Recap Derailment Episode 4

Saat sedang menunggu Qi Lian di teras sambil makan bakpao karena Qi Lian ternyata sedang tidak ada di rumah, Xiao Yuan malah bertemu dengan tiga preman yang mencari Qi Lian juga. Jelas mereka musuhnya Qi Lian.

Untungnya yang punya rumah akhirnya datang semenit kemudian dan langsung menghajar ketiga preman itu dengan mudah berkat keahlian bela dirinya.
 
 
Tapi kejadian ini dan garangnya Qi Lian saat mengalahkan ketiga preman itu malah membuat Xiao Yuan jadi takut sama dia. Qi Lian menjelaskan bahwa bos dari ketiga preman itu cari masalah dengan dia gara-gara dia melaporkan si bos atas tuduhan menunggak gaji karyawan.

Dia lalu mengajak Xiao Yuan masuk rumah. Xiao Yuan awalnya ketakutan, apalagi saat Qi Lian mendadak mengambil pisau daging, dia hampir saja mau kabur, tapi ternyata Qi Lian cuma mau masak kari. Pfft! Xiao Yuan tidak jadi kabur deh.
 


Masakannya enak juga, Xiao Yuan makan dengan lahap sampai nambah. Qi Lian baik banget sama dia, bahkan memberikan sepiring buahnya pada Xiao Yuan. 

Xiao Yuan jadi mulai berpikir kalau Qi Lian sepertinya tidak semenakutkan yang dia pikir. Mungkin karena Qi Lian teman sekampungnya Xiao Yuan di dunia ini, makanya Qi Lian menyambutnya dengan ramah.


Tapi kemudian dia iseng melihat-lihat rumahnya Qi Lian dan menemukan satu dinding penuh dengan foto-foto TKP, mayat-mayat korban pembvnvhan, dan lain sebagainya, yang sontak saja membuatnya ketakutan lagi pada Qi Lian, mengira Qi Lian itu penjahat, sehingga dia langsung kabur.

Tapi Qi Lian berhasil menangkapnya dengan mudah, dan dengan sedikit menakutinya, Qi Lian pun berhasil menaklukkannya lalu membawanya ke sebuah salon milik temannya.
 
 
Ah, ternyata dia mencarikan pekerjaan yang lebih layak untuk Xiao Yuan di salon milik temannya ini, namanya Chen Fang Zhou. Sebenarnya Chen Fang Zhou juga temannya Xiao Yuan, tapi tentu saja, Xiao Yuan yang ini sama sekali tidak mengenalinya.
 
 
Salonnya besar dan mewah, karyawannya pun banyak. Tapi biarpun mereka teman lama, tetap saja Xiao Yuan tidak diistimewakan. Dia harus mulai dari awal dengan gaji kecil, dan harus rutin mengikuti ujian skala kecil dan skala besar. Jika dia lulus ujian, maka otomatis pangkatnya akan naik dan gajinya juga akan naik.

Sayangnya, sama seperti sikapnya di warnet ilegal, Xiao Yuan masih tetap angkuh dan ogah-ogahan. Bahkan saat pengawas salon meliriknya dengan sinis, Xiao Yuan langsung membalasnya dengan sikap yang sama alih-alih bersikap sopan.
 

Fang Zhou memberinya tempat tinggal di asrama karyawan dan memberitahu bahwa Qi Lian akan datang mengunjunginya kapan-kapan kalau dia sudah tidak sibuk.

Xiao Yuan mendadak kesal mendengar Qi Lian mau mengunjunginya lagi. Sikapnya ini benar-benar membuat Fang Zhou heran sama dia, menyadari kalau Qi Lian benar, bahwa Xiao Yuan pura-pura melupakan teman-temannya.

Xiao Yuan tidak percaya kalau Xiao Yuan tidak ingat betapa akrabnya Xiao Yuan dengan Qi Lian dulu semasa mereka masih sekolah. 

Menurut ucapan Fang Zhou, Ternyata usai SMA, Xiao Yuan pergi kuliah ke Chongqing tanpa bilang-bilang ke siapa-siapa, Qi Lian benar-benar sedih karenanya.

Fang Zhou mengira bahwa di antara mereka pasti ada masalah serius yang membuat Xiao Yuan pura-pura tidak mengingat Qi Lian, makanya dia menasehati Xiao Yuan untuk mendiskusikan apa pun permasalahan di antara mereka berdua. Jangan malah bersikap seperti ini, sikapnya ini benar-benar menyakiti Qi Lian.
 

Sementara itu, Qi Lian mendapatkan laporan tentang penyelidikan terhadap Xiao Yuan. Menurut penyelidikan, hidupnya Xiao Yuan di Chongqing sangat menderita. Kabarnya, dia terus bekerja sejak masuk kuliah sehingga dia jarang bergaul sehingga, lalu kemudian dia berhenti kuliah dan pada akhirnya tidak ada kabar lagi tentangnya.
 
Sepertinya Qi Lian menyukai Xiao Yuan, buktinya, dia masih memiliki foto masa SMA-nya Xiao Yuan. Dan laporan tentang Xiao Yuan ini membuatnya jadi sedih dan bertanya-tanya mengapa selama ini Xiao Yuan tidak pernah datang mencarinya.
 
 
Baru juga hari pertama, Xiao Yuan sudah berani datang terlambat. Untungnya Fang Zhou masih berbaik hati padanya. Tapi gara-gara sikap angkuhnya yang bahkan tidak mau repot-repot menyapa para rekan kerjanya, tidak ada seorang pun di antara para karyawan yang mau menyapanya juga.

Parahnya lagi, kerjanya juga tidak becus. Maklum, anak konglomerat yang tidak pernah mengerjakan pekerjaan rumah tangga, pastinya tidak mengerti apa-apa.

Baru setengah hari, dia terus mendapat omelan dan dimusuhi para karyawan lainnya, tapi dia terlalu angkuh untuk memedulikan semua orang. Dia bahkan tidak ada hormat-hormatnya pada Fang Zhou yang notabene bosnya. Fang Zhou yang berusaha bersabar padanya, lama-lama kesal juga sama dia.
 
 
Malam harinya, Qi Lian mendadak datang, ingin membawanya ke suatu tempat, tapi Xiao Yuan langsung ceplas-ceplos menolak ikut dengannya karena takut. Orang normal tidak mungkin memiliki foto-foto semacam itu di dinding rumahnya.

Qi Lian santai mengingatkan bahwa jika dia benar-benar ingin membvnvh Xiao Yuan, maka tidak mungkin Xiao Yuan akan bisa keluar dari rumahnya. Lagian kalau Xiao Yuan begitu yakin kalau dia orang jahat, kenapa Xiao Yuan tidak melaporkannya saja ke polisi?

Xiao Yuan mengaku kalau dia hanya tidak mau menambah masalah, yang penting baginya sekarang hanya makan. Ah, karena itukah dia tidak melaporkan warnet ilegal itu ke polisi?

Ngomong-ngomong tentang warnet ilegal itu, Qi Lian tiba-tiba mengembalikan KTP-nya Xiao Yuan yang sebelumnya disita si bos warnet dan memberitahu bahwa warnet itu sudah dihentikan sekarang, bosnya tidak akan lagi bisa mencari masalah dengan Xiao Yuan. 
 
 
Dia lalu membawa Xiao Yuan ke supermarket untuk membelikannya kebutuhan hariannya. Qi Lian juga menyuruhnya untuk membeli baju baru, dia bayarkan dulu sekarang, Xiao Yuan kembalikan uangnya kalau sudah gajian nanti.

Dia memilihkan beberapa baju, tapi tidak ada yang Xiao Yuan sukai. Xiao Yuan malah lebih memilih jaket kulit imitasi. Tapi setelah semua terbayar dan Xiao Yuan melihat struk pembeliannya, dia seketika galau melihat total belanjanya yang bikin dia bangkrut.

Xiao Yuan awalnya berpikir kalau Qi Lian mungkin baik padanya hanya karena teman sekampung, tapi setelah memikirkan kembali ucapan Fang Zhou kemarin, Xiao Yuan mendadak sadar bahwa alasan Qi Lian begitu baik dan membantunya adalah karena Qi Lian menyukai Jiang Xiao Yuan versi dunia ini.

Xiao Yuan seketika cemas, bagaimana jadinya kalau Qi Lian sampai tahu kalau dia bukan Jiang Xiao Yuan versi dunia yang ini? Apa mungkin Qi Lian bakalan menganggapnya gila dan memasukkannya ke RSJ? Atau mengirimnya ke kantor polisi? Waduh! Bahaya!
 
 


Pikirannya ini membuatnya jadi semakin bertekad untuk menemukan pintu ruang waktu sesegera mungkin. Namun gara-gara pikirannya ini, dia jadi tidak semakin fokus kerja. Dia ogah-ogahan saat mendengarkan arahan Fang Zhou tentang teknik mencuci rambut yang baik dan benar, dan akibatnya, dia jadi salah terus saat praktek.
 
 

Dia benar-benar meremehkan dan tidak peduli sama sekali dengan pekerjaannya saking yakinnya kalau dia akan bisa kembali ke dunianya dan hidupnya yang serba enak. Semua karyawan fokus kerja dan latihan, Xiao Yuan seorang yang malah bolos kerja hanya untuk searching tentang penjelajahan waktu.
 
 
Fakta kalau ponsel ini mendadak hidup setelah enam tahun lamanya Xu Jing Yang menghilang, Qi Lian jadi sangat yakin kalau Xu Jing Yang pasti masih hidup di suatu sudut di dunia ini.

Sebenarnya sejak awal memang sudah ada yang aneh dengan Xu Jing Yang. Enam tahun yang lalu saat Xu Jing Yang masih dirawat di rumah sakit, dia pernah bilang pada Qi Lian bahwa dia pasti akan pulih seperti sebelumnya, akan tetapi... dia dengan ambigu berkata, "bila saatnya tiba nanti, mungkin saja, aku sudah meninggalkan duniamu. Kalau begitu, kau juga harus menjalani kehidupan ini dengan baik dan teguh. 
Oke?"
 


Kata-katanya memang aneh, makanya waktu itu Qi Lian mengira kalau Jing Yang cuma asal bicara omong kosong.

Bersambung ke episode 5

Post a Comment

0 Comments