkannya lulus. Jelas dari gosipan mereka, kalau mereka sebenarnya iri dengan status istimewa Xiao Yuan yang merupakan temannya Fang Zhou. Xiao Yuan jelas kesal mendengarnya.
Tapi kemudian, dia mendengar salah satu karyawan berkata bahwa dia bisa saja lulus dengan mudah, tinggal ngomong saja pada Fang Zhou, karena biarpun ada sistem voting, tetap saja Fang Zhou-lah penentu keputusan akhir.
Merasa dipermainkan oleh Fang Zhou, Xiao Yuan sontak kesal mengonfrontasi Fang Zhou. Namun Fang Zhou keukeuh menolak meluluskannya dengan mudah, dia tidak akan mengistimewakan Xiao Yuan tak peduli biarpun mereka teman.
Menurut Fang Zhou kemampuan Xiao Yuan masih belum cukup. Jika Xiao Yuan ingin lulus hanya dengan teknik dan bukan sistem voting, maka Xiao Yuan harus meningkatkan kemampuannya. Xiao Yuan harus membuatnya terkesan dengan kemampuannya.
Bagaimana caranya?... Ah! Xiao Yuan seketika memikirkan Qi Lian. Sebenarnya dia tidak mau sih, tapi harus dia akui kalau Qi Lian memiliki keahlian dalam hal ini.
Jadilah dia mendatangi rumahnya Qi Lian dengan senyum manis untuk belajar teknik memijat. Seperti biasanya, Qi Lian pasti membantunya mengajarinya teknik memijat kepala dengan praktek langsung memijat kepalanya Xiao Yuan.
Seperti sebelumnya, Xiao Yuan jadi gugup saat Qi Lian mulai menyentuh kepalanya. Dia bahkan begitu terpesona saat menatap wajah Qi Lian sampai dia membayangkan Qi Lian mengecvp pipinya. Pfft!
Untungnya dia cepat belajar dan menguasai teknik memijat dengan mudah. Setelah itu, Qi Lian juga membawa Xiao Yuan ke hairdresser pinggir jalan dan memaksa Qi Lian untuk belajar tata rambut orang tersebut.
Xiao Yuan awalnya ogah, sama sekali tak bisa mempercayai kemampuan hairdresser pinggir jalan. Tapi yang tak disangkanya, si hairdresser ternyata oke juga dan Xiao Yuan suka banget dengan tatanan rambut barunya. Dia dengan antusias memperlihatkannya pada Qi Lian yang langsung terpana padanya.
Xiao Yuan benar-benar berterima kasih padanya dan dengan yakin menyatakan bahwa kali ini dia pasti bisa lulus.
"Sepertinya tidak bodoh," geli Qi Lian.
"Katakan sekali lagi!" Xiao Yuan tidak terima.
Namun ucapannya itu sontak membuat Qi Lian membeku di tempat karena Xiao Yuan yang dia kenal di masa lalu juga pernah mengucapkan kalimat yang sama persis dengan cara yang sama juga.
Jelas saja itu membuat Qi Lian jadi semakin yakin kalau Xiao Yuan memang sedang berpura-pura tidak mengenalnya entah karena alasan apa.
Bingung dan takut melihat ekspresi Qi Lian, Xiao Yuan buru-buru berkata kalau dia mau mentraktir Qi Lian sebagai ucapan terima kasih atas ajaran Qi Lian.
Jadilah mereka pergi ke sebuah restoran. Tapi pikiran Xiao Yuan tidak bisa tenang, galau antara harus mengatakan yang sebenarnya atau tidak.
Kalau dia tidak bilang bahwa dia sebenarnya bukan Xiao Yuan yang Qi Lian kenal, Qi Lian pasti akan berpikir kalau dia menipu perasaannya dan memanfaatkannya.
Akhirnya dia memutuskan untuk jujur mengatakan yang sebenarnya tentang dirinya, perjalanan waktu, dunia paralel dan lain sebagainya.
Tapi tentu saja semua ceritanya terdengar sangat tidak masuk akal, makanya Qi Lian menolak mempercayainya. Apalagi dia melihat Xiao Yuan yang ada di hadapannya ini punya kebiasaan yang sama persis dengan Xiao Yuan yang dia kenal.
Jadi tidak mungkin kalau dia adalah kembarannya Xiao Yuan dari dunia paralel atau apalah itu. Qi Lian jadi kesal mengira Xiao Yuan sedang membohonginya. Dia jadi semakin yakin bahwa selama beberapa tahun ini, Xiao Yuan pasti mengalami sesuatu, entah apa, yang membuat Xiao Yuan pura-pura tidak mengenalnya.
Pasti karena masalah itu pula, makanya Xiao Yuan sekarang berusaha menghindarinya dan menyembunyikan masalahnya dengan cara membuat alasan tentang perjalanan waktu dan dunia paralel tadi.
Frustasi, Xiao Yuan akhirnya memutuskan menjauh dulu ke toilet. Saat dia keluar, tak sengaja dia bertubrukan dengan seorang rekan kerjanya yang bernama Xiao K yang saat itu sedang mabuk dengan ditemani seorang pria yang tampak jelas bukan pria baik-baik.
Apalagi kemudian Xiao Yuan tak sengaja mendengar percakapan antara pria teman kencannya Xiao K dengan seorang pria lain yang punya rencana licik terhadap Xiao K.
Maka begitu Xiao K keluar dari toilet, Xiao Yuan pun langsung menyeretnya pergi bersamanya. Si pria sontak berusaha merebut Xiao K kembali, tapi untungnya ada Qi Lian yang dengan cepat mendorong pria itu kembali ke toilet, entah diapain tuh cowok sama Qi Lian.
Alih-alih berterima kasih, Xiao K malah kesal sama Xiao Yuan. Dia tidak peduli pria itu cowok baik-baik atau bukan, yang penting tuh cowok kaya. Kalau hubungannya dengan tuh cowok berhasil, maka dia akan punya uang untuk menikahkan adiknya, adik cowok. (Aiyoo, kasihan banget dia punya keluarga seperti itu. Mengorbankan anak perempuan untuk anak lelaki)
Kesal, Xiao Yuan sontak menyiramkan segelas air ke muka Xiao K untuk menyadarkannya. Tapi itu justru membuat Xiao K jadi semakin sinis padanya, menuduh Xiao Yuan tidak memahaminya karena Xiao Yuan kan menggunakan kecantikannya untuk mengandalkan Qi Lian. Dia tidak terima diremehkan Xiao Yuan padahal posisi mereka sama.
Qi Lian yang mendengarkan perdebatan mereka dengan prihatin, tidak mengomentari apa pun tentang tuduhan Xiao K dan hanya mengembalikan tasnya Xiao K yang dia ambil dari pria tadi dan menyuruh Xiao K pulang.
Sementara Xiao Yuan masih tetap tidak mengerti dengan situasi Xiao K dan keluarganya yang tidak masuk akal, Qi Lian justru sangat memahaminya.
Xiao Yuan mengira bahwa semua orang harus dan berhak mendapatkan pasangan yang baik, tapi menurut Qi Lian, terkadang seseorang terjebak dalam situasi sehingga dia tidak punya pilihan lain selain berkompromi.
Xiao Yuan tetap tidak setuju. Jika dia jadi Xiao K, dia akan berusaha untuk mendapatkan apa yang dia inginkan tak peduli bagaimanapun situasinya.
"Karena itulah kau Jiang Xiao Yuan dan bukan Xiao K. Tidak semua orang memiliki keberanian untuk mengubah hidupnya sendiri," ujar Qi Lian.
Setelah mempraktekkan pengajaran yang dia dapatkan dari Qi Lian pada Fang Zhou dengan baik dan benar, dengan sikap yang sangat sopan, penuh senyum manis, dan lain sebagainya, akhirnya Fang Zhou memutuskan untuk meluluskan Xiao Yuan. Jadilah sekarang Xiao Yuan diangkat menjadi teknisi magang. Pun begitu, Fang Zhou mengingatkan Xiao Yuan untuk tetap berusaha meningkatkan hubungan sosialnya dengan para rekan kerjanya yang lain.
Biarpun masih setengah kesal, tapi Xiao K akhirnya mau juga mengucap terima kasih pada Xiao Yuan. Sebagai balasannya, dia janji akan membujuk para rekan mereka untuk meluluskan Xiao Yuan.
Namun Xiao Yuan dengan bangga memperlihatkan label nama barunya yang sekarang sudah lulus menjadi teknisi magang. Dia tidak perlu belas kasihan mereka, dia bisa mendapatkan apa pun yang dia mau dengan usahanya sendiri.
Bersambung ke episode 6
0 Comments
Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam